Dalam Islam, menyucikan diri menjadi sesuatu yang penting. Karena agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan dan kesucian. Itulah mengapa, dalam Islam diatur berbagai tata cara bersuci sebelum atau setelah melakukan kegiatan atau yang dikenal dengan istilah Thaharah, yakni hal yang dilakukan untuk menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan najis. Dalam Thaharah sendiri masih ada istilah istinja. Istinja adalah membersihkan najis yang keluar dari dubur dan kubul atau kemaluan.

Sebagai bukti bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan, dalam surat Al Baqarah ayat 222 disebutkan bahwa Allah begitu memuji umat-Nya yang menjunjung tinggi kebersihan.

“Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan dirinya,” (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

Untuk memahami instinja secara menyeluruh, yuk simak penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA: Doa & Tata Cara Memandikan Jenazah yang Benar dalam Islam

1. Pengertian Istinja

istinja adalah
Unsplash

Dilansir dari Tirto.id, istinja adalah kata yang berasal dari berasal dari “najaa-yanjuu” yang artinya memotong dan melepaskan diri. Sementara dalam arti yang mudah dipahami, istinja adalah bersuci setelah mengeluarkan najis dari dubur dan kubul (kemaluan), sehingga harus berusaha melepaskan diri dari kotoran yang melekat pada anggota tubuh.

2. Hukum Istinja

istinja adalah
Unsplash

Tak hanya disebutkan adalam Surat Al Baqarah ayat 222, agama Islam yang sangat mencintai kebersihan juga dipertegas dengan sabda Rasulullah SAW. Rasulullah pernah bersabda:

“Kesucian merupakan sebagian dari Iman,” (HR. Muslim)

Sabda ini tentu menegaskan bahwa kebersihan dan kesucian adalah salah satu hal yang harus diutamakan oleh umat Islam. Apalagi jika akan beribadah salat 5 waktu, seorang muslim harus berwudhu atau mensucikan diri terlebih dahulu.

Itulah mengapa hukum instinja adalah wajib, dimana hal ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Hal ini juga akan menjadi sangat tegas apabila najis yang keluar dari tubuh merupakan air kencing dan tinja. Namun selain hukum wajib, ada juga hukum istinja yang lain berdasarkan kondisi yang menyertai.

  • Wajib jika yang keluar adalah najis kotor seperti air kencing dan tinja
  • Sunnah jika najis yang keluar adalah najis yang tidak kotor, misalkan cacing
  • Mubah jika yang keluar adalah keringat
  • Makruh jika yang keluar adalah kentut
  • Haram namun sah jika beristinja dengan barang hasil ghasab, yakni mengambil atau memanfaatkan benda milik orang lain tanpa izin
  • Haram dan tidak sah jika beristinja dengan benda-benda yang dimuliakan seperti makanan dan alat ibadah

BACA JUGA: Mengenal Sifat Ujub Dalam Islam, Hukum dan Bahayanya

3. Tata cara Istinja

Istinja adalah
Unsplash

Islam adalah agama yang cukup banyak mengatur berbagai hal. Termasuk urusan buang air dan cara membersihkannya (istinja). Hal ini dimaksudkan agar segala tindakan yang seorang muslim lakukan sesuai dengan syariat dan ajaran agama.

Adab buang air:

  • Jangan buang air di tempat terbuka dan harus jauh dari penglihatan orang lain
  • Jangan merugikan makhluk hidup lain. Artinya jangan buang air sembarangan jalur hewan, di bawah pohon yang sedang berbuah, jalanan umum, dan sebagainya
  • Haram hukumnya buang air dengan menghadap atau membelakangi kiblat. Jika buang air di tempat tertutup, makanya hukumnya makruh
  • Jangan berbincang-bincang saat buang air
  • Tidak membawa atau membaca tulisan dalam Al Quran
  • Membersihkan diri dengan tangan kiri

BACA JUGA: Doa Masuk Rumah dan Keluar Rumah Sesuai Sunnah Islam

Adab istinja adalah yang disebutkan sebagai berikut:

  • Doa istinja dan artinya:

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”

Doa ini diucapkan sebelum melangkah masuk ke kamar mandi. Tujuannya supaya Sedulur terhindar dari godaan setan laki-laki dan perempuan. Selain itu, agar Allah SWT senantiasa menjaga alat kelamin Sedulur dari perbuatan hina, seperti zina

  • Masuk kamar mandi dengan mendulukan kaki kiri
  • Buang air di tempat yang seharusnya (dibuang ke dalam toilet)
  • Duduk atau jongkok saat buang air
  • Menuntaskan keluarnya kotoran
  • Membaca doa keluar dari toilet:

Alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku,”.

Setelah memahami adab buang air, Sedulur harus memahami tata cara itinja. Pada dasarnya, alat yang dapat digunakan untuk istinja selain air adalah batu, kain, atau benda-benda yang memiliki fungsi yang sama untuk membersihkan. Dan di masa sekarang, banyak orang yang juga melakukan istinja dengan tisu kering.

BACA JUGA: Tata Cara & Niat Mandi Taubat Lengkap Sesuai Syariat Islam

Dilansir dari Tirto.id, jika istinja menggunakan selain air seperi batu atau tisu kering, maka setidaknya ada tata cara yang harus dipenuhi seperti berikut ini:

  • Jumlah tisu kering yang digunakan minimal berjumlah 3. Sementara minimal menggunakan 1 batu, namun harus memiliki 3 sisi yang semuanya bisa digunakan
  • Sejumlah alat pengganti air tersebut harus dapat membersihkan kotoran, baik dari dubur maupun kubul
  • Alat-alat tersebut harus ditambah apabila dirasa kurang bersih
  • Tidak boleh ada najis lain, selain najis yang keluar atau mengenai dubur dan kubul (tinja atau air kencing)
  • Najis yang dibersihkan tidak boleh melewati shafhah (lingkaran batas dubur) atau melewati hasyafah (kepala zakar)
  • Najis yang dibersihkan dengan benda-benda tersebut tidak boleh najis yang sudah kering
  • Najis tidak boleh berpindah ke anggota tubuh yang lain. Misal mengenai paha atau selangkangan.

Namun tata cara di atas hanya bisa dilakukan jika benar-benar tidak ada air. Sementara selama ada air, istinja adalah hal yang wajib dilakukan dengan menggunakan air. Hal ini dikarenakan membersihkan diri dengan air akan lebih bersih.

4. Benda-benda lain yang bisa digunakan untuk istinja selain air

Unsplash

Mungkin saat Sedulur berada di kondisi yang terdesak sehingga kesulitan mendapatkan air untuk beristinja, Sedulur tak perlu langsung panik. Ada benda-benda lain yang bisa menggantikan peran air.

  1. Sedulur bisa menggunakan batu, tisu, kayu, daun kering, atau benda sejenis yang bisa digunakan untuk membersihkan najis
  2. Alat yang digunakan untuk membersihkan pastikan merupakan benda padat yang tidak mudah hancur. Dan bukan benda yang cari atau lembek
  3. Benda yang digunakan untuk membersihkan najis harus memiliki permukaan yang kesat, sehingga mampu mengangkat semua kotoran. Jika benda dengan permukaan halus seperti plastik atau kaca tidak disarankan karena dianggap tidak mampu mengangkat semua kotoran
  4. Jangan membersihkan najis dengan benda-benda yang memiliki kedudukan tinggi seperti makanan atau benda-benda yang digunakan untuk beribadah

Istinja adalah hal yang sebenarnya wajib dilakukan jika seorang muslim mengeluarkan najis dari tubuhnya. Dan Islam adalah agama yang mampu mengatur dengan detail segala aspek kehidupan agar penganutnya bisa hidup sesuai dengan syariat dan ajaran agama. Semoga penjelasan ini bisa membuat Sedulur paham tentang istinja.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
 
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.