Tata Cara Sholat Jumat Lengkap, Niat, Hukum & Keutamaannya

Bayu Chandra Kumara

15 Dec 2021
7 min read
ibadah islam sholat jumat tata cara sholat

Setiap umat muslih khususnya kaum pria, wajib mengetahui tata cara sholat jumat yang baik dan benar serta sesuai syariat islam. Sholat jumat sendiri hukumnya wajib bagi kaum pria yang beragama islam.

Nah, untuk menjawab pertanyaan jelaskan tata cara sholat jumat, simak ulasannya di sini!

1. Pengertian sholat jumat

" Tata Cara Lengkap Sholat Jumat, Wajib Tau!" — kemenkumham

Sholat jumat adalah sebuah ibadah wajib yang harus dilakukan oleh laki-laki dan sifatnya sunnah bagi kaum perempuan. Laki-laki muslim tidak boleh meninggalkan ibadah sholat jumat. Sebab, hukum menjalankan sholat jumat adalah fardhu ain. Selain itu, laki-laki muslim harus benar-benar mentaati tata cara sholat jumat dan bahkkan dianjurkan menjalankan sholat jumat.

2. Syarat sholat jumat

Ada beberapa syarat sebelum benar-benar menjalankan sholat jumat di masjid. Lantas apa saja syarat-syarat tersebut, berikut adalah ulasannya.

Dilaksanakan pada hari jumat ketika memasuki waktu sholat jumat yaitu dzuhur
Kedua dilakukan secara berjamaah dan tidak sendiri. Minimal diikuti 40 orang dalam satu lingkaran
Ketiga jamaah sholat jumat harus benar-benar memenuhi syarat wajib
Keempat sebelum menunaikan sholat dua rakaat, harus terlebih dahulu dengan dua khutbah dan membaca rukun
Terakhir dilaksanakan setelah khatib selesai menyampaikan dua khutbah

Selanjutnya, ada syarat yang tidak boleh dilupakan oleh umat muslim dan termasuk yang sangat penting. Berikut adalah penjelasannya.

Beragama Islam
Sudah balig
Tidak mengalami gangguan jiwa
Laki-laki (wanita tidak wajib sholat jumat)
Sehat jasmani dan rohani
Menetap dan bermukim
Terakhir orang yang sedang dalam perjalanan jauh, tidak wajib menjalankan sholat jumat.

3. Hukum sholat jumat

Sedulur wajib mengetahui, hukum dari sholat jumat adalah waji bagi kaum laki-laki. Pernyataan ini sudah tercantum dalam Surat Al Jumuah ayat 9 yang memiliki arti:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al Jumuah: 9).

Selain itu dalam kita suci Al-quran juga sudah dijelaskan mengenai hukum sholat jumat. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah Saw dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan hakim dengan arti yang berbunyi,

“Salat Jumat itu wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang: budak, wanita, anak-anak atau orang yang sakit,” (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan Hakim).

4. Sunnah sebelum sholat jumat

Adapun amalan sunnah sebelum sholat jumat. Dan yang bisa dilakukan oleh laki-laki muslim adalah beberapa hal berikut ini.

Memotong kuku dan rambut
Mandi bersih atau mandi keseluruhan sebelum melaksanakan salat Jumat
Menggunakan parfum atau wewangian
Berpakaian bersih—anjuran warna putih—dan memakai pakaian yang paling bagus
Berangkat ke masjid lebih awal
Sampai di masjid, melaksanakan salat sunah tahiyatmasjid sebelum duduk zikir
Perbanyaklah zikir kepada Allah Swt.
Mengucapkan salawat
Membaca Al-Qur’an
Kalau khatib sudah berdiri dan melaksanakan khutbah, dengarkanlah dengan khusyuk

5. Tata cara sebelum sholat jumat

Sebelum menjalankan ibadah wajib ini, setiap kaum muslimin wajib mengetahui beberapa hal terkait sholat jumat. Nah berikut ini adalah penjelasan secara lengkapnya

Mengucap niat sholat sunnah sebelum sholat jumat
Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
Baca ta’wudz dan surat al-fatihah. Selanjutnya membaca surat pendek dari Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di antara dua sujud
Sujud kedua
Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
Kemudian bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan melakukan gerakan yang sama.dengan rekaat pertama
Salam pada rakaat kedua.

6. Niat sholat jumat

Adapun bacaan niat sholat jumat yang benar adalah sebagai berikut ini:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii fardlol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta’aala,”

“Aku niat melakukan salat Jumat 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, menjadi makmum, karena Allah ta’ala,”

7. Tata cara sholat jumat di masjid

Setelah mengetahui seperti apa niat menjalankan sholat jumat, saatnya kita akan membahas bagaimana tata cara menjalankan sholat jumat di masjid. Berikut ini adalah rinciannya:

Membaca niat sholat Jumat
Takbiratul ihram dengan membaca takbir (Allahu akbar)
Membaca doa iftitah
Membaca surah Al-Fatihah
Membaca surah pendek
Rukuk dengan tumaninah
Iktidal dengan tumaninah
Sujud dengan tumaninah
Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah
Sujud kedua dengan tumaninah
Berdiri lagi melaksanakan rakaat yang kedua
Membaca surah Al-Fatihah
Membaca surah pendek
Rukuk dengantumaninah
Iktidal dengan tumaninah
Sujud dengantumaninah
Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah
Sujud kedua dengan tumaninah
Tasyahudakhir dengan tumaninah
Salam dan menengok ke kanan serta kiri, hingga wajah samping tampak di belakang

8. Tata cara sholat jumat di rumah

Sholat jumat di rumah biasanya terpaksa dilakukan karena situasi pandemi yang belum usai ini. Bahkan dengan kemunculan varian omicron ini, membuat banyak orang khususnya umat muslim khawatir tertular virus Covid-19. Lantas bagaimana niat sholat jumat di rumah, berikut dikutip dari laman Umma.

Dalam hal ini, untuk sementara waktu, sholat jumat yang biasanya dilakukan secara berjamaah, saat ini diganti menjadi sholat dhuhur di tempat masing-masing. Sholat jumat dapat digantikan dengan sholat dhuhur saat mengalami uzur, salah satunya adalah kondisi suatu penyakit yang sedang mewabah dan dikhawatirkan menular apabila keluar dari rumah. Seperti halnya yang dijelaskan dalam sebuah hadist berikut ini.

“Barang siapa yang mendengar azan wajib baginya sholat berjamaah di masjid, kecuali ada uzur.’ Para sahabatnya bertanya : ‘Apa maksud uzur?’ Rasulullah menjawab : ‘Ketakutan atau sakit’.” (HR. Abu Daud).

Meski demikian, adapun penjelasan lebih lengkapnnya mengenai ada tidaknya melakukan sholat jumat dari kutipan hadist Imam Muslim dari sahabat Ibnu Abbas RA yang diterbitkan oleh Imam An-Nawawi. Ibnu Abbas RA mengatakan sebagai berikut:

“Bila kau sudah membaca ‘Asyhadu an la ilaha illallahu, asyhadu anna muhammadan rasulullah,’ jangan kau teruskan dengan seruan ‘hayya ‘alas shalah’ tetapi serulah ‘shallu fi buyutikum.’ Orang-orang seolah mengingkari perintah Ibnu Abbas RA. Ia lalu mengatakan, ‘Apakah kallian heran dengan masalah ini? Padahal; ini telah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku. Sungguh Jumat itu wajib. Tetapi aku tidak suka menyulitkanmu sehingga kamu berjalan di tanah dan licin.’” (HR. Muslim)

9. Keutamaan sholat jumat

Banyak sekali keutamaan dari seseorang yang sudah menjalankan sholat jumat lho Sedulur. Lantas apa saja yang akan didapatkan, berikut ini adalah penjelasannya

Menghapus dosa

Hari Jumat merupakan hari ketika Allah Swt. menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat. Pernyataan itu sesuai dengan surat Al-Ma’idah ayat 3 yang artinya:

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (Q.S Al-Ma’idah: 3).

Mendapat pahala yang besar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850)