Salah satu fosil manusia purba yang paling terkenal adalah Pithecanthropus Erectus atau juga biasa dikenal sebagai Manusia Jawa. Pithecanthropus Erectus adalah fosil manusia purba pertama yang ditemukan oleh Eugene Dubois di tepi sungai Bengawan Solo, Ngawi pada tahun 1890.

Sempat terjadi kontroversi dengan adanya penemuan ini. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa fosil temuan Dubois adalah hoax. Benarkah hal tersebut? Berikut penjelasan menganai sejarah penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus dan juga ciri-cirinya. 

BACA JUGA : Pola Aliran Sungai: Pengertian, Jenis, Bentuk & Prosesnya

Penemuan Pithecanthropus Erectus

pithecanthropus erectus
Kumparan

Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois sekitar tahun 1890. Dokter dari Belanda tersebut awalnya mendapatkan beberapa tulang yang terdiri dari tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak di daerah Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dubois lantas melanjutkan pencarian dengan menggali beberapa wilayah lain di sekitar Trinil yang merupakan endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan yang digali terrsebut ditemukan bagian atas tengkorak dan beberapa tulang lain yang menandakan pemiliknya berjalan tegak. Diperkirakan Pithecanthropus Erectus hidup pada zaman Pleistosen Tengah, atau sekitar 700 ribu atau satu juta tahun lalu. 

Akan tetapi, menurut catatan Amurwani dan kawan-kawan dalam Sejarah Indonesia (2014), terungkap bahwa sebelumnya Eugene Dubois sempat mencantumkan langkah awal penemuan Pithecanthropus Erectus di daerah sekitar Desa Kedungbrubus, Madiun, Jawa Timur.

Lokasi Penemuan

pithecanthropus erectus
Kompas

Di sebuah desa yang terletak di tengah hutan jati , tepatnya di daerah lereng selatan pegunungan Kendeng, Eugene Dubois meneliti dua masa lapisan tanah. Hasilnya, ia menemukan beberapa fosil Pithecanthropus Erectus yang berupa rahang pendek dan sebagian geraham manusia. Namun, ketika itu belum ada nama pasti dan hanya disebut Pithecanthropus A.

Lalu, Eugene Dubois melanjutkan proyek pencarian fosil ke Trinil, Ngawi. Pithecanthropus A yang disebutkan akhirnya semakin sempurna dengan adanya penemuan baru di kawasan aliran Sungai Bengawan Solo tersebut. Hingga akhirnya, fosil kepala Pithecanthropus Erectus digambarkan pendek akan tetapi memiliki bentuk memanjang ke belakang. Sedangkan, rangka tulang paha ditemukan utuh tegak yang menyebabkan manusia purba ini disebut “manusia kera berjalan tegak”.

BACA JUGA : Peta Dunia Beserta Nama Negara dan Sejarahnya

Penamaan

pithecanthropus erectus
Cerdika

Dubois yang menjadi penemu pertama fosil ini, kemudian memberi nama spesies Anthropopithecus yang berarti “manusia-kera”. Pemilihan nama ini tidak lepas dari adanya gigi serupa yang ditemukan di wilayah Perbukitan Siwalik di India pada tahun 1878 dan diberi nama Anthropopithecus.

Namun, karena ada beberapa bentuk fosil yang ternyata memiliki bentuk yang berbeda, Dubois mengganti nama spesimen Anthropopithecus Erectus. Dan pada akhirnya Dubois kembali mengganti nama spesies ini sebagai Pithecanthropus erectus.

Nama ini diambil dari Bahasa Yunani dan Latin yang artinya manusia-kera yang dapat berdiri. Spesies ini juga dikenal dengan nama Java Man atau Manusia Jawa. Nama ini meminjam genus Pithecantropus yang ditemukan lebih dahulu oleh Ernst Haeckel. Dalam teori Ernst, ada sebuah mata rantai yang hilang antara kera dengan manusia sehingga memunculkan konsep evolusi manusia-kera.

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus

pithecanthropus erectus
Kumparan

Berikut Pithecanthropus erectus ciri-ciri yang perlu Sedulur ketahui.

  • Volume otak Pithecanthropus Erectus berkisar 750 sampai 900 cc.
  • Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
  • Mempunyai postur tubuhnya dideskripsikan tegap.
  • Memiliki rahang yang besar tanpa dagu.
  • Alat kunyah berupa geraham dan rahang yang dimiliki kuat.
  • Memiliki hidung yang tebal.
  • Adanya tonjolan di kening sangat terlihat dan meluas hingga dahi.
  • Bagian belakang kepala menonjol.

 BACA JUGA : Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat, Karakteristik & Caranya

Klasifikasi Ulang sebagai Homo Rrectus

Zona Penemuan

Setelah dilakukan banyak penyelidikan dari sisa-sisa fosil yang ditemukan oleh ahli biologi Amerika Ernst Mayr pada tahun 1944, Pithecanthropus Erectus digolongkan sebagai anggota Homo Erectus. Sebagai bagian dari klasifikasi ulang, Mayr tidak hanya memasukkan Sinanthropus dan Pithecanthropus, tetapi juga Plesianthropus, Paranthropus, Javanthropus, dan beberapa genera lain sebagai sinonim.

Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa semua nenek moyang manusia adalah bagian dari satu genus (Homo). Weidenreich menjelaskan bahwa Pithecanthropus Erectus dan Sinanthropus Pekinensis terhubung melalui beberapa rangkaian populasi kawin silang. 

Kontroversi

Portal Informasi Indonesia

Dengan penemuan tulang atap tengkorak sebagai sebuah otak kecil dan tulang femor, Dubois beranggapan bahwa ia telah menemukan sosok Missing Link atau spesies yang ,emghubungkan Pithecantropus dan manusia. Dimana Missing Link merupakah makhluk yang posisi evolusinya berada di antara kera dan manusia.

Dalam waktu kurang lebih tiga dekade, Dobuis tidak mengizinkan ilmuan lain untuk memeriksa tulang atap tengkorak dan femur tersebut hingga tahun 1923. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang mengkritik bahwa penemuan Dobois adalah hoax atau palsu. Mereka juga melontarkan sindirian bahwa fosil yang ditemukan Dubois mungkin saja miliki primirif yang mirip kera atau owa dibandingkan dengan manusia. Sindiran itu ditulis Dubois sendiri dalam surat-suratnya sebelum ia meninggal pada tahun 1940.

Barang peninggalan

Idsejarah

Berikut barang peninggalan pada zaman manusia purba:

  1. Kapak genggam
  2. Kapak perimbas
  3. Benda tajam
  4. Batu penggiling
  5. Alat serpih
  6. Alat penetak

 Demikianlah penjelasan mengenai manusia purba yang disebut dengan Manusia Jawa. Perlu Sedulur ketahui bahwa pada saat itu, makanan Pithecanthropus erectus adalah daging buruan dan tumbuhan yang tumbuh di sekitar lembah, misalnya jenis umbi-umbian.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.