Halal bihalal adalah sebuah kegiatan yang biasa dilakukan setelah bulan Ramadan selesai, lebih tepatnya pada hari raya Idul Fitri. Halal bihalal sudah menjadi salah satu tradisi sekaligus rangkaian kegiatan yang tidak dapat dilepaskan pada saat perayaan hari raya umat Muslim tersebut, khususnya di Indonesia. 

Setiap orang akan pergi ke tetangga, kerabat, keluarga untuk saling meminta maaf satu sama lain atas kesalahan yang diperbuat pada satu tahun ke belakang. Kegiatan ini menjadi terasa sangat spesial karena dilakukan setahun sekali.

Tetapi, apakah Sedulur sudah benar memahami pengertian halal bihalal adalah? Kalau belum, mari simak bersama-sama sejarah dan makna halal bihalal dalam penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA: 17 Aturan Utama Table Manners, Etika Makan Yang Baik dan Terhormat

Halal bihalal, apa itu?

halal bihalal adalah
Depositphotos

Mungkin banyak di antara Sedulur yang menganggap halal bihalal adalah istilah dari bahasa Arab. Ya, istilah tersebut memang seperti kata serapan dari bahasa Arab, dengan kata “halal” dan “bi”. Tetapi, sebenarnya halal bihalal merupakan tradisi asli Indonesia yang telah dilakukan sejak lama.

Mengutip dari sebuah sumber, halal bihalal artinya adalah silaturahmi untuk saling memaafkan pada momen setelah bulan Ramadan usai atau pada saat hari raya Idul Fitri.

Sejatinya, tulisan halal bihalal yang benar sesuai ejaan dalam bahasa Indonesia adalah halalbihalal, tanpa spasi di tengahnya. Kata halalbihalal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam KBBI, halal bihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang.

Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi. Hikmah halal bihalal adalah memperpanjang silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain bagi umat muslim.

BACA JUGA: Mengenal Petis Udang, Bumbu Rahasia Makanan Khas Surabaya

Asal usul halal bihalal adalah

halal bihalal adalah
Depositphotos

Seperti yang telah disinggung pada pembahasan di atas, ternyata halal bihalal adalah tradisi asli Indonesia yang biasa dilakukan pada saat bulan Ramadan usai atau lebih tepatnya pada perayaan Idul Fitri. 

Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa namanya disebut halal bihalal seolah-olah ia merupakan istilah dalam bahasa Arab? Jawabannya dapat Sedulur temukan jika menelusuri asal usul sejarah halal bihalal berikut ini. 

BACA JUGA: Menilik Sejarah Gudeg Yang Legendaris, Makanan Raja di Abad Ke-15!

1. Dari pedagang martabak asal India di kota Solo

Terdapat dua versi sejarah yang menyebutkan tentang asal usul kegiatan ini. Sejarah versi pertama halal bihalal adalah dari pedagang martabak asal India di kota Solo. 

Pada sekitar tahun 1930-an, terdapat seorang pedagang martabak asal India yang berjualan di daerah Sriwedari. Martabak tergolong sebagai makanan yang baru di Indonesia pada waktu itu. Alhasil, ia mempromosikan dagangannya dengan kata-kata “martabak halal bin halal”. Kata “halal bin halal” tersebut semakin melekat ke masyarakat, terutama pada momen-momen hari raya Idul Fitri dimana orang-orang Solo sering pergi ke daerah Sriwedari untuk bertemu dengan sanak sedulurnya.

2. Dari K.H. Abdul Wahab Hasbullah

Sejarah versi kedua halal bihalal adalah berasal dari K.H. Abdul Wahab Hasbullah pada sekitar tahun 1948. Ia memperkenalkan istilah halal bihalal kepada Ir. Soekarno untuk menamai ajang silaturahmi pasca bulan puasa bagi kalangan elit politik pada masa itu.

Dalil tentang halal bihalal adalah

Depositphotos

Seperti yang telah disinggung di atas, halal bihalal adalah salah satu sarana untuk menjalin silaturahmi dengan sesama. Hal tersebut tentunya sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sedulur dapat mencermati beberapa hadits berikut yang membahas tentang perkara silaturahmi.

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari No. 5991)

Selain itu, terdapat juga hadits yang menggaris bawahi keutamaan dan berkah dari menjalin tali silaturahmi.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari No. 5985, Muslim No. 2557)

مَنِ اتَّقَى رَبَّهُ، وَوَصَلَ رَحِمَهُ، نُسّىءَ فِي أَجَلِه وَثَرَى مَالَهُ، وَأَحَبَّهُ أَهْلُهُ

Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturahmi niscaya umurnya akan diperpanjang, dan hartanya akan diperbanyak, serta keluarganya akan mencintainya.” (HR. Bukhari)

BACA JUGA: 12 Cara Mengasah Pisau yang Benar Agar Tajam & Awet

Tujuan halal bihalal adalah

Depositphotos

Apabila Sedulur mencermati lebih dalam lagi, tujuan dari kegiatan halal bihalal adalah sangat mulia. Halal bihalal memiliki makna tersirat untuk menekankan sikap kepedulian antar sesama, persatuan, dan berbagi kasih sayang. Tentunya, semua itu dibalut menjadi kegiatan silaturahmi untuk bermaaf-maafan.

Dengan halal bihalal, diharapkan semua orang dapat menyambung kembali hubungan persaudaraan yang terputus, mewujudkan sebuah keharmonisan di tengah konflik, dan terus berbuat baik sampai bertemu kembali dengan halal bihalal di tahun depan.

BACA JUGA: Mitos dan Fakta Kreasi Masakan Udang Yang Perlu Diketahui!

Manfaat halal bihalal adalah

Depositphotos

Setelah mengetahui pengertian, dalil-dalil, asal usul sejarah hingga tujuannya, pada bagian terakhir ini Sedulur akan diajak untuk mendalami beberapa manfaat dari kegiatan halal bihalal tersebut.

Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan ini, namun setidaknya ada empat yang paling utama:

  • Menyambung tali silaturahmi.
  • Saling memaafkan satu sama lain.
  • Memperluas rezeki dan memanjangkan umur.
  • Meningkatkan kerukunan antar sesama.

Nah Sedulur, di atas merupakan informasi singkat mengenai pengertian halal bihalal adalah, beserta makna dan sejarah asal mulanya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur dan menambah pengetahuan serta wawasan terkait kegiatan tradisi Indonesia, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.