bata merah vs hebel

Bagi Sedulur yang tengah membangun rumah atau renovasi rumah, ada dua pilihan material yang bisa digunakan yaitu bata merah dan hebel. Mungkin Sedulur masih bingung, lebih baik mana bata merah vs hebel. Khususnya dalam aspek kekuatan dan ketahanan material untuk jangka waktu lama.

Supaya Sedulur tidak bingung. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas lengkap terkait keunggulan antara bata merah vs hebel dalam kebutuhan material bangunan. Jadi Sedulur bisa membuat pertimbangan yang tepat saat merenovasi rumah. Tanpa berlama-lama, yuk mari langsung kita simak penjelasan terkait bata merah vs hebel di bawah ini!

BACA JUGA: 12 Desain Meja Dapur Minimalis yang Bisa Ditiru di Rumah

Bata merah

Architizer

Untuk membukan pembahasan terkait perbandingan bata merah vs hebel, kita mulai dengan bata merah terlebih dahulu. Bata merah merupakan jenis bata yang paling sering dan umum digunakan untuk membangun rumah.

-->

Bata merah sendiri dibuat dari tanah liat yang dicetak persegi kemudian dibakar. Karakter utama bata merah adalah tahan panas, tak mudah retak atau pecah, bisa menahan rembesan air, dan lainnya. Bata merah juga merupakan material yang ramah di lingkungan karena terbuat dari bahan daur ulang.

Adapun kelebihan dari bata marah sendiri adalah sebagai berikut:

  • Hanya memerlukan bahan perekat yang simpel, seperti pasir dan semen instan, sehingga bisa menghemat pengeluaran konstruksi
  • Mudah diangkut atau dianggap lebih portabel karena ukurannya kecil
  • Proses pemasangannya tidak perlu tukang khusus karena jasa kontraktor umum juga sudah memadai untuk menyusun bata merah dengan baik
  • Ukurannya relatif kecil
  • Banyak tersedia di toko bangunan
  • Memiliki ketahanan panas yang baik
  • Mudah rekat, cukup menggunakan campuran semen dan pasir biasa

Sementara itu, kekurangan dari bata merah adalah sebagai berikut:

  • Suhu ruangan tidak stabil karena mudah menyerap panas dan dingin
  • Membangun dinding bata merah memerlukan material perekat yang banyak sehingga membuat pengeluaran lebih boros
  • Dalam pemasangannya, bata merah terlihat sulit tertata rapi sehingga memakan waktu lebih lama dalam pengerjaan
  • Cukup berat, membuat beban lebih pada struktur bangunan rumah
  • Batu bata lebih lama dalam proses pemasangannya
  • Tidak hanya mudah menyerap panas saat musim panas, batu bata merah juga dikenal mudah menyerap dingin saat musim dingin

Bata hebel

bata merah vs hebel
iStock

Bata hebel atau hebel merupakan salah satu material baru yang kini banyak digunakan. Karena hebel memiliki bobot yang ringan dibandingkan dengan batu bata merah. Hebel bisa jadi sangat ringan karena terbuat dari pasir, semen, busa kimia, gypsum, kapur, pasta aluminium, dan air.

Meski bobotnya ringan, kekuatan bata hebel setara dengan bata merah. Tidak seperti bata merah, untuk merekatkan hebel dibutuhkan perekat khusus. Adapun kelebihan dari hebel yaitu:

  • Tahan terhadap api
  • Lebih kedap suara
  • Hemat penggunaan perekat
  • Mudah dipasang, dibor, dan dipotong
  • Proses pemasangan lebih cepat dan mudah
  • Beratnya sangat ringan
  • Memiliki ukuran yang seragam sehingga membuat dinding terlihat lebih rapi
  • Ketahanannya cukup baik
  • Kedap air, sehingga dapat menjaga dinding dari rembesan air

Sementara itu, kekurangan dari hebel sendiri adalah sebagai berikut:

  • Sulit menggunakan perekat biasa karena harus menggunakan perekat khusus
  • Pemasangannya harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman
  • Pembelian bata harus dalam jumlah yang banyak
  • Sulit dikeringkan jika terkena air
  • Memiliki ukuran yang besar sehingga dapat menyisakan bata yang terbuang

BACA JUGA: Simak 10 Cara Plester Dinding Rumah yang Benar Agar Tembok Mulus!

Perbedaan antara bata merah vs hebel

iStock

Untuk mengetahui perbandingan dari bata merah vs hebel, tentu penting untuk mengetahui perbedaan-perbedaan mendasar dari kedua jenis material ini. Berikut ini adalah penjelasan utama terkait perbedaan mendasarnya, yaitu:

1. Bahan utama pembuatan

Pinterest

Perbedaan pertama yaitu terletak dari bahan pembuatannya. ata merah diproduksi dari tanah liat dengan proses pencetakan yang kemudian dibakar pada suhu tinggi hingga mengering dan mengeras. Sementara itu, bata hebel yang terdiri dari dua jenis, yakni Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC) menggunakan bahan utama yang sedikit lebih kompleks dibandingkan material bata merah.

Untuk bata hebel AAC, proses produksi yang dilakukan menggunakan bahan utama berupa semen, pasir kwarsa, kapur, gypsum, air, dan pasta alumunium. Sementara, untuk bata hebel CLC dibuat menggunakan bahan utama seperti pasir, semen, air, dan busa.

2. Kekuatan bata merah dan hebel

Pinterest

Dalam proses produksinya, bata hebel menggunakan bahan pengikat berupa semen yang memiliki kekuatan lebih tinggi ketimbang tanah liat pada bata merah. Alhasil, kekuatan bata hebel jauh lebih unggul.

Terlebih lagi, material bata hebel ini pun menggunakan campuran bahan yang sama seperti bahan pembuatan beton sehingga memenuhi standar untuk pembuatan bangunan tahan gempa. Pada sejumlah tes yang dilakukan, material bata merah pun hanya memiliki kemampuan untuk menahan beban sekitar 25 kilogram per sentimeter persegi.

Sementara, bata hebel dapat menahan beban mencapai 40 kg per sentimeter persegi. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa bata hebel memiliki kekuatan dua kali lebih baik ketimbang bata merah.

3. Harga bata merah dan hebel

Coldwells

Bata merah dan hebel sangat mudah ditemukan di toko material. Bata merah memiliki harga yang cukup terjangkau dan cocok digunakan untuk Sedulur yang memiliki anggaran terbatas dalam pembangunan rumah atau renovasi.

Beda halnya jika Sedulur memilii cukup keluluasan anggaran yang dapat membeli bata hebel sebagai material bangunan. Ditambah lagi ketersediaan bata hebel yang masih cukup jarang ketimbang bata merah. Wajar jika harga dari bata hebel lebih mahal dari bata merah.

4. Bobot bata merah dan bata hebel

Pinterest

Perbedaan terakhir yaitu terletak dari bobotnya, atau berat kedua bahan material ini. Meskipun memiliki dimensi fisik lebih kecil, tapi bata merah memiliki bobot yang tergolong berat sehingga memengaruhi durasi waktu pengangkutan, pemasangan, serta dapat membebani struktur penopangnya.

Sementara itu, bata hebel memiliki karakter berbeda, di mana ukurannya yang ringan tak hanya mempermudah proses pengangkutan, tapi juga membuat durasi pemasangan lebih cepat, aman, dan dapat menopang struktur secara lebih prima.

JIka disimak dari ulasan di atas, tentu penggunaan bata hebel lebih baik. Hal tersebut disebabkan karena lebih banyak keunggulan dari bata hebel itu sendiri. Namun hal ini bukan berarti bata merah tidak baik untuk digunakan.

Dalam membangun atau merenovasi rumah, kebutuhan material biasanya ditentukan dari keinginan pemilik rumah dan tujuan membangun rumah. Maka segala prioritas perlu ditentukan agar dapat bisa mengukur penggunaan bahan material yang sesuai.

Nah itulah penjelasan lengkap terkait bata merah vs hebel, melalui penjelasan di atas Sedulur kini sudah tahu kelebihan dan kekurangan dari kedua bahan material di atas. Kembali lagi kepada pertimbangan dasar dan kebutuhan yang menjadi prioritas Sedulur.

Pada dasaranya bata merah dan hebel merupakan bahan material yang sama-sama kuat serta juga sama-sama memiliki kekurangan. Maka dari itu, pertimbangan kebutuhan dan prioritas Sedulur menjadi penentu untuk memilih bahan material yang mana.