Menggeluti usaha toko kelontong ternyata tidak semudah yang kebanyakan orang bayangkan. Terdapat cerita menarik yang menggugah hati di balik jatuh bangunnya para pemilik toko kelontong ketika merintis usaha jualannya tersebut.
Begitu pula dengan toko-toko milik Super Agen berikut ini. Ketika mengenal Aplikasi Super dengan segala kelebihan yang ditawarkan, tidak dapat dipungkiri bahwa usaha mereka semakin mengalami kemajuan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Lantas, seperti apa cerita pengalaman toko-toko Super Agen yang sudah menggunakan Aplikasi Super untuk kulakan barang-barang sembako mereka? Yuk, ikuti terus ulasannya berikut ini!
1. Toko WB Jaya
Kisah pertama datang dari Toko WB Jaya. Bu Bagus, sang pemilik toko, sempat menuturkan perjalanannya dalam menekuni usaha ini. Bu Bagus mengikuti jejak orang tuanya yang telah lebih dahulu membuka toko di daerah Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Berangkat dari situ, bakat Bu Bagus dalam mengelola toko kelontong sehari-hari jadi makin terasah. Bu Bagus pun memutuskan untuk membuka Toko WB Jaya yang dioperasikannya sendiri.
Setahun setelah Toko WB Jaya beroperasi, Bu Bagus mulai mengenal Aplikasi Super. Ia mengaku senang dengan kemudahan yang Aplikasi Super tawarkan, terutama karena barang yang langsung diantar sampai ke depan toko. Kedatangan barang yang dipesan melalui aplikasi tidak pernah terlambat, serta tentunya harga barang yang lebih murah ketimbang berbelanja di tempat lain.
2. Toko Lisa Jaya
Beralih ke toko selanjutnya, yaitu Toko Lisa Jaya. Sang pemilik toko, Dwi Kirwan, sudah merintis usaha ini sejak tahun 2012 silam. Toko tersebut merupakan warisan dari sang ibunda yang saat ini sudah dikelola penuh oleh Pak Kirwan. Toko Lisa Jaya menjadi salah satu toko favorit bagi kawula muda di lingkungan sekitar, jadi tidak heran bahwa Pak Kirwan menjadi akrab dan sering berbincang-bincang dengan pelanggannya tersebut.
Sebagai seorang Super Agen, seminggu sekali ia berbelanja kulakan di Aplikasi Super. Pak Kirwan mengaku senang setelah mengenal aplikasi distributor sembako tersebut, terutama karena harga barang-barang yang jauh lebih murah ketimbang berbelanja di aplikasi lain.
BACA JUGA: Dari Tak Punya Penghasilan, Vira Berhasil Raup Rp10 Juta Sejak Gabung Super Agen!
3. Warung Kuning
Eddy Sugeng menjadi salah satu Super Agen yang berkenan menceritakan pengalamannya merintis usaha toko kelontong, Warung Kuning. Pak Kuning, sapaan akrab dari Eddy Sugeng, telah membuka warungnya dari tahun 2015. Sempat sukses berjualan Chinese food, ia akhirnya terpaksa harus menggantungkan profesinya karena biaya operasional yang semakin mahal. Ketika menekuni usaha kelontong, Pak Kuning pernah hanya mendapat keuntungan Rp25.000 saja dalam sehari. Tetapi, berkat kegigihan dan semangatnya, kini Warung Kuning berhasil meraup pendapat yang besar.
4. Toko Sidojoyo
Super Agen yang memiliki cerita menarik bersama Aplikasi Super lainnya adalah Pak Chudlori, pemilik Toko Sidojoyo. Toko kelontong yang sudah berdiri selama 20 tahun ini telah aktif kulakan di Aplikasi Super setidaknya satu kali dalam seminggu. Saat ditemui di tokonya, Pak Chudlori juga sempat menuturkan beberapa kisah sedihnya jatuh bangun mengembangkan Toko Sidojoyo, seperti bertemu dengan pelanggan yang berutang hingga ratusan ribu rupiah dan kabur begitu saja.
Pak Chudlori pertama kali mengenal Aplikasi Super melalui sales di tahun 2019. Semenjak itu, ia menjadi sering berbelanja kulakan barang-barang untuk etalase tokonya. Dengan harga yang bersaing serta promo yang selalu tersedia, Pak Chudlori akhirnya setia menggunakan Aplikasi Super untuk memasok kebutuhan Toko Sidojoyo.
BACA JUGA: Bangkit dari Keterpurukan, Jawara Super Agen dari Malang Ini Bak Temukan Berlian di Masa Sulitnya
5. Toko Joko Tole
Perjuangan serupa juga dialami oleh Bagus Hidayatullah, pemilik Toko Joko Tole. Bagus pernah merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai penjaga toko kelontong milik orang lain selama kurang lebih dua tahun. Perlahan-lahan, pria tersebut mulai mengumpulkan modal untuk mewujudkan cita-citanya yaitu membuka usaha kelontong sendiri di kota asalnya, Sidoarjo.
Sedang semangat-semangatnya merintis usaha, salah satu teman Bagus menyarankan untuk menjajal Aplikasi Super. Mengutip dari pernyataan Bagus, harga-harga sembako di Aplikasi Super memang jauh lebih miring ketimbang di aplikasi lain. Alhasil, Bagus setia menjadi Super Agen hingga sekarang.
6. Toko Usaha Baru
Modal awal yang kecil ternyata tidak membatasi impian Tri Haryanto untuk merintis usaha toko kelontong yang sukses. Toko miliknya, Toko Usaha Baru, telah berdiri sejak tahun 2016. Selama kurang lebih enam tahun itu, Tri mengalami banyak kisah pahit yang sarat akan pelajaran. Tri bahkan pernah ditipu pelanggan dengan nominal kurang lebih Rp4.000.000. Tentu saja pengalaman menyedihkan tersebut tidak menyurutkan tekad Tri untuk terus meneruskan usaha toko kelontongnya.
BACA JUGA: Super Agen Asal Bangkalan Ini Bagikan Kisahnya Soal Pendapatan yang Naik 4 Kali Lipat!
7. Toko Citra
Kisah selanjutnya datang dari Toko Citra. Junaidi, sang pemilik toko, telah membuka usahanya tersebut dari tahun 2002. Berangkat dari keinginan untuk menyibukkan diri di rumah, saat ini Toko Citra sudah berkembang menjadi toko kelontong pilihan masyarakat lingkungan sekitarnya.
Junaidi pertama kali mengenal Aplikasi Super karena iseng mencari-cari di Google Play Store dengan keyword “distributor sembako”. Setelah mencoba mendaftar dan melihat-lihat, ternyata harga miring yang ditawarkan sangat cocok dengan Junaidi. Sejak saat itu Toko Citra aktif kulakan setidaknya seminggu sekali melalui Aplikasi Super. Proses pemesanan yang sangat mudah dan bebas biaya pengiriman pun menjadi keuntungan yang Junaidi dapat sebagai Super Agen.
8. Toko Kopontren Roudlotut Tholabah
Salah satu cerita menarik dari lika-liku usaha kelontong berasal dari Toko Kopontren Roudlotut Tholabah. Berbeda dengan toko-toko lain yang berada di lingkungan masyarakat umum, toko tersebut berada di lingkungan Pesantren Roudlotut Tholabah. M. Lazim Abdillah, sebagai pemilik toko, kerap memberikan voucher sebesar Rp10.000 kepada santri yang berbelanja setiap bulannya. Selain itu, ia juga menggratiskan santri yatim piatu yang ingin membeli sesuatu.
Untuk mendukung upaya Lazim menyebarkan kebaikan melalui tokonya, ia memilih Aplikasi Super sebagai distributor barang-barang sembako. Beberapa sembako favoritnya yang biasa dipesan adalah minyak goreng, Beras Karya Alam, dan juga snack dan minuman kemasan sachet favorit para santri. Lazim merasa sangat terbantu dengan adanya Aplikasi Super. Ia dapat menghemat biaya transportasi barang karena fasilitas free ongkos kirim yang sering ia peroleh.
BACA JUGA: Beras Karya Alam Hijau: Kualitas Terbaik dari Super
9. Fairuz Cell
Berawal dari jualan pulsa dan aksesori handphone (HP), Fairuz Cell kini telah melebarkan sayapnya ke usaha kelontong. 14 tahun yang lalu, Kasinu, sang empunya toko, nekat menjajal untuk berjualan ala kadarnya saja. Salah satu pengalaman pilu yang sangat ia ingat adalah ketika tokonya tertimpa pohon asem pada saat hujan deras. Istrinya pun sempat mengalami trauma dan enggan membuka toko ketika hujan tiba. Namun, Kasinu belajar banyak hal dari kejadian tersebut, terutama tentang bagaimana caranya tabah dan ikhlas ketika mengalami musibah.
Perkembangan usaha Fairuz Cell ternyata tidak lepas dari kontribusinya sebagai Super Agen di Aplikasi Super. Ia mengaku langsung jatuh cinta dengan Aplikasi Super. Pengiriman cepat, tanpa biaya ongkos kirim, serta harga yang murah menjadi beberapa alasan mengapa Kasinu betah menggunakan aplikasi tersebut.
10. Tirta Mandiri
Menjadi pemilik toko sembako sekaligus mengembangkan usaha air galonan ibarat mengerjakan dua pekerjaan rumah sekaligus. Kerepotan? Tentu saja. Tetapi, menurut Bu Yenny yang telah melakoni dua usaha tersebut, ada kesenangan sendiri yang ia dan suami dapatkan.
Suatu waktu, saat Bu Yenny sedang berbelanja di pasar, ia diberi tahu tentang Aplikasi Super oleh seseorang. Semenjak saat itu, ia aktif menjadi Super Agen. Saking seringnya Bu Yenny berbelanja di Aplikasi Super, sampai-sampai ia sudah akrab dengan para driver yang mengantarkan pesanan ke rumah. Ia tidak perlu lagi khawatir ketika ia sedang tidak berada di toko karena para driver dengan sigap menaruh barang-barang tersebut di toko Tirta Mandiri.
11. Toko Mega
Bu Megawati, selaku pemilik Toko Mega, telah setia menjadi Super Agen sejak pertama kali mengetahui keberadaan Aplikasi Super. Bu Megawati mengaku senang mengelola toko sehari-hari karena sering bertemu pelanggan dengan berbagai macam karakter dan latar belakang.
Semenjak menjadi Super Agen, banyak manfaat serta kelebihan yang Bu Megawati peroleh. Salah satunya adalah pengiriman barang yang lancar dan tepat waktu, tidak seperti aplikasi kompetitor yang lain. Karena hal itu pula, Bu Megawati menjadi hemat biaya transportasi untuk belanja kulakan.
12. Toko Bakri
Super Agen lain yang mengaku puas dengan pengalamannya bersama Aplikasi Super adalah Pak Bakri dan Bu Nia Husnasini. Toko Bakri yang dikelola pasangan tersebut telah menjadi pelanggan tetap Aplikasi Super.
Pak Bakri sangat senang setiap belanja kulakan karena fasilitas free ongkos kirim yang selalu ia dapat. Lebih daripada itu, harga yang lebih murah dari aplikasi lain membuatnya dapat dengan leluasa mengisi berbagai etalase toko yang sudah kosong. Kulakan dalam empat kali seminggu, beberapa barang yang biasa dibeli oleh Toko Bakri melalui Aplikasi Super adalah berbagai merek beras, minyak goreng, kopi, dan juga minuman kemasan sachet.
13. Toko Dimas
Meneruskan bisnis turun temurun dari keluarga memang menjadi kebanggan tersendiri bagi beberapa orang. Hal itu juga berlaku pada M. Sholeh, yang sudah lima tahunan ini mengelola Toko Dimas.
Pengalaman mengelola toko menjadi lebih menyenangkan ketika ia bertemu dengan Aplikasi Super. Berbagai kelebihan serta fasilitas yang M. Sholeh peroleh setidaknya dapat meringankan beban kerjanya sedikit demi sedikit. Terlebih lagi karena harga barang yang bersaing serta langsung dikirim ke pasar tempat tokonya berada, ia pun betah menjadi Super Agen.
14. Toko Luky354
Luky, pemilik Toko Luky354, menjadi salah satu Super Agen berikutnya yang mengaku kaget setelah mengenal Aplikasi Super. Ia telah merintis tokonya dari tahun 2018, serta sempat menjajal aplikasi lain untuk belanja kulakan kebutuhan tokonya.
Tetapi, hanya Aplikasi Super lah yang dapat membuatnya puas karena harga miring serta pengiriman lancar yang ditawarkan. Setidaknya dua kali dalam seminggu Luky berbelanja di Aplikasi Super.
15. Toko Al Hidayah
Semangat dan harapan besar yang dimiliki oleh Muhammad Candra untuk kesuksesan Toko Al Hidayah miliknya terus menggebu-gebu. Sejatinya, ia hanya berniat untuk membantu orang tua saja. Namun, ketika sepupunya memiliki toko sendiri, jiwa kewirausahaan Muhammad Candra pun semakin termotivasi. Pria itu mengaku banyak belajar dari para pelanggannya. Ia pun mulai mengenal berbagai macam merek barang-barang sembako yang menjadi favorit serta rekomendasi pelanggan.
Berawal dari hanya sekedar melihat-lihat harga barang, tanpa disangka-sangka Muhammad Candra kini betah menjadi Super Agen. Menurutnya, Aplikasi Super memiliki banyak kelebihan dan potensi, terutama dari sisi harga barang. Ia sempat menjadi mitra beberapa aplikasi serupa, namun ternyata Aplikasi Super memiliki harga jual barang yang jauh lebih muran di antara para pesaingnya. Pengiriman yang selalu on time membuat operasional sehari-hari Toko Al Hidayah menjadi lebih efisien.
Itulah 15 kisah singkat yang dituturkan oleh para Super Agen mengenai perjalanan tokonya dan pengalaman mereka setelah menggunakan Aplikasi Super. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari setiap kisahnya. Terutama kegigihan dan usaha keras para pemilik toko yang patut diacungi dua jempol.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.