Midnight Mass adalah serial horor Netflix yang rilis pada September 2021 lalu. Hanya terdiri dari 7 episode, acara televisi ini dikategorikan miniseri atau serial terbatas yang tak akan membuat penonton penasaran karena menanti musim berikutnya. 

Genrenya juga bukan horor biasa. Mereka memang menggunakan unsur supernatural, tetapi memadukannya dengan kritik sosial yang mengena. Sudah nonton atau masih ragu buat menyaksikannya? Ulasan berikut mungkin bisa jadi alasan yang meyakinkanmu buat nonton sekarang juga.

BACA JUGA: 9 Drama & Film Zombie Korea Terbaik dan Terbaru di 2022

1. Disutradarai Mike Flanagan, sutradara spesialis horor 

midnight mass
Netflix Life

Midnight Mass Netflix disutradarai oleh Mike Flanagan yang sebelumnya dikenal lewat film Doctor Sleep dan serial The Haunting of Hill House dan The Haunting of Bly Manor. Ia dikenal sebagai sosok yang jago menggarap cerita seram yang humanis. Artinya cerita yang bisa bikin orang bersimpati pada karakter-karakternya. 

-->

Tidak hanya mengandalkan jumpscare dan penampakan hantu yang seram, cerita-cerita garapan Flanagan selalu dalam dan penuh dengan adegan serta dialog yang ngeri dan mengganggu tanpa harus dikemas secara gory dan vulgar. Elegan, tetapi sukses bikin penonton tak nyaman duduk adalah keunggulan dari gaya bercerita sang sutradara. 

Hal ini ditampilkan pula olehnya dalam serial terbarunya tersebut. Menjadi spesial karena ternyata ia banyak terinspirasi dari pengalaman personalnya saat menggarap Midnight Mass. Termasuk pengalamannya menjadi altar boy saat masih berusia 12 tahun, berjuang melawan kecanduan alkohol, hingga tinggal di sebuah pulau terpencil bersama orang tuanya. 

2. Dimulai dengan kepulangan seorang pemuda ke kampung halamannya 

midnight mass
Slate

Kalau bicara Midnight Mass sinopsis, semua sebenarnya berkutat pada sosok Riley yang diperankan Zach Glifford. Ia dikisahkan sebagai pemuda bernama Riley yang kecanduan alkohol. Hal itu menjadi fatal karena ia berkendara ketika mabuk dan mengakibatkan kecelakaan yang merenggut nyawa orang lain. 

Pasca menjalani hukuman kurungan, Riley kembali ke kampung halamannya, sebuah pulau terpencil yang hanya bisa diakses dengan kapal feri. Pulau tersebut dihuni ratusan penduduk yang kebanyakan beragama Katolik dan cukup taat beribadah. Hubungannya dengan orang tuanya tak begitu baik. Namun, ia menemukan kenyamanan saat bertemu rekan masa kecilnya, Erin yang juga pulang ke kampung itu setelah merantau bertahun-tahun. 

3. Konflik terbentuk dengan kedatangan seorang pastor pengganti yang misterius 

midnight mass
The Conversation

Film Midnight Mass diramu dengan laju yang lambat alias slow burn. Konfliknya baru muncul menjelang akhir episode pertama saat ratusan bangkai kucing memenuhi pesisir pantai pulau tersebut dan menimbulkan kehebohan. 

Tak sampai di situ, kedatangan seorang pastor pengganti makin menambah keganjilan. Menggantikan tokoh agama yang paling disegani bukan perkara mudah. Namun, ia perlahan membangun kepercayaan dari jemaah setelah berhasil membawa “keajaiban” di kampung yang lesu tersebut. 

Sang pastor dibantu oleh kehadiran sosok Bev Keane, salah satu tokoh penting dalam pemerintah lokal sekaligus bagian dari gereja Katolik terbesar di pulau tersebut. Ketika sebuah keganjilan terjadi, Bev justru menggunakan kata-kata dalam alkitab untuk menjustifikasi sesuatu berdasarkan tafsir dan keyakinannya sendiri. Ia juga dengan lihainya menyakinkan orang lain untuk mengikuti apa yang ia percayai. 

BACA JUGA: 16 Film Netflix Terbaik Ini Wajib Kamu Tonton Di Kala Bosan

4. Sarat pesan inklusivitas dan kritik pada intoleransi 

Thrillist

Tidak hanya jemaah gereja, serial ini juga menampilkan beberapa karakter minoritas. Salah satunya Sherrif Hassan, polisi muslim yang ditempatkan di pulau tersebut dan membawa serta putranya, Ali untuk tinggal di sana. Lewat kacamata Hassan, penonton pun diajak memahami sulitnya menjadi minoritas yang tinggal di lingkungan yang mulai menunjukkan tanda-tanda intoleransi. Selain Hassan dan Ali, karakter minoritas lainnya adalah Leeza. Remaja disabilitas yang akhirnya mendapat mukjizat dengan bantuan sang pastor baru.

Sosok Leeza, Ali, dan Hassan adalah warna baru dalam industri film Hollywood yang selama ini jarang menampilkan sosok dari etnik lain dan kaum disabilitas. Tak hanya sebagai pemandu sorak alias pemeriah, ketiganya punya peran dan sudut pandang yang menarik dan esensial dalam plot film ini. 

5. Akhirnya sempurna, tidak ada tanda bakal lanjut ke musim kedua

Decider

Ending Midnight Mass juga bisa dibilang sempurna. Setelah selesai menggambarkan dan menjelaskan bagaimana fatalnya intoleransi dan keyakinan yang buta hingga melupakan logika, Flanagan membiarkan semua karakter menemukan akhir perjalanan mereka sendiri. 

Mengharukan, tetapi bikin penonton kepikiran, itulah yang berhasil dilakukan Flanagan saat meramu adegan pamungkas di film tersebut. Di bagian akhir tersebut, penonton juga dibikin ngeri karena akhirnya sadar betapa ngerinya tinggal di pulau yang hampir terisolasi itu. Pulau terpencil memang jadi latar sempurna untuk film horor karena menambah kesan klaustrofobik dan keterbatasan gerak untuk para karakternya saat akan menyelamatkan diri. 

Dengan begitu, sebenarnya Flanagan seakan mengumumkan dengan tegas bahwa tak ada kemungkinan bahwa serial ini akan berlanjut ke musim keduanya. Misalnya akhirnya dibuat, serial ini mungkin akan diramu dengan plot dan karakter yang berbeda sehingga berbentuk antologi macam The Haunting

6. Daftar cast Midnight Mass 

The Tab

Untuk urusan aktor, Flanagan juga punya kepiawaian untuk memilih pemeran yang sempurna untuk menginterpretasikan karakter ciptaannya. Tak jarang ia mendapuk pendatang baru macam Victoria Pedretti. Beberapa aktor di serial barunya ini bahkan tampak familiar bila kamu penggemar film-film Mike Flanagan. Sebut saja Samantha Sloyan, Kate Siegel, dan Rahul Kohli. 

Di serial ini Sloyan jadi salah satu cast yang paling menarik karena perannya sebagai Bev yang bikin geregetan penonton. Ia adalah sosok antagonis yang intoleran dan suka menyulut emosi di series ini. Tak lupa Kate Siegel dan Zach Glifford yang jadi moral compass. Serta tak ketinggalan Hamish Linklater yang memerankan sang pastor yang tampil prima. Rahul Kohli berperan apik sebagai representasi minoritas yang sering terkucilkan dan didiskriminasi, tetapi sabar dan bijak. 

Midnight Mass review secara umum cukup positif. Ia mampu menghadirkan kisah horor supernatural yang tetap lekat dengan kehidupan sehari-hari. Justru di situlah letak kengerian miniseri ini. Penonton sadar bahwa ancaman terbesar tidak datang dari gangguan gaib, tetapi sesama manusia yang kehilangan rasa kemanusiaannya. Gimana, Sedulur tertarik buat nonton serial ini? 

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.

Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.