rupiah terpuruk

Proyeksi suku bunga juga akan naik

beritasatu

Selain membahas tentang tapering, The Fed juga akan memberikan proyeksi suku bunga pada setiap akhir kuartal, dan disebut juga dengan Fed dot plot. Ada sebanyak 9 orang dari 18 anggota Federal Open Market Committee (FOMC) pada dot plot edisi September, yang kini bisa melihat suku bunga yang tahun depan ada kemungkinan untuk naik. Dibandingkan dengan dot plot edisi Juni, jumlahnya naik sebanyak 7 orang. Tingkat persentase penurunan rupiah bisa dilihat dari seberapa agresif The Fed dalam meningkatkan suku bunga di tahun 2022, yang bisa dilihat dari dot plot. Prediksinya, tahun depan The Fed akan menaikkan suku bunga dua sampai tiga kali. 

Ada probabilitas dalam pasar yang terlihat sebesar 44,7% berdasarkan dari perangkat FedWatch yang dimiliki oleh CME Group. Suku bunga akan meningkat sebanyak 25 basis point atau sekitar 0.25% menjadi 0,25%-0,5% pada Juni tahun depan. Suku bunga akan naik lagi pada bulan September dan Desember tahun depan sebesar 25 basis point pada masing-masing bulannya. Tentu saja, prediksi tersebut akan membuat rupiah semakin terpuruk lagi. Meskipun tak hanya rupiah saja yang melemah, namun yang paling besar penurunannya dibanding mata uang utama Asia lainnya adalah rupiah.

BACA JUGA: Apa Itu Marketing? Ini Pengertian & Fungsi Maketing Dalam Bisnis