pluralisme

Pluralisme menjadi salah satu paham yang ada di masyarakat Indonesia dan berhubungan dengan keadaan masyarakat yang majemuk bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya. Paham ini memiliki pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak atas setiap kelompok.

Pada dasarnya, pluralisme dan multikulturalisme memiliki makna yang sama, yaitu kemajemukan dan keanekaragaman. Paham ini juga dapat diartikan sebagai masyarakat majemuk yang membaur menjadi satu kesatuan di lingkungan. Nah, bagaimana penjelasan lengkap mengenai pluralisme tersebut? Berikut adalah informasi yang Sedulur butuhkan.

BACA JUGA: Dejavu adalah: Pengertian & Kenapa Kita Sering Mengalaminya

Pengertian pluralisme

pluralism
iStock

Ditinjau dari kata penyusunnya, pluralisme berasal dari dua kata, yakni “plural” yang berarti beragam dan “isme” yang berarti paham. Sehingga, pluralisme dapat diartikan sebagai paham atas keberagaman. Pluralism juga berasal dari kata dasar “plural” yang berarti jamak atau lebih dari satu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pluralisme artinya keadaan masyarakat yang majemuk, bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya. Webster’s Revised Unabridged Dictionary juga menyebutkan bahwa paham ini memiliki dua bentuk, yaitu keadaan menjadi plural dan keadaan seorang pluralis yang memiliki lebih dari satu keyakinan.

Paham ini menghargai adanya suatu perbedaan di tengah kehidupan bermasyarakat dan mengizinkan jika ada kelompok berbeda untuk tetap menjaga budaya yang menjadi ciri khas mereka.  Sementara itu, pluralisme menurut Islam dianggap sebagai sesuatu yang alamiah dalam wahana kehidupan manusia.

Tak hanya itu, pluralism juga menerima keberagaman yang ada untuk tetap bisa hidup toleran di lingkungan masyarakat yang tentunya memiliki banyak perbedaan, seperti golongan, suku, agama, adat, dan pandangan hidup. 

Pengertian menurut para ahli

pluralism
iStock

Selain pengertian secara umum di atas, berikut adalah beberapa pengertian menurut para ahli. Setidaknya ada 5 ahli yang memberikan pendapat dan dapat dijadikan sebuah rujukan. Simak dengan baik, ya!

1. Anton M. Moeliono

Menurut Anton M. Moeliono, pluralisme adalah sesuatu yang bisa memberikan makna jamak atau ganda dari segi kebudayaan yang berbeda di dalam masyarakat. Dasar yang menciptakan adanya pluralism tersebut adalah adanya rasa hormat terhadap nilai kebudayaan lain dan sikap saling menghargai.

2. Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia

Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia juga memberikan penjelasan mengenai pluralism, yaitu suatu cara pandang fisiologis yang tidak menggambarkan semua prinsip maupun keyakinan pribadi.

Mereka juga berpendapat bahwa paham kemajemukan ini menggambarkan ketersediaan untuk bisa menerima berbagai macam perbedaan atau keberagaman yang ada. Selain itu, Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia juga menyebut bahwa ruang lingkup paham ini adalah politik, budaya dan agama.

3. Santrock

Sementara itu, menurut Santrock, paham pluralisme adalah sebuah tindakan penerimaan pada setiap individu yang berpendapat bahwa perbedaan budaya harus tetap dipertahankan dan dihargai keberadaannya.

4. Syamsul Maa’arif

Syamsul Maa’arif juga menjelaskan bahwa pluralisme adalah sebuah sikap untuk saling memahami dan menghormati adanya perbedaan. Hal ini dilakukan untuk bisa mencapai kerukunan antar umat beragama.

5. Webster

Pendapat terakhir menurut Webster, menjelaskan bahwa pluralisme merupakan suatu keadaan sosial yang hadir di dalam keberagaman agama, ras dan etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut juga dinilai mampu menciptakan suatu pola masyarakat yang dapat hidup berdampingan dengan segala perbedaan yang ada. 

BACA JUGA: Psikologi adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya

Macam atau bentuk pluralisme

pluralism
iStock

Pluralism dibagi menjadi beberapa macam atau bentuk. Berikut adalah pembagian bentuk dan penjelasan mengenai macam pluralisme tersebut.

1. Pluralisme agama

Jenis yang pertama berkaitan dengan agama. Jenis ini memiliki konsep yang begitu luas dan berkaitan dengan penerimaan seseorang terhadap agama yang berbeda dan digunakan dengan cara yang tidak selalu sama. 

Jenis ini juga menjelaskan bahwa semua keyakinan itu sama, karena kebenaran dalam setiap agama memiliki sifat yang relatif. Alasan inilah yang membuat setiap umat beragama tidak boleh mengklaim bahwa keyakinan yang dianut merupakan keyakinan yang paling benar dan menyalahkan keyakinan lain.

Keberagaman agama di dalam masyarakat dapat membuat hidup lebih bermakna. Jika semua orang dapat mengimbangi perbedaan dengan sikap toleransi, maka kehidupan di masyarakat dapat menjadi damai. Sebaliknya, jika keberagaman agama tidak diimbangi dengan sikap toleransi antar penganutnya, bisa saja akan terjadi konflik di masyarakat. 

Keberagaman agama di Indonesia ditunjukkan dengan adanya 6 agama yang diakui oleh pemerintah secara sah, yakni Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu. Masyarakat juga dibebaskan untuk memeluk satu diantara enam agama tersebut. 

2. Pluralisme ilmu pengetahuan

Pluralism juga digunakan dalam hal ilmu pengetahuan. Keberagaman ilmu pengetahuan yang ada menjadi faktor utama perkembangan ilmu pengetahuan yang ada pula. Seperti pada banyaknya teori yang muncul, meskipun belum bisa dibuktikan kebenarannya, namun hal tersebut menunjukkan bahwa ada kebebasan dalam berpikir secara ilmiah. 

Keberagaman dalam ilmu pengetahuan juga memberikan gambaran mengenai hal individu dalam mengambil keputusan atas suatu kebenaran yang memiliki sifat menyeluruh bagi masing-masing individu. 

3. Pluralisme budaya

pluralism
Rimbakita

Pluralisme budaya adalah sebuah kondisi budaya yang majemuk. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan sebuah kondisi penerimaan budaya alternatif, yakni orang-orang dapat hidup secara bersama-sama dengan menerapkan sikap saling toleransi terhadap perbedaan yang ada pada budaya untuk mencapai suatu pluralis. 

Ketidakhadiran sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ada bisa menimbulkan sebuah konflik. Konflik semacam ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap egosentrisme dan primordialisme serta persaingan yang mempercayai jika kebudayaan pribadi merupakan kebudayaan yang paling baik dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.

4. Pluralisme sosial

Dalam bidang sosial, pluralism menjadi sebuah paham yang bisa menerima keberagaman. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sikap saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antara satu individu dengan individu lain atau dengan kelompok pada sebuah tatanan sosial. 

Dalam kehidupan sosial masyarakat, pluralism dapat dicapai jika masyarakatnya sudah bisa hidup berdampingan dan menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai antar masyarakat. 

5. Pluralisme media

Pluralism dalam hal teknologi dapat menjadi sebuah solusi mengenai kemudahan berkomunikasi, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Hal ini dapat terjadi karena media merupakan salah satu sarana yang penting untuk menyampaikan informasi dan diakui keberadaannya. Lebih dari itu, ada banyak media yang bisa digunakan jika ingin menyampaikan sebuah pendapat. 

BACA JUGA: Ancaman: Pengertian, Jenis, Contoh & Cara Mengatasinya

Manfaat pluralisme

iStock

Pluralism tentunya memiliki manfaat ketika diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa manfaat dan penjelasannya dapat Sedulur pahami di bawah ini.

1. Kemandirian

Manfaat yang pertama dari adanya pluralisme adalah kemandirian, yakni sebuah kondisi pada seseorang yang bisa melakukan apapun sendiri tanpa bergantung dengan orang lain. Kemandirian dalam hal ini juga dijelaskan sebagai sebuah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri dan memiliki sikap yang inisiatif.

Adanya pluralism juga bisa meningkatkan kemandirian pada diri seseorang. Setiap individu berhak mandiri, berdiri sendiri, tanpa memiliki perasaan tertekan dan diawasi oleh orang lain atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda. Kemandirian juga membuat seseorang terus maju dan memiliki hak untuk mengembalikan tradisi atau budaya dalam kehidupan sosial masyarakat.

2. Toleransi

Toleransi merupakan perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan yang ada. Dengan toleransi, seseorang akan mampu menghormati dan menghargai apapun yang dilakukan oleh orang lain.

Toleransi juga diartikan sebagai sebuah sikap untuk saling menghormati dan menghargai setiap individu dan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya pluralism juga bisa membuat seseorang memiliki jiwa yang penuh akan toleransi tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada. 

3. Kebebasan

Manfaat lain dari adanya pluralism adalah kebebasan, yakni kemampuan untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan, ketiadaan kendali, atau kekuasaan untuk memilih tindakan seseorang.

Kebebasan juga dapat diartikan sebagai sebuah kondisi pada seorang individu yang memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Adanya pluralism ini akan membantu seseorang untuk mendapatkan manfaat, baik kebebasan terkait institusi, pranata sosial, hingga kultural yang bisa dilakukan sendiri tanpa adanya halangan atau rintangan berarti. 

Dampak positif

pluralisme
iStock

Ada beberapa dampak positif yang bisa didapatkan dari adanya pluralism. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

  1. Masyarakat yang lebih modern

Dalam hal ini, modern merujuk pada kondisi yang baru, ada saat ini, atau semacamnya. Modern juga dapat diartikan sebagai zaman atau gaya yang memiliki sifat paling baru. Jika semua orang bisa memahami adanya keberagaman, maka masyarakat modern dapat tercipta dengan sendirinya dan mampu berpikir untuk lebih maju. 

  1. Memahami adanya perbedaan

Dampak lain dari adanya keberagaman dalam masyarakat adalah membuat seseorang mampu memahami adanya perbedaan. Perbedaan menjadi suatu keadaan, sifat dan juga karakter yang diciptakan oleh Tuhan untuk membuat manusia dapat saling mengenal, saling berinteraksi, saling memahami dan saling memberikan manfaat antara satu dengan yang lain.

Seseorang yang mampu memahami adanya keberagaman akan membuat lingkungan menjadi lebih tenang, damai, dan mampu meningkatkan sikap tolong-menolong dalam kehidupan bermasyarakat. 

  1. Meningkatkan daya tarik untuk turis

Daya tarik dapat terjadi jika ada rangsangan visual. Daya tarik merupakan sebuah kualitas yang dapat membuat suatu minat keinginan hingga ketertarikan pada seseorang ataupun sesuatu. Adanya pluralitas budaya, suku, dan ras yang ada pada suatu Negara akan menjadi daya tarik untuk turis berdatangan ke wilayah negara tersebut.

Adanya keberagaman juga bisa menjadi ciri khas pada suatu wilayah yang akan dikenal oleh wisatawan, baik lokal maupun asing. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat ataupun negara. 

  1. Meningkatkan pendapatan negara

Sesuai dampak positif yang telah disebutkan sebelumnya, pluralitas juga dapat meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan negara merupakan hak pemerintah pusat yang diakui sebagai suatu bentuk dalam menambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara ini terdiri atas beberapa hal, seperti penerimaan suatu perpajakan, penerimaan negara bukan pajak dan penerimaan suatu hibah.

Adanya pluralitas dan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai akan membantu peningkatan pendapatan negara. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat yang berbeda-beda dapat mendapatkan pluralitas untuk dijadikan sumber pendapatan maupun semacamnya.

BACA JUGA: Flexing adalah: Pengertian, Penyebab dan Cara Menghindarinya

Dampak negatif

pluralisme
iStock

Tidak hanya dampak positif saja, pluralitas yang terjadi di masyarakat juga dapat menimbulkan dampak negatif. Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif yang dapat terjadi akibat adanya pluralitas di masyarakat. 

  1. Menimbulkan munculnya sikap individualisme

Dampak negatif yang pertama adalah munculnya sikap individualisme pada masyarakat. Individualisme merupakan suatu filsafat yang di dalamnya terdapat pandangan moral, politik dan sosial yang menekan kemerdekaan manusia sekaligus kepentingannya dalam hal bertanggung jawab atas kebebasan diri sendiri.

Orang yang bersifat individualis akan melanjutkan pencapaian sendiri dan juga kehendak pribadi. Mereka juga akan cenderung menentang adanya intervensi dari masyarakat, bahkan negara ataupun badan dan kelompok atas pilihan pribadi. 

  1. Dapat menimbulkan gesekan sosial

Keberadaan pluralitas dalam kehidupan masyarakat juga dapat menimbulkan gesekan sosial. 

Gesekan sosial merupakan suatu tindakan pertikaian yang muncul karena ada suatu konflik mengenai pluralitas, baik pluralitas ilmu pengetahuan, agama, sosial, budaya dan yang lainnya. 

Orang yang memiliki keyakinan atau kebudayaan berbeda dengan yang lainnya akan sulit menerapkan sifat saling toleransi. Hal tersebut tentu akan membuat perbedaan yang ada sulit untuk disatukan. 

  1. Memunculkan rasa egois

Selain sikap individualis, dampak negatif dari adanya pluralism juga dapat memunculkan rasa egois. Egois merupakan sebuah sifat yang selalu memprioritaskan keinginan ataupun kebutuhan diri sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. 

Adanya rasa ingin menang dan menjadi pusat perhatian umum di tengah perbedaan serta keberagaman yang ada menjadi alasan dibaliknya. Pluralitas dalam masyarakat dapat menimbulkan rasa egois yang bisa digunakan untuk mementingkan kepentingan diri sendiri.

  1. Menimbulkan persaingan

Pluralitas dalam masyarakat juga bisa menimbulkan persaingan antar individu ataupun kelompok. Persaingan dalam hal ini diartikan sebagai suatu proses sosial ketika dua pihak maupun lebih saling berlomba untuk mencapai tujuan atau kemenangan. 

Persaingan dapat terjadi jika ada pihak yang menginginkan dirinya menjadi pusat perhatian umum. Oleh karena ada keberagaman suku, ras, agama dan budaya di Indonesia, hal ini dapat menimbulkan sebuah persaingan di tengah masyarakat.

Pihak yang ingin menang akan berlomba-lomba menjadi panutan maupun menjadi pusat perhatian masyarakat umum. Namun disisi lain, kondisi semacam ini juga bisa menimbulkan suatu perpecahan atau pertikaian dalam masyarakat karena kurangnya toleransi terhadap perbedaan pada suku, ras, agama, dan budaya yang ada. 

Contoh pluralisme di Indonesia

pluralisme
Kumparan

Untuk lebih memahami pluralisme, berikut adalah beberapa contoh yang ada di Indonesia mengenai keberagaman yang bisa Sedulur pahami lebih dalam. 

  1. Pluralisme budaya

Di Indonesia, keberagaman budaya menjadi satu hal pasti. Dilihat dari definisi secara umum, budaya merupakan sebuah akal budi, pikiran, adat istiadat, dan sesuatu yang menjadi sebuah kebiasaan, yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat.

Setiap kelompok masyarakat di Indonesia memiliki ciri khas budaya yang dipengaruhi oleh perbedaan geografis, kondisi alas, kepercayaan, dan budaya. Hal ini membuat Indonesia memiliki banyak sekali budaya yang berkembang di masyarakat.

  1. Pluralisme agama

Tidak hanya mengenai budaya, Indonesia juga memiliki keberagaman dalam kehidupan beragama. Masyarakat Indonesia diberikan kebebasan untuk memeluk dan menghayati setidaknya enam agama dan kepercayaan. 

Keenam agama besar di Indonesia tersebut adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Keberagaman dalam hal beragama tersebut dapat dilihat dari cara beribadah, tempat ibadah, dan tradisi yang dilakukan yang berbeda antara satu agama dengan yang lainnya. 

Nah, itulah informasi mengenai pluralisme beserta macam, bentuk, manfaat, dan dampaknya. Semoga dengan informasi ini, Sedulur dapat lebih memahami materi tentang keberagaman yang ada di dalam kehidupan sosial masyarakat. 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.