Bicara tentang sejarah Indonesia, apakah Sedulur ingat tentang penjajahan yang dilakukan bangsa asing kepada bangsa kita? Penjajahan merupakan contoh mudah yang dapat menjelaskan mengenai pengertian kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

Meskipun kolonialisme dan imperialisme merupakan dua paham yang berbeda, namun keduanya sama-sama mengeksploitasi negara yang ditaklukkannya. Mereka akan berusaha untuk menguasai banyak aspek, meliputi wilayah, sumber daya alam, hingga sistem politik.

Bagaimana penjelasan lengkap mengenai kolonialisme dan imperialisme? Simak ulasan berikut ini, ya!

BACA JUGA: Kapitalisme: Pengertian, Sejarah, Kelebihan & Kelemahannya

Pengertian kolonialisme dan imperialisme

kolonialisme dan imperialisme
iStock

Pengertian kolonialisme dan imperialisme akan dijelaskan setelah ini. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kolonialisme lebih berfokus pada penguasaan wilayah yang kaya akan sumber daya alam sedangkan imperialisme berfokus pada penguasaan politik dan memperluas pengaruh di suatu negara.

Kolonialisme adalah

Kolonialisme berasal dari kata koloni yang menurut bahasa Latin berarti pemukiman. Jadi, kolonialisme dapat didefinisikan sebagai sebuah upaya yang dilakukan oleh suatu negara untuk bisa menguasai suatu daerah atau wilayah demi mendapatkan sumber daya. 

Secara umum, kolonialisme akan dilakukan oleh negara-negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat. Sebagai contoh adalah Inggris, Belanda, Portugis, dan Spanyol. Bahkan, keempat negara tersebut juga pernah menjajah negara kita, Indonesia.

Imperialisme adalah

Sementara itu, imperialisme berasal dari kata imperator yang memiliki arti memerintah. Jadi, imperialisme adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk menguasai negara lain saat memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang sudah dikuasainya.

Istilah imperialisme dicetuskan oleh Benjamin Disraeli. Ia merupakan seorang Perdana Menteri di Inggris kala itu. Menurut pembagiannya, imperialisme dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan waktu dan tujuannya.

  • Imperialisme berdasarkan waktunya terdiri dari imperialisme kuno, yakni sistem yang muncul sebelum revolusi industri di Inggris yang berlandaskan 3G (Gold, Glory, Gospel), dan imperialisme modern, yakni sistem yang muncul setelah terjadinya revolusi industri yang terjadi karena faktor ekonomi kala itu.
  • Imperialisme berdasarkan tujuannya terdiri dari empat jenis, yakni imperialisme politik (menguasai seluruh kehidupan politik negara lain), imperialisme ekonomi (menguasai sektor perekonomian dari negara lain), imperialisme budaya (menguasai nilai-nilai budaya negara lain), dan imperialisme militer (menguasai negara lain yang dianggap memiliki wilayah strategis untuk memperkuat pertahanan).

BACA JUGA: Vandalisme : Pengertian, Penyebab & Cara Menanganinya

Negara yang menganut kolonialisme

kolonialisme dan imperialisme
iStock

Berikut adalah beberapa negara yang menganut kolonialisme pada saat itu.

1. Spanyol

Spanyol merupakan bangsa Eropa pertama yang membuka jalur perdagangan ke India bersama negara Portugis. Dalam sistem kolonialisme, Spanyol sudah pernah menguasai beberapa wilayah, seperti Florida, Filipina, Meksiko, dan Karibia.

2. Belanda

Belanda merupakan negara yang memiliki kekuatan militer relatif kecil dan tidak ingin memecah pemerintahan dengan masyarakat lokal. Dalam sistem kolonialisme, Belanda sudah pernah menguasai beberapa wilayah, seperti Hindia Timur, Suriname,  Afrika Selatan, dan Guyana.

3. Inggris

Inggris menerapkan sistem kolonialisme yang difokuskan pada negara India dan negara lain di pantai Timur Amerika Utara. Setelah tahun 1800-an, Inggris telah berhasil menguasai berbagai negara, seperti Australia, Malaya, dan Mesir.

BACA JUGA: Pluralisme: Pengertian, Macam, Bentuk, Manfaat & Dampaknya

Negara yang menganut imperialisme

kolonialisme dan imperialisme
iStock

Berikut adalah beberapa negara yang menganut imperialisme pada saat itu.

1. Uni Soviet

Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang berada di kawasan Eropa Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet. Negara besar ini dulunya juga membentuk negara bawahan untuk melawan blok barat. 

2. Kekaisaran Jepang

Jepang tentu sangat tepat menggambarkan contoh negara yang menggunakan sistem imperialisme. Setelah Perang Dunia II, Jepang berhasil menaklukkan banyak wilayah yang membuktikan bahwa kekaisaran Jepang memiliki kekuatan yang sangat besar.

3. Republik Perancis

Contoh negara yang lainnya adalah Perancis. Negara yang mengobarkan perang terhadap negara monarki Eropa ini berhasil menaklukkan Belanda dan memerintah negara boneka yang dimiliki oleh Spanyol. 

Dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia

kolonialisme dan imperialisme
iStock

Kedatangan bangsa Barat ke negara kita tentu saja memberikan banyak perubahan pada tatanan kehidupan masyarakat. Selain bangunan, ada banyak peninggalan bangsa barat yang masih ada hingga saat ini, misalnya adalah sistem pendidikan. 

Selain itu, kedatangan bangsa Barat juga berpengaruh terhadap sistem politik, sosial, ekonomi, hingga budaya masyarakat Indonesia. Apa saja dampak terjadinya kolonialisme dan imperialisme? Berikut adalah penjelasannya. 

  1. Bidang ekonomi

Belanda melakukan reformasi dalam sistem ekonomi tradisional Indonesia. Seperti misalnya, tanah-tanah yang dulunya dimiliki para raja, kemudian dialihkan menjadi milik pemerintahan. Tak hanya itu, sistem pajak dan harga hasil bumi juga sudah ditentukan oleh pemerintah kolonial masa itu.

Perpindahan kepemilikan tanah tersebut menyebabkan pemerintah bisa dengan bebas menjalankan apapun, termasuk dengan menyewakannya kepada pihak swasta. Hal ini membuat pemerintah mendapatkan pajak tambahan dari pihak swasta untuk mengisi kas pemerintahan. 

Selain itu, sistem perbankan juga mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1828. Bank pertama tersebut bernama De Javasche Bank. Pemerintah Belanda juga mulai membangun pelabuhan-pelabuhan untuk memudahkan dalam hal perdagangan.

Tak hanya itu, karena hasil perkebunan yang melimpah, pemerintah Belanda juga membangun jalur kereta api untuk mempermudah pengangkutan hasil tanam. Jalur ini dibuat sebagai sistem transportasi jarak jauh hingga menghubungkannya ke pelabuhan. 

Dampak di masa lalu tersebut dapat diambil manfaatnya pada masa kini. Hal tersebut terlihat dari adanya jalan-jalan besar, sistem perkeretaapian, pelabuhan, serta sistem bank dan keuangan. 

  1. Bidang Politik-Pemerintahan

Selain bidang ekonomi, bangsa Barat juga memberikan perubahan sistem politik dan pemerintahan di Indonesia. Sistem kerajaan perlahan mulai diubah menjadi sistem barat yang tercermin dari pembagian wilayah kekuasaan Belanda di Jawa, yang membagi menjadi 9 provinsi dan 30 kabupaten.

Beberapa yang masih tertinggal dari sistem ini hingga kini adalah pembagian wilayah beserta sistem kepemimpinannya. Pembagian wilayah tersebut dibagi menjadi provinsi, kabupaten, distrik, dan karesidenan. Sementara sistem kepemimpinan dibagi menjadi prefek, bupati, patih, wedana, dan residen. 

  1. Bidang Sosial-Budaya

Selain dua bidang besar di atas, kedatangan bangsa barat ke Indonesia juga mempengaruhi kebudayaan yang ada. Beberapa hal yang terlihat misalnya pada cara berpakaian, arsitektur, dan musik.

Pengaruh budaya ini membuat para wanita pribumi mulai akrab dengan dress dalam acara pesta, pakaian berenda, dan pakaian tidur. Sementara para pria pribumi mulai menggunakan jas pada acara pesta dan bekerja. 

BACA JUGA: Mengenal Sejarah Liberalisme, Ideologi Tanpa Kelas di Masyarakat

Persamaan dan perbedaan kolonialisme dan imperialisme

kolonialisme dan imperialisme
iStock

Kolonialisme dan imperialisme memiliki satu persamaan, yakni sama-sama menggambarkan hubungan eksploitatif, dimana keduanya sama-sama mengeksploitasi negara yang sedang ditaklukkannya, seperti pada bidang politik maupun ekonomi. 

Selain itu, kedua negara yang melakukan kolonialisme dan imperialisme juga memanfaatkan suatu negara untuk mencapai tujuan negaranya. Hal ini tentu saja membuat negara terjajah semakin menderita dan negara penjajah semakin sejahtera. 

Sementara itu, perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

  • Kolonialisme baru muncul pada abad ke-15 sedangkan imperialisme sudah ada sejak zaman Romawi.
  • Kolonialisme menargetkan kekuasaan pada bidang perdagangan, sementara imperialisme lebih menargetkan penduduk.
  • Kolonialisme mengambil kontrol pada berbagai bidang, seperti politik dan ekonomi, sedangkan imperialisme mengambil kendali pada bidang politik dan ekonomi secara internal maupun eksternal.
  • Kolonialisme bertujuan untuk menguasai sumber daya negara, meliputi alam dan penduduk untuk kepentingan negara penakluk, sementara imperialisme bertujuan untuk menciptakan kerajaan dan memperluas wilayah kekuasaan.
  • Meskipun menaklukkan negara lain bahkan hingga menetap secara permanen, namun negara kolonialisme akan tetap menjalankan perintah dari negara induknya. Sementara itu, imperialisme akan dilakukan dengan menjalankan kekuasaan atas wilayah yang berhasil dikuasai melalui mekanisme kedaulatan atau kontrol tidak langsung.

Demikian informasi mengenai kolonialisme dan imperialisme. Dari penjelasan diatas, semoga Sedulur semakin memahami pengertian kolonialisme dan imperialisme lebih baik lagi. Selamat belajar! 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.