Dekubitus Laura Anna

Pasien dengan keterbatasan sistem gerak, memiliki resiko mengalami sejumlah gangguan kesehatan, salah satunya yakni dekubitus ulkus atau yang biasa disebut sebagai luka baring. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut muncul pada pasien yang terlalu sering berbaring.

Kondisi semacam ini, ditandai dengan kematian kerusakan jaringan di bagian kulit yang selalu mendapat tekanan. Jika dilihat secara kasat mata, akan nampak perbedaan warna dan tekstur kulit di area yang terkena luka baring tersebut.

Lalu apakah penderita dekubitus bisa meninggal? Atau bisa sembuh seperti sediakala? Langsung saja, simak informasi yang akan dijelaskan di bawah ini.

BACA JUGA: 12 Ciri-ciri Penyakit Maag Kambuh & Pertolongan Pertamanya

Apa itu ulkus dekubitus?

dekubitus
Alodokter

Dekubitus merupakan luka pada kulit dan juga jaringan yang ada di bawahnya. Luka ini bisa muncul akibat tekanan secara berkepanjangan pada bagian kulit tertentu, setelah pasien berada pada posisi berbaring terus-menerus.

Kondisi seperti ini juga dikenal sebagai dekubitus luka atau luka decubitus luka baring (bedsores). Umumnya, luka baring akan diderita oleh para pasien dengan suatu penyakit, yang pada akhirnya mengharuskan mereka untuk membatasi gerak tubuhnya.

Penyakit itulah yang membuat pasien terus berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda dalam waktu lama, sehingga terdapat suatu bagian tubuh yang terus mendapat tekanan. Nah, pada akhirnya luka baring ini muncul sebagai masalah baru.

Untuk bagian tubuh yang paling sering mengalami luka decubitus, yakni di bagian dekat tulang yang banyak mendapat tekanan pada saat berbaring atau di atas kursi roda. Pada pasien yang lama berbaring, bagian yang sering terkena yaitu tumit, kaki, pinggul, pergelangan dan juga tulang ekor.

Sedangkan untuk para pasien pengguna kursi roda, umumnya luka baring akan muncul di bagian tulang ekor, bokong, tulang belakang, punggung lengan, tulang belikat, dan kaki yang digunakan untuk bersandar pada kursi roda.

Gejala umum decubitus

dekubitus
Caredise
  • Area kulit terasa lebih dingin saat disentuh.
  • Area kulit terasa hangat saat disentuh.
  • Infeksi
  • Warna kulit berubah menjadi lebih pucat saat disentuh.
  • Kulit yang lecet atau luka terbuka.
  • Kulit terasa lebih keras atau keras dibanding kulit di sekitarnya.
  • Perubahan tekstur dan warna kulit
  • Rasa sakit di bagian yang terkena ulkus

Dekubitus grade

dekubitus
Brilio

Gejala luka baring itu juga bisa berbeda-beda, tergantung dengan grade atau tahapannya. Apakah pasien sudah memperoleh penanganan yang tepat, atau masih dibutuhkan penanganan secara lebih lanjut. Nah, berikut ini ulkus dekubitus grade menurut tahapan kemunculannya.

  • Tahap 1

Kulit terlihat kemerahan, atau menunjukkan adanya perubahan warna yang bisa saja bervariasi. Selain itu, mungkin saja kulit akan hangat, keras, dan juga nyeri pada saat disentuh.

  • Tahap 2

Kemunculan luka terbuka di bagian kulit yang berwarna kemerahan. Hal itu juga dapat disertai dengan gejala lain seperti lepuhan.

  • Tahap 3

Untuk dekubitus grade 3, luka yang timbul akan semakin dalam. Bisa saja luka yang dalam tersebut juga disertai dengan keluarnya nanah.

  • Tahap 4

Pada tahapan ini, luka telah menembus lapisan kulit yang paling dalam. Sehingga otot dan tulang mungkin sudah rusak karenanya. Bahkan, terbentuk suatu jaringan mati yang berwarna kehitaman.

  • Tahap akhir

Untuk tahap akhir ini, warna luka akan menjadi kuning atau hijau dengan adanya lapisan cokelat nanah di bagian atasnya. Jika dalam tahap yang satu ini lapisan bersifat basah, maka segera periksakan diri ke dokter.

Penyebab luka baring

dekubitus
Sehatq

Seperti yang kita tahu, suatu kondisi tertentu mengharuskan pasien untuk menjalani perawatan sembari beristirahat secara total di atas tempat tidur dalam waktu yang cukup lama.

Perawatan yang juga disebut sebagai tirah baring ini, umumnya dialami oleh pasien yang menderita lumpuh, koma, maupun mempunyai keterbatasan gerak akibat kondisi tertentu.

Ketika berbaring di tempat tidur secara terus menerus, maka tubuh akan mendapat tekanan secara konstan. Tekanan tersebut akan menghambat aliran darah menuju ke dalam jaringan. Padahal, darah memiliki peranan penting untuk membawa suplai nutrisi oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.

Tanpa adanya asupan nutrisi oksigen yang memadai, maka kulit dan jaringan yang ada di sekitarnya akan bisa rusak atau bahkan mengalami kematian jaringan. Dan pada akhirnya, terbentuk sebuah luka terbuka yang akan terus bertambah lebar apabila tidak segera mendapat pengobatan yang tepat.

Pembentukan luka bisa menjadi lebih cepat jika kulit terlalu sering bergesekan dengan pakaian maupun seprai. Gesekan secara terus-menerus inilah yang membuat kulit lebih mudah mengalami kerusakan dan cedera, terlebih lagi jika kondisi kulit sering lembab.

Selain itu, pergeseran posisi tubuh juga dapat mendukung pembentukan luka baring. Misalnya saja, pada saat ranjang ditinggikan, kemungkinan badan pasien akan merosot ke bawah.

Orang-orang dengan luka dekubitus, umumnya mengalami keterbatasan gerak dan sulit untuk mengubah posisinya saat duduk maupun berbaring. Ketika tulang ekor digerakkan, kulit tetap berada di tempatnya sehingga kulit akan tertarik ke arah yang berlawanan.

Faktor lain terjadinya luka baring

dekubitus
Lifestyle

Selain penyebab-penyebab yang sudah dijelaskan di atas, terdapat faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena luka baring. Berikut ini beberapa faktor lain yang dimaksud.

  • Kekurangan asupan cairan dan nutrisi

Kondisi semacam ini akan membuat kesehatan daya tahan kulit terganggu, sehingga kerusakan jaringan kulit lebih mudah terjadi.

  • Menurunnya kemampuan indera perasa

Gangguan saraf serta cedera saraf tulang belakang, bisa menyebabkan kemampuan indera perasa menurun dan luka tidak akan terasa. Jika luka tidak segera diobati, maka akan menjadi semakin dalam.

  • Terganggunya aliran darah

Aliran darah yang terganggu akibat penyakit jantung, diabetes, multiple sclerosis, maupun gagal ginjal, bisa saja meningkatkan risiko kerusakan jaringan karena suplai nutrisi dan oksigen ke area tersebut tidak cukup.

  • Kondisi kulit yang rentan

Pasien dengan keterbatasan gerak, akan kesusahan saat haru buang air kecil maupun buang air besar. Nah, karena terlalu sering terkena feses atau urine, maka kulit bisa menjadi rentan.

Diagnosis ulkus dekubitus

dekubitus
Brilio

Dalam tahapan awal diagnosis, dokter akan memeriksa bagian-bagian tubuh pasien yang rentan terkena luka baring. Jika ditemukan adanya tanda-tanda luka baring tersebut, kemudian dokter akan menentukan tingkat keparahan atau grade dari luka.

Setelah berhasil menentukan tingkat keparahan, makan dokter akan memberikan jenis pengobatan yang paling sesuai. Bila perlu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang. Contohnya seperti tes darah, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pasien, sekaligus mendeteksi ada tidaknya penyakit lain.

BACA JUGA: Penyakit Jantung – Kenali Gejala, Penyebab & Pengobatannya

Pengobatan luka baring

dekubitus
Caredise

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dokter akan mengamati kondisi kulit untuk mengetahui tingkatan atau kategori luka baring yang dialami. Dengan menentukan kategorinya, maka dokter bisa merekomendasikan penanganan yang tepat.

Nah, dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini beberapa tahap perawatan untuk masalah luka baring.

  1. Mengurangi tekanan

Pasien bisa mengurangi tekanan yang berlebih di bagian kulit yang mengalami luka baring dengan mengubah posisi tubuh saat berbaring atau duduk secara berkala.

Selain itu, pasien mungkin juga membutuhkan matras, kasur, atau bantalan khusus yang dapat melindungi bagian kulit yang rentan terhadap luka.

  1. Membersihkan dan menutup luka

Luka baring ini perlu dibersihkan dengan menggunakan air maupun larutan garam dengan konsentrasi tertentu.

Kemudian, luka tersebut harus menutup luka dengan gel, perban, busa, ataupun penutup lain yang memang disarankan untuk mencegah terjadinya infeksi.

  1. Menggunakan salep dekubitus

Jika luka baring yang timbul tidak terlalu parang, biasanya dokter akan meresapkan sebuah salep khusus untuk luka baring. Namun jika dirasa sudah cukup parah dan salep tidak efektif, maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut.

  1. Membuang jaringan yang rusak

Dokter akan membuang jaringan yang mati, rusak, atau terinfeksi secara rutin. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan bagian sekitar luka baring, sehingga pemulihan kulit dapat terjadi secara lebih cepat.

  1. Tindakan operasi

Luka baring yang berukuran besar dan sudah tidak bisa pulih, mungkin saja perlu ditangani dengan tindakan operasi.

Operasi ini dilakukan untuk menutup jaringan luka. Selain itu, otot atau tulang yang terekspos juga akan diberi bantalan pelindung khusus.

  1. Konsumsi obat pereda nyeri dan pola makan

Mungkin saja dokter akan membuatkan resep obat pereda nyeri nonsteroid, misalnya seperti ibuprofen atau naproxen agar nyeri pada area luka bisa berkurang.

Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar pemulihan jaringan bisa dilakukan secara lebih optimal.

Pencegahan luka dekubitus

Galeri Medika

Jika ada seorang pasien yang berisiko mempunyai masalah ulkus dekubitus, maka di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi.

  • Rutin berolahraga di kursi roda jika memungkinkan, misalnya seperti mengangkat badan sempari bertumpu dengan tangan di atas kursi roda.
  • Selalu memeriksa kondisi kulit tiap hari untuk mengawasi tanda-tanda kemunculan luka baring.
  • Mengatur kemiringan ranjang supaya tidak lebih dari 30 derajat. Dengan ini, maka tubuh pasien tidak akan merosot.
  • Rutin mengganti pakaian dan juga seprai. Jangan lupa untuk menghindari bahan yang berpotensi membuat kulit iritasi.
  • Menggunakan matras, bantalan, maupun kasur khusus agar tekanan pada kulit bisa berkurang.
  • Menggunakan jenis kursi roda khusus yang dapat dimiringkan jika memungkinkan.
  • Mengubah posisi berbaring duduk sekitar satu jam sekali. Jika tidak bisa melakukannya sendiri, mintalah bantuan orang yang merawat.
  • Tetap menjaga kondisi kulit agar tetap bersih dan kering.

Komplikasi luka baring

Liputan6

Terdapat beberapa komplikasi yang bisa timbul apabila luka baring atau ulkus dekubitus ini tidak segera ditangani, yakni sebagai berikut.

  • Selulitis

Seluitis ini bisa terjadi karena adanya infeksi di bagian kulit dan jaringan lunak. Kondisi semacam ini bisa menyebabkan peradangan dan kemerahan di area sekitar luka.

  • Infeksi tulang dan sendi

Kemudian untuk infeksi tulang dan sendi, dapat diakibatkan oleh penyebaran infeksi yang berasal dari kulit dan jaringan lunak.

  • Sepsis

Sepsis merupakan kondisi di mana infeksi telah menyebar ke aliran darah, dan akhirnya menimbulkan reaksi sistem imun di seluruh bagian tubuh.

  • Kanker

Jika luka yang diderita tak kunjung sembuh, maka bisa saja luka baring tersebut menjadi kanker (ulkus Marjolin).

Kapan harus ke dokter?

Halodoc

Pasien yang tidak bisa bergerak dalam waktu yang lama, entah itu di tempat tidur maupun di kursi roda, maka harus rutin diperiksa oleh perawat atau anggota keluarga yang menjaganya. Hal ini dilakukan agar kondisi pasien bisa diketahui secara dini jika mengalami ulkus dekubitus.

Apabila sudah mulai muncul luka baring tingkat pertama, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Nantinya, dokter dan tim medis akan melakukan perawatan luka yang tepat, sekaligus mengajarkan bagaimana cara untuk merawat luka kepada orang yang merawat pasien tersebut.

Selama masa perawatan luka baring di rumah, segeralah kembali berobat ke dokter bila muncul tanda-tanda baru di area luka seperti berikut.

  • Bengkak
  • Keluar nanah
  • Demam

Apa yang harus dipersiapkan sebelum konsultasi?

Alodokter

Sebelum pasien datang dan berkonsultasi dengan dokter, maka pasien perlu mempersiapkan beberapa hal seperti yang ada di bawah ini:

  • Membuat daftar terkait gejala yang dirasakan.
  • Mencatat riwayat penyakit yang sedang dan pernah dialami, demikian dengan riwayat medis keluarga.
  • Mencatat semua suplemen, obat, obat herbal, maupun vitamin yang dikonsumsi.
  • Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada dokter.
  • Meminta keluarga atau kerabat untuk mendampingi ketika berkonsultasi. Mereka dapat memberikan dukungan moral ataupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter.

Apa pertanyaan yang diajukan dokter?

KlikDokter

Ketika berkonsultasi, sejumlah pertanyaan yang umumnya diajukan oleh dokter mungkin saja seperti berikut.

  • Kapan pertama penyakit ini kali muncul?
  • Apa saja pengobatan yang sudah dijalani? Dan bagaimana hasilnya?
  • Apakah pasien pernah mengalami penyakit ini sebelumnya?
  • Bagaimana dengan kondisi medis yang dialami?
  • Apa ada pengobatan yang sedang dijalani saat ini?
  • Seberapa parah tingkat nyeri di bagian luka baring yang dialami?
  • Seperti apa pola makanan harian dan juga asupan cairan pasien?
  • Seperti apa rutinitas penggantian posisi yang selama ini dilakukan?

Bila pertanyaan ini muncul, sebaiknya Sedulur menjelaskan secara rinci sehingga dokter bisa mendiagnosa setiap keluhan dengan tepat. Keberhasilan dalam diagnosa awal saat konsultasi biasanya bisa meningkatkan resiko kesembuhan suatu penyakit.

BACA JUGA: Penyakit Ejakulasi Dini, Kenali Penyebab, Gejala & Mengobatinya

Sampai di sini Sedulur sudah tahu kan, apakah dekubitus bisa sembuh atau tidak. Ya, sebagian besar luka baring itu bisa disembuhkan dengan menjalani pengobatan. Akan tetapi, ada pula luka yang tidak dapat sembuh sepenuhnya.

Jadi, apabila Sedulur memiliki resiko menderita luka baring, waspadai gejala yang terjadi dan lakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Tidak perlu ragu untuk langsung menghubungi dokter untuk segera menangani permasalahan tersebut.

Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.