dongeng kucing dan tikus

Mengisi waktu luang bersama si kecil dengan membacakan dongeng, tentu saja termasuk kegiatan yang positif. Selain menghibur, dongeng juga mengandung nilai moral dan berbagai pelajaran kehidupan yang penting. Termasuk dalam dongeng kucing dan tikus, yang mana merupakan salah satu dongeng terbaik.

Bicara soal cerita fabel, tentu saja Sedulur sudah tidak asing dua tokoh hewan tersebut, bukan? Kucing dan tikus memang identik sebagai dua hewan yang tidak pernah akur dan selalu bermusuhan ini. Nah, ternyata, ketidak akuran tersebut mempunyai akar sebab, lho.

Dulunya, mereka pernah menjadi bersahabat yang sangat baik. Akan tetapi, suatu saat persahabatan itu hancur karena suatu kejadian. Pastinya, cerita fabel semacam ini akan membuat anak terhibur sekaligus belajar dari pesan yang dihadirkan.

BACA JUGA: Dongeng Kancil dan Merak, Ajarkan Anak Agar Tak Sombong

Dongeng Kucing dan Tikus

Unsplash/Josh Applegate

Ingin tahu seperti apa dongeng kucing dan tikus, lengkap dengan pesan moral yang diajarkan? Tidak perlu basa basi lagi, langsung saja simak dongeng anak berikut ini! Pastikan Sedulur membacakannya secara cermat dan runtut, agar si kecil mudah dalam memahami cerita dan pesan yang disampaikan, ya!

1. Awal mula, kucing dan tikus adalah dua sahabat yang baik

Dahulu kala di suatu pedesaan kecil, ada seekor kucing dan juga tikus yang menjalin hubungan persahabatan yang sangat baik. Kemana pun si kucing pergi, maka tikus akan selalu mengikutinya. Kemudian di suatu hari, si tikus berkata kepada kucing.

“Hai kucing!” kata si tikus menyapa.

“Iya, ada apa?” jawab si kucing.

“Ayo kita makan ikan asin, yuk!” si tikus mengajak.

“Dimana kita dapat memperoleh ikan asin yang enak?” si kucing bertanya dengan heran.

“Di sana, Pak Tani sedang menggantung ikan asin di rumahnya! Ikan asinnya juga sangat banyak, aku yakin kita bisa sampai merasa puas setelah memakannya” kata tikus sembari mengarahkan menunjukkan jari ke arah rumah dari Pak Tani.

2. Tikus berpesan pada kucing, supaya langsung melompat dan menerkam ikan asin yang jatuh nantinya

Ternyata si kucing tertarik dengan apa yang diusulkan oleh tikus. Jadi pada saat malam tiba, mereka berdua pun langsung pergi ke rumah Pak Tani. Mereka sepakat untuk membuat rencana, si tikus akan memanjat mengambil ikan asin yang digantung, sementara kucing menunggu di bawahnya.

Dan sebelum mulai memanjat, si tikus pun berpesan kepada kucing.

“Kalau nanti ada ikan asin yang jatuh ke situ, kamu harus langsung melompat dan menerkamnya dengan cepat. Jangan sampai ikan asin tersebut terpental keluar dari ruangan ini. Nanti kita bisa ketahuan oleh Pak Tani!” kata tikus.

Setelah berpesan pada kucing, akhirnya si tikus memanjat ke tempat dimana ikan asin digantung oleh Pak Tani. Setelah dia berhasil menemukan ikan asin yang bagus dan ukurannya besar, ternyata tikus malah lupa dengan janjinya.

Si tikus malah memakan beberapa ikan asin yang ada di atas, sementara kucing yang merasa kelaparan pun terus menunggu dengan siaga sambil terus menengadahkan kepalanya ke atas.

“Lama sekali si tikus menjatuhkan ikan asin dari atas. Dia sudah mendapatkan ikan asin yang bagus apa belum, ya? Perutku sudah mulai keroncongan” kata si kucing sambil wajahnya tetap melihat ke atas.

3. Tikus yang merasa kekenyangan dan takut ketahuan, pada akhirnya terpeleset dan terjatuh

Dengan ketamakannya, si tikus pun kemudian memakan lagi ikan asin yang paling bagus dan ukurannya sangat besar. Setelah merasa kekenyangan, dia baru mulai menarik tali yang mengikat ikan asin itu supaya bisa terjatuh.

Belum selesai tali pengikat dari ikan asin tersebut ditarik, karena merasa kekenyangan, tegang, dan juga takut ketahuan oleh si penghuni rumah yakni Pak Tani, tiba-tiba si tikus terpeleset dan malah terjatuh. Nah, sebelum akhirnya jatuh ke bawah, si tikus berkata pada kucing.

“Kau jangan makan aku, aku adalah tikus, kawanmu. Tunggu, tahan, jangan makan aku!” teriak si tikus melihat kucing yang ingin menerkamnya.

“Ini dia ada ikan asin yang jatuh! Ikan asin ini tampak masih bagus dan juga cukup besar” kata si kucing yang salah mengira jika tikus adalah ikan asin, karena sudah terlalu lapar dan susah untuk fokus.

“Aduh! Hey aku bukan ikan asin. Aku kawanmu, tikus! Aku belum sempat menjatuhkan ikan asin yang paling bagus dan besar itu, kemudian aku terjatuh” kata tikus yang berbohong pada kucing dan memohon agar dia tidak memakannya.

4. Akhirnya mereka bertengkar, karena kucing selalu mengira jika tikus itu adalah ikan asin

Akan tetapi, karena merasa sangat lapar, si kucing tetap tidak menghiraukan kata-kata dari tikus. Apalagi dia sudah tahu jika si tikus telah menipunya. Dia melihat perut tikus yang gendut dengan sisa-sisa ikan asin di mulutnya.

Si kucing pun langsung melompat dan mencoba menerkam tikus karena mengiranya adalah ikan asin. Namun sebelum kucing berhasil menerkam tikus, dengan sisa tenaga dan ketangkasan yang dimiliki, si tikus berhasil menghindar.

Keributan dan kekacauan pun tidak bisa dihindari, sampai membangunkan Pak Tani yang sedang tidur. Tahu jika ikan asinnya telah dicuri oleh tikus dan kucing, Pak Tani merasa sangat marah dan mencoba memukuli mereka dengan menggunakan sapi.

Mereka berdua pun pada akhirnya bisa selamat dan lari keluar dari rumah Pak Tani. Kendati demikian, hubungan dari kucing dan tikus mulai tidak akur. Si tikus merasa sakit hati pada kucing yang selalu mengejarnya dan mengiranya adalah ikan asin untuk dimakan.

Di samping itu, si kucing pun juga tidak percaya bisa lagi pada perkataan tikus. Hal ini karena tikus telah mengingkari janji dan memakan ikan asin yang ditemukannya sendiri. Dan sejak saat itu, kucing mulai menganggap tikus sebagai makanan, layaknya ikan asin.

Nah, itu dia dongeng kucing dan tikus yang bisa Sedulur ceritakan kepada si kecil. Dari dongeng fabel yang ada di atas, Sedulur bisa menanamkan nilai moral kehidupan yang amat penting untuk dipelajari oleh anak.

Yang pertama, yakni keserakahan dapat membuatkan ketidakpercayaan muncul dari orang lain. Selain itu, jangan pernah mengingkari janji yang sudah dibuat, karena hal itu dapat membuat orang lain merasa sangat kecewa. Kemudian yang ketiga, kita tidak boleh mencuri sesuatu yang bukan menjadi hak milik kita.