Selain terkenal dengan tempat wisata yang indah, Indonesia juga memiliki makanan tradisional yang tentunya lezat dan menggugah selera. Makanan tradisional adalah makanan yang berasal dari berbagai daerah sehingga juga dikenal sebagai makanan khas daerah.
Sebagian besar makanan khas Indonesia dibuat dengan bumbu yang kaya akan rempah-rempah. Meskipun namanya makanan tradisional, namun beberapa makanan tersebut dapat ditemui hingga ke luar negeri.
Ingin tahu apa saja makanan tradisional Indonesia yang bikin ngiler ketika melihatnya? Simak informasi dalam artikel berikut ini, ya!
BACA JUGA: 15 Makanan yang Mengandung Vitamin D yang Baik untuk Anak
1. Rendang
Merupakan masakan berbahan dasar daging yang berasal dari Minangkabau. Masakan ini dimasak menggunakan suhu rendah dalam waktu lama dengan aneka rempah-rempah seperti lengkuas, kunyit, cabai, serai, jahe, bawang putih, bawang merah dan santan. Proses memasaknya memakan waktu hingga 4 jam sehingga membuat potongan daging akan berwarna hitam pekat dan dedak.
Rendah merupakan makanan yang awet. Dalam suhu ruangan, makanan ini dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Sementara itu, rendang yang dimasak dengan waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio yang berwarna coklat terang keemasan.
Rendang memiliki filosofi musyawarah dan mufakat, yang berasal dari empat bahan pokok untuk melambangkan keutuhan masyarakat Minang. Secara simbolik, dagiang (daging sapi) melambangkan “niniak mamak” (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” (kaum Intelektual), lado (cabai) melambangkan “alim ilama” yang tegas untuk mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau. Pada akhirnya, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia pada tahun 2018.
2. Gudeg
Merupakan hidangan khas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda. Gudeg dimasak dengan santan selama berjam-jam. Makanan ini memiliki warna coklat yang biasanya berasal dari daun jati yang dimasak bersamaan. Hidangan ini biasanya akan dimakan bersama nasi dan disajikan bersama kuah santah, ayam kampung, tahu, telur, tempe, dan sambal goreng krecek.
Gudeg dibagi menjadi dua, yakni gudeg kering yang hanya memiliki sedikit santan dan memiliki sedikit kuah dan gudeg basah yang mengandung lebih banyak santan. Gudeg paling umum dikenal berasal dari Yogyakarta (gudeg merah), namun ada juga gudeg yang berasal dari Surakarta (gudeg putih) yang lebih berair dan berkuah karena banyak santan.
BACA JUGA: 14 Resep Sambal Tomat Segar Pelengkap Makanan Keluarga
3. Nasi uduk
Merupakan hidangan yang dibuat dari nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Makanan ini dikenal berasal dari DKI Jakarta yang saat ini sudah banyak dijual di kota-kota dan wilayah di pulau Jawa.
Nasi uduk ini biasanya dihidangkan dengan irisan telur dadar, emping goreng, tahu goreng, abon kering, bawang goreng, kering tempe, irisan timun serta sambal. Hidangan ini biasanya dijual di pagi hari sebagai sarapan mauapun malam hari sebagai makan malam.
4. Kupat tahu
Merupakan makanan tradisional Indonesia yang berbahan dasar ketupat, tahu, kol, dan tauge yang telah digoreng kemudian dicampur dengan bumbu kacang dan kecap. Makanan ini memiliki beberapa jenis, yakni kupat tahu dari Singaparna, Surakarta, dan Grabag, Magelang yang perbedaannya terletak pada bumbu dan variasi pelengkapnya.
Jika pada versi Magelang dan Solo terdapat irisan kol, bakwan, mi dan tahu putih, pada versi Singaparna kupat tahu disajikan dengan tauge yang telah direbus. Ada pula kupat tahu petis yang menggunakan bumbu dari petis dan ditambah dengan irisan timun.
BACA JUGA: Resep Sambal Bajak Pedas Pendamping Makanan Keluarga
5. Lumpia
Merupakan makanan ringan yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini terdiri dari campuran rebung muda, sayuran segar, telur, dan daging atau makanan laut. Isian tersebut kemudian digulung menggunakan gulungan yang terbuat dari lembaran tipis tepung gandum.
Lumpia biasa disajikan dengan saus khusus berwarna kecoklatan yang sedikit kental. Namun, lumpia juga bisa disantap dengan cabai rawit. Terdapat dua jenis lumpia, yakni lumpia basah yang direbus dan lumpia kering yang digoreng. Meskipun sudah menyebar ke berbagai daerah, terutama di Jawa, namun lumpia Semarang tetap memiliki ciri khas yaitu ukuran yang lebih besar.
6. Nasi grombyang
Merupakan sejenis nasi campur yang menjadi makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu kuah yang lebih banyak daripada isinya, sehingga akan kelihatan bergoyang-goyang atau dalam bahasa Jawa grombyang-grombyang.
Nasi grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, yang disajikan dalam mangkuk kecil dan biasanya dilengkapi dengan sate kerbau. Ciri khas lain dari nasi ini adalah tempat untuk berjualannya yang berupa kuali besar, dengan tempat nasi yang ditutupi dengan kain merah, serta penerangan remang-remang menggunakan lampu teplok.
BACA JUGA: Resep Cirambay Pedas & Kenyal untuk Makanan di Rumah
7. Garang asem
Merupakan makanan tradisional Jawa Tengah yang berupa olahan ayam yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas.Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.
Garang asem dulunya berasal dari Grobogan, namun saat ini sudah populer di Kudus dan di beberapa kota provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, seperti Semarang dan Magelang.
8. Mi ongklok
Merupakan mi rebus yang khas dari kota Wonosobo dan sekitarnya. Mi ini dibuat dengan menggunakan kol, potongan daun kucai, dan disajikan dengan kuah kental berkanji yang disebut loh. Mi ini juga biasanya disajikan dengan sate, tempe kemul, dan keripik tahu.
Mi ini memiliki nama yang unik karena menggunakan ongklok, atau semacam keranjang kecil dari anyaman bambu untuk membantu proses merebus mi. Mi ini juga diramu dengan sayuran kol segar dan potongan daun kucai yang merupakan sayuran khas Wonosobo.
BACA JUGA: Resep Empal Gentong Empuk & Gurih untuk Makanan Keluarga
9. Brekecek Pathak Jahan
Merupakan masakan tradisional khas Cilacap yang berbahan dasar kepala ikan. Brekecek merupakan gabungan kata dari kata brek dan kecek. Brek memiliki arti dijatuhkan atau diletakkan, dan kecek yang memiliki arti dikecek atau dicampur. Jadi, brekecek adalah cara memasak dengan meletakkan bahan dasar dan kemudian mencampurnya dengan bumbu yang khas.
Pathak memiliki arti kepala, dan jahan adalah jenis ikan yaitu ikan jahan. Jadi, pathak jahan adalah bagian kepala dari ikan jahan. Mengapa hanya menggunakan kepalanya saja? Karena daging atau badan ikan jahan biasanya sudah diolah menjadi ikan asin yang dikenal sebagai ikan asin jambal roti.
10. Nasi gandul
Merupakan masakan khas yang berasal dari daerah Pati, Jawa Tengah. Makanan ini sepintas mirip dengan semur daging, gulai atau perpaduan soto dan gule, berupa daging dengan kuah yang berwarna kecoklatan dengan rasa gurih manis.
Nasi ini disajikan menggunakan piring yang dialasi dengan daun pisang. Sebagai pengganti sendok, penjual nasi gandul sudah menyediakan suru, yaitu daun pisang yang dipotong memanjang dan dilipat dua untuk digunakan sebagai pengganti sendok. Nasi ini disajikan dengan kuah gandul dan sedikit potongan daging sapi.
BACA JUGA: 8 Makanan Pokok Orang Indonesia dari Nasi hingga Singkong
11. Rujak cingur
Merupakan makanan tradisional Jawa Timur, yang mudah ditemukan terutama di daerah Surabaya. Rujak ini berisi mentimun, tauge, kacang panjang, kangkung, nanas, dan tentunya cingur atau mulut sapi. Setelah dicampur, semua bahan lalu disiram dengan bumbu kacang dan petis.
Dalam bahasa Jawa, kata cingur berarti “mulut”, hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak ini juga biasa disajikan dengan tambahan lontong, tahu, tempe, dan bendoyo serta tambahan kerupuk udang dan disajikan dengan alas pincuk (daun pisang).
12. Tahu tek
Merupakan salah satu masakan khas kota Surabaya. Tahu tek ini terdiri dari tahu goreng setengah matang dan lontong yang dipotong kecil-kecil menggunakan gunting dan garpu. Makanan tradisional ini juga dilengkapi dengan telur, kentang goreng, sedikit tauge, dan irisan timun yang dipotong kecil-panjang seperti acar, dan disiram dengan saus kacang serta campuran petis di atasnya. Untuk menambah kenikmatannya, tahu tek juga disajikan dengan taburan kerupuk udang yang bentuknya kecil.
BACA JUGA: Resep Soto Mie Bogor Segar untuk Teman Makanan Saat Hujan
13. Nasi padang
Merupakan nasi putih yang disajikan dengan berbagai macam lauk-pauk khas Indonesia. Nasi ini terkenal berasal dari kota Padang, yakni ibukota provinsi Sumatera Barat. Nasi padang biasa disajikan lengkap secara prasmanan dengan daging, ikan, sayuran, dan makanan pedas.
Nasi ini dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Rumah makan padang biasanya ditandai dengan bangunan bergaya Rumah Gadang dengan atap lonjong dan melengkung dan gaya khas etalasenya yang terdiri dari piring dan mangkuk yang ditumpu lalu diisi dengan berbagai hidangan.
14. Pempek
Merupakan makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dengan campuran tepung kanji atau tepung sagu. Komposisi lainnya adalah telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah cuko yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Pempek dikenal sebagai makanan khas Palembang, meskipun hampir semua daerah di Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu juga memproduksinya.
BACA JUGA: 10 Resep Saus Asam Manis, untuk Macam Macam Makanan
15. Rawon
Berbeda dengan rendang, rawon merupakan masakan dari daging yang berupa sup berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang dikenal sebagai kluwek. Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil yang berasal dari bagian sandung lamur.
Bumbu yang digunakan adalah campuran kunir, cabai, kluwek, bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, kemiri, serai,garam, dan minyak nabati. Rawon biasa disajikan bersama nasi yang dilengkapi dengan tauge pendek, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng, dan sambal.
Rawon juga disajikan dengan beberapa pelengkap lain, seperti olahan jeroan, perkedel tempe, dan disajikan di atas daun pisang. Kelezatan rawon dikenal karena pada olahan kuahnya berasal dari kaldu daging yang menggunakan lemak daging, tulang muda, maupun kulit.
16. Ayam betutu
Merupakan makanan tradisional Bali yang berupa ayam utuh dengan isian bumbu betutu yang dipanggang dalam api sekam. Kata betutu berasal dari kata tunu yang berarti bakar dan dirangkai dengan kata be yang berarti daging. Dengan demikian, betutu memiliki arti daging yang dibakar.
Ayam betutu dibuat dari daging ayam yang telah dibersihkan kemudian seluruh permukaan tubuh daging ayam dilumuri bumbu base genep, sisa bumbu kemudian dimasukkan ke dalam rongga abdomennya. Daging ayam yang telah dibumbui lalu direbus atau langsung dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas. Menurut tradisi Bali, ayam betutu biasanya disajikan pada saat upacara adat seperti odalan, otonan, maupun perkawinan.
BACA JUGA: 12 Resep Bakmi Jawa Nikmat, untuk Makanan Berbuka Puasa
17. Sate lilit
Merupakan sebuah varian sate yang berasal Bali. Sate ini dapat terbuat dari ikan, daging babi, daging sapi, ayam atau bahkan kura-kura yang dicincang. Sate ini kemudian dicampur dengan parutan kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah, dan merica.
Daging cincang yang telah berbumbu lalu dilekatkan pada bambu atau batang sereh kemudian dipanggang di atas arang. Tusuk sate lilit berbentuk datar dan lebar, tidak seperti sate lainnya yang dibuat dengan tusuk sate yang sempit dan tajam.
18. Karedok
Merupakan makanan tradisional Jawa Barat yang menjadi salah satu makanan khas yang digunakan sebagai makanan pelengkap dalam menu sehari-hari orang Sunda. Makanan ini tidak hanya terkenal di Sunda, namun juga dikenal di beberapa wilayah di Indonesia. Makanan ini dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah, antara lain mentimun, kacang panjang, tauge, kol, ubi, daun kemangi, dan terong atau leunca.
Sementara itu, saus karedok menggunakan bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, kencur, kacang tanah, gula kawung, garam, bawang putih, air asam, dan terasi. Salah satu ciri dari karedok adalah menggunakan oncom bakar atau lotek mentah yang disebut atah.
BACA JUGA: 6 Resep Tahu Bacem Gurih untuk Pelengkap Makanan Keluarga
19. Mi Aceh
Merupakan salah satu makanan khas Aceh yang terbuat dari bahan utama tepung terigu. Mi ini kemudian dimasak menggunakan bumbu pedas berwarna merah khas Aceh.
Mi aceh terdiri dari mi kuning tebal yang disajikan dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut seperti udang dan cumi dan disajikan bersama sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
Mie Aceh dapat dijumpai dengan mudah pada setiap warung kopi di wilayah Aceh. Tidak hanya itu, mi ini juga sudah menyebar di beberapa daerah baik di Indonesia maupun di negara tetangga seperti Malaysia.
Mi aceh memiliki ciri khas yang menunjukkan Aceh. Ciri khas tersebut mulai dari tampilan, kandungan bahan, cita rasa, cara memasak yang unik, hingga peralatan khusus yang umumnya digunakan dalam proses memasaknya. Mi aceh biasa dimasak menggunakan wajan berukuran besar yang terbuat dari besi tebal berwarna hitam.
20. Pendap
Merupakan salah satu makanan khas dari Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Makanan ini memiliki cita rasa pedas dan gurih. Sajian ini berupa ikan yang diolah dengan bumbu khusus bersama dengan parutan kelapa dan dimasak dalam bungkusan daun talas dan daun pisang.
Proses memasak makanan ini bisa dibilang cukup lama, yakni sekitar delapan jam. Hal itu dimaksudkan supaya ikan benar-benar matang dan bumbu menyerap sempurna ke dalam daging ikan. Maksud lain dari proses memasak yang lama adalah untuk menghilangkan efek berbahaya dari daun talas yang dapat menyebabkan rasa gatal pada kulit.
Dalam memasak pendap, jenis ikan yang digunakan dapat menyesuaikan selera masing-masing. Sedulur dapat menggunakan berbagai jenis ikan untuk diolah menjadi pendap, seperti menggunakan ikan gemuru, ikan kakap, ikan terusan, atau ikan kembung.
Sementara itu, bumbu khusus yang digunakan dalam memasak pendap adalah bawang putih, cabai, lengkuas, bawang merah, merica, kencur, ketumbar, jahe, garam, dan penyedap. Bumbu khusus tersebut dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan secara merata dengan parutan kelapa muda.
Sebagian bumbu kemudian ditumis dan dicampur dengan santan lalu dimasak hingga matang. Sebagian bumbu yang lain tidak ditumis namun digunakan untuk melumuri permukaan ikan. Ikan kemudian dibungkus dengan daun talas pada bagian dalamnya, dan dilapisi lagi dengan daun pisang pada bagian luarnya lalu diikat menggunakan daun pandan.
Ikan beserta bumbu lalu direbus selama delapan jam hingga matang. Nantinya setelah ikan matang, ikan akan diangkat dan dimasukkan ke dalam santan yang telah dipanaskan dan dicampur dengan asam kandis.
BACA JUGA: 12 Resep Ikan Patin Enak & Gurih untuk Makanan Keluarga
21. Papeda
Merupakan makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua. Makanan ini biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda memiliki warna putih dengan tekstur lengket yang menyerupai lem dan memiliki rasa yang tawar. Meskipun begitu, papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol, dan memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh.
Secara umum, papeda akan dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol. Namun, papeda juga dapat disajikan dengan ikan gabus, ikan kakap merah, ikan bubara, maupun ikan kue. Selain menggunakan ikan kuah kuning, bubur papeda juga dapat disajikan dengan sayur ganemo yang diolah dari daun melinjo muda yang sudah ditumis bersama bunga pepaya muda dan cabai merah.
Nah, itulah informasi mengenai makanan tradisional Indonesia beserta dengan daerah asalnya yang tentunya menggugah selera Sedulur sekalian. Jika Sedulur tertarik mencobanya, Sedulur dapat berkunjung ke daerah asal makanan-makanan tersebut. Namun tidak perlu khawatir, beberapa makanan tradisional Indonesia tersebut sudah banyak dijual di luar daerah asalnya. Dengan demikian Sedulur dapat mencari informasi penjual makanan tradisional Indonesia terdekat dari rumah.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.