cacar monyet

Cacar monyet menjadi salah satu penyakit yang banyak didiskusikan akhir-akhir ini. Pasalnya, penyakit tersebut bisa jadi ancaman wabah besar pasca pandemi COVID-19 muncul dua tahun yang lalu. 

Setelah sebelumnya kita digegerkan dengan berita penularan hepatitis akut, kasus penyakit cacar monyet pun saat ini diketahui telah ditemukan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Australia, dan juga beberapa negara di wilayah Timur Tengah.

Maraknya kasus penyakit tersebut terjadi di luar Afrika ternyata sempat membuat para ahli kesehatan kelabakan. Secara, semenjak pertama kali penyakit tersebut ditemukan, sangat jarang sekali ia akan menyebar ke wilayah luar Afrika, dimana Afrika merupakan tempat endemik virus penyakit tersebut.

Walaupun sekarang belum terdapat konfirmasi resmi penularan cacar monyet di Indonesia, tetapi masyarakat harus tetap waspada karena beberapa orang di Singapura diketahui telah terjangkit. 

-->

Oleh karena itu, sangat penting bagi Sedulur untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit ini. Berikut ini adalah penjelasan dari penyakit tersebut, penyebab, dan juga cara-cara menghindarinya.

BACA JUGA: Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab & Cara Mengobatinya

Pengertian cacar monyet

cacar monyet
VOI

Seperti yang telah diulas sebelumnya, kekhawatiran di tengah masyarakat muncul terhadap salah satu penyakit parah yang akhir-akhir meluas dan menghantui kesehatan kita semua. Penyakit tersebut merupakan cacar monyet. Ia adalah infeksi virus yang dapat dikenali dengan munculnya bintil-bintil (bercak kecil seperti nyamuk) berisikan nanah di kulit. 

Cacar monyet nama lain adalah monkeypox. Ia pertama kali ditemukan di daerah negara Republik Demokratik Kongo pada sekitar tahun 1970. Penyakit ini tergolong penyakit yang menular, dengan asal mula virus berawal dari hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, tupai, dan binatang-binatang lain yang terinfeksi virus tersebut.

Pada saat seseorang pertama kali tertular monkeypox, gejala yang akan muncul hampir mirip dengan gejala cacar air biasa. Di awal-awal bintil tadi akan berisikan air. Namun, penyakit menular tersebut kemudian berkembang, dari bintil yang hanya berisi air berubah menjadi nanah. Selain itu, tidak jarang juga para pengidapnya memiliki benjolan di leher, ketiak, atau bahkan selangkangan. Benjolan tersebut adalah akibat dari pembengkakan kelenjar getah bening.

BACA JUGA: Konsumen adalah Pengguna Barang & Jasa, Ini Penjelasannya

Penyebab cacar monyet

cacar monyet
The Quint

Penyebab utama dari penyakit ini adalah virus monkeypox. Virus tersebut tergolong dalam kelompok Orthopoxvirus, dimana ia awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan. Hewan-hewan yang umumnya dapat terjangkit virus ini adalah tupai, monyet, atau tikus. Selain melalui cakaran atau gigitan, virus monkeypox dapat ditularkan melalui kontak langsung manusia dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Pada sesama manusia, monkeypox dapat menyebar melalui percikan air liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau juga luka di kulit. Pun benda-benda seperti pakaian, handuk, sikat gigi, dan lain-lain juga dapat menjadi media penularan cacar monyet antarmanusia. Akan tetapi, penularan monkeypox sesama manusia setidaknya membutuhkan kontak yang agak lama.

BACA JUGA: 10 Ciri Ciri Sakit Ginjal Tahap Awal, Jangan Sampai Diabaikan

Gejala-gejala yang dapat muncul

India Today

Setelah mengetahui pengertian dari monkeypox beserta cacar monyet penyebab utamanya, di pembahasan ini Sedulur akan diajak untuk mendalami beberapa gejala yang dapat muncul ketika tertular virus monkeypox.

Gejala-gejala ini biasanya akan muncul sekitar 5-21 hari sejak seseorang pertama kali terinfeksi virus monkeypox. Berikut merupakan gejala cacar monyet yang dapat Sedulur amati.

  • Demam.
  • Letih atau lemas.
  • Menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya ditandai dengan muncul benjolan di bagian leher, ketiak, atau selangkangan penderita.

Gejala-gejala di atas dapat berlangsung setidaknya selama 1-3 hari, atau bahkan lebih. Setelah gejala tersebut mereda, barulah ruam-ruam akan muncul pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti bagian lengan atau tungkai. Ruam-ruam tadi kemudian akan berkembang menjadi bintil-bintil berisikan nanah. Ketika bintil tersebut pecah, ia akan berkerak, lalu menyebabkan luka borok di permukaan kulit.

BACA JUGA: Arti Act of Service dalam Love Language & Cara Memberikannya

Tanda-tanda perlu penanganan serius

BBC

Untuk meminimalisir berbagai kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, seseorang yang mengalami gejala-gejala monkeypox haruslah mendapat penanganan serius. Terlebih lagi apabila hal-hal berikut ini terjadi kepada penderita:

  • Isi bintil berubah menjadi nanah.
  • Sempat melakukan kontak dengan monyet atau tupai.
  • Baru saja pergi atau pulang ke negara yang banyak terjadi kasus monkeypox.

Apabila Sedulur mengalami gejala monkeypox dan melakukan hal-hal di atas, maka segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan pertolongan yang tepat.

BACA JUGA: Ciri-ciri Darah Rendah Beserta Penyebab dan Jenisnya

Diagnosis cacar monyet

cacar monyet
Depositphotos

Ketika penderita sudah menghubungi fasilitas kesehatan, nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap gejala-gejala yang muncul, termasuk ruam-ruam di sekitar tubuh. Penderita juga akan dimintai beberapa keterangan berkaitan dengan riwayat bepergian, riwayat kontak dengan hewan, dan lain sebagainya.

Pemeriksaan mendasar tersebut wajib hukumnya, karena tidak setiap ruam yang muncul merupakan tanda-tanda terinfeksi monkeypox. Maka dari itu, kemudian pihak dokter akan melakukan berbagai rangkaian pemeriksaan lanjutan untuk memastikan keberadaan virus dalam tubuh penderita. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes darah.
  • Tes usap tenggorokan.
  • Biopsi kulit (mengambil sedikit sampel jaringan kulit untuk dianalisis menggunakan mikroskop).

Pengobatan

Euronews

Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk cacar monyet. Walaupun begitu, penyakit ini biasanya hanya akan menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-4 minggu.

Negara-negara dengan tingkat penularan monkeypox yang tinggi biasanya menggunakan Tecovirimat (TPOXX atau ST-246) untuk mengatasi penyakit tersebut. Tecovirimat akan berusaha untuk untuk memperlambat perkembangbiakan virus di dalam tubuh, dan menghindari penularan ke orang lain. 

Tetapi, penggunaan Tecovirimat hanya masih terbatas pada pasien dewasa dengan berat badan lebih dari 40 kg dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 13 kg saja. Lebih lanjut lagi, proses perawatan pasien monkeypox harus dilakukan dalam sebuah ruang isolasi. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran yang lebih luas serta untuk mendapatkan pemantauan ekstra dari ahli kesehatan yang menangani.

Komplikasi yang dapat terjadi

Depositphotos

Kabar baik dari wabah ini adalah bahwa monkeypox tergolong salah satu penyakit menular yang memiliki tingkat kesembuhan cukup tinggi. Walau begitu tetap saja, penyakit ini dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi yang berbahaya bagi tubuh.

Cacar monyet pada anak, orang dewasa dengan imun yang lemah, mereka yang belum mendapatkan vaksin, serta masyarakat di negara endemis atau bersanitasi buruk menjadi beberapa kelompok dengan risiko tinggi terjadinya komplikasi monkeypox.

Komplikasi yang dapat muncul adalah:

  • Infeksi bakteri.
  • Infeksi paru-paru.
  • Radang otak (ensefalitis).
  • Infeksi kornea (keratitis).

Cara pencegahan cacar monyet

cacar monyet
Depositphotos

Utamanya, cara paling efektif untuk mencegah penularan monkeypox adalah dengan menghindari kontak langsung terhadap hewan primata dan pengerat. Namun, terdapat beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat menjauhkan risiko terinfeksi penyakit ini.

  • Rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Dilakukan sebelum memasak, mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan juga sebelum membersihkan luka.
  • Menghindari penggunaan alat makan yang sama dengan orang lain, pun barang-barang pribadi lain milik penderita.
  • Menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan primata dan pengerat. Hindari juga mengkonsumsi dagingnya.
  • Memasak bahan makanan, terutama yang berbahan dasar daging, hingga matang sempurna.

Itulah informasi singkat mengenai penyakit cacar monyet atau monkeypox yang saat ini sedang marak menjangkiti masyarakat dunia. Ingat untuk tetap selalu menjaga kesehatan diri dan kesehatan anggota keluarga, ya Sedulur!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.