Salah satu informasi kesehatan yang sering dicari akhir-akhir ini adalah informasi tentang ciri-ciri darah rendah. Dalam dunia kedokteran, darah rendah atau tekanan darah rendah disebut juga dengan hipotensi.

Seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah yang rendah apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg (milimeter air raksa). Angka 90 dalam jumlah tersebut mewakili angka tekanan jantung yang tengah berkontraksi (sistolik), sedangkan angka 60 mewakili tekanan darah pada jantung yang sedang dalam kondisi relaksasi (diastolik).

Ingin tahu lebih lanjut tentang ciri-ciri darah rendah serta penyebab dan jenis-jenisnya? Ikuti terus pembahasan berikut ini, ya!

BACA JUGA: 15 Manfaat Buah Nanas, Buah Bebas Lemak untuk Kesehatan

-->

Tekanan darah atau tensi

ciri ciri darah rendah
Depositphotos

Tekanan darah atau tensi adalah ukuran dari seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh kita. Mengutip dari American Heart Association, tensi yang normal pada seseorang berkisar di bawah 120/80 mmHg.

Jika di atas angka tersebut, atau berkisar pada 120-129 sistolik dan diastolik yang kurang dari 80, maka orang tersebut mengalami darah tinggi. Apabila hasil pengukuran yang keluar berkisar pada 90/60 mmHg ke bawah, maka ia kemungkinan besar menderita tekanan darah rendah atau hipotensi.

Tekanan darah rendah atau hipotensi

ciri ciri darah rendah
Depositphotos

Seperti yang telah beberapa kali disinggung pada pembahasan sebelumnya, seseorang dikatakan menderita tekanan darah rendah apabila hasil ukur tensinya menunjukan angka 90/60 mmHg ke bawah.

Penyebab tekanan darah rendah dapat dipicu oleh berbagai macam hal. Beberapa di antaranya adalah gangguan hormon tiroid, diabetes, penyakit jantung, pendarahan, konsumsi obat-obat tertentu, kehamilan, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Penyakit Muntaber: Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Ciri-ciri darah rendah

Depositphotos

Sebagai salah satu masalah kesehatan yang lazim dialami orang-orang dari berbagai kalangan dan umur, terdapat beberapa ciri-ciri darah rendah yang dapat dirasakan dan diamati. Di bawah ini merupakan ciri-ciri darah rendah yang dikutip dari situs Alodokter dan American Heart Association.

  • Sakit kepala;
  • Mual;
  • Pusing;
  • Pingsan;
  • Badan lemas;
  • Kulit tampak pucat atau semu kekuningan;
  • Dehidrasi atau rasa haus yang berlebihan;
  • Kaki dan tangan menjadi dingin;
  • Konsentrasi menurun;
  • Sesak napas, pernapasan jadi lebih cepat dan pendek-pendek;
  • Pandangan kabur;
  • Jantung menjadi berdetak lebih cepat;
  • Kelelahan;
  • Rasa nyeri di dada;
  • Merasa tertekan;
  • Tinitus atau telinga berdenging.

Gejala atau ciri-ciri darah rendah tadi biasanya muncul pada seseorang ketika ia sedang berdiri terlalu lama atau pada saat ia tiba-tiba beranjak dari tempat duduk maupun tempat berbaring. Asupan yang kaya akan vitamin B12, folat, natrium, kafein, dan mengandung banyak air merupakan makanan untuk darah rendah yang tepat.

Jenis-jenis tekanan darah rendah

Depositphotos

Setelah membahas tentang ciri-ciri darah rendah, saat ini kita akan beralih ke jenis-jenisnya. Dalam dunia kesehatan, tekanan darah rendah atau hipotensi dibagi menjadi ke beberapa kategori yang didasarkan pada penyebab dan faktor-faktor. Kira-kira apa saja jenis-jenis tekanan darah rendah tersebut, ya? Berikut merupakan penjelasan dari web Mayo Clinic.

BACA JUGA: Penyakit Milia: Gejala, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya

1. Hipotensi ortostatik atau postural

Hipotensi ortostatik atau postural adalah tekanan darah rendah yang terjadi pada saat seseorang berdiri secara tiba-tiba setelah ia duduk atau berbaring. Gravitasi bumi menyebabkan darah mengumpul di kaki pada saat berdiri.

Secara umum, apabila fenomena darah mengumpul di kaki pada saat berdiri tersebut terjadi, maka tubuh akan secara otomatis mengkompensasi dengan meningkatkan detak jantung, lalu menyempitkan pembuluh darah. Tujuannya adalah agar otak kembali dalam posisi yang cukup darah.

Akan tetapi, mereka yang mengidap hipotensi ortostatik atau postural akan mengalami kegagalan kompensasi dari tubuh ke otak tadi. Alhasil, ketika seseorang bangkit dari duduk atau tidurnya, maka ia akan langsung merasa pusing, penglihatan kabur, atau risiko parahnya adalah pingsan.

2. Hipotensi postprandial

Hipotensi postprandial adalah kondisi tekanan rendah yang terjadi pada saat satu atau dua jam setelah makan. Biasanya, pengidap hipotensi postprandial berasal dari kalangan yang sudah berumur.

Pada saat kita selesai makan, darah biasanya akan mengalir ke saluran pencernaan. Oleh karena itu, detak jantung perlahan-lahan meningkat dan menyempitkan pembuluh darah tertentu. Nah, dari penyempitan darah itulah mereka yang menderita hipotensi postprandial akan merasa pusing, atau bahkan pingsan.

3. Hipotensi yang dimediasi oleh saraf

Istilah hipotensi yang dimediasi oleh saraf merujuk pada fenomena tekanan darah rendah dari sinyal otak yang salah atau miskomunikasi antara otak dan jantung. Secara umum, masalah kesehatan ini terjadi ketika seseorang terlalu lama berdiri. Hipotensi jenis ini dapat menyerang orang tua, dewasa, remaja, dan anak-anak.

4. Multiple system atrophy dengan hipotensi ortostatik

Multiple system atrophy dengan hipotensi ortostatik dikenal juga dengan sindrom Shy Drager. Sindrom tersebut ternyata memiliki gejala yang sebelas-dua belas dengan penyakit Parkinson. 

Ketika seseorang mengidap multiple system atrophy dengan hipotensi ortostatik ini maka dapat dikatakan terdapat kerusakan pada sistem saraf otonom yang mengontrol fungsi tak sadar pada tubuh seperti tekanan darah, detak jantung, pernapasan, dan pencernaan.

Itulah ciri-ciri darah rendah serta penyebab dan jenisnya. Tekanan darah rendah dapat menghambat fungsi tubuh kita menjadi tidak optimal. Maka dari itu, jangan lupa untuk melakukan cek tekanan darah secara berkala. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Sedulur tentang berbagai masalah kesehatan yang dapat menjangkiti tubuh, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.