Salah satu usaha yang menggiurkan dan memiliki potensi yang tinggi yaitu dengan menjalankan usaha gas elpiji. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan masyarakat akan gas elpiji yang tinggi. Namun jangan salah, terdapat beberapa resiko usaha gas elpiji yang tidak bisa diabaikan.
Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama apa saja resiko usaha gas elpiji yang perlu Sedulur pahami agar tidak mendapatkan kesalahan dalam menjalankan bisnis. Lantas apa saja resiko usaha gas yang dimaksud? Yuk, mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA: Peluang Usaha Sayuran Packing, Cara dan Tips Memulainya
1. Ancaman keceleakaan kerja
Resiko usaha gas elpiji yang pertama yaitu ancaman terhadap keselamatan diri. Keadaan gas yang tidak baik kerap menjadi momok menakutkan bagi para penjual. Bisa saja gas tersebut sewaktu-waktu mengalami kebocoran, sehingga bisa menimbulkan kebakaran bahkan ledakan.
Maka untuk mencegah hal itu terjadi, harus selalu rutin mengecek kondisi tabung gas. Kalau bisa penjual turut serta mengawasi langsung distribusi tabung elpiji yang akan dijual. Dengan tujuan untuk meminimalisir terjualnya tabung gas yang kondisinya kurang baik.
Agar resiko ini bisa diminimalisir. Hindari tabung gas dari sinar matahari, dan sumber api guna mencegah terjadinya kebakaran bahkan ledakan. Maka dari itu, Sedulur harus benar-benar berhati-hati.
2. Rusaknya tabung gas
Resiko usaha gas elpiji yang kedua yaitu kemungkinan tabung gas yang rusak. Saat ini sudah banyak warga yang menggunakan gas elpiji untuk memasak, otomatis permintaan akan meningkat. Semakin tinggi permintaan suatu barang maka pasti akan membutuhkan pasokan lebih banyak dari biasanya.
Untuk itu, perlu waktu untuk mengirimkan semua pasokan tersebut dari produsen ke toko eceran. Biasanya dalam proses distribusi, kebanyakan agen akan membawa tabung-tabung tersebut menggunakan truk.
Hal itu membuat tabung gas rentan mengalami kerusakan, terutama pada ukuran 3 kg. Sebab, ukurannya yang kecil sangat rentan untuk terbentur antara satu dengan yang lainnya sehingga mengakibatkan kerusakan.
Tabung gas yang rusak tidak akan laku dijual, karena konsumen cenderung menyukai elpiji dengan kondisi yang bagus. Tidak hanya itu, tabung gas yang rusak rentan mengalami kebocoran. Makanya penjual harus segera menukarnya dengan yang baru.
3. Modal cukup besar
Kendati masuk dalam salah satu usaha yang potensial, namun ada resiko usaha gas elpiji yang harus dipahami. Yaitu modal yang Sedulur keluarkan harus besar. Tentu saja bisnis elpiji membutuhkan modal yang tidak sedikit. Sebab, modal tersebut dipergunakan untuk menyetok barang dan menjualnya kepada konsumen.
Apalagi setiap tahunnya harga elpiji mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi modal yang harus dikeluarkan. Agar modal yang dikeluarkan tidak langsung membengkak, sebaiknya penjual tidak menyetoknya terlalu banyak.
Bisa dengan mencicil sedikit demi sedikit stok tabung gasnya seperti pengecer. Jika sudah habis, maka bisa membelinya kembali. Dengan melakukan hal itu akan membuat modal yang dikeluarkan tetap terkendali sehingga tidak akan memberatkan penjual.
4. Proses distribusi yang kurang lancar
Resiko usaha gas elpiji yang selanjutnya adalah proses distribusinya yang kurang lancar. Biasanya proses pendistribusian gas dilakukan dengan mobil truk. Jika sedang mengalami cuaca yang sangat buruk seperti hujan yang tidak kunjung berhenti, maka akan sangat sulit untuk mendistribusikannya.
Selain itu, ketersediaan stok gas yang minim juga bisa menjadi pemicu tidak lancarnya proses distribusi. Agar tidak terjadi, disarankan untuk selalu mengecek stok yang tersedia setiap harinya.
5. Proses bongkar muatan rumit
Proses bongkar muatan tabung gas yang mengganggu orang lain juga termasuk resiko usaha gas elpiji yang harus diketahui. Hal itu dikarenakan prosesnya yang cukup lama dan juga menimbulkan suara bising dari tabung gas yang berbenturan. Tentu ini merupakan salah satu resiko usaha gas elpiji.
Sehingga membuat tetangga di sekitarnya akan terganggu. Apalagi jika toko berada di pemukiman warga, pasti mobilitas jalan akan sedikit terganggu karena adanya mobil pengangkut tabung gas yang cukup besar.
Dengan ukuran mobil yang cukup besar, maka akan mengambil banyak ruas jalan. Akibatnya, jalan tersebut bisa mengalami sedikit kemacetan hingga menimbulkan kecelakaan. Untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut, maka sebisa mungkin membongkar muatan di luar jam istirahat agar tidak mengganggu warga sekitar.
BACA JUGA: Contoh Proposal Penawaran Kerjasama untuk Usaha dan Bisnis
6. Sempitnya jangkauan penjualan
Tidak semua daerah mudah untuk dijangkau distribusi penjualan gasnya. Apalagi jika berada di daerah pedesaan yang cukup terpencil dan jauh kemana-mana. Tentu hal itu menjadi resiko usaha gas elpiji yang harus diketahui dan dipertimbangkan sebelum memulainya.
Hal itu dikarenakan pengangkutan dan pendistribusian tabung gas dilakukan menggunakan mobil besar. Jika medannya sulit dilalui, maka hal itu akan menjadi hambatan bagi sang penjual untuk memasok produknya. Belum lagi stigma warga desa yang menganggap bahwa penggunaan gas elpiji sangat berbahaya.
Untuk mengupayakan, maka harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga desa bahwa elpiji tidak berbahaya. Dan juga memberi tahu warga desa cara memasang gas dengan benar, serta mengatasi kebocoran jika sewaktu-waktu terjadi.
7. Sepi pembeli
Meskipun saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan gas, namun bukan berarti tidak ada kemungkinan resiko turunnya minat pembeli. Apalagi semakin banyaknya toko-toko penjual gas lainnya. Hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa pelanggan berpindah ke toko lain dan membuat dagangan menjadi sepi kembali.
Agar tidak mengalami penurunan konsumen, maka penjual harus menyediakan produk yang lebih variatif. Misalnya dengan menjual berbagai perlengkapan gas, seperti regulator, selang, dan lainnya. Bahkan bisa menyediakan galon air, kompor, sembako hingga gas elpiji merk lain seperti Bright dan Ease.
Merk tersebut tidak jauh berbeda dari biasanya, malah kualitasnya jauh lebih premium dan masih jarang digunakan. Selain itu, perhatikan lokasi tokonya apakah cukup strategis atau tidak. Jika dirasa tidak begitu strategis, disarankan untuk mencari tempat yang mudah dijangkau dan terlihat oleh banyak orang.
8. Langkanya tabung gas elpiji
Resiko usaha gas elpiji yang terakhir adalah terjadinya kelangkaan tabung gas terutama yang ukuran 3 kg. Biasanya kelangkaan tersebut terjadi karena permintaan barang yang semakin tinggi, namun distribusi yang tidak memadai. Akibatnya barang menjadi langka, apalagi disaat hari-hari raya besar tiba.
Misalnya ketika natal, idul fitri, bahkan tahun baru pasti selalu ada lonjakan permintaan gas elpiji. Permintaan gas yang melonjak akan memperburuk kondisi. Sementara konsumen tidak mau membeli gas ukuran besar karena cenderung harganya lebih mahal dibandingkan dengan ukuran 3 kg.
9. Ketakutan masyarakat
Resiko usaha gas elpiji selanjutnya yaitu ketakutan masyarakat. Minimnya sosialisasi dan adanya risiko ancaman keselamatan memicu timbulnya ketakutan masyarakat, khususnya yang ada di desa maupun daerah terpencil, terhadap penggunaan elpiji.
Kekhawatiran ini mencegah mereka untuk beralih ke bahan bakar yang lebih modern dan efisien. Mereka cenderung mengandalkan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak atau memenuhi kebutuhan sehari-hari lainnya.
10. Timbulnya masalah sosial
Resiko usaha gas elpiji terakhir yaitu timbulnya diskriminasi sosial. Diskriminasi sosial menjadi risiko lainnya yang perlu diperhatiakan jika tertarik dengan bisnis gas elpiji. Diskriminasi sosial ini umumnya disebabkan oleh kebisingan saat bongkar muatan dan risiko kebakaran akibat kondisi tabung yang tidak layak.
Masyarakat yang merasa terganggu tidak akan berpikir dua kali untuk menegurmu karena tidak tahan dengan kegaduhan yang terjadi di kios. Tak hanya itu, keluhan berisi kekhawatiran akan kebakaran yang merembet ke rumah sekitar akan sering dterima jika memulai usaha di daerah padat penduduk.
Demikian tadi beberapa resiko usaha gas elpiji yang perlu Sedulur pahami dan tidak boleh diabaikan. Pahami dan perhatikan hal yang telah dijelaskan di atas, agar Sedulur bisa menjalankan bisnsi gas dengan baik dan selamat.