rumus menghitung inflasi

Dengan mengetahui rumus menghitung inflasi, Sedulur bisa mengetahui seperti apa kondisi perekonomian sebuah negara, terutama Indonesia sebagai negara tempat kita tinggal. Namun, biasanya inflasi memiliki definisi yang sangat beragam.

Secara sederhana, inflasi sendiri merupakan hal yang berkaitan dengan naiknya harga barang pokok secara terus menerus atau dalam waktu yang lama. Hal ini dapat memberikan sejumlah dampak bagi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, mengetahui rumus menghitung inflasi itu sangat penting.

BACA JUGA: Pengertian Pelaku Ekonomi Beserta Jenis dan Tugasnya

Penyebab Inflasi

rumus menghitung inflasi
Kita Lulus

Sebelum masuk ke pembahasan utama terkait rumus menghitung inflasi, alangkah lebih baiknya Sedulur memahami penyebab dari inflasi itu sendiri. Secara sederhana, terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan inflasi. Berikut ini penjelasannya:

1. Kenaikan permintaan agregat

Lifepal

Penyebab inflasi pertama yaitu kenaikan permintaan agregat, atau meningkatnya permintaan sebuah produk, baik barang dan jasa. Peningkatan permintaan dapat terjadi karena sejumlah hal, di antaranya peningkatan belanja pemerintah, peningkatan permintaan barang untuk diekspor, dan peningkatan permintaan barang bai kebutuhan swasta.

Mengetahui penyebab ini sangat penting, karena dengan mengetahui hal ini, ketika masuk pembahasan terkait rumus menghitung inflasi. Segala halnya bisa mudah dilakukan.

2. Kenaikan biaya produksi

rumus menghitung inflasi
Maxmanroe

Penyebab kedua yaitu kenaikan biaya produksi. Inflasi ini dapat terjadi karena naiknya biaya produksi. Hal tersebut terjadi akibat harga bahan baku naik. Dampak dari naiknya biaya produksi, harga produk akan lebih mahal dan terjadilah inflasi.

3. Terhambatnya distribusi barang

Kompas

Kondisi inflasi juga dapat disebabkan karena terhambatnya distribusi barang. Contohnya seperti masyarakat yang tinggal di sebuah pulau, akibat cuaca dan kondisi alam gelombang laut menjadi besar sehingga pasokan seperti BBM terhambat.

BBM yang dibutuhkan tidak dapat dipenuhi, sementara itu permintaan dari masyarakat sangat tetap. Hal ini dapat menyebabkan kondisi inflasi terjadi.

Tentu, Sedulur semakin penasaran dengan rumus menghitung inflasi itu sendiri. Seperti apa penjelasannya? Yuk, simak dalam pembahasan di bawah ini.

Rumus menghitung laju inflasi

rumus menghitung inflasi
iStock

Setelah mengetahui penyebab inflasi yang terjadi pada penjelasan pembuka di atas. Kita masuk ke penjelasan utama, yaitu rumus menghitung laju inflasi itu sendiri. Terdapat beberapa istilah yang sebelumnya perlu Sedulur ketahui, seperti:

  • Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
  • Indeks Harga Konsumen (IHK), dan
  • Produk Domestik Bruto (PDB).

Pada dasarnya, rumus menghitung laju inflasi yaitu:

  • Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100 persen)

Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung lau inflasi di Indonesia, baik bulanan atau tahunan. Agar Sedulur bisa lebih paham lagi, akan lebih baik jika langsung diterapkan rumus menghitung inflasi dengan contoh soal di bawah ini.

Contoh soal 1

iStock

Misalnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), disampaikan bahwa IHK bulan Januari 2021 sebesar 120,65. Sementara itu, indeks harga konsumen bulan Februari 2022 sebesar 145,50. Berapa laju inflasi bulan Februari 2022?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100%
  • Laju Inflasi (LI) = (145,50 – 120,65) / (120,65) x 100%
  • Laju Inflasi (LI) = 20,59

Dengan demikian angka 20,59 tersebut adalah nilai inflasi bulan Februari. Sedulur pun dapat menggunakan rumus tersebut untuk menghitung laju inflasi tahunan dengan menggunakan data IHK tahun A dengan IHK tahun B. Hal tersebut sangat mudah didapatkan jika menggunakan rumus menghitung inflasi.

Contoh soal 2

rumus menghitung inflasi
iStock

Sebagai perbandingan, berikut ini contoh soal 2. Simalnya menghitung inflasi harga BBM Premium yang terjadi antara tahun 2008 hingga 2017. Misalkan harga Premium pada tahun 2008 Rp.4000/liter sedangkan harga Premium pada tahun 2017 sebesar Rp.6500/liter, sehingga perhitungan menjadi :

  • Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100%
  • Laju Inflasi (LI) = (Rp.6500-Rp.4000) / (Rp.6500) x 100%
  • Laju Inflasi (LI) = 0,3846 x 100%
  • Laju Inflasi (LI) = 38,5 %

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Premium mengalami inflasi sebesar 38,5% dari tahun 2008 hingga 2017. Secara rata-rata, Premium mengalami kenaikan inflasi sebesar 4,3% per tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa Premium mengalami inflasi ringan karena dalam kurun 9 tahun mengalami inflasi tidak lebih dari 10%.

Namun dari segi kemampuan uang terhadap premium, jelas menurun. Dengan kata lain, kemampuan uang kita saat ini menurun sebesar 38,5% untuk membeli Premium, bila dibandingkan kemampuan uang kita di tahun 2008 untuk barang yang sama.

BACA JUGA: Tips Jitu untuk Bisnis Properti Tanpa Modal yang Bisa Dicoba!

Dampak inflasi

RUN System

Penjelasan awal dibuka dengan terkait penyebab dari inflasi itu sendiri. Sementara itu, apakah inflasi dapat memberikan dampak? Tentu saja, inflasi jelas memberikan dampak pada masyarakat. Umumnya, inflasi selalu memberikan dampak buku bagi perekonomian.

Pada akhirnya, inflasi akan memberikan dampak kepada masyarakat. Terutama dalam hal pendapatan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, dalam beberapa kondisi, inflasi bisa bisa memberikan dampak sebaliknya. Yitu dapat memberikan perkembangan ekonomi.

Inflasi justru mendorong pelaku ekonomi (dalam hal pengusaha) dapat memperluas produksi sehingga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat itu sendiri. Segala hanya bergantung pada kondisi perekonomian yang terjadi.

Namun, bagi masyarakat yang memiliki penghasilan tetap, inflasi dapat membuat masyarakat tersebut rugi. Karena penghasilan tetap, jika ditukarkan dengan barang atau jasa, masyarakat berpenghasilan tetap akan mendapatkan jumlah barang atau pelayanan yang sedikit.

Terdapat penurunan nilai yang terjadi akibat inflasi. Kondisi ini yang umum terjadi dan dirasakan oleh masyarakat ketika inflasi terjadi.

Nah, itulah penjelasan terkait rumus menghitung inflasi, disertai dengan penjelasan terkait penyebab dan dampak dari inflasi itu sendiri. Semoga penjelasan di atas membantu Sedulur untuk memahami kondisi ekonomi yang tentu berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari.