kerajaan islam di indonesia

Kerajaan Islam di Indonesia merupakan bagian penting dalam perjalanan sejarah Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara. Terdapat banyak kerajaan Islam yang ada di Indonesia dan berperan penting dalam pengembangan daerah tempat kerajaan tersebut berdiri.

Dalam kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang kerajaan Islam di Indonesia. Agar Sedulur sebagai warga Indonesia mengetahui sejarah sebagai landasan penting menjadi warga negara. Yuk langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini!

BACA JUGA: Kerajaan Ternate: Sejarah, Pendiri, Kejayaan & Peninggalan

1. Kerajaan Samudra Pasai (1267-1521)

Sepuluhteratas

Paling tua untuk kerajaan Islam di Indonesia adalah Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan ini terletak di utara Aceh, yang terletak di muara sungai Psangan (Pasai). Muara sungai tersebut terletak di dua kota bernama Samudera (jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir pantai).

Bukti kuat yang menyatakan keberadaan kerajaan islam di indonesia pertama ini dapat dilihat dalam tulisan di nisan makam Sultan Malik As-Saleh, serta berita dari Marcopolo dan Ibnu Batutah. Kerajaan Islam ini dibangun oleh Marah Silu yang menyatukan dua kerajaan, yaitu kerajaan Samudra dan Pasai.

Dari bukti-bukti sejarah tersebut, menyatakan bahwa Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Bukti keberadaan kerajaan ini terlihat dari makam raja-raja yang terdapat di kampung Geudong, Aceh Utara. Di Dirham, Cakra Donya dan terdapat Naskah Surat Sultan Zainal Abidin.

2. Kerajaan Perlak atau Kesultanan Peureulak (840-1292)

kerajaan islam di Indonesia
Teritorial

Kerajaan Islam selanjutnya yaitu Kerajaan Perlam atau Kesultanan Peureulak. Kerajaan ini terletak di daerah Peureulak yang berada di Aceh Timur. Saat itu, daerah Perlak banyak dikunjungi oleh pedangan yang berasal dari Arab, Gujarat dan Persia. Ini disebabkan karena kerajaan ini menghasilkan kayu perlak.

Kedatangan para pedagang dari Timur Tengah itu lantas membuat perkembangan islam di Perlak berkemban pesat. Sebab, beberapa wanita lokal menikah dengan para pedagang muslim pendatang. Alhasil, munculah Kerajaan Perlak yang pertama kali dipimpin oleh Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah.

Kerajaan Perlak berdiri cukup lama, yaitu dari periode 840 masehi hingga 1292. Pada akhir masa kejayaannya, Kerajaan Perlak dipimpin oleh Muhammad Amir Syah yang merupakan mertua dari sosok penting di Kerajaan Samudera Pasai, yaitu Malik Saleh.

Adapun bukti peninggalan dari Kerajaan Perlak adalah terdapat makan dari salah satu rajanya. Yaitu makan Benoa yang berada di Sungai Ternggulon. Makam tersebut diteliti dan batu nisannya diperkirakan dibuat pada abad ke-11 Masehi.

3. Kerajaan Aceh

GenPI

Selanjutnya adalah kerajaan Aceh, letak kerajaan ini secara geografis berada di pulau Sumatera baguan Utara dengan dilintasi jalur pelayaran dan perdangann internasional. Letak dari kerajaan ini sangat strategis dan membuat pesatnya perkembangan kerajaan ini.

Tercatat Sultan pertama dari kerajaan ini adalah Sultan Ali Mughayat Syah dan mengalami kejayaan pada masa Sultan Iskandar Muda. Di masa kejayaannya, kerajaan ini menghasilkan lada sebagai penghasilan utamanya.

Namun setelah kematian Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengalami penurunan Disebabkan karena penerusnya tidak memiliki kecakapan untuk mempertahankan kerajaan.

4. Kerajaan Ternate (1257)

FAJAR Pendidik

Selanjutnya Kerajaan Ternate yang merupakan kerajaan Islam atau sebuah kesultanan. Kerajaan ini juga dikenal dengan nama kerajaan Gapi. Sesuai dengan namanya, kerajaan ini terletak di wilayah Ternate, Maluku Utara.

Kerajaan Ternate pertama kali didirikan oleh sosok bernama Sultan Marhum pada tahun 1257. Kerajaan Ternate menjadi salah satu kerajaan tersukses di Maluku karena mereka menjadi salah satu sumber rempah-rempah terbesar.

Oleh karena itu, selain menyebarkan agama islam, Kerajaan Ternate juga berdagang rempah-rempah sebagai mata pencaharian. Bukti peninggalan sejarah dari kerajaan ini adalah makam dari Sultan Baabullah, Masjid Sultan Ternate dan Keraton Kesultanan Ternate, dan terakhir adalah Benteng Tolokko yang merupakan basis pertahanan kerajaan.

5. Kerajaan Gowa (1300-1945)

GenPI

Masih dengan kerajaan di pulau Sulawesi, yaitu Kerajaan Gowa. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1300 di sekitar Sulawesi Selatan. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang memiliki perkembangan yang pesat, terutama saat bergabung dengan Kerajaan Tallo pada abad ke-16.

Gabungan dua kerajaan itu kemudian dipimpin oleh Sultan Alauddin dan memilih agama Islam sebagai agama resminya. Letak dari Kerajaan Gowa ini terbilang cukup strategis, karena berada di wilayah jalur pelayaran.

Masa kejayaan dari kerajaan Gowa terjadi ketika dipimpin oleh cucu dari Sultan Alauddin, yaitu Sultan Hasanuddin, yang terkenal dengan nama panggilan kebesaran Ayam Jantan dari Timur.

Peninggalan sejarah dari kerajaan ini adalah terdapat Istana Tamalate, Masjid Tua Katangka, Museum Balla Lompoa, Benteng Somba Opu dan juga Bentung Fort Rotterdam, benteng VOC yang menjadi bukti adanya kerjasama antara Kerajaan Gowa dan VOC. Semua peninggalan dari kerajaan Gowa menjadi tempat wisata sejarah saat ini.

6. Kesultanan Malaka (1405-1511)

kerajaan islam di indonesia
Aplikasi Super

Dalam sejarah, kerajaan Islam terbesar di Indonesia adalah Kesultanan Malaka. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam Melayar yang terletak di Malaka, berdiri pada 1405 oleh seorang pendekar bernama Parameswara.

Pada awalnya, masyarakat dari Malaka bukanlah seorang muslim, tetapi dengan berkembangnya kepemimpinan Kerajaan Malaka, masyarakat mulai ikut menganut agama Islam. Kerajaan ini juga dikenal menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka pada abad 15.

Salah satu bukti peninggalan dari Kesultanan Malaka yaitu dapat dilihat dari berdirinya masjin Baiturrahman Aceh dan Masjid Agung Deli. Semuanya merupakan bukti kebesaran dari Kesultanan Malaka ketika masa jayanya.

7. Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)

Trip

Kerajaan Islam Cirebon pertama kali didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Walangsungsang. Kerajaan ini diketahui terletak di pantai utara Pulau Jawa tepatnya di Jawa Barat. Kerajaan Islam Cirebon disebut-sebut sebagai pusat penyebaran agama islam di Jawa Barat.

Salah satu pemimpin paling terkenal dari Kerajaan Islam Cirebon adalah Sunan Gunung Jati yang merupakan keponakan dari Pangeran Walangsungsang yang merupakan Sultan Cirebon I. Pada masa keruntuhannya, Kerajaan Cirebon terbagi menjadi dua, yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman.

Bagi Sedulur yang pernah berkunjunga ke Cirebon, Sedulur masih bisa melihat bukti dari keberadaan Kasultanan Cirebon. Mulai dari Keraton Kesepuhan dan Kanoman, serta Masjid Sang Cipta Rasa yang terdapat di sekitar kompleks Keraton Kasepuhan.

BACA JUGA: Kerajaan Malaka: Sejarah, Pendiri, Letak & Masa Kejayaan

8. Kerajaan Demak (1478-1554)

GenPI

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam di Indonesia di pulau Jawa. Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah yang terletak di daerah bernama Bintoro, sebuah daerah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Raja pertamanya yaitu Raden Patah yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V (raja Majapahit) dan ibunya penganut Islam dari Jeumpa. Setelah Raden Patah, Kerajaan Demak dipimpin oleh Pati Unus. Pati Unis memimpin tidak lama, namun cukup terkenal karena sempat memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka.

Kerajaan Islam pertama di Jawa ini mengalami masa kejayaan pada saat dipimpin Sultan Trenggono. Daerah kekuasaannya bahkan sampai ke Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Bukti peninggalan dari Kerajaan Islam Demak yaitu adanya Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga dan Soko Guru yang berada di sekitarnya.

9. Kerajaan Islam Banten (1526-1813)

kerajaan islam di indonesia
Head Topics

Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari pimpinan Kerajaan Islam Cirebon, Sunan Gunung Jati pada 1526. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang melawan VOC yang melakukan monopoli perdagangan.

Perlawanan kala itu dipimpin oleh salah satu pemimpin paling terkenal dari Kerajaan Banten, yaitu Sultan Agung Tirtayasa. Runtuhnya kerajaan ini juga dipicu karena adanya perang saudara yang dilakukan oleh anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ingin merebut jabatan ayahnya.

Bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Banten yaitu adanya seni bela diri debus yang diperkirakan berkembang pada masa kerajaan Banten. Juga Keraton Surosowan yang menjadi peninggalan kerajaan Banten.

10. Kerajaan Pajang (1568-1586)

IDN Times

Kerajaan Pajang merupakan kerajaan yang berdiri setelah Kerajaan Demak runtuh. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya.

Ketika itu, Jaka Tingkir memindahkan seluruh kekuasaan dan benda pusaka dari Kerajaan Demak ke Pajang setelah merebut kekuasaan Demak dari Arya Penangsang. Kerajaan ini berperan dalam penyebaran islam di pedalaman wilayah Jawa.

Salah satu bukti peninggalan sejarah dari Kerajaan Pajang adalah keberadaan Makam Jaka Tingkir dan kompleks pemakaman para petinggi di Kerajaan Pajang. Selain itu, keberadaan Pasar Laweyan juga merupakan salah satu bukti dari keberadaan Kerajaan Pajang di masa lalu.

11. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)

Kelas IPS

Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah kerajaan Mataram Islam. Kerajaan ini terletak di Kotagede (yang saat ini dikenal dengan nama Yogyakarta). Pendiri kerajaan ini yaitu Sutawijaya, namun kerajaan ini mengalami masa kejayaan ketika dipimpin oleh Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Kerajaan Mataram Islam merupakan kerajaan yang dapat mempertahankan kekuasaannya dan mengusir Belanda. Bahkan Sultan Agung menyerang pasukan VOC yang berada di Batavia dengan mengirim armada dan pasukannya.

12. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat dan Timur

Bincang Syariah

Selanjutnya ada tiga kerajaan Islam di wilayan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kerajaan tersebut adalah Kesultanan Bima, Kesultanan Sumbawa, dan Kerajaan Dompu. Kerajaan tersebut mendapatkan pengaruh dari kerajaan yang ada di pulau Jawa dan Sulawesi.

Misalnya Kerajaan Bima yang berdiri pada 7 Februari 1621 Masehi. Masuknya Islam di kerajaan Bima diawali ketika pada tahun 1540 Masehi para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak datang dan menyebarkan Islam. Penyebaran Islam terus berlanjut dan diteruskan oleh Sultan Alauddin sekitar tahun 1619. Beliau mengirimkan para mubalig dari Kesultanan Luwu, Kerajaan Tallo dan Kerajaan Bone.

Selanjutnya Kesultanan Sumbawa yang berdiri sejak kekuasaan Majapahit runtuh. Sumbawa menjadi salah satu kesultanan yang merdeka dari Majapahit. Pada sekitar abah ke-16, Sunan Prapen yang merupakan keturunan Sunan Giri masuk ke pulau Sumbawa dan menyebarkan Islam ke kerajaan-kerajaan bercorak Hindu.

Kerajaan Dompu terletak di wilayah Kabupaten Dompu saat ini. Kerajaan ini berada di wilayah Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa. Mayoritas penduduk setempat kini telah memeluk agama Islam dengan tradisi dan budaya Islam.

Keturunan raja atau dikenal dengan istilah Bangsawan Dompu hingga kini masih tetap ada. Mereka sering dipanggil dengan sebutan Ruma ataupun Dae. Istana Dompu yang menjadi simbol kekuasaan zaman dahulu kala kini telah diubah menjadi Masjid Raya Dompu.

13. Kerajaan Islam Tanjungpura

123dok

Kerajaan Tanjungpura merupakan saah satu kerajaan Islam tertua di Kalimantan Barat. Dikenal juga dengan nama Kerajaan Tanjompura. Kerajaan ini telah mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota kerajaan.

Awalnya ibu kota kerajaan terletak di Negeri Baru atau di Kabupaten Ketapang saat ini, setelah itu berpindah lagi ke wilayah Sukadana yang menjadi Kabupaten Kayong Utara. Kemudian, di abad ke 15 Masehi berubah nama menjadi Kerajaan Matan ketika Rajanya Sorgi atau Giri Kesuma masuk Islam.

14. Kerajaan Bone

Head Topics

Selanjutnyaa ada kerajaan Bone yang terletak di pulau Sulawesi. Kerajaan Islam ini merupakan kerajaan kecil dan mendapatkan banyak pengaruh dari Kerajaan Gowa dan Tallo. Oleh sebab itu, karena pengaruh dari kerajaan Gowa Tallo ini maka kerajaan Bone pun akhirnya menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan yang bercorak Islam.

Agama Islam ini sendiri masuk ke kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja Bone XI atau sekitar tahun 1611 Masehi.

BACA JUGA: Kerajaan Banten: Sejarah, Kejayaan, Keruntuhan & Peninggalan

15. Kesultanan Paser

GenPI

Ada juga Kesultanan Paser, yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Sadurangas yang berdiri sekitar tahun 1516. Kerajaan ini masuk pada masa kejayaan ketika dipimpin oleh seorang perempuan bernama Ratu Putri Di Dalam Petung.

Sebelum Ratu menikah dengan Abu Mansyur Indra Jaya, Putri Petong masih menganut ajaran animisme atau kepercayaan menyembah roh-roh halus. Lewat jalur perkawinan antara Ratu Petong dan Abu Mansyur Indra Jaya, Kesultanan Panser mulai memeluk Islam.

Nah Sedulur, itulah daftar sejarah kerajaan Islam yang ada di Indonesia. Daftar kerajaan Islam di atas masih belum lengkap, terdapat banyak daftar kerajaan Islam lainnya perlu Sedulur ketahui. Oleh karena itu Sedulur bisa lebih giat lagi untuk membaca setiap buku sejarah Indonesia, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.