Jika pasangan suami istri belum menginginkan memiliki momongan, hal yang umum untuk dilakukan adalah melakukan berbagai cara mencegah kehamilan. Ada berbagai alasan pasangan suami istri ingin menunda momongan dulu. Di antaranya adalah karena finansial yang belum memadai ataupun kesiapan secara mental. Selain menunda momongan, bisa jadi pasangan sudah tidak menginginkan untuk memiliki anak lagi.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Mulai dari menggunakan alat kontrasepsi sampai mengonsumsi berbagai jenis buah atau sayuran yang dipercaya dapat mencegahnya. Ketahui lebih lanjut cara untuk mencegahnya di bawah ini, ya.
BACA JUGA: Fakta Nanas Muda Bisa Sebabkan Keguguran Kehamilan, Mitos?
1. Berhubungan intim di luar ovulasi
Langkah yang bisa dicoba oleh pasutri untuk cara mencegah kehamilan yang pertama adalah dengan melakukan hubungan intim di luar ovulasi. Hindari melakukan hal tersebut saat wanita mengalami masa subur karena dapat mempengaruhi adanya pembuahan yang bisa saja terjadi saat melakukan hubungan suami istri. Sebaliknya, jika wanita sedang tidak mengalami masa subur, peluang terjadinya pembuahan akan menjadi kecil.
Untuk menentukan kapan seorang wanita mengalami masa subur ataupun tidak, bisa dilakukan dengan cara melihat siklus menstruasinya. Selama periode menstruasi, masa subur seorang wanita akan jatuh pada hari ke-8 sampai hari ke-19 dalam periodenya. Jadi, Sedulur bisa mencoba melakukan hubungan suami istri dengan menghitungnya.
Selain cara tersebut, dapat dilakukan juga dengan menghitung menggunakan kalkulator masa subur. Cara ini merupakan cara yang terbaik untuk menghitung masa subur wanita dan direkomendasikan oleh American Pregnancy Association (APA).
Ingat dan catat tanggal terakhir hari pertama datang bulan dan berapa lama siklusnya. Setelah mengetahui tanggal berapa masa subur Sedulur, sebaiknya menghindari berhubungan intim selama masa subur agar tidak terjadi pembuahan. Meskipun demikian, cara ini tidak menjamin dapat mencegah terjadinya pembuahan secara alami karena perhitungan yang dilakukan bisa saja tidak pas pada siklus haid Sedulur.
2. Mengeluarkan sperma di luar vagina
Jika Sedulur sedang melakukan hubungan intim bersama pasangan sah, usahakan untuk melakukan ejakulasi di luar atau mengeluarkan sperma di luar vagina. Hal ini bisa dijadikan cara untuk mencegah kehamilan secara efektif. Metode ini biasanya dikenal masyarakat umum dengan istilah singkat “keluar di luar” karena mengeluarkan sperma di luar sehingga senggama akan terputus. Cara ini dinilai cukup efektif sebesar 70% untuk pencegahan pembuahan terjadi.
Namun, masih banyak kegagalan dengan cara ini karena persentase menunjukkan bahwa hal tersebut cukup sulit untuk dilakukan. Pembuahan setelah melakukan hubungan tersebut dapat terjadi. Cara ini dapat dilakukan dengan cara menarik penis sebelum sperma keluar sehingga tidak dikeluarkan di dalam vagina.
Ketepatan waktu serta tingkat kendali sangat diperlukan terhadap cara ini. Risiko untuk tidak terjadi pembuahan tidak 100% bisa terjadi. Ada juga pasangan yang tidak berhasil melakukan cara ini karena tidak tepat waktu.
BACA JUGA: 10 Manfaat Yogurt Untuk Ibu Hamil & Kesehatan Janin
3. Menggunakan spons kontrasepsi
Spons yang digunakan sebagai cara mencegah kehamilan adalah bukan sembarang spons. Spons ini terbuat dari busa poliuretan yang mengandung spermisida dan ditempatkan di dalam vagina agar sperma dapat terhalang untuk masuk ke dalam rahim. Spons kontrasepsi dapat dibeli Sedulur secara umum dan tanpa menggunakan resep dokter.
Keefektifan dalam penggunaan spons ini sendiri adalah sebesar 76%-88% apabila digunakan sendiri. Namun, ketika pasangan mengimbangi pencegahannya dengan menggunakan kondom, maka keefektifannya dapat bertambah secara signifikan. Risiko terjadi kehamilan dapat teratasi dan menurun. Selain kehamilan yang dapat dicegah, penggunaan spons kontrasepsi ini juga diklaim dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang umumnya ditularkan melalui kontak secara seksual.
4. Menggunakan nuvaring
Cara mencegah kehamilan selanjutnya adalah dengan menggunakan nuvaring. Hal ini bisa dilakukan oleh wanita saja karena berupa cincin yang akan dimasukkan ke dalam vagina. Fungsi dari cincin tersebut adalah agar sperma menjadi terhambat ketika akan mencapai sel indung telur. Pembuahan tidak terjadi karena sel sperma dan indung telur tidak bertemu dan terhambat oleh cincin.
NuvaRing disebut efektif sebesar 99% oleh National Health Service (NHS) jika penggunaannya dilakukan secara benar. Sebaliknya, jika dilakukan dengan salah, efektivitasnya akan berkurang. Durasi penggunaan cincin Nuvaring ini adalah selama kurang lebih 3 minggu.
Setelah 3 minggu, cincin ini harus dilepas selama seminggu untuk memungkinkan adanya haid dan akan dipasang kembali cincin yang baru setelah itu. Cincin plastik kecil ini berbahan bebas lateks, non-biodegradable, serta transparan dan fleksibel penggunaanya.
BACA JUGA: 12+ Penyebab dan Cara Mempercepat Haid yang Lebih dari Tujuh Hari
5. Melakukan suntik KB
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan selanjutnya adalah dengan melakukan suntik KB. metode ini dianggap paling efektif dan juga banyak ditemukan di pasaran. Cara untuk melakukan metode ini adalah dengan penyuntikan hormon progestin ke dalam tubuh.
Progestin merupakan progestogen sintetik yang mempunyai efek yang mirip dengan hormon progesteron secara alami. Hormon ini bisa digunakan baik perempuan maupun lelaki. Bagian tubuh yang disuntikkan oleh KB biasanya berada di lengan bagian atas atau bawah kulit pantat. Kemudian, KB akan bekerja dengan cara membuat lendir serviks mengental serta menebal. Sehingga, pergerakan sel sperma akan terhalangi.
Dikutip dari American Congress of Obstetricians and Gynecologist, tujuan dari suntik KB ini adalah agar leher rahim tidak dapat dilewati oleh sperma sehingga sel telur pun tidak dibuahi. Sel telur baru (ovulasi) yang dilepaskan oleh indung telur juga dapat terhenti. Jadi, sekalipun Sedulur melakukan hubungan suami istri yang dilakukan pada saat masa subur, kehamilan masih dapat tercegah.
KB suntik akan segera bekerja mencegah adanya pembuahan dalam kurun waktu seminggu pertama semenjak mulainya menstruasi. Selain itu, kehamilan juga bisa tercegah saat Sedulur mendapatkan suntikan KB setelah 5 hari keguguran, 3 minggu setelah melahirkan, serta setelah melakukan aborsi.
6. Menggunakan kondom
Selain memasang spons kontrasepsi, menggunakan kondom juga dinilai efektif sebagai cara mencegah kehamilan. Pakailah kondom sebelum melakukan hubungan suami istri, sehingga pembuahan dapat tercegah. Alat kontrasepsi yang satu ini merupakan hal yang paling umum dan mudah untuk didapatkan di berbagai apotek bahkan supermarket. Tak hanya itu, penggunaan kondom sendiri dinilai praktis untuk digunakan. Usahakan untuk memilih jenis kondom yang tepat dan menggunakannya secara benar agak peluang untuk adanya pembuahan akan semakin tipis.
Jika Sedulur takut apabila kondom rusak saat digunakan selama berhubungan, gunakan kondom sebanyak dua agar mencegah kerusakannya. Selain mencegah terjadinya pembuahan yang mengakibatkan kehamilan yang tidak direncanakan, memakai kondom juga bisa untuk mencegah berbagai penyakit seksual yang menular. Penyakit menular yang diakibatkan oleh aktivitas seksual tersebut diantaranya adalah HIV/AIDS, herpes, bahkan sifilis.
BACA JUGA: Berikut Cara Menggunakan Tespek yang Benar dan Akurat
7. Menggunakan spermisida
Menggunakan spermisida merupakan cara mencegah kehamilan tanpa pengaman yang dapat Sedulur pilih. Fungsi dari spermisida sendiri adalah untuk menonaktifkan sperma dan memiliki bentuk seperti gel. Alat ini tersedia di berbagai apotek dan bisa dibeli tanpa harus menggunakan resep oleh dokter terlebih dahulu.
Jika menggunakan spermisida sendiri, cara yang harus dilakukan adalah dengan memasukkannya di dekat serviks selama kurang lebih sepuluh menit sebelum melakukan hubungan suami istri. Alat ini bisa efektif penggunaannya selama satu jam dan dapat mencegah pembuahan kurang lebih 71 persen.
8. Meminum pil KB
Selain penyuntikan KB di dalam tubuh, meminum pil KB juga efektif sebagai cara mencegah kehamilan. Jenis KB ini merupakan obat oral yang umum digunakan oleh masyarakat. Komposisi dari pil KB sendiri adalah kombinasi antara hormon progestin dan estrogen. Obat pil ini harus rutin diminum setiap hari agar sel-sel telur baru yang diproduksi indung telur dapat dijaga. Dinding rahim dan leher rahim (lendir serviks) akan mengalami penebalan dan sperma akan sulit untuk menembus leher rahim yang akan membuahi sel telur.
Kegagalan dalam pil KB ini diklaim hanya 9 persen saja dilihat dari cara kerjanya. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada dokter saat Sedulur sedang rutin mengonsumsi antibiotik. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan saran terbaik pada dokter dan dapat diberikan rekomendasi untuk metode KB yang terbaik untuk Sedulur.
BACA JUGA: Fakta Darah Haid Hitam dan Artinya Bagi Kesehatan Perempuan
9. IUD
Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan lainnya adalah dengan memasangkan IUD atau disebut juga sebagai KB spiral. Setelah memasangkan Intrauterine Device (IUD) ini, maka pembuahan akan terhindarkan. Bentuk dari alat ini adalah sebuah tembaga atau potongan plastik yang dimasukkan oleh dokter ke dalam rahim.
Durasi pencegahan kehamilan ketika KB spiral tembaga ini sudah terpasang adalah sekitar 10 sampai 12 tahun. Sementara itu, untuk KB hormonal dapat tercegah selama kurang lebih 3-5 tahun saja, tergantung merek.
Ovulasi tidak sepenuhnya terhenti ketika IUD sudah terpasang. Alat ini bertugas sebagai pengental lendir serviks dan dapat mencegah rahim dimasuki oleh sel sperma. Efektivitas dalam penggunaan alat ini adalah sebesar 99,9% dan dapat menjadi alat kontrasepsi darurat jika dalam waktu lima hari setelah melakukan hubungan suami istri dipasang, tanpa menggunakan kondom.
Perlu diingat bahwa penggunaan KB spiral ini hanya dilakukan oleh seorang wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan untuk mencegah pelebaran rahim yang bisa menimbulkan sakit ketika mengandung pada seorang wanita yang belum pernah memiliki anak sebelumnya. Meskipun dinilai efektif dan jangka waktu penggunaannya cukup lama, alat ini cenderung lebih mahal dari segi harga. Selain itu, alat ini tidak bisa melindungi Sedulur dari berbagai penyakit menular yang disebabkan oleh kontak seksual.
10. Memakan buah pencegah kehamilan
Selain menggunakan alat kontrasepsi dan minum berbagai macam obat, ada juga beberapa buah untuk mencegah kehamilan. Berikut penjelasannya:
a. Pepaya
Cara mencegah kehamilan dengan menggunakan buah yang pertama adalah pepaya. Dengan rutin makan pepaya selama dua kali sehari selama sekitar 4 hari setelah melakukan hubungan seksual, proses terjadinya pembuahan akan berkurang. Jika lelaki mengkonsumsinya, maka sel sperma jumlahnya akan berkurang. Sel sperma akan menjadi kembali normal setelah berhenti mengkonsumsi buah berwarna oranye ini.
b. Aprikot
Buah aprikot kering diklaim bisa untuk mencegah implantasi janin yang alami. Cara yang digunakan adalah dengan menambahkan 100 gram aprikot kering dengan dua sendok makan madu di dalam segelas air. Setelah itu, rebus selama 20 menit lalu minum secara rutin.
c. Buah ara
Selain aprikot kering, buah ara kering juga bisa digunakan untuk mengendalikan kehamilan. Selain itu, sirkulasi darah juga akan menjadi lebih lancar lagi jika mengkonsumsinya secara rutin. Jangan memakan buah ara terlalu sering, batasi saja sebanyak 2-3 buah per hari untuk mencegah perut buncit.
BACA JUGA: 8 Manfaat Kurma Muda yang Baik untuk Program Hamil
11. Menggunakan akar jahe
Selain mengatasi masalah pencernaan dan anti radang, akar jahe juga bisa digunakan sebagai cara mencegah kehamilan. Minumlah dua gelas jahe yang sudah diseduh dalam satu hati dan rutin dilakukan selama kurang lebih lima hari. Hal ini dimaksudkan sebagai cara agar cepat mengalami menstruasi. Menstruasi yang cepat akan membuat kehamilan dapat tertunda. Minumlah akar jahe ini setelah berhubungan seksual.
12. Sterilisasi untuk pria
Cara mencegah kehamilan yang bisa dilakukan pria adalah dengan melakukan sterilisasi dengan prosedur vasektomi. Metode vasektomi merupakan sebuah operasi kecil yang bisa dilakukan agar sperma pada testis dan penis dapat tercegah transportasinya. Kehamilan dapat tercegah secara efektif karena sifat dari sterilisasi ini adalah permanen.
Harapan dari metode ini adalah agar dalam air mani tidak terkandung sperma lagi saat mengeluarkannya. Maka dari itu, metode ini diklaim memiliki efektivitas mendekati 100 persen dan ampuh mencegahnya. Sebelum memutuskan untuk melakukan sterilisasi, pertimbangkan dan diskusikan dahulu dengan pasangan Sedulur karena sifatnya adalah permanen.
BACA JUGA: Begini 8 Cara Mengetahui Kehamilan dengan Memegang Perut
13. Sterilisasi untuk wanita
Selain sterilisasi yang dilakukan oleh pria, hal ini juga bisa dilakukan wanita sebagai cara untuk mencegah kehamilan. Ada beberapa cara dan contoh dalam sterilisasi wanita, diantaranya adalah pengangkatan rahim (histerektomi), dan penutupan tuba fallopi (tubektomi) yang dapat dilakukan dengan cara dipotong, disegel, ataupun diikat.
Sel telur yang turun di dalam rahim sebagai tempat terjadinya pembuahan akan berhenti dan pembuahan bisa dicegah. Biasanya, wanita yang sudah melahirkan secara caesar bisa sekaligus melakukan sterilisasi agar tidak menjalani prosedur bedah berulang kali. Sama seperti sterilisasi pada pria, hal ini sifatnya adalah permanen. Diskusikan dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan cara ini.
14. Minyak mimba
Bahan alami yang memiliki khasiat salah satunya sebagai cara mencegah kehamilan remaja adalah dengan mengkonsumsi minyak mimba. Tanaman alami yang dikenal sebagai neem ini merupakan kontrasepsi natural yang efektif dan bisa digunakan baik wanita maupun pria.
Minyak yang diperoleh dari biji mimba ini bisa melumpuhkan sperma dalam waktu yang cukup singkat, yaitu kurang lebih 20-30 detik saja. Selain bisa dikonsumsi dalam bentuk minyak, obat herbal ini juga dapat ditemui dalam bentuk daun dan bubuk yang kegunaannya juga sama.
BACA JUGA: Amankah Yakult Untuk Ibu Hamil? Ini Faktanya
15. Minum sprite
Konsumsi soda secara berlebihan dapat menyebabkan kesuburan mengalami penurunan. Maka dari itu, banyak orang mengatakan bahwa cara mencegah kehamilan dengan minum sprite itu cukup efektif. Namun, hal ini belum mendapatkan penelitian lebih lanjut oleh medis. Sampai sekarang, belum ada penelitian ilmiah maupun uji klinis yang menganjurkan minum soda untuk menggagalkan terjadinya proses pembuahan.
Itu dia beberapa cara untuk mencegah kehamilan baik secara alami maupun dengan menggunakan alat kontrasepsi yang bisa menjadi pertimbangan. Untuk pencegahan secara alami, harus diperhatikan bahwa itu tidak sepenuhnya efektif untuk pencegahan. Pastikan untuk mendiskusikan dan menyepakati terlebih dahulu dengan pasangan sebelum memilih dan mencoba berbagai cara seperti yang sudah dirangkum diatas. Kondisi kesehatan juga perlu diperhatikan dengan cara berkonsultasi dulu dengan ahlinya. Semoga bermanfaat!
Menggunakan berbagai macam kontrasepsi baik berbentuk pil ataupun injeksi akan membuat tubuh menjadi tidak bertenaga dan lemas. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang yang bisa dibeli di Aplikasi Super. Mudah, murah, dan terpercaya. Download sekarang, ya.