hari valentine

Valentine menjadi salah satu hari yang dispesialkan di berbagai belahan dunia. Hari yang dikenal sebagai hari kasih sayang ini dirayakan pada bulan Februari setiap tahunnya mengikuti sejarah Valentine pada masa lalu. 

Apakah Sedulur salah satu orang yang merayakan Hari Valentine? Apakah Sedulur tahu bagaimana sejarah dan asal-usul perayaan Valentine tersebut? Jika belum, simak informasi selengkapnya di bawah ini, yuk!

BACA JUGA: 14 Contoh Novel Sejarah Indonesia Terbaik yang Diincar Pelajar!

Apa itu Hari Valentine?

sejarah valentine
iStock

Hari Valentine atau seringkali disebut sebagai Hari St. Valentine merupakan hari perayaan yang melambangkan kasih sayang. Hari istimewa ini diperingati setiap tanggal 14 Februari tiap tahunnya.

-->

Tidak hanya sepasang suami istri atau kekasih saja yang mengekspresikan rasa sayang kepada pasangan masing-masing pada hari tersebut, Hari Valentine juga dirayakan oleh berbagai kalangan untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orang lain.

Hari kasih sayang ini identik dengan pertukaran bunga, cokelat, hadiah, dan benda lain yang melambangkan rasa sayang antara satu orang dengan orang lain yang dicintai, baik pasangan, keluarga, sahabat, maupun rekan kerja.  

Sejarah Valentine

sejarah valentine
iStock

Menurut sejarahnya, Hari Valentine berasal dari Roma Kuno ketika perayaan Pesta Lupercalia pada 13 – 15 Februari. Pada pesta itu, seekor kambing atau anjing akan dikorbankan oleh pria dan wanita akan dicambuk dengan kulit hewan tersebut untuk membuat mereka subur.

Selain kisah di atas, sejarah Hari Valentine juga dikaitkan dengan perintah Kaisar Claudius II yang meminta untuk mengeksekusi mati seorang pendeta bernama Santo Valentine pada 14 Februari. Sejarah lengkapnya akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

BACA JUGA: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Beserta Asal-Usulnya

Asal-usul Hari Valentine

sejarah valentine
iStock

Dalam melihat sejarah Hari Valentine, ada dua versi asal usul yang dipercaya. Berikut adalah ulasan selengkapnya.

Versi Santo Valentine dan Claudius II

Versi pertama merupakan kisah tragis dari seorang pendeta Roma bernama Santo Valentine. Ia dipukuli dan akhirnya dihukum pancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi. Hukuman ini dilakukan Claudius II karena merasa Valentine menentang kebijakannya. 

Menurut sejarah Valentine yang berkembang, Claudius II merupakan Kaisar kejam yang membuat Roma terlibat dalam berbagai pertempuran berdarah. Hal ini ia lakukan agar Roma selalu menang dalam peperangan. Ia selalu ingin menunjukkan tentara yang kuat, walaupun pada kenyataannya sulit diwujudkan. 

Menurutnya, kesulitan tersebut disebabkan oleh bala tentara yang enggan pergi ke medan perang karena terikat dengan istri ataupun kekasihnya. Hal tersebut membuat Claudius II memberikan perintah untuk melarang semua bentuk pernikahan atau pertunangan di Roma. 

Namun, Santo Valentine tidak setuju dan menentang kebijakan itu. Ia mulai menikahkan pasangan muda secara diam-diam tanpa diketahui sang Kaisar. Namun, tindakan tersebut akhirnya ketahuan dan membuatnya harus ditahan dan dihukum penggal. 

Sebelum dieksekusi, Santo Valentine menuliskan sepotong kalimat perpisahan kepada putri penjaga penjara yang menjadi temannya. Ia menuliskan “From your Valentine”, sepotong kalimat yang memiliki makna sangat dalam dan menginspirasi banyak orang. 

Versi Festival Pagan atau Festival Lupercalia

Selain kisah sebelumnya, diketahui bahwa sejarah Valentine berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan Februari. Festival ini merayakan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dengan pria.

Sejarah versi Festival Pagan atau Festival Lupercalia ini sudah menjadi tradisi bangsa Romawi Kuno yang tidak lepas dari hal-hal berbau seks. Kebenaran ini pernah ditulis oleh J.A North dalam The Journal of Romance to this volume 98 pada tahun 2008. 

Festival Lupercalia merupakan tradisi nenek moyang Romawi kuno yang tidak bermoral, apalagi melambangkan kehangatan atau kasih sayang sama sekali. Namun, pada suatu waktu, tradisi ini diubah menjadi lebih baik.  

Festival Lupercalia yang dulunya sering kali dilakukan dianggap sebagai salah satu tradisi untuk menghormati Dewa kesuburan yang ada pada zaman pra Romawi. Festival Lupercalia ini dirayakan selama tiga hari, yakni sejak tanggal 13 Februari hingga 15 Februari setiap tahunnya. 

Terlepas dari asal usul Hari Valentine dari kedua kisah di atas, Valentine’s Day merupakan hari spesial yang dirayakan oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Selain melambangkan kasih sayang, hari spesial ini juga sering digunakan sebagai hari menyatakan perasaan kepada seseorang. 

BACA JUGA: Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Simbolisasi Valentine

cokelat
iStock

Selain sejarah Valentine, Sedulur pastinya juga ingin tahu bagaimana asal usul kartu Valentine muncul, bukan? Nah, menurut sejarahnya, asa seorang pria yang dijuluki sebagai Duke Charles of Orleans yang menuliskan sebuah surat cinta yang kini dianggap sebagai kartu Valentine tertua. 

Ia merupakan seorang tahanan yang dipenjara di Tower of London setelah ditangkap di Inggris pada tahun 1415. Charles kemudian menuliskan sebuah surat cinta berima untuk istrinya. Surat tersebut kini masih ada dan disimpan di British library.

Oleh karena sejarah tersebut, banyak masyarakat dunia yang terinspirasi untuk memberikan ungkapan rasa sayang ketika Hari Valentine tiba menggunakan surat yang romantis. Sementara itu, tradisi memberikan cokelat mulai muncul pada abad ke-17 yang dilakukan oleh masyarakat Eropa dan Amerika Tengah. 

Selain surat dan cokelat, Hari Valentine juga identik dengan kudapan manis lainnya untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang dicintai. Lebih dari itu, Sedulur juga bisa memberikan hadiah sesuai kesukaan orang yang akan diberikan. 

Fakta mengenai Valentine

hadiah
iStock

Beberapa fakta mengenai Hari Valentine pada zaman dulu hingga saat ini sangatlah berbeda. Pada masa lalu, zaman Romawi Kuno, 14 Februari merupakan hari kasih sayang. Sehingga pada hari itu semua orang diwajibkan untuk memperingati dan meliburkan berbagai kegiatan. Pada masa itu juga, tangga 14 Februari dijadikan hari libur guna menghormati Juno yang merupakan Ratu dewa-dewi Romawi.

Fakta lainnya yaitu jika pada zaman dahulu perayaan dimulai pada tanggal 13 hingga 15, maka saat ini perayaan dilakukan hanya pada tanggal 14 saja. Dulunya, perayaan bernama Festival Lupercalia atau festival kesuburan dilakukan dengan cara memasukkan nama-nama wanita ke dalam kotak. 

Selanjutnya, para pria akan mengambil sebuah nama secara acak dan nantinya mereka akan saling dijodohkan atau dipasangkan. Namun seiring perkembangan zaman, perayaan hanya dilakukan dengan bertukar hadiah dan mengungkapkan rasa kasih sayang pada Hari Valentine tiba. 

Demikian informasi mengenai sejarah Hari Valentine beserta asal usulnya. Semoga informasi di atas dapat menjawab rasa penasaran Sedulur mengenai sejarah Valentine yang sebenarnya. Semoga bermanfaat!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.