junk food

Sedulur tentu tidak asing dengan istilah junk food dan fast food. Terlebih bagi Sedulur yang menggemari makanan dari restoran cepat saji seperti burger, kentang goreng, ayam goreng tepung, sampai berbagai minuman ringan bersoda. Ya, kedua istilah itu kerap digunakan untuk menyebut menu makanan di atas. Tak hanya itu, junk food dan fast food juga lekat dengan makanan tidak sehat yang tinggi akan kandungan gula dan lemak jenuh.

Meski begitu, istilah junk food dan fast food sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Sejumlah sumber menyebut bahwa keduanya dapat merujuk pada beberapa jenis makanan atau minuman. Lantas, apa pengertian yang tepat dari kedua istilah tersebut? Dan apa saja perbedaan junk food and fast food? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.

BACA JUGA: Apakah Kriteria dari Makanan yang Sehat Beserta Contohnya

Mengenal junk food dan fast food

junk food
Freepik

Junk dan fast food merupakan istilah yang cukup populer di bidang kuliner, terutama bagi Sedulur yang tinggal di kota-kota besar. Seperti yang disampaikan sebelumnya, dua istilah tersebut biasa digunakan untuk menyebut makanan cepat saji, seperti burger, ayam goreng, kentang goreng, dan lain sebagainya.

-->

Makanan cepat saji yang banyak ditawarkan oleh berbagai restoran waralaba sendiri identik dengan citra makanan tidak sehat. Hal itu pun membuat banyak masyarakat yang juga memiliki stigma serupa terhadap makanan tersebut.

Kendati demikian, junk food dan fast food ternyata memiliki pengertian serta definisi yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan antara keduanya, tak ada salahnya untuk menyimak arti dari masing-masing istilah terlebih dahulu.

Junk food

Freepik

Menurut Kamus Merriam-Webster, junk food adalah makanan yang tinggi kalori namun bergizi rendah. Di samping itu, junk food juga didefinisikan sebagai sesuatu yang menggiurkan atau enak namun memiliki nilai yang sedikit atau malah tidak sama sekali. Sementara, Kamus Cambridge secara gamblang menjelaskan junk food artinya makanan yang tidak baik untuk kesehatan karena tinggi lemak, gula, dan bahan buatan lainnya.

Berdasarkan uraian definisi dari beberapa kamus di atas, bisa disimpulkan bahwa junk food adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan yang tinggi kalori, gula, lemak, serta sodium. Selain itu, makanan tersebut juga rendah serat, protein, vitamin, serta zat-zat gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Junk food sendiri juga dikenal sebagai HFSS food atau singkatan dari high in fat, salt, and sugar food alias makanan yang tinggi lemak, garam, dan gula. Di samping itu, junk food juga memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yaitu “makanan sampah” yang merupakan terjemahan harfiah dari istilah tersebut.

Sementara itu, salah satu ciri-ciri junk food adalah berupa highly processed food atau makanan olahan. Perlu diketahui, proses pengolahan makanan yang terjadi pada pembuatan makanan sampah ini menyebabkan terbentuknya lemak trans yang tidak sehat. Adapun jenis junk food yang banyak dijumpai di sekitar kita di antaranya adalah gorengan, frozen food, makanan kaleng, dan mie instan.

Fast food

junk food
Freepik

Kamus Merriam-Webster menjelaskan pengertian fast food sebagai makanan yang dapat disiapkan dan disajikan secara cepat. Sementara, definisi fast food menurut Kamus Cambridge adalah makanan yang dapat dimasak secara cepat atau sudah dimasak dan siap disajikan secara cepat di restoran.

Melihat dari kedua definisi di atas, bisa dipahami bahwa istilah fast food lebih merujuk pada bagaimana suatu makanan disiapkan. Dengan kata lain, fast food merupakan makanan yang didesain untuk dapat disajikan secara cepat kepada pelanggan alias makanan cepat saji. Hal ini membuat fast food banyak digemari oleh masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi karena tidak membutuhkan waktu lama untuk membelinya.

Berdasarkan pengertian tersebut juga dapat dipahami bahwa istilah fast food tidak berkaitan secara langsung dengan kandungan gizinya. Pasalnya, fast food ternyata juga bisa berupa makanan sehat. Hal ini berbeda dengan makanan sampah yang langsung merujuk pada makanan minim nutrisi. Pembahasan lebih jauh tentang perbedaan antara “makanan sampah” dan makanan cepat saji akan diuraikan pada poin selanjutnya.

BACA JUGA: 12 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi, Bikin Sehat!

Perbedaan junk food and fast food

Freepik

Setelah memahami definisi dari junk food dan fast food, sekarang Sedulur dapat menyimak perbedaan dari keduanya. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, meski kerap dianggap sebagai hal yang sama, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Di antaranya adalah junk food lebih menyoroti pada kandungan gizi pada sebuah makanan. Sementara fast food adalah makanan yang dapat disajikan secara cepat atau umum dikenal sebagai makanan cepat saji.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan “makanan sampah” dan makanan cepat saji menurut dokter ahli gizi Tatik Bardosono, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

1. Definisi

Perbedaan pertama dari kedua istilah tersebut terletak pada definisinya. Seperti yang sudah disampaikan, junk food atau “makanan sampah” adalah makanan yang minim akan kandungan nutrisi. Selain itu junk food juga mengandung kalori, garam, gula, dan lemak yang tinggi. Sementara itu, fast food mengacu pada makanan yang cepat saji. Sehingga fast food memiliki ciri berupa dapat disajikan dalam waktu singkat.

2. Cara pengolahan

Sementara dari segi pengolahannya, fast food sesuai dengan namanya merupakan makanan yang dapat diolah secara cepat. Sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk menyajikan sebuah hidangan fast food.

Sebaliknya, “makanan sampah” dapat berupa fast food yang dapat diolah secara cepat ataupun membutuhkan waktu yang lama. Sebab istilah “makanan sampah” tidak berkaitan dengan proses pengolahan suatu makanan.

3. Kandungan gizi

Junk food yang merupakan makanan dengan kandungan nutrisi rendah dan tinggi akan lemak, garam, dan gula dianggap sebagai makanan tidak sehat. Hal ini sesuai dengan label “junk food” yang dapat diartikan sebagai “makanan sampah” lantaran dinilai tidak memberikan manfaat untuk kesehatan.

Sebaliknya, fast food disebut dapat berupa junk food, yakni makanan minim nutrisi ataupun makanan sehat yang kaya akan zat gizi yang bermanfaat untuk tubuh. Oleh karenanya, meski identik dengan pengolahan yang cepat atau bahkan bahan instan, fast food bisa menjadi makanan sehat jika memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.

BACA JUGA: Jangan Salah, Ini Menu Makanan 4 Sehat 5 Sempurna Buat Anak

Dampak bagi kesehatan

Freepik

Telah diketahui bersama bahwa makanan sampah dan makanan cepat saji merupakan dua jenis makanan yang berbeda. Jenis produk ini merupakan makanan dengan kandungan nutrisi rendah umumnya hadir dalam bentuk fast food atau makanan cepat saji. Di sisi lain, fast food dapat berupa makanan sehat maupun makanan bernutrisi rendah seperti junk food alias “makanan sampah.”

Lantas, adakah bahaya yang bisa terjadi akibat mengkonsumsi makanan sampah? Dirangkum dari Halodoc, setidaknya ada lima dampak junk food yang perlu Sedulur waspadai.

  • Berdampak buruk pada kemampuan otak. Makanan yang umumnya menawarkan rasa lezat dengan dominasi gurih ini disebut dapat menurunkan kemampuan otak dalam berpikir dan mengingat. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan gula dan garam pada makanan satu ini.
  • Menyebabkan penuaan dini. Selain berdampak buruk pada kemampuan otak, makanan ini juga dianggap dapat mempercepat penuaan yang salah satunya ditandai oleh munculnya keriput.
  • Menyebabkan kecanduan sehingga kesulitan mengontrol nafsu makan. Bahkan “makanan sampah” ini dianggap bisa merangsang sistem di otak selayaknya obat-obatan adiktif.
  • Mood swing atau perubahan mood secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan oleh kandungan dalam “makanan sampah” yang bisa menimbulkan rasa bahagia. Namun perlu diketahui, ketika efek dari kandungan tersebut hilang, perasaan bahagia itu juga dapat ikut menghilang.
  • Memicu depresi. Ini merupakan dampak psikologis dalam jangka panjang. Bahkan menurut laporan National Library of Medicine, konsumsi makanan sampah dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan dan perilaku kekerasan pada anak dan remaja.

Demikian tadi pembahasan mengenai junk food alias “makanan sampah” beserta perbedaannya dengan fast food. Selain itu, telah dipaparkan pula dampak buruk dari konsumsi makanan sampah secara berlebihan. Oleh karena itu, ada baiknya Sedulur menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi atau bahkan membatasi konsumsi makanan satu ini, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.