Pendidikan merupakan hak setiap individu, namun tahukan kamu bahwa pendidikan mempunyai peringatannya sendiri? Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas sering dirayakan pada tanggal 2 Mei dan hal ini tidak lepas dari peran Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pahlawan nasional dan punya sumbangsih besar dalam dunia pendidikan Indonesia, sehingga setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Guna membahas lebih lengkap tentang sejarah bapak pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara, berikut ulasan artikel selengkapnya

BACA JUGA: 15 Komik Pendidikan Lucu, Bisa Jadi Pendamping Belajar Anak

Profil Ki Hadjar Dewantara

hari pendidikan nasional
Bisnis

Asal usul Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, tidak lepas dari peran tokoh pahlawan nasional bernama Ki Hadjar Dewantara. Pria kelahiran Pakualaman, Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889 itu dikenal sebagai bapak pendidikan nasional. Dia dikenal khalayak luas sebagai pencetus Taman Siswa dan membuat kutipan terkenal dalam dunia pendidikan

-->

Kutipan dari Ki Hadjar Dewantara dan masih kita dengar sampai sekarang adalah Ing Ngarso Sung Tulodo artinya di depan pendidik harus memberikan teladan dan contoh baik. Ing Madyo Mangun Karso diartikan sebagai di tengah atau di antara murid, guru harus dapat menciptakan ide atau prakarsa. Terakhir Tut Wuri Handayani artinya di belakang guru harus memberikan dorongan atau arahan.

Sebelum kita mengenalnya sebagai Ki Hadjar Dewantara, ternyata beliau mempunyai nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Kemudian, peran serta Ki Hadjar Dewantara untuk Indonesia yaitu beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Pengajar era kabinet Soekarno.

Taman siswa dan Ki Hajar Dewantara

hari pendidikan nasional
Sejarah one

Sebelum kita mengenal bahwa Hari Pendidikan Nasional jatuh pada tanggal 2 Mei, maka ada baiknya memahami apa itu Taman Siswa. Taman Siswa merupakan sistem pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dengan harapan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kaum pribumi untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan Taman Siswa ini didirikan tepat pada tanggal 3 Juli tahun 1922 tepatnya di kota kelahirannya Yogyakarta.

Dalam sistem pendidikan Taman Siswa, mengajarkan kepada pribumi akan sebuah pendidikan untuk semua. Kemudian ide ini merupakan hasil realisasi gagasan Ki Hajar Dewantara bersama dengan teman-temannya di Yogyakarta. Dikutip dari laman Kompas, sampai sekarang tercatat ada 129 sekolah cabang di berbagai kota seluruh Indonesia.

Sejarah bapak pendidikan nasional untuk Ki Hajar Dewantara

hari pendidikan nasional
Pedagodi

Ada fakta lain mengapa Hari Pendidikan Nasional 2022 akan jatuh pada tanggal 2 Mei. Diketahui jika Ki Hajar Dewantara pernah menempati posisi strategis pada kabinet Soekarno. Dia menempati posisi sebagai Menteri Pengajaran pertama dan pada akhirnya berubah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sosok Ki Hajar Dewantara bahkan masuk dalam jajaran Pahlawan Nasional ke-2 dan ditetapkan Presiden Soekarno tepat tanggal 28 November 1959. Kemudian menurut Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) no. 305 Tahun 1959 tanggal 28 November 1959, maka secara sah Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan nasional.

Dia memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan di Indonesia dan telah mencetuskan akan sistem pendidikan nasional dengan basis kepribadian dan kebudayaan nasional. Kemudian alasan hari pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei karena bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara.

BACA JUGA : 30 Pantun Pendidikan Beserta Maknanya untuk Bisa Dipelajari

Pekerjaan sebelum jadi menteri pendidikan

hari pendidikan nasional
Tribun Manado

Tidak banyak yang tahu sebelum Ki Hajar Dewantara menempati posisi sebagai Menteri Pendidikan ternyata dia pernah bekerja sebagai jurnalis atau wartawan. Dilansir dari laman Kompas, Ki Hajar Dewantara pernah bekerja sebagai wartawan di surat kabar Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.

Diketahui selama bekerja di surat kabar tersebut, Ki Hajar Dewantara merupakan penulis handal. Bahkan sangat komunikatif, tajam dan patriotik. Sehingga dengan demikian mampu membangkitkan semangat kaum pribumi terhadap segala macam bentuk penindasan, anti penjajahan dan tindakan semena-mena dari para penjajah saat itu Sedulur. Sehingga Ki Hajar dianggap sebagai orang paling berbahaya saat itu.

Selain aktif dalam dunia wartawan, Ki Hajar Dewantara pun pernah turut ambil bagian dalam dunia perpolitikan. Saat tahun 1912 Ki Hajar Dewantara bahkan pernah ambil bagian dalam pergerakan nasional dan dia beri nama dengan Indische Partij. Organisasi pergerakan tersebut didirikan oleh tiga serangkai yaitu Dr. E.F.E Douwes Dekker, dr Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara tepatnya pada tanggal 25 Desember 1912.

Meski demikian, gerakan Indische Partij ternyata mendapat pertentangan dari pihak Belanda yang tidak suka dengan kehadiran pergerakan ini. Indische Partij bertujuan dalam melancarkan kritik kepada pemerintah Belanda. Di mana saat itu Belanda sedang merayakan tepat 100 tahun kemerdekaan Belanda usai berperang melawan Prancis.

BACA JUGA: 10 Contoh Naskah Pidato Singkat dengan Berbagai Macam Tema

Manfaat Hari Pendidikan Nasional

Istimewa

Hari Pendidikan Nasional jatuh pada tanggal 2 Mei di mana pada tanggal tersebut adalah hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Ada alasan mengapa bangsa Indonesia perlu memperingati peristiwa paling bersejarah dalam dunia pendidikan ini, sebab Hari Pendidikan Nasional awalnya untuk menghormati Ki Hajar Dewantara.

Saat itu Ki Hajar Dewantara gigih memperjuangkan pendidikan untuk kaum pribumi atau bumi putra. Pemerintah Hindia Belanda dengan angkuhnya mengatakan bahwa pendidikan hanya berhak diperoleh oleh mereka anak-anak kelahiran Belanda. Bahkan orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan ini. Sehingga terjadi pergolakan di hati Ki Hajar Dewantara.

Manfaat lainnya jika kita memperingati Hari Pendidikan Nasional adalah mencontoh semangat pantang menyerah dari Ki Hajar Dewantara untuk mencerdaskan bangsa. Sebagai kaum terpelajar dan insan-insan pendidikan sudah sepatutnya memaknai esensi Hari Pendidikan. Kaum pelajaran tidak hanya menerapkan akan pendidikan ketika sedang di sekolah sebagai ranah pendidikan formal saja.

Manfaat lainnya adalah sebagai menghormati jasa para pahlawan yang sudah berjuang. Bentuk nyatanya adalah memanfaatkan kesempatan untuk belajar dan sudah diberikan semaksimal mungkin. Kesimpulannya Hari Pendidikan Nasional merupakan hari paling bersejarah dalam dunia pendidikan, sehingga sudah sewajarnya kita perlu memperingatinya.

BACA JUGA: 15 Komik Pendidikan Lucu, Bisa Jadi Pendamping Belajar Anak

Pidato Hari Pendidikan Nasional

hari pendidikan nasional
Tribun Manado

Setiap memperingati Hari Pendidikan Nasional, kita pasti akan membaca sebuah pidato. Pidato merupakan salah satu cara menghargai peran dari Ki Hajar Dewantara. Mengenai Hari Pendidikan Nasional pidatonya bisa mencari di beberapa sumber di mesin pencari.

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan paling disegani, sebab dirinya pernah memberikan sumbangsih nyata dalam dunia pendidikan. Sehingga pengorbanannya dalam dunia pendidikan sangat pantas untuk diperingati.

Demikian ulasan mengenai sejarah dan profil Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan. Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita akan sosok pendidikan tersebut.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!