dahak berdarah

Dahak berdarah pasti bikin siapapun khawatir, apalagi kalau disertai dengan batuk yang parah dan tidak tertahankan. Segala macam skenario terburuk langsung muncul di kepala, di antaranya tuberkulosis, bronkitis, dan pneumonia.

Keduanya merupakan penyakit yang tidak hanya berhubungan dengan saluran napas atas, tetapi bisa berakar dari paru-paru dan perlu penanganan ahli. Sebelum overthinking, coba resapi beberapa penyebab dahak berdarah di bawah ini. 

BACA JUGA: 8 Obat Batuk Kering Paling Ampuh dari Bahan Alami, Terbukti!

1. Inflamasi pada saluran napas karena batuk kronis 

batuk dahak berdarah
pexels

Batuk dahak berdarah bisa disebabkan oleh oleh kondisi batuk yang frekuensinya sering. Batuk yang bisa mencapai lebih dari 8 minggu pada dewasa atau 4 minggu pada anak sudah bisa dikategorikan batuk kronis.

Pemicunya bisa beragam, mulai dari gejala awal bronkitis, GERD atau dahak berdarah karena asam lambung, asma, hingga alergi. Jika darah yang ditemukan mencapai 1 sendok teh, pasien sebaiknya segera pergi ke dokter untuk ditangani secara profesional. 

2. Mimisan 

penyebab dahak berdarah
pexels

Mimisan juga bisa jadi alasan kenapa dahak berdarah tanpa batuk. Cairan darah bisa saja tertelan atau masuk ke tenggorokan dan akhirnya keluar lewat mulut. Untuk ini Sedulur tidak perlu khawatir, cukup keluarkan darahnya dan kompres hidung serta sumbat menggunakan kapas.

Mimisan akan pulih dan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa waktu, jadi tidak perlu penanganan dokter. Kecuali bila frekuensi kejadiannya sering, bisa jadi mimisan adalah pertanda gangguan klinis lainnya. 

3. Bronkitis 

dahak berdarah tanpa batuk
pexels

Penyebab dahak berdarah lainnya adalah infeksi pada saluran napas, tepatnya pipa bronkial. Fungsi pipa tersebut adalah menyalurkan udara dari trakea ke paru-paru. Organ ini bisa mengalami inflamasi akibat berbagai faktor misalnya infeksi virus atau bakteri serta bisa pula karena terlalu sering menghirup iritan seperti asap atau partikel-partikel halus. 

Ini dapat menyebabkan kondisi batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersin, demam, meriang, hingga nyeri otot dan punggung. Saat terdiagnosa bronkitis, seseorang akan diberi resep obat-obat anti inflamasi untuk meredakan rasa tak nyaman di tenggorokan. Mereka juga disarankan menghirup udara segar, setidaknya dengan memasang humidifier di dalam ruangan, minum minuman hangat, air putih, dan madu. 

Bronkitis adalah penyakit sementara yang menular lewat droplet, sehingga sebaiknya pengidapnya tidak menggunakan barang bersamaan dengan orang lain. Bila tidak segera ditangani, bronkitis bisa berubah menjadi bronkitis kronis. Menariknya bila sudah berstatus kronis, pengidapnya tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Hal ini karena virus sudah mati, tetapi orang masih merasakan gejala karena terjadi inflamasi permanen di pipa bronkial. 

BACA JUGA: 6 Jenis Obat Batuk yang Aman Untuk Ibu Hamil

4. Pneumonia 

dahak berdarah kenapa
pexels

Pneumonia adalah kondisi di mana pundi-pundi udara di dalam paru terinfeksi sehingga penuh dengan nanah dan cairan yang mendorong rasa tak nyaman. Mulai dari batuk yang konsisten, rasa sesak dan sakit di dada, demam, muntah, keringat dingin, dan menggigil.

Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus yang berhasil mengalahkan sistem kekebalan tubuhmu. COVID-19 juga banyak menyebabkan pneumonia pada pengidapnya. Penyakit ini bisa berakibat fatal pada lansia yang usianya melebihi 65 tahun, anak di bawah 2 tahun, orang yang memiliki penyakit bawaan terutama yang berhubungan dengan paru dan jantung, serta pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Selain itu, pengidap HIV dan perokok juga punya risiko lebih tinggi terkena pneumonia. 

5. Pulmonary edema 

dahak berdarah tapi tidak batuk
pexels

Ini adalah kondisi ketika paru-paru terisi cairan berlebih sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas. Orang dengan pneumonia, gangguan jantung, gagal ginjal, dan/atau tekanan darah tinggi  punya risiko lebih terkena pulmonary edema yang bersifat jangka panjang yang ditandai dengan rasa mudah lelah, batuk kering yang sering, napas pendek, hingga penambahan berat badan yang pesat.

Namun, penyakit ini bisa saja menyerang tiba-tiba dan menyebabkan seseorang sesak napas, bengek, bahkan batuk berdarah. Pengidapnya harus segera mendapat penanganan dokter. 

6. Pulmonary embolus 

dahak berdarah karena asam lambung
pexels

Pulmonary embolus adalah penyumbatan arteri di dalam paru. Penyebabnya adalah penggumpalan darah yang bisa saja dipicu oleh kebocoran lemak yang berasal dari sumsum tulang yang rusak, gelembung udara, atau tumor. Saat terjadi seseorang akan merasakan dahak bercampur darah pagi hari maupun malam, rasa sakit di dada, dan napas pendek. Saat dahak berdarah keluar, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditangani profesional. 

BACA JUGA: Penyakit Jantung – Kenali Gejala, Penyebab & Pengobatannya

7. Tuberkulosis 

dahak bercampur darah pagi hari
pexels

Tuberkulosis sering disingkat TB dan merupakan salah satu penyakit akibat infeksi bakteri paling mematikan di dunia menurut WHO. Gejala paling jelas dari TB adalah batuk yang bertahan lebih dari tiga minggu, dahak berdarah, dan rasa nyeri di dada.

Bila sudah parah, darah bisa keluar lewat urin, otot mengalami kejang, muntah, hingga pingsan. Pengidapnya harus mengonsumsi obat rutin dan bisa dicegah dengan menjauhi pusat transmisi serta melakukan vaksinasi. TB juga menular lewat droplet. 

8. Cystic fibrosis 

Cystic fibrosis 
pexels

Kondisi klinis ini adalah penyakit turunan yang ditandai dengan kerusakan pada organ pernapasan dan sistem pencernaan, terutama paru dan pankreas. Pada organ pernapasan, CF akan menyebabkan bengek, kesulitan berolahraga, infeksi paru yang berulang, pilek berkepanjangan, batuk kronis yang berdahak dan berdarah.

Bila ia menyerang pencernaan, maka seseorang akan susah menaikkan berat badan, mengalami sembelit yang berkepanjangan, kotoran yang sangat bau dan berminyak. Pengidapnya harus menjalani terapi pengobatan dengan mengonsumsi obat rutin. 

9. Bleeding disorder 

Bleeding disorder 
pexels

Bila Sedulur menemukan dahak berdarah tapi tidak batuk, bisa jadi pertanda kondisi bleeding disorder atau hemofilia. Kelainan ini menyebabkan darah susah membeku dan membuat pengidapnya sering mengalami pendarahan.

10. Kanker paru 

Kanker paru
pexels

Terakhir adalah kanker paru. Batuk berdarah adalah gejala paling jelas di samping rasa sakit pada dada dan suara yang serak serta napas pendek. Beberapa juga merasakan bengek dan lelah yang tak tertahankan. Tidak ada obat alami untuk kanker, pengidapnya harus menjalani prosedur klinis. 

Pertanyaan dahak berdarah kenapa sudah terjawab, Sedulur. Ada yang bisa diselesaikan sendiri di rumah, tetapi banyak yang perlu penanganan ahli, nih. Jangan ragu untuk segera berobat bila memang kondisi tidak kunjung membaik. Buat yang sehat, syukuri, dan jaga baik-baik.