Menulis menjadi salah satu cara untuk menuangkan sebuah gagasan atau informasi kepada orang lain. Tujuannya pun juga bisa macam-macam, ingin mengedukasi, berbagi informasi, bahkan untuk kepentingan bisnis juga bisa. Itulah kenapa penting bagi kamu untuk mengetahui cara membuat artikel yang baik dan benar.
Sebab bisa dikatakan membuat artikel itu gampang-gampang susah. Kamu juga harus menyesuaikan di mana platform kamu menulis. Misalnya cara buat artikel di Word, tentu akan berbeda ketika kamu membuat di blog. Soalnya cara buat artikel blog juga ada beberapa hal yang harus disesuaikan.
Itulah kenapa, kali ini Super akan berbagi beragam tips atau cara membuat artikel kepada Sedulur semuanya. Lalu bagaimana sih langkah-langkahnya? Yuk, scroll sampai bawah.
BACA JUGA: 10 Blogger Indonesia Terbaik & Paling Mengispirasi, Sudah Tahu?
Tentukan topik dan tema
Sebelum mulai membuat, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Pertama adalah kamu harus menentukan topiknya terlebih dahulu. Sehingga jika kamu sudah tahu topiknya secara umum soal apa, kamu akan lebih mudah memilih tema yang lebih spesifik. Alhasil tulisan kamu pun akan lebih fokus dan tidak melenceng dari tema atau topik yang sudah ditentukan di awal.
Misalnya, kamu memilih topik bidang kesehatan. Kemudian temanya kamu bisa lebih spesifik misalnya yang sedang hangat saat ini, Covid-19. Isi tulisannya pun sudah pasti tidak jauh dari tema yang ditentukan. Kamu bisa membahas soal jumlah kasusnya, gejalanya, cara mengobatannya, dan lainnya sebagainya. Jadi kalau tema dan topik sudah jelas, kamu akan lebih mudah merangkai artikelnya.
Melakukan riset
Untuk menguatkan isi artikel dan bisa dipertanggung jawabkan, tugas kamu sebagai penulis perlu untuk melakukan riset dan mengumpulkan data. Sebab, tugas kamu gak cuma sekadar menulis dan berbagi informasi, namun juga perlu memberi edukasi kepada pembaca. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi penulis untuk memberikan informasi dalam artikel yang valid.
Itulah kenapa penting bagi penulis untuk mencari sumber-sumber atau rujukan yang terpercaya. Kamu boleh mengambil informasi dari buku, website-website yang kredibel, bahkan mencari tokoh yang jago dalam bidangnya untuk kamu wawancara sebagai bahan tulisan kamu. Semua ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Ditambah lagi, ada baiknya kamu gak cuma menggunakan satu sumber saja ya.
BACA JUGA: 10 Lomba Menulis Blog Gratis Hadiah Jutaan Terbaru 2022
Menyusun kerangka
Setelah tema dan topik sudah ditentukan, riset sudah disusun, saatnya kamu menyusun kerangka tulisannya. Menulis ide-ide pokok dalam artikel akan membantu kamu dalam melihat gambaran kasar seperti apa isi dan bentuk tulisan kamu nanti. Sehingga kamu sudah punya bayangan hasil artikelnya akan seperti apa.
Mulailah untuk menulis poin-poin penting apa saja yang akan kamu masukkan dalam artikel. Misalnya jika kamu pakai tema soal Covid-19 tadi, gambaran poin-poinnya bisa seperti di bawah ini:
- Apa itu Covid-19?
- Dari mana asalnya?
- Seperti apa gejalanya?
- Berapa banyak kasusnya?
- Bagaimana melakukan pencegahan?
- Dan seterusnya.
Kalau kamu sudah menuliskan apa saja poin-poin besar yang akan dibahas dalam artikel, kamu menjadi lebih mudah menentukan batasannya. Kamu menjadi lebih fokus dengan tulisan kamu dan jelas arahnya ke mana.
Langkah membuat artikel
Setelah selesai melakukan persiapan dari menentukan tema, topik, riset, dan lainnya, saatnya kamu masuk ke dalam cara membuat artikel. Setidaknya langkah-langkahnya seperti ini:
Pembuka
Bagian ini kamu bisa membahas topik secara umum. Misal dengan tema kesehatan tadi, kamu bisa membahas bagaimana penjelasan kesehatan secara umum untuk kehidupan manusia saat ini. Jika bagian pembuka bisa kamu susun rapi, akan membuat pembaca menjadi lebih nyaman membaca tulisan kamu.
Saat menyusun kalimat demi kalimat dalam artikel juga harus tertata rapi. Hal ini sangat penting agar tulisan kamu bisa mengalir dari pembuka sampai penutup. Pembaca pun juga akan enak membaca artikel kamu karena sangat runut. Kamu juga bisa memakai gaya persuasif dalam tulisan kamu.
Memang dalam penulisan kamu dituntut untuk bisa kreatif dalam mengolah kata-kata agar menarik untuk dibaca. Jika kamu terus melatih diri dalam menulis, hal semacam ini akan kamu kuasai selama kamu mau belajar. Intinya, bagian pembuka kamu bisa menulis secara umum, masuk ke isi semakin detail, hingga bagian penutup berupa kesimpulan.
Membagi topik
Agar struktur artikelmu rapi, kamu bisa memanfaatkan heading untuk membagi topik. Heading ini berupa poin-poin besar yang sudah kamu siapkan sebelumnya. Selain membuat tulisan kamu lebih mudah untuk dipahami, menggunakan heading juga bisa memberi nilai tambah ketika kamu menulis konten SEO di blog atau website. Sehingga diharapkan tulisanmu bisa dibaca oleh orang banyak.
Kesimpulan
Pada bagian akhir artikel berisi kesimpulan. Setelah kamu membahas secara menyeluruh dengan berbagai sumber atau data yang kamu pakai, kamu bisa mengambil sebuah benang merah untuk kesimpulan di akhir tulisan. Hal ini juga bisa membantu pembaca untuk lebih mudah memahami secara keseluruhan materi yang kamu tulis.
Tetapi baiknya untuk kesimpulan kamu tidak perlu terlalu panjang. Tulislah secara simpel dan sederhana agar lebih mudah ditangkap oleh pembaca. Mungkin dalam satu paragraf bisa kamu isi 3 sampai 5 kalimat.
BACA JUGA: Cara Membuat Footnote Mudah & Cepat dengan Gambarnya
Cara buat footnote dari artikel
Ketika Sedulur bertanya cara buat artikel ilmiah, selain harus memiliki data yang valid biasanya juga perlu diisi catatan kaki atau footnote. Tujuannya adalah untuk pembuktikan data tulisan, menyatakan utang budi kepada seseorang yang data atau pendapatnya dipakai, sebagai keterangan tambahan, memperkuat uraian, dan merujuk bagian lain.
Jenis-jenis footnote
Dalam penulisan karya ilmiah, biasanya mengenal dua jenis catatan kaki yang sering digunakan. Apa saja jenisnya?
Catatan kaki lengkap
Penulisannya lengkap mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama, nomor seri, jumlah jilid, nomor cetakan, tahun terbit, nama penerbit, dan juga nomor halaman.
Catatan kaki singkat
Jenis ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Ibid (ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Bisa ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
- Op.cit (opere citato, artinya karya yang telah dikutip), dipakai untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, namun sudah disisipi footnote dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op.cit nomor halaman.
- Loc.cit (loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), ini mirip dengan sebelumnya tetapi dari halaman yang sama, bisa ditulis nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Unsur di dalam footnote
Umumnya dan sering dipakai, catatan kaki memiliki 4 unsur yang sering dicantumkan di dalamnya, berikut di antaranya:
- Nama penulis/pengarang: Ditulis lengkap dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelarnya.
- Judul tulisan: Ditulis lengkap dengan kaidah EYD.
- Tahun terbit: Wajib ditulis terutama jika artikel berbentuk jurnal atau semacamnya.
- Nomor halaman kutipan: Menuliskan halaman lokasi kutipan diambil juga perlu dimasukkan di catatan kaki. Penulisannya disingkat menjadi “hal.” diikuti nomor halamannya.
Ketentuan penulisan
- Nomor penanda catatan kaki agak sedikit ke atas, mirip penulisan kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil.
- Nama pengarang ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya, tak perlu mencantumkan pangkat atau gelar.
- Judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki dicetak miring atau digaris bawahi.
- Jika majalah, surat kabar, atau buku yang ditulis oleh dua orang atau tiga, namanya harus dicantumkan semua.
- Kemudian jika buku yang ditulis lebih dari tiga orang, maka yang ditulis di catatan kaki hanya nama pengarang pertama, diikuti “dkk.” atau “et al”.
- Jika sumber dari internet, catatan kaki yang ditulis harus judul, url, tanggal akses, tahun.
BACA JUGA: 12 Manfaat Menulis, Baik Untuk Kesehatan Mental?
Cara buat daftar pustaka dari artikel
Daftar pustaka berisi daftar buku atau sumber lainnya yang digunakan dalam sebuah penelitian ilmiah. Di dalamnya terdapat beberapa hal seperti referensi, rujukan, pranala atau sumber pustaka. Biasanya, lokasi daftar pustaka berada di halaman paling akhir dalam sebuah karya ilmiah.
Tujuan menuliskan daftar pustaka adalah untuk menguatkan tulisan kamu. Jadi ketika menuliskan sebuah kutipan, harus mencantumkan sumbernya untuk menghindari tuduhan plagiat atau penjiplakan. Namun selain itu, menuliskan daftar pustaka juga bisa untuk menghargai penulis yang karyanya sudah menjadi sumber acuan.
Sehingga secara tidak langsung, kamu juga telah mengakui ide atau pemikiran orang lain yang kamu pakai menjadi sumber. Terkadang juga, ada beberapa pembaca yang ingin mengetahui kutipan sekaligus menelusuri informasi secara lebih lanjut lewat mencari datanya di daftar pustaka.
Bagaimana penulisannya?
Dalam penulisan daftar pustaka bisa dibagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan tidak langsung. Berikut ini penjelasannya:
Kutipan langsung
Kutipan langsung masih dibagi menjadi dua bagian, yakni kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek berarti mengutip sebuah tulisan tidak lebih dari 40 kata. Penulisannya menjadi satu paragraf dengan tulisan kamu dan disertai tanda kutip. Hal ini bertujuan untuk membedakan tulisan kamu dan kutipan orang lain.
Sedangkan kutipan langsung panjang, lebih dari 40 kata atau biasa dikenal dengan block quote. Cara menulisnya membuat paragraf baru sedikit menjorok ke kanan, tanpa tanda kutip. Tapi jenis font-nya tetap sama dengan tulisanmu. Berikut ini contoh kutipan langsung:
“perempuan harus memiliki ruang dan uang untuk dirinya sendiri” (Hadid, 2002, h. 3)
Kutipan tidak Langsung
Kutipan tidak langsung atau parafrasa, biasanya tidak perlu menuliskan nomor halaman dari sumber yang dikutip. Tapi American Psychological Association atau APA, menganjurkan untuk menuliskan nomor halaman dari sumber yang menjadi acuan tulisan kamu. Namun hal ini masih bisa didiskusikan, terlebih ketika kamu menulis karya ilmiah. Kamu bisa membicarakannya dengan pembimbingmu dulu.
Contoh kutipan tidak langsung:
Hal ini dikemukakan oleh Goffman (1951) yang berpendapat bahwa laki-laki cenderung memilih pasangan yang memiliki status sosial yang sama dengannya.
Atau,
Pada tahun 1950, Goffman melakukan penelitian tentang keterkaitan antara laki-laki dengan status sosial.
Seperti itulah cara membuat artikel yang bisa Sedulur coba. Tentunya tips tadi masih bisa kamu sesuaikan kembali. Misalnya cara buat artikel ilmiah, pasti akan banyak penyesuaian yang harus dimasukkan ke dalam proses pembuatannya. Namun setidaknya langkah-langkah tadi bisa menjadi pedoman kamu ketika akan menulis artikel. Sehingga diharapkan setelah ini Sedulur gak perlu kebingungan lagi bagaimana memulainya, ya.
Selain itu bagi Sedulur yang gemar menulis dan punya blog, boleh banget ikutan Kontes Blog Super Bercerita yang diselenggarakan oleh Aplikasi Super pada 4 April-5 Juni 2022 dan terbuka untuk umum serta GRATIS. Untuk tema tahun ini adalah #KadoUntukPahlawan. Di sini kamu bisa menulis sosok pahlawan di sekitar kalian menurut versi Sedulur. Lomba ini juga berhadiah jutaan rupiah, lho. Yuk, langsung simak info lengkapnya di sini!
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.