Usaha toko kelontong menjadi salah satu bisnis kerakyatan yang banyak dijumpai di Indonesia. Toko kelontong biasanya menjual berbagai macam bahan pokok maupun perlengkapan rumahan yang dibutuhkan masyarakat. Namun, apa itu toko kelontong? Benarkah pengertiannya hanya seperti itu?
Sebenarnya toko kelontong mulai banyak menjamur di Indonesia pada era tahun 1990-an. Pada waktu itu, toko kelontong biasanya dimiliki kelompok masyarakat kelas menengah karena kebutuhan modal yang cukup besar. Keberadaan toko kelontong sendiri ternyata dipengaruhi beberapa budaya negara lain.
Penasaran dengan penjelasan apa itu toko kelontong dan sejarah lengkapnya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
BACA JUGA: 10 Cara Meningkatkan Omset Toko Kelontong yang Ampuh
Pengertian toko kelontong
Toko kelontong terdiri dari dua kata yaitu toko dan kelontong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, toko adalah bangunan permanen yang menjadi tempat untuk menjual barang. Sedangkan kelontong adalah barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Dengan demikian, toko kelontong bisa diartikan sebagai tempat jual beli barang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Produk yang dijual biasanya meliputi bahan pokok seperti beras, bumbu dapur, peralatan mandi, sabun cuci, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, toko kelontong sekarang ini termasuk ke dalam kategori Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM. Walaupun masuk ke dalam ranah ekonomi mikro, ternyata pengaruh toko kelontong sangat besar untuk menunjang ekonomi Indonesia di masa lalu.
Karakter toko kelontong juga unik. Harga yang diberikan oleh penjual biasanya lebih murah dari harga pasar atau toko modern. Selain itu, para pembeli bisa melakukan interaksi langsung dengan penjual untuk menawar harganya.
Jadi bisa dibilang toko kelontong termasuk dalam jenis usaha kerakyataan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi tanah air.
Sejarah asal mulanya
Berdasarkan catatan sejarah, popularitas toko kelontong di Indonesia mulai naik saat krisis ekonomi tahun 1989. Saat itu, toko kelontong berhasil menjadi penyelamat krisis dan membuat masyarakat bisa bertahan dari harga-harga kebutuhan pokok yang sangat melonjak tajam. Semenjak saat itu, toko kelontong menjadi ujung tombak ekonmi kerakyatan yang dikembangkan oleh pemerintah.
Namun, bila dilihat kembali lebih ke belakang. Istilah toko kelontong pertama kali dikenalkan oleh pedagang asal Tionghoa yang datang ke Indonesia. Saat itu mereka kerap menggunakan bunyi dari barang jualan yang dipukul untuk menarik perhatian para pembeli.
Suara yang dihasilkan pun sering berbunyi kelontong-kelontong hingga akhirnya para pedagang ini disebut sebagai toko kelontong.
Konon katanya tren toko kelontong sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Hal ini menyusul dengan perkembangan toko kelontong di negara besar seperti Amerika Serikat dan Jepang yang sudah ada sejak tahun 1927.
BACA JUGA: Inspirasi Model Rak Toko Kelontong dari Kayu Agar Lebih Cantik
Jenis toko kelontong
Awalnya toko kelontong menjual barang kebutuhan pokok masyarakat dalam partai kecil atau kelompok kecil. Namun, dengan berkembangnya zaman dan popularitas toko kelontong yang makin dipercaya masyarakat membuat ada perubahan.
Sekarang ini ada dua jenis toko kelontong yang banyak dijumpai di masyarakat, yaitu toko kelontong eceran dan toko kelontong grosiran.
1. Toko kelontong eceran
Pertama ada toko kelontong eceran. Namun, apa itu toko kelontong eceran? Toko kelontong eceran adalah usaha menjual barang kebutuhan pokok secara kecil kepada masyarakat.
Ciri utama dari toko kelontong eceran adalah modalnya yang kecil. Jadi tidak heran jika usaha jenis ini banyak diminati masyarakat menengah ke bawah untuk dijadikan sumber pendapatan utama dan tamabahan.
Biasanya toko kelontong eceran banyak tersebar di sekitar masyarakat dan letak pembuatannya berada tepat di tengah masyarakat. Hal ini tak lepas dari toko kelontong eceran yang memang memiliki target pasar masyarakat secara langsung.
Persaingan toko kelontong eceran biasanya lebih ketat dibandingkan jenis toko kelontong lainnya. Masalah ini tak lepas dari kemudahan membuka usaha dan mencari barang dagangan untuk dijual kembali ke masayrakat.
Contoh toko kelontong eceran adalah toko sembako dan sayuran yang sering ada di sekitar desa atau perumahan.
2. Toko kelontong grosiran
Selanjutnya ada toko kelontong grosiran. Toko jenis ini memiliki kapasitas stok barang yang lebih besar dibandingkan dengan toko kelontong eceran.
Selain itu, ada ciri khas dari toko kelontong grosiran yang mendapatkan barang dagangan langsung dari pabrik. Ciri khas ini ternyata membuat harga toko kelontong grosiran biasanya jauh lebih murah dibandingkan toko biasa.
Walaupun memiliki harga yang lebih murah, omzet dari toko kelontong grosiran biasanya lebih besar karena jumlah penjualannya jauh lebih besar. Tidak heran jenis toko ini memiliki modal yang besar lantaran harus memiliki stok barang jualan dalam kapasitas yang banyak.
Contoh toko kelontong grosiran yang bisa dijumpai di sekitar kita adalah supermarket, pasar, sampai tengkulak.
3. Toko kelontong modern
Selanjutnya adalah toko kelontong zaman sekarang atau toko kelontong modern. Namun, apa itu toko kelontong modern? Toko kelontong modern adalah usaha menjual barang kebutuhan pokok dengan mengkombinasikan sistem IT yang canggih.
Pemanfaatan IT pada toko kelontong ini memberikan fasilitas kepada masyarakat agar bisa mendapatkan seluruh kebutuhan belanja bulanan secara mudah dan cepat. Bahkan, beberapa toko kelontong sudah bisa memanfaatkan aplikasi yang bisa langsung di akses lewat ponsel. Salah satunya adalah Super Agen.
Super Agen menjadi toko kelontong modern yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Kemudahan yang diberikan pun sangat banyak dari harga yang murah serta bersaing, banyak potongan harga, sampai bisa membeli barang secara eceran maupu grosiran.
Keberadaan toko kelontong modern seperti Super Agen ini jelas menjadi terobosan terkini untuk masyarakat. Apalagi penggunaan aplikasi Super Agen bisa membantu para pelanggan agar tetap membeli kebutuhan belanja bulanan dari mana saja dan kapan saja.
Bagi Sedulur yang berminat dengan segala fitur Super, bisa download aplikasinya di sini. Dijamin kemudahan dalam belanja bulanan bisa terpenuhi.
BACA JUGA: Cara Memulai Usaha Toko Kelontong Modern Untuk Pemula
4. Perbedaan toko kelontong dan toko sembako
Meskipun sudah dijelaskan tentang pengertian toko kelontong seperti di atas, tapi masih banyak yang bingung untuk membedakan antara toko kelontong dan sembako. Padahal perbedaan toko kelontong dan toko sembako cukup jelas terlihat dari barang yang diperjualbelikan.
Toko sembako biasanya terfokus pada barang dagangan yang meliputi sembako atau sembilan bahan pokok masyarakat. Sembako ini sendiri meliputi minyak, beras, telur, gula pasir, daging, susu, bawa, dan gas.
Sementara itu, toko kelontong memiliki daftar barang jualan yang lebih luas. Barang-barang tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk makan tapi juga keperluan sehari-hari. Jadi ketika ada pertanyan toko kelontong menjual apa saja, berikut ini beberapa barang yang termasuk dalam produk jualan toko kelontong:
a. Alat tulis
Alat tulis menjadi salah satu barang yang sering dijual di toko kelontong. Hal ini karena di sekitar toko biasanya akan banyak warga yang berstatus sebagai pelajar dan pegawai. Dengan begitu, kebutuhan seperti buku, pensil, pulpen, penghapus, sampai amplop akan jadi komoditas yang laku untuk dijual.
b. Minuman
Minuman menjadi barang jualan yang wajib ada di toko kelontong, khususnya air mineral. Kebutuhan minuman sendiri penting karena setiap orang pasti butuh air. Keberadaan toko kelontong yang ada di tengah masyarakat juga bisa menjadi peluang untuk menjual air mineral berbagai jenis, dari ukuran gelas sampai galon.
Selain itu, ada juga minuman bubuk yang juga sangat diminati masyarakat. Jadi jangan sampai Sedulur melepas peluang menjual minuman saat membuka toko kelontong.
c. Perlengkapan rumah tangga
Contoh toko kelontong yang lengkap adalah toko yang menjual perlengkapan rumah tangga. Hal ini bisa menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan toko kelontong lainnya. Beberapa peralatan rumah tangga yang bisa dijual ada sapu ijuk, ember, sampai keset.
d. Makanan ringan
Makanan ringan merupakan salah satu barang jualan yang banyak diminati masyarakat. Apalagi disekitar tokomu banyak anak kecil yang tentunya bisa menjadi pasar untuk toko kelontongmu.
e. Sembako
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 27 Tahun 2017 ada sembilan bahan pokok yang musti dipenuhi masyarakat yaitu beras, kedelai, jagung, gula, bawang merah, minyak goreng, daging ayam, daging sapi dan telur. Jadi jangan sampai toko kelontong tidak menjual sembako karena ini menjadi kebutuhan utama masyarakat.
f. Obat
Keberadaan apotik yang tidak terlalu banyak bisa menjadi peluang toko kelontong untuk menjual obat-obatan. Hal ini untuk mempermudah masyarakat ketika mereka sakit dan tidak harus mencair di tempat yang jauh. Beberapa obat umum yang bisa dijual di toko kelontong ada obat batuk, obat sakit kepala, minyak kayu putih, sampai obat maag.
f. Peralatan mandi
Peralatan lain yang harus Sedulur sediakan di dalam toko kelontong adalah peralatan mandi, seperti sabun, sikat gigi, sampo, dan lainnya. Sedangkan untuk peralatan mencuci, Sedulur bisa menyediakan sabun cuci baju, cuci piring, dan sebagainya.
g. Keperluan bayi
Selain obat, ada beberapa barang penting yang juga tidak boleh terlewatkan ada di toko kelontong yaitu keperluan bayi. Meskipun terlihat sepele, tapi banyak orang yang mencari barang seperti popok, sabun bayi, dan minyak telon untuk bayi.
Nah, beragam penjelasan di atas tentu sudah menjawab pertanyaan Sedulur tentang apa itu toko kelontong. Jadi bisa disimpulkan jika toko kelontong adalah tempat usaha yang menjual segala keperluan dan kebutuhan pokok masyarakat secara murah dan mudah.
Keberadaan toko kelontong sendiri memang jadi peluang bisnis yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi bisnis semacam ini tidak akan pernah mati dan selalu memiliki pasar yang begitu luas. Jadi berminat membuka usaha toko kelontong setelah ini Sedulur?