teks cerita sejarah

Terdapat beragam jenis teks yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Satu di antaranya adalah teks cerita sejarah. Sesuai dengan namanya, teks cerita sejarah merupakan jenis teks yang mengulas tentang asal-usul atau kronologi dari peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Sama seperti jenis teks lainnya, teks cerita sejarah juga memiliki ciri maupun struktur tersendiri. Selain itu, terdapat dua jenis teks cerita sejarah, yaitu fiksi dan non fiksi.

Nah, apakah Sedulur sudah memahami secara detail tentang teks cerita sejarah? Jika belum, berikut ini Super telah merangkum berbagai informasi tentang teks cerita sejarah. Selain itu juga akan dipaparkan beberapa contoh teks agar Sedulur lebih memahami materi ini. Yuk, langsung disimak informasi lengkapnya!

BACA JUGA: Wajib Dibaca Anak Sekolah! 14 Novel Sejarah Indonesia Terbaik

Pengertian teks cerita sejarah

teks cerita sejarah
Depositphotos

Sebagaimana telah disinggung pada bagian pembuka, teks cerita sejarah merupakan jenis teks yang mengulas tentang asal-usul atau kronologi dari peristiwa yang terjadi di masa lalu. Tentunya, peristiwa yang diuraikan merupakan peristiwa penting yang memiliki nilai sejarah.

Perlu Sedulur ketahui, tidak semua peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat dikategorikan sebagai peristiwa bersejarah atau memiliki nilai sejarah. Sebab, terdapat beberapa syarat suatu peristiwa dapat disebut memiliki nilai sejarah. Di antaranya adalah peristiwa tersebut bersifat unik karena hanya berlangsung satu kali atau tidak terulang, penting atau kejadiannya memberikan pengaruh kepada masyarakat luas, dan terakhir adalah peristiwa tersebut memiliki sifat abadi sehingga tidak pernah berubah dan akan dikenang selamanya.

Kembali ke pembahasan tentang teks cerita sejarah, dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian di masa lalu yang memiliki nilai sejarah. Melalui teks ini, pembaca dapat mengetahui asal usul atau latar belakang benda, fakta, atau peristiwa, sehingga memiliki nilai sejarah.

BACA JUGA: 10 Contoh Teks Editorial Beserta Pengertian & Strukturnya

Ciri-ciri teks cerita sejarah

teks cerita sejarah
Freepik

Setelah memahami pengertian teks cerita sejarah, kini Sedulur dapat menyimak ciri-ciri jenis teks tersebut, sebagai berikut.

  • Merupakan jenis karya sastra prosa yang disusun berdasarkan fakta peristiwa sejarah yang benar terjadi.
  • Bersifat imajinatif namun tetap menyajikan fakta.
  • Menyajikan cerita dari peristiwa yang terjadi di masa lalu.
  • Disusun secara kronologis atau menunjukkan urutan peristiwa.

Jenis teks cerita sejarah

teks cerita sejarah
iStock

Terdapat dua jenis teks cerita sejarah berdasarkan cara penulis menyusun teks tersebut. Kedua jenis teks tersebut meliputi teks sejarah fiksi dan nonfiksi. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis teks.

  • Fiksi, yaitu jenis teks cerita sejarah yang dalam penyusunannya penulis memvariasikan alur cerita dengan imajinasinya. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Meski bersifat imajinatif, teks ini tetap disusun menurut peristiwa sejarah yang benar terjadi di masa lalu. Contohnya adalah novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.
  • Non fiksi, yaitu jenis teks cerita sejarah yang disusun berdasarkan fakta peristiwa sejarah tanpa adanya penambahan karangan dari penulis. Jenis teks ini juga kerap disebut sebagai teks sejarah. Contoh teks cerita sejarah non fiksi adalah Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie.

BACA JUGA: Teks Ulasan: Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur, Jenis-Jenisnya

Struktur teks cerita sejarah

teks cerita sejarah
Freepik

Secara umum, struktur teks cerita sejarah terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi atau pembuka, kronologi atau urutan peristiwa, dan reorientasi atau penutup. Umumnya ketiga bagian ini ditemukan dalam teks cerita sejarah non fiksi. Adapun berikut penjelasan untuk masing-masing bagian.

  1. Orientasi atau pembuka

Bagian yang pertama adalah orientasi atau pembuka. Pada bagian ini dipaparkan pengantar berupa pengenalan tokoh dan latar cerita mengenai sebuah peristiwa sejarah.

  1. Kronologi atau urutan peristiwa

Bagian berikutnya adalah kronologi atau urutan peristiwa. Bagian ini memuat cerita tentang sebuah peristiwa sejarah yang diuraikan berdasar urutan kejadian yang saling terkait satu sama lain. Bagian kronologi juga disebut sebagai inti dari penulisan teks cerita sejarah karena pada bagian inilah peristiwa yang menjadi topik akan dibahas secara rinci.

  1. Reorientasi atau penutup

Terakhir adalah reorientasi atau penutup. Pada bagian ini dipaparkan kesimpulan dari peristiwa sejarah yang sudah diuraikan sebelumnya. Selain itu, bagian ini juga dapat memuat opini penulis terkait peristiwa sejarah tersebut.

Di sisi lain, teks cerita sejarah yang dikemas dalam bentuk karya fiksi memiliki struktur yang sedikit berbeda. Yakni terdiri atas orientasi atau pembuka, komplikasi berupa uraian tentang rangkaian peristiwa, klimaks yang memuat puncak peristiwa, resolusi di mana konflik yang memuncak sudah mulai mereda, dan koda yang biasanya berisi pesan moral dari cerita tersebut.

BACA JUGA: Struktur Teks Sejarah Beserta Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Contoh teks cerita sejarah

Untuk lebih memahami materi ini, berikut sudah Super rangkum lima contoh teks cerita sejarah yang dapat Sedulur simak dan pelajari.

Contoh 1: Candi Borobudur

Depositphotos
  • Orientasi

Candi Borobudur adalah candi peninggalan dari agama Buddha yang terbesar di dunia. Bangunan candi ini dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra sekitar 824 Masehi.

  • Kronologi

Monumen Buddha ini memiliki luas 123 x 123 m². Candi Borobudur memiliki sebanyak 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan satu stupa induk. Candi Borobudur memiliki arsitektur peta yang menggambarkan kekentalan dari gaya arsitektur yang berasal dari India.

UNESCO telah mengakui dan memakai kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai satu di antara momen Budha terbesar di Indonesia dan juga di dunia.

Dalam menyelesaikan pembangunan Candi Borobudur ini membutuhkan waktu sekitar 75 tahun, di bawah komando dari arsitek Gunadarma dengan 60.000 m³ batuan vulkanik yang diambil di Sungai Elo dan Progo, yang letaknya sekitar 2 km sebelah timur candi.

Pada saat Candi Borobudur dibangun, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membuat candi ini adalah tala, yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau pengukur panjang rambut dari dahi sampai dengan dasar dagu.

  • Reorientasi

Berdasarkan Prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri Candi Borobudur adalah Raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, ia membangun candi ini sekitar tahun 824 M. Candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu Pramudawardhani, yaitu putrinya.

(Sumber: Bola.com)

Contoh 2: Tsunami Aceh

iNews
  • Orientasi

Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejap disapu bersih dari seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Daerah Aceh, serambi Mekkah  Indonesia merupakan korban jiwa yang terbesar di dunia. Ribuan mayat tidak dapat ditemukan serta ribuan mayat pula dikuburkan secara massal.

  • Kronologi

Gempa yang terjadi di di Aceh tepatnya yaitu pukul 7.58 WIB. Pusat gempa  yaitu kurang lebih 160 KM sebelah barat Aceh sedalam 10 km. Gempa yang terjadi di Aceh tersebut memiliki kekuatan 9,3 skala richter.

Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitudo getaran di atas 1 (satu) cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi di berbagai tempat di dunia.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.

Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.

Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh. Tepat jam 09.00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

  • Reorientasi

Peristiwa ini adalah salah satu peristiwa yang cukup mengenaskan dan merupakan peristiwa yang paling banyak memakan korban yang pernah ada dan terjadi di Indonesia.

(Sumber: Merdeka.com)

BACA JUGA: 10 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Beserta Strukturnya

Contoh 3: Asal-usul Nama Kota Surabaya

Rumah.com
  • Orientasi

Setiap daerah pasti mempunyai cerita tersendiri dalam pemilihan nama, seperti Kota Surabaya ini. Setidaknya, ada tiga keterangan tentang asal-usul nama Surabaya.

  • Kronologi

Keterangan pertama menyebutkan, nama Surabaya awalnya adalah Churabaya, desa tempat menyeberang di tepian Sungai Brantas. Keterangan pertama tercantum dalam prasasti Trowulan I tahun 1358 M.

Nama Surabaya juga tercantum dalam Pujasastra Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Dalam tulisan itu, Surabaya (Surabhaya) tercantum dalam pujasastra tentang perjalanan pesiar pada tahun 1365 M yang dilakukan Hayam Wuruk, Raja Majapahit.

Namun, Surabaya sendiri diyakini oleh para ahli telah ada pada tahun-tahun sebelum prasasti-prasasti tersebut dibuat. Seorang peneliti Belanda, G.H. Von Faber dalam karyanya, En Werd Een Stad Geboren (Telah Lahir Sebuah Kota) membuat hipotesis, Surabaya didirikan Raja Kertanegara tahun 1275, sebagai pemukiman baru bagi para prajuritnya yang telah berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M.

Versi berikutnya, nama Surabaya berkaitan erat dengan cerita tentang perkelahian hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan tentara Tartar (Mongol), Raden Wijaya yang merupakan raja pertama Majapahit, mendirikan kraton di Ujung Galuh, sekarang kawasan pelabuhan Tanjung Perak, dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu.

Lama-lama, Jayengrono makin kuat dan mandiri karena menguasai ilmu buaya sehingga mengancam kedaulatan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu Sura.

Adu kesaktian dilakukan di pinggir Sungai Kalimas dekat Paneleh. Perkelahian tersebut berlangsung tujuh hari tujuh malam dan berakhir tragis. Sebab, keduanya meninggal kehabisan tenaga.

Dalam versi lainnya lagi, kata Surabaya muncul dari mitos pertempuran antara ikan Suro (Sura) dan Boyo (Baya atau Buaya), perlambang perjuangan antara darat dan laut. Penggambaran pertarungan itu terdapat dalam Monumen Suro dan Boyo.

Pada tahun 1975, Wali Kota Surabaya R. Soeparno menetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai hari jadi Kota Surabaya. Nama Surabaya pun diartikan berasal dari kata-kata sura ing bhaya yang berarti keberanian menghadapi bahaya.

  • Reorientasi

Keterangan mengenai asal-usul nama kota tersebut di antaranya telah dibuktikan lewat berbagai peninggalan. Namun, masih ada kemungkinan bahwa asal-usul penamaan Kota Surabaya hanyalah sebuah cerita yang berkembang turun-temurun di masyarakat.

(Sumber: Detik.com)

Contoh 4: Sejarah Huruf Braille

Huruf Braille
IDNTimes
  • Orientasi

Huruf Braille adalah huruf yang khusus dibuat untuk para penyandang tuna netra. Berbeda dengan huruf biasa, huruf ini dibuat seperti titik yang timbul, penciptanya adalah Louis Braille.

  • Kronologi

Louis Braille dilahirkan di Coupvray, Perancis, pada tahun 1809. Awalnya penglihatannya normal, tetapi akibat terkena peralatan kuda milik ayahnya membuat sebelah matanya buta pada usia 3 tahun. Kejadian tersebut mengakibatkan infeksi pada matanya, Louis Braille harus rela kehilangan penglihatan di kedua matanya.

Pada tahun 1816, Charles Barbier, yang merupakan seorang anggota militer Perancis menemukan metode menulis dengan menggunakan titik dan tanda garis. Metode ini biasa digunakan pada peperangan di malam hari.

Metode tersebut sudah cukup bagus, namun sayangnya sulit untuk dipelajari. Kemudian Braille menganalisis kekurangan dari metode ciptaan Barbier. Braille menemukan bahwa pada metode itu belum ada tanda baca dan notasi musik, serta diperlukan ratusan titik dan garis untuk membuat satu kalimat saja.

Pada tahun 1821, seorang tentara telah membuktikan bahwa perutusan yang ditulis dengan titik dan tanda sengkang dapat ditekankan di atas kertas untuk digunakan pada ketentaraan di waktu malam hari dalam parit pertahanan. Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku berkaitan dengan sistem Braille pada 1829 dan 1837.

  • Reorientasi

Meskipun pada awalnya terdapat berbagai halangan oleh mereka yang tidak memahami keperluan orang buta, Braille tetap gigih menyebarkan tulisan ciptaannya tersebut.

Kegigihan tersebut diterima masyarakat luas yang bernasib sama dengannya. Melalui usahanya tersebut, beribu-ribu orang buta akhirnya dapat membaca.

Louis Braille meninggal dunia tahun 1852 pada usia 41 tahun karena penyakit Tuberculosis yang dideritanya.

(Sumber: Kumparan)

Contoh 5: Rumah Kaca (karya Pramoedya Ananta Toer)

Fimela
  • Orientasi

Pelarian-pelarian politik dari Nederland, Sneevliet, dan Baars itu semakin giat di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Mereka membuka pidato di mana-mana, seperti takkan kering-kering kerongkongan mereka. Lari dari pertentangan intern di Nederland ke Hindia, mereka anggap diri seakan-akan jago-jago tanpa lawan, seakan-akan Hindia negerinya sendiri yang dipayungi oleh hukum demokratis. Beruntung mereka bergerak hanya di kalangan orang-orang yang berbahasa Belanda, yang menduduki tempat sosial yang rendah dan hidup dalam kemasygulan.

  • Komplikasi

Sekalipun mereka orang-orang Eropa dan bukan jadi urusanku, tapi mau tak mau terlibat ke dalam urusanku juga. Mereka memilih Surabaya sebagai pusat kegiatan karena Surabaya adalah markas besar Syarikat Islam. Mereka akan lakukan induksi langsung dan tidak langsung terhadap Syarikat. Mas Tjokro, ”kaisar” yang masih kekanak-kanakan dalam politik itu harus dibikin kebal terhadap induksi mereka. Dia harus lebih banyak miring ke agamanya sendiri daripada ke arah radikal abangan Eropa ini.

Bagan untuk mengebalkan sang “kaisar” telah kubuat sampai terperinci setelah sepku menekan aku dengan berbagai cara. Bukan sampai di situ saja. Sepku sampai merasa perlu menggunakan gertakan seakan-akan kuatir telah kutipu atau kujebak.

“Bagaimana Tuan dapat menyimpulkan mereka bermaksud memengaruhi Syarikat Islam? Dapatkah Tuan membuktikannya?”

Ucapan yang meragukan kemampuanku itu memang menyinggung kehormatanku. Semestinya ia bisa lebih bijaksana sedikit.

“Sebenarnya,” kataku dengan tekanan yang menekan juga. “Tuan sendirilah yang semestinya menyimpulkan dan membuktikan, bukan yang sebaliknya seperti ini. Mereka bukan pribumi.”

Baganku memang hanya menjauhkan Syarikat dari mereka. Hanya menjauhkan agar tidak terkena induksi. Beberapa hari kemudian bagan itu dilaksanakan tanpa sepengetahuanku. Dan sepucuk nota dari sepku menyatakan, ia tidak puas dengan hanya menjauhkan. Harus ditarik terus sampai mempertentangkan kedua-duanya.

Mempertentangkan dua golongan dari pandangan dan sikap yang berlain-lainan memang terlalu gampang. Tetapi, akibatnya akan berlarut. Syarikat akan menghadapi mereka sebagai orang Eropa pada umumnya, dan kebencian pukul-rata pada Belanda akan menjadi hasilnya. Sedang sayap Marco, yang selama ini tidak mendapat medan untuk berpawai akan menggunakan kesempatan ini. Bila ia memisahkan diri dari pimpinan Mas Tjokro, dengan sayanya ia akan menjadi sangat berbahaya. Perkembangan secepat itu belum lagi diharapkan.

  • Klimaks

Pada hari itu juga notanya kubalas. Akibatnya sepku datang dan langsung menyemburkan kejengkelan.

“Apakah Tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?”

Karena aku tahu inisiatifnya takkan berjalan tanpa rumusan dan tanda tanganku, aku hadapi dia dengan cadangan.

“Kalau perintah itu diberikan padaku setelah predikat ’tenaga ahli’ itu dicabut oleh Gubermen, aku akan lakukan dengan segera, Tuan. Kalau tidak, aku masih punya hak untuk menolak.”

Mukanya jadi kemerah-merahan karena berang. Ya, ya, kau akan kupermain-mainkan, Tuan. Mari kita lihat siapa yang akan lebih tahan.

Tetapi, ia tak mendesak lagi dan pergi dengan bersungut-sungut. Notanya datang lagi, isinya bernada curiga terhadap aku sebagai simpatisan salah sebuah dari organisasi-organisasi tersebut.

Jelas dia belum kenal siapa Pangemanann. Sekali orang bernama Pangemanann ini jadi Algemeene Secrerie, takkan mudah orang dapat mengisarkan sejengkal pun dari tempatnya. Aku simpan baik-baik nota itu dan tak kujawab.

Sekarang datang waktunya ia akan mencari-cari kesalahan. Mulailah aku mengingat-ingat secara kronologis pekerjaanku sejak 1912 sampai masuk ke tahun 1915. Hanya ada satu hal yang bisa digugat: analisa dangkal tentang naskah-naskah Raden Mas Minke yang aku anggap tidak berharga. Naskah-naskah itu aku simpan di rumah untuk jadi milik pribadi. Maka analisis yang kurang bersungguh-sungguh itu mungkin memberi peluang untuk menuduh aku menyembunyikan sesuatu pendapat atau kenyataan.

Apa boleh buat, aku akan tetap berkukuh naskah-naskah itu lebih bersifat pribadi daripada umum. Dan aku katakan naskah itu telah dibakar langsung di kantor dalam tong kaleng kecil di kamarku. Walau begitu aku harus bersiap-siap.

  • Resolusi

Pidato Sneevliet mulai bermunculan dalam terjemahan Melayu, dalam terbitan koran-koran di Sala, Semarang, Madiun, Surabaya. Juga pidato-pidato Baars yang mampu berbahasa Melayu dan Jawa dengan fasih. Tapi, koran-koran Jawa Barat dan Betawi tampaknya tenang-tenang saja. Pengaruhnya mulai menjalari panggung pribumi. Tampaknya pengaruhnya dapat diibaratkan sebuah roda. Sekali orang mengenal dan menggunakannya, dia lantas jadi bagian dari kehidupan.

Dalam pertunjukkan langsung di Sala, jelas benar pengaruh ini bekerja. Lakon yang dimainkan kala itu adalah Surapati. Setelah beberapa minggu berlalu, ternyata pemain peran utama sebagai Surapati adalah orang yang itu-itu juga: Marco.

Secara khusus kusiapkan bagan peta pengaruh. Dalam waktu seminggu dapat kulihat, bahwa pengaruh itu laksana lelatu yang memercik dan meletik-letik ke kota-kota pelabuhan di Jawa Tengah dan Timur, memasuki pedalaman dan memerciki wilayah-wilayah pabrik gula-semua wilayah pabrik gula.

  • Koda

Dewan Hindia telah meminta pada Gubernur Jenderal, demikian yang kudengar dari omongan orang agar tenaga-tenaga kepolisian yang sudah mulai berpengalaman dalam mengawasi kegiatan politik pribumi ditetapkan kedudukannya untuk mengurusi soal ini. Kepolisian setempat yang telah mengambil inisiatif untuk pekerjaan ini supaya diberi pengukuhan, badan koordinasi supaya dibentuk untuk membantu pembentukan seksi khusus ini. Dasar dari permintaan itu adalah kegiatan politik Pribumi yang semakin menanjak dengan semakin melonggarkan hubungan antara Kerajaan dengan Hindia. Kalaupun ada rencana mengirim bantuan militer dari Kerajaan tak mungkin bisa diharapkan dalam situasi Perang Dunia. Maka juga Angkatan Perang Hindia seyogianya diperbesar untuk dapat menghadapi segala kemungkinan.

(Sumber: Ruang Guru)

Demikian tadi uraian lengkap tentang teks cerita sejarah, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, dan strukturnya. Selain itu juga telah dipaparkan beberapa contoh teks cerita sejarah yang dapat Sedulur pelajari untuk memahami jenis teks satu ini. Nah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan Sedulur tentang jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.