teks editorial

Apakah Sedulur tahu apa itu teks editorial? Sedulur yang masih gemar membaca surat kabar mungkin tak asing dengan jenis teks satu ini. Sebab, teks tersebut umum dijumpai di surat kabar.

Secara sederhana, teks editorial adalah sebuah artikel yang berisi pandangan atau pendapat terhadap suatu isu atau peristiwa yang sedang menjadi perbincangan hangat. Artikel ini biasanya dimuat pada kolom khusus di sebuah surat kabar.

Ingin tahu lebih jauh tentang teks editorial? Berikut Super telah merangkum informasi selengkapnya, mulai dari pengertian, struktur, dan contoh-contohnya.

BACA JUGA: 8 Contoh Teks Laporan Percobaan Beserta Ciri dan Strukturnya

Pengertian teks editorial

teks editorial
Gramedia Blog

Menurut Modul Bahasa Indonesia XII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat. Dengan kata lin, teks editorial adalah opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi dari sebuah media terkait isu aktual di masyarakat.

Sementara menurut Taufiqur Rahman dan Hamidulloh Ibda dan buku Teks dalam Kajian Struktur Kebahasaan, dijelaskan bahwa teks editorial merupakan media atau wadah untuk mengemukakan pendapat atau mengeluarkan pikiran. Oleh karenanya, jenis teks satu ini juga kerap disebut sebagai teks opini. Hanya saja, teks editorial ditulis oleh redaksi suatu media sehingga teks tersebut mewakili pandangan media tersebut atas suatu isu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teks editorial adalah teks yang diterbitkan di media massa dan menyatakan pandangan media berkaitan dengan suatu masalah di tengah masyarakat. Meski memuat opini, teks tersebut harus tetap dapat dipertanggungjawabkan secara logis. Adapun teks editorial dapat berupa pendapat, komentar, ulasan, esai, maupun tinjauan. Selain itu, teks editorial juga umum disebut sebagai tajuk rencana.

BACA JUGA: Struktur Teks Sejarah Beserta Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Struktur teks editorial

teks editorial
VOA News

Sama seperti jenis teks lainnya, teks editorial juga memiliki struktur tersendiri. Secara umum ada tiga bagian dari teks ini, yaitu pengenalan isu, argumentasi, dan pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Berikut penjelasan untuk masing-masing bagian.

  1. Pengenalan isu

Pengenalan isu juga umum disebut sebagai tesis, yaitu bagian pendahuluan yang bertujuan mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas. Umumnya, pada bagian ini akan disajikan informasi mengenai persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial.

Selain itu, bagian tesis juga memuat pernyataan atau teori mengenai suatu permasalahan. Teori tersebut kemudian diperkuat dengan argumen dari penulis.

  1. Argumentasi

Bagian kedua adalah argumentasi, yaitu bagian yang memuat alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan yang telah dipaparkan pada bagian tesis. Argumentasi ini bisa berisikan pernyataan ahli, data hasil penelitian, ataupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang terpercaya. 

  1. Pernyataan atau penegasan ulang pendapat

Terakhir adalah pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini juga umum disebut sebagai reiteration. Singkatnya, bagian penegasan ulang berisi simpulan, saran, atau rekomendasi yang bertujuan untuk menegaskan kembali pendapat ataupun keseluruhan isi teks yang didukung oleh fakta.

BACA JUGA: Struktur Teks Berita: Pengertian, Unsur, Kaidah & Contohnya

Contoh teks editorial

Untuk lebih memahami tentang teks editorial, Sedulur dapat menyimak contoh-contohnya berikut ini.

Contoh 1: Membuka Data Penerima Bantuan Sosial

CNBC Indonesia

Seorang anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengusulkan data penerima bantuan sosial dibuka kepada publik sebelum bantuan sosial disalurkan. Pembukaan data bisa dilakukan secara online atau ditempelkan di balai desa atau kantor kelurahan, kalau perlu hingga di rukun tetangga. Usulan ini menarik karena selama ini data penerima bantuan sosial, yang berisi data warga miskin yang memenuhi kriteria layak menerima bantuan sosial, tidak pernah dipublikasikan untuk diuji oleh publik. Pembukaan data jelas berefek baik: transparansi dan akuntabilitas data akan lebih terjamin.

Data yang terbuka akan membuat masyarakat mudah berpartisipasi mengoreksi data yang salah, misalnya ada warga miskin tak masuk data dan malah ada warga mampu yang masuk data. Sebenarnya proses pendataan warga miskin yang layak menerima bantuan sosial, dalam kapasitas individu atau keluarga, pasti dimulai dari bawah.

Usulan pasti berawal dari akar rumput yang naik ke pemerintah desa/ kelurahan, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat pusat di bawah kementerian terkait atau lembaga negara terkait. Faktanya proses yang bertingkat ini selalu saja memunculkan data-data yang invalid sehingga bantuan sosial salah sasaran.

Kementerian Sosial telah menyediakan sistem pencarian data penerima bantuan sosial tunai, yaitu di laman cekbansos.siks.kemensos.go.id. Untuk melihat status peserta, masyarakat harus memiliki nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga.

Pengecekan bisa dilakukan dengan memilih identitas kepesertaan yang diinginkan, memasukkan nomor kepesertaan dari identitas yang dipilih, dan seterusnya. Persoalannya ketika analisis data yang muncul menunjukkan anomali, misalnya ada warga punya Kartu Keluarga Sejahtera tapi tak masuk database, penduduk tidak miskin malah masuk data penerima bantuan sosial, dan penduduk yang benar-benar miskin malah tidak masuk dalam database tidak ada sistem yang real time untuk mengoreksi. Publikasi data sejak di tingkat bawah bisa mencegah kesalahan demikian ini.

Sumber: Solopos via Modul Kemdikbud

Contoh 2: Hukum Tegas untuk Pemberantasan Narkoba

Freepik

Ketegasan memerangi narkoba di negara ini masih belum tampak. Padahal, memerangi narkoba butuh ketegasan dan kepastian hukum. Sebab, narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang punya daya rusak

Narkoba tidak hanya mencengkeram masyarakat, namun juga menjerat sebagian pejabat negara dan penegak hukum. Tidak sedikit polisi, jaksa, dan hakim yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba, justru terjebak di dalamnya.

Para penegak hukum terlalu lembek memberantas narkoba. Mereka menjadikan hukum sebagai komoditas dan lahan basah untuk mengeruk keuntungan. Karena keuntungan itu, penegak hukum justru memberikan perlindungan pada pengedar, bandar, dan gembong narkoba, bahkan saat mereka berada di penjara.

Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan bukan sekadar teks jargon dalam iklan  layanan masyarakat.

Sumber: Kumparan

Contoh 3: Gaya Hidup Sehat

Alodokter

Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menular pun belum sepenuhnya berhasil.

Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes, hipertensi dan stroke.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat telah bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun, seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negara lain terkait penanganan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.

Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.

Sumber: Gramedia Blog

Contoh 4: Apa Gunanya Dukungan FIFA

Freepik

PEMERINTAH masih pada komitmennya untuk membenahi sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa. Kabar baiknya, pembenahan itu mendapat dukungan dari otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA.

Dukungan tersebut ditunjukkan dengan kunjungan langsung Presiden FIFA Gianni Infantino ke Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Jarang sekali pemimpin tertinggi FIFA menemui pemimpin tertinggi sebuah negara. Pertemuan terjadi biasanya hanya karena ada kejadian luar biasa atau terkait dengan event akbar sepak bola dunia.

Kunjungan Infantino ke Jokowi pun berlangsung karena situasi sepak bola Indonesia sedang tidak biasa, sangat tidak baik-baik saja. Sepak bola yang semestinya menjadi arena kebahagiaan, justru baru saja menjadi etalase kesedihan, ajang petaka. Sebanyak 133 nyawa melayang sia-sia, ratusan lainnya luka-luka akibat salah kelola laga antara Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober silam.

Itulah tragedi paling memilukan yang membuat wajah buruk sepak bola Tanah Air kian buruk. Itulah pertandingan sepak bola yang menelan korban jiwa paling banyak kedua di seantero jagat. Maka dari itu, kalau pemerintah turun tangan, memang sudah sewajarnya. Justru tidak wajar jika pemerintah diam, berpangku tangan, dan menyerahkan permasalahan kepada pemangku kepentingan sepak bola semata.

Sikap pemerintah terhadap nasib persepakbolaan nasional jelas dan tegas. Kejelasan dan ketegasan itu terpresentasikan dalam rekomendasi yang dihasilkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Rekomendasi yang pada intinya perlu ada pembenahan total di semua aspek, mulai suporter hingga pengurus PSSI.

Kepada pengurus PSSI, TGIPF meminta mereka mengundurkan diri. Kepada para stakeholder PSSI, TGIPF mengimbau agar mempercepat kongres atau menggelar kongres luar biasa. Bolehlah kita simpulkan, TGIPF merekomendasikan agar pengurus PSSI berganti. Keinginan itu pula yang banyak disuarakan berbagai kalangan.

Pertemuan antara Jokowi dan Infantino adalah pertanda bahwa langkah pemerintah dalam menyikapi Tragedi Kanjuruhan tidak salah. Benar bahwa di depan layar, dalam jumpa pers, Infantino sama sekali tak menyinggung soal pembenahan pengurus PSSI. Dia hanya sepakat melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh dan memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai standar keamanan FIFA.

Infantino juga sepakat bekerja sama untuk fokus pada operasional stadion-stadion yang ada, membenahi suporter, dan membuat proyek sepak bola untuk sekolah-sekolah. Soal perlunya pengurus PSSI diganti tak disebut satu kata pun. Entah kalau di belakang layar di pertemuan tertutup dengan Jokowi.

Jokowi tak terang-benderang pula menyebut keharusan pengurus PSSI mundur atau diganti. Dia hanya menegaskan perlunya secara bersama-sama mengkaji ulang para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia.

Pemerintah boleh jadi berhati-hati agar tidak dicap intervensi, sesuatu yang sangat diharamkan oleh FIFA. Namun, kehati-hatian tak boleh menegasikan rekomendasi TGIPF.

TGIPF dibentuk secara resmi, oleh orang nomor satu di Republik ini lagi. Sungguh tak elok jika rekomendasinya hanya untuk gagah-gagahan, cuma agar dicap peduli, tanpa ada keberanian untuk mengimplementasikan.

Kita menyambut baik dukungan FIFA untuk mereformasi sepak bola nasional. Kita mendukung langkah pemerintah untuk membenahi olahraga milik rakyat itu. Namun, reformasi, pembenahan, tak cukup hanya menyentuh infrastruktur.

Stadion memang mesti diperbaiki demi terjaminnya keamanan dan kenyamanan dalam pertandingan. Polah suporter dan kinerja aparat keamanan juga harus dibenahi demi tertibnya setiap laga. Akan tetapi, apa gunanya semua itu jika sepak bola tetap dikelola oleh orang-orang yang mengabaikan pemerintah serta miskin pertanggungjawaban etik dan moral?

Sumber: Media Indonesia

Contoh 5: Kado Tahun Baru

 

freepik

Pertamina mengirim kado Tahun Baru yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00—Rp200.000,00.

Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin.

Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberitahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati

undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.

Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk mensubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Sumber: Kedaulatan Rakyat via Kemdikbud

Contoh 6: Perubahan Iklim dan Kebakaran Lahan

Freepik

Kebakaran menghancurkan jutaan hektar lahan di Australia. Korban tewas terus berjatuhan, sementara kebakaran diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Setiap tahun, pada musim panas seperti sekarang, kebakaran terjadi di Australia. Cuaca panas dan kering menyebabkan api mudah menyala serta menyebar. Adapun pemicu alami sebagian besar kebakaran itu ialah sambaran petir di pepohonan kering.

Periode kebakaran lahan dan hutan di Australia selalu bersifat membahayakan serta mematikan. Tahun 2009, di Negara Bagian Victoria, ada 173 orang meninggal akibat kebakaran. Tahun itu pun lantas dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah terekam.

Meski demikian, musim kering tahun ini tercatat sebagai yang paling parah. Cuaca yang sangat kering dan embusan angin yang kencang menyebabkan api menyebar cepat, sementara pemadaman menjadi jauh lebih sulit dilakukan.

Pada Desember 2019, Biro Meteorologi Australia mengumumkan bahwa negara itu mengalami salah satu periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir. Gelombang panas pada Desember lalu memecahkan rekor suhu rata-rata nasional tertinggi, dengan beberapa tempat memiliki suhu jauh di atas 40 derajat celsius.

Kebakaran lahan tahun ini sudah meluluhlantakkan sekitar 4 juta hektar lahan. Akibat kebakaran yang telah berlangsung selama berminggu-minggu ini, ada 17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman. Selain itu, puluhan orang hilang, sementara ribuan warga mengungsi, termasuk para turis. Mengingat Australia baru memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari, bencana kebakaran diperkirakan masih akan berlangsung.

Para ahli memang telah menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk cakupan serta dampak dari bencana alam, seperti kebakaran dan banjir. Kondisi alam yang bertambah ekstrem, yakni suhu udara kian panas, cuaca kian kering, sementara di belahan lain hujan semakin deras, menyebabkan bencana meluas.

Ancaman itulah yang kini harus dihadapi manusia. Di tengah daya dukung lingkungan hidup yang melemah, seperti berkurangnya luasan hutan dan kepunahan spesies hewan, masyarakat manusia menghadapi tekanan berat berupa perubahan iklim. Fenomena cuaca kering yang kian parah, yang diikuti kebakaran lahan, kemungkinan besar menjadi ”normal baru” pada masa mendatang.

Fenomena kebakaran lahan dan hujan ekstrem di belahan lainnya sudah harus dilihat secara serius sebagai dampak dari perubahan iklim. Seharusnya tidak boleh ada lagi negara yang menganggapnya sebagai hal biasa dan rutin. Oleh karena itu, pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia.

Sumber: Kompas.com

Contoh 7: Pentingnya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit

Freepik

Tahun lalu banyak masyarakat yang mengeluhkan terkait dengan pelayanan kesehatan rumah sakit Indonesia. Salah satu keluhan terbesar dari masyarakat adalah penanganan dokter yang kurang memuaskan.

Seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan bidang kesehatan dengan meningkatkan mutu layanan dokter di Indonesia. Hal itu juga akan memberikan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Setidaknya terdapat 268 pengaduan kepada Kementerian Kesehatan. Namun kenyataanya masih banyak laporan yang belum diterima sehingga perbaikan layanan belum diimplementasikan di rumah sakit. Hal itu membuat keluhan masyarakat terus terjadi.

Hingga saat ini, masyarakat masih berharap adanya peningkatan pelayanan rumah sakit di Indonesia agar pasien lebih semangat untuk sembuh.

Sumber: Kumparan

Contoh 8: Menghargai Nyawa di Jalan Raya

Kumparan

NYAWA kembali melayang sia-sia di jalan raya. Kemarin, sebuah truk trailer menyeruduk kerumunan orang di Bekasi, Jawa Barat. Akibatnya, belasan orang tewas, sebagian besar di antaranya murid sekolah dasar yang sedang jajan di pinggir jalan.

Polisi menduga truk mengalami rem blong saat melaju di kecepatan 60 km. Insiden semacam ini bukan kali pertama terjadi. Pertengahan Agustus lalu, sebuah truk yang mengangkut terigu juga menyeruduk sejumlah kendaraan lainnya di Cianjur, Jawa Barat, dan menewaskan 6 orang, termasuk pengemudi truk.

Bulan sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Cibubur, Jakarta Timur; dan Balikpapan, Kalimantan Timur pada awal tahun.

Dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada beberapa kecelakaan truk trailer, sebagian besar diawali dengan ketidakmampuan pengemudi menguasai keadaan. Lembaga itu juga pernah mengusulkan truk trailer mesti dilengkapi perangkat safety brake.

Berkaca pada kejadian kemarin di Bekasi, rekomendasi KNKT ini sepertinya belum dijalankan serius oleh pihak terkait, khususnya para pengusaha atau pemilik truk. Faktor safety atau keamanan sepertinya masih dianggap sepele, bukan perkara utama. Ingat, kelalaian sekecil apa pun dapat berujung fatal. Karena itu pula penindakan pada setiap kelalaian mutlak untuk mencegah kejadian serupa terulang. Harus ada investigasi serius dari pihak terkait.

Meski hanya menyumbang sekitar 12% pada jumlah kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun lalu, mungkin sudah seharusnya ada evaluasi menyeluruh terhadap angkutan berat semacam ini. Apalagi, kejadiannya kerap berulang.

Truk yang berbadan besar dapat menjadi mesin pembunuh yang mengerikan jika tidak hati-hati mengoperasikannya.

Untuk ke depan, pengetatan cek kendaraan dan pengemudi angkutan berat mesti dilakukan berkala dan serius, jangan sekadar formalitas. Langkah ini penting untuk memastikan keamanan, baik untuk si pengemudi maupun masyarakat pengguna jalan lainnya.

Para pengusaha truk ataupun perusahaan ekspedisi, yang menggunakan kendaraan operasional besar, harus memperhatikan hal kecil semacam ini, termasuk memperhatikan kesehatan dan kondisi pengemudi, baik fisik maupun psikis.

Tugas para pengemudi truk ini tidak ringan sehingga harus betul-betul diisi oleh orang ahli di bidangnya, bukan sembarangan. Pemberian lisensi khusus kepada para pengemudi kendaraan ini juga tidak boleh dilakukan main-main.

Dalam berlalu lintas, faktor kedisiplinan adalah kunci dan itu harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Dari proses perekrutan pengemudi, pemberian surat izin mengemudi, hingga pemeriksaan kondisi kelaikan kendaraan.

Pentingnya keselamatan transportasi juga perlu diimbangi keterlibatan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak terkait, baik pengguna jasa maupun pemilik dan operator, serta pemerintah sebagai pengatur sistem transportasi. Semuanya harus mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

Kecelakaan di jalan raya bukan semata menghilangkan nyawa, tapi juga merugikan secara ekonomi. Data Kementerian Perhubungan mengungkapkan nilai kerugian materi akibat kecelakaan lalu lintas selama 2020-2021 mencapai Rp246 miliar. Angka ini tentu tidak sedikit, apalagi jika kasusnya terus meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, penting untuk menekan laju angka ini. Pekerjaan rumah di sektor transportasi tentu bukan semata pada kondisi fisik kendaraan, melainkan pada mentalitas manusianya.

Kendaraan, entah itu truk, motor, pesawat, sepeda, hanyalah teknologi yang membantu dalam mobilitas sehari-hari. Kitalah yang mesti bijak serta disiplin merawat dan menggunakannya. Angka kecelakaan lalu lintas yang dirilis setiap tahun, faktor utamanya lantaran kita abai pada hal-hal kecil semacam ini, termasuk dalam mematuhi rambu dan marka jalan.

Sumber: Media Indonesia

Contoh 9: Penenggelaman Kapal Asing

CNN Indonesia

Sejumlah kapal asing ditangkap oleh pihak berwenang karena melanggar teritori dalam menangkap ikan. Banyak cara bagi nelayan asing untuk masuk ke perairan wilayah Indonesia. Namun, Kementerian Kelautan dan Perikanan tampak melindungi nelayan Indonesia dengan cara menenggelamkan kapal asing.

Terhadap cara tersebut, patut mempertimbangkan kembali peledakan hingga penenggelaman kapal asing. Pertama, pembelian bom untuk meledakkan kapal sebelum ditenggelamkan tentu perlu biaya. Selama kapal bisa dikuasai aparat Indonesia, pengamanan kapal saja sudah cukup tanpa perlu beli bom atau peledak.

Kedua, jika kapal masih bagus, maka dapat dimanfaatkan atau dihibahkan ke nelayan atau satuan pengamanan perbatasan. Pertimbangan ketiga, setelah diledakkan, lalu ditenggelamkan, apakah tidak akan merusak ekosistem laut?

Bukankah kita yang harus menjaga laut? Lalu, mengapa justru mengotorinya?

Sumber: Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII oleh Tim Ganesha Operation via Detik.com

Contoh 10: Bijak Menyikapi Konten Horor Resesi di Media Sosial

Tempo

RESESI menjadi istilah yang semakin populer dibicarakan masyarakat. Terutama sejak lembaga di Amerika Serikat (AS) bernama Ned Davis Research, membuat model perhitungan kemungkinan terjadinya resesi global pada 2023. Hasil yang dipublikasikan memang mengagetkan, lembaga itu menyimpulkan peluang terjadinya resesi global pada 2023 mencapai 98,1%.

Keyakinan itu disebut-sebut didasari inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga yang tajam, hingga perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Bak gayung bersambut, banyak lembaga yang memprediksi hal serupa.

Alasan lainnya yang digunakan sebagai prediksi adalah saat bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan.

Prediksi-prediksi itulah yang kemudian membuat banyak negara, khususnya negara berkembang mulai risau, resah dan gelisah. Keresahan pemerintah di banyak negara itu juga merembet ke masyarakat. Terlebih, dikhawatirkan akan terjadi krisis keuangan di pasar negara berkembang yang pada akhirnya akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.

Sejatinya, kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral di banyak negara adalah hal yang alamiah dalam rangka stabilisasi sektor keuangan. Hal itu lantaran selama dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, bank sentral di banyak negara menurunkan suku bunga untuk menjaga daya beli dan menjaga konsumsi masyarakatnya sehingga ekonomi tetap bertumbuh. Meskipun di beberapa negara, kebijakan menurunkan suku bunga tersebut tak mampu meredam dampak keganasan virus asal Wuhan China itu terhadap perekonomian negaranya.

Prediksi-prediksi maupun riset yang dilakukan oleh beberapa negara, kebanyakan menggunakan data-data kondisi perekonomian Amerika Serikat. Dimana, pada 2023 pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam itu diperkirakan berada di bawah 2%. Namun demikian, yang perlu menjadi catatan, sejak pemerintahan Joe Biden, posisi Amerika Serikat tak lagi sebagai kekuatan dominan di perekonomian global.

Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya belanja dan konsumsi negara-negara Eropa dan China. Spanyol misalnya, masih akan meningkatkan belanjanya tahun depan, dengan porsi belanja militer naik 25% dibandingkan tahun ini. Jerman masih menyiapkan anggaran yang besar untuk tahun depan dalam rangka stabilisasi perekonomian domestiknya, yakni sebesar 445 miliar Euro. Sedangkan China tetap meningkatkan anggaran belanjanya untuk menjaga pertumbuhan ekonominya berada di kisaran 4-5%.

Meskipun kondisi ekonomi global tak seperti yang dinarasikan oleh berbagai lembaga riset, namun isu resesi dunia berhasil menghadirkan fear mongering di banyak negara khususnya di negara berkembang. Di Dalam negeri misalnya, sejatinya daya beli masyarakat mulai pulih dan investasi mulai masuk dengan adanya sejumlah insentif yang masih diberikan oleh pemerintah.

Sayangnya, di era digital saat ini, literasi masyarakat terkait ekonomi makro masih rendah, sehingga mudah dipengaruhi oleh isu-isu ataupun konten yang dinarasikan pihak-pihak yang tak berkompeten. Di media sosial, banyak yang menyebut dirinya influencer membuat konten mengenai resesi. Mereka semua menyampaikan pesan yang sama, masyarakat harus takut dan waspada. Sehingga bagi masyarakat yang ingin “selamat” dari resesi, perlu mengikuti saran yang mereka berikan.

Meski banyak yang terpengaruh dan menganggap teredukasi, namun bagi sebagian lainnya hal tersebut patut diwaspadai sebagai strategi untuk menjual jasa yang mereka tawarkan.

Masyarakat harus jeli, agar tak terpedaya oleh pihak-pihak yang sengaja menyebar ketakutan yang irasional atau tidak perlu. Manipulasi yang memanfaatkan kerentanan orang lain terhadap risiko atau ancaman semakin marak dalam kurun lima tahun terakhir. Rasa takut yang dimanipulasi tersebut digunakan oleh berbagai pihak untuk menggiring opini publik.

Dalam marketing, penggunaan strategi fear mongering disebut sebagai fear appeals yang merupakan pesan yang didesain untuk menakut-nakuti audiens sehingga mereka terbujuk untuk melakukan langkah-langkah yang dianjurkan-dalam hal ini membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Manipulasi ketakutan ini marak ditemui dalam iklan-iklan jasa keuangan, dan terbukti berakhir dengan kerugian masyarakat.

Para pembuat konten yang menggunakan taktik fear mongering kerap berdalih tak ada maksud untuk membuat masyarakat panik dan hanya ingin membuat konten yang edukatif. Meskipun banyak ditemui ada tujuan yang hendak dicapai dalam konten tersebut.

Kewaspadaan dan kehati-hatian diperlukan dalam menyikapi resesi yang diperkirakan dan belum tentu terjadi di 2023. Namun masyarakat tak perlu memiliki rasa khawatir yang berlebihan. Indonesia pernah melalui kondisi yang sangat tidak menguntungkan pada 1998 dan 2008, namun pemerintah di masa itu berhasil melakukan penanganan krisis dengan gemilang.

Sumber: Sindonews

Demikian tadi ulasan mengenai teks editorial, mulai dari pengertian, struktur, dan contoh-contohnya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Sedulur mengenai ragam teks dalam bahasa Indonesia, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.