Scrum adalah kerangka kerja sederhana yang digunakan untuk pengembangan produk yang kompleks. Kerangka kerja ini tidak hanya digunakan untuk pengembangan piranti lunak, namun juga bisa digunakan pada pengembangan produk apapun yang memiliki sifat kompleks.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan menggunakan kerangka kerja ini. Selain memahami apa saja peran yang harus ada, perlu dipahami juga bagaimana cara kerja kerangka kerja ini untuk bisa mendapatkan semua manfaatnya. Nah, bagaimana pengertian metode scrum beserta cara kerja dan manfaatnya? Simak penjelasan berikut ini, yuk!
BACA JUGA: Mengenal Sunat Klamp dengan Kelebihan & Kekurangannya
Pengertian metode scrum
Metode scrum artinya metode untuk mengatur manajemen dan pelaksanaan proyek. Metode ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meminimalisir kesulitan yang ada ketika mengerjakan suatu proyek ketika suatu perusahaan menghadapi masalah.
Metode ini termasuk dalam bagian agile framework di perusahaan yang banyak digunakan dalam pengembangan piranti lunak. Meskipun begitu, metode ini pada dasarnya juga bisa diterapkan pada project development produk apapun yang bersifat kompleks dan selalu berubah.
Istilah scrum biasa disandingkan dengan agile dan sprint. Secara mudahnya, jika agile merupakan suatu konsep, maka scrum adalah kerangka kerja yang dilakukan berdasarkan konsep agile. Sementara itu, sprint merupakan siklus kerja dalam metode Scrum.
Istilah scrum pertama kali diperkenalkan pada artikel Takeuchi and Nonaka berjudul “The New New Product Development Game” yang dipublikasikan oleh Harvard Business Review (HBR) pada tahun 1986.
Sementara metode Scrum pertama kali digunakan dalam pengembangan software yang diawali oleh Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993. Metode ini kemudian diformulasi dan dipresentasikan pada Object Management Group tahun 1995 berjudul “Scrum Development Process”.
Tahapan metode scrum dan peranannya
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa tahapan pada metode scrum.
- Product backlog
Tahap ini berisikan daftar apa saja yang harus dikerjakan oleh tim yang disesuaikan dengan skala prioritas perusahaan. Tahap product backlog merupakan tanggung jawab product owner atau manajer.
Tahap ini menjadi tahap yang seringkali berubah karena kondisi pasar yang selalu berubah. Dengan begitu, perwakilan perusahaan bersama dengan representasi stakeholder memiliki tugas untuk menata ulang product backlog dengan menghilangkan apa saja yang sudah tidak lagi dibutuhkan dalam backlog.
- Sprint planning
Tahap kedua merupakan penyusunan kembali produk atau proyek prioritas pada product backlog menjadi sprint backlog. Pada tahap ini, tim scrum bertugas untuk menentukan bagaimana mereka akan menyelesaikan apa yang terdapat pada sprint backlog.
- Sprint
Jika dua tahap awal yang membahas cara dan batas waktu pengerjaan sudah selesai ditentukan dalam sprint planning, selanjutnya adalah tahap sprint yang dilakukan melalui kegiatan daily scrum. Daily scrum merupakan kondisi dimana seluruh anggota tim berkumpul dan bekerja untuk memastikan perkembangan produk terus berjalan.
Secara umum, tim yang terlibat pada proses ini terdiri dari sekelompok orang yang dipimpin oleh satu scrum master. Master ini memiliki tugas untuk membantu tim supaya tetap fokus pada pekerjaannya.
- Sprint review
Tahap selanjutnya adalah sprint review yang merupakan tahapan sprint yang terakhir. Dalam tahap ini, produk ataupun proyek yang sedang dikerjakan sudah harus selesai atau siap digunakan untuk kemudian direview kembali.
- Retrospective process
Perlu diketahui bahwa scrum merupakan metode yang memiliki sifat berulang. Dengan demikian, setiap tahap yang dilakukan dapat dilakukan kembali pada proyek selanjutnya.
BACA JUGA: FGD (Focus Group Discussion): Pengertian, Fungsi & Teknisnya
Selain tahapan di atas, ada juga tiga peran yang sangat penting diketahui dalam metode ini. Ketiganya yaitu:
1. Product owner
Peran utama pada metode Scrum adalah product owner. Peran ini memiliki tugas untuk memastikan bahwa kinerja tim tetap selaras dengan tujuan keseluruhan proyek pengembangan yang telah ditargetkan badan usaha.
Tim tersebut juga harus memahami kebutuhan bisnis dari produk, seperti mengetahui harapan para pelanggan maupun tren pasar. Dalam melakukan tugas ini, product owner biasanya akan bekerja sama dengan manajer produk atau atasan lain di luar timnya.
2. Scrum master
Scrum master adalah para pekerja yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tim proyek sudah melaksanakan tugasnya dengan efektif sesuai dengan nilai-nilai metode yang dijalankan.
Para master ini juga bertanggung jawab untuk menjaga tim supaya tetap bekerja sesuai dengan jalur dan metode scrum, sekaligus tetap merencanakan dan memimpin rapat, maupun mengatasi semua hambatan yang ada dalam suatu proyek.
3. Development team
Peran ketiga yaitu development team atau biasa disebut dengan tim pengembangan. Tim ini terdiri dari para profesional yang melakukan pekerjaan secara langsung guna menyelesaikan tugas yang sudah tertulis dalam sprint.
Tim pengembangan ini biasanya terdiri dari para desainer, computer engineer, data analis, penulis, dan peran lain yang sekiranya dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek. Tim ini tidak hanya menunggu pesanan dari product owner, melainkan juga saling berkolaborasi membahas rencana dalam mencapai tujuan akhir proyek.
BACA JUGA: Cara Melihat Akun Instagram yang Diprivate Tanpa Harus Follow
Cara kerja metode scrum
Berikut adalah beberapa cara kerja yang dilakukan dalam metode scrum.
1. Menentukan tim
Tahap awal yang harus dilakukan sebelum mengerjakan suatu proyek adalah menentukan siapa saja yang akan bergabung dalam sebuah tim. Anggota tim biasanya berjumlah 5 sampai 10 orang, yang dipilih dengan prinsip seefektif dan seefisien mungkin.
2. Menentukan waktu pengerjaan
Selanjutnya adalah menentukan waktu pengerjaan untuk menyelesaikan suatu proyek. Waktu untuk menjalankan sprint biasanya berlangsung antara 7 hingga 30 hari kerja sesuai dengan proyek yang dijalankan.
3. Menentukan peran dalam tim
Setelah mengetahui waktu pengerjaan yang dibutuhkan, selanjutnya adalah pembagian peran atau jobdesk dalam tim. Hal ini dilakukan agar tim memiliki struktur dan peran yang tidak saling tumpang tindih. Peran ini terdiri dari scrum master, product owner, dan team development.
4. Mengumpulkan berbagai permasalahan
Jika semua tahap di atas sudah dilakukan, selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai hal yang ada di lapangan untuk disusun skala prioritas pengerjaannya.
5. Memulai sprint
Langkah terakhir adalah memulai sprint. Jika dalam proses pelaksanaannya terdapat masalah atau backlog lain, segera komunikasikan dengan product owner, apalah backlog tersebut bisa dilakukan menggunakan sprint awal atau menggunakan sprint berikutnya.
BACA JUGA: Metode Penalaran Deduktif: Pengertian, Manfaat & Contohnya
Manfaat metode scrum
Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena mampu menyelesaikan atau memecahkan permasalahan dengan tepat. Tak hanya itu, metode ini juga bisa mempercepat suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dari setiap proyek yang dijalankan.
Selain manfaat di atas, metode ini juga memiliki manfaat lain, yaitu:
- Membuat produktivitas yang lebih tinggi.
- Membuat kualitas produk yang lebih tinggi.
- Menjadikan moral kerja karyawan yang lebih baik.
- Mendapatkan angka kepuasan pengguna yang lebih tinggi.
- Perhitungan pengeluaran biaya operasional yang lebih murah.
- Ada kemampuan untuk membentuk perubahan dalam proyek selanjutnya.
- Mampu membuat rilis produk siap pakai lebih cepat untuk pengguna dan pelanggan.
- Akan mampu menyelesaikan proyek kompleks yang sebelumnya belum bisa dilakukan.
Gambaran contoh scrum
Jika Sedulur masih bingung dengan metode ini, berikut adalah gambaran contoh yang bisa Sedulur simak dengan baik.
Dalam sebuah scrum board, semua pekerjaan dalam proyek yang akan dilakukan harus dipetakan secara tepat dan jelas mengenai waktu penyelesaian dan siapa orang yang harus melakukannya. Biasanya, kegiatan-kegiatan akan diklasifikasikan ke dalam tiga kategori tabel, seperti berikut.
- To Do, yakni tabel untuk pekerjaan yang harus dilakukan.
- In Progress, yakni tabel yang berisi pekerjaan yang sedang dikerjakan.
- Done, yakni tabel pekerjaan yang sudah selesai dilakukan.
Selain klasifikasi pada pekerjaan, Sedulur juga bisa menambahkan bentuk seperti arrow dan circle untuk menandai prioritas dan person in charge atas pekerjaan yang dilakukan.
BACA JUGA: Desain adalah: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Metodenya
Perbedaan scrum dan agile
Telah disebutkan sebelumnya jika istilah scrum berhubungan dengan agile dan sprint. Bagi beberapa orang, kedua istilah ini sering terbolak-balik dalam memahaminya. Nah, untuk lebih jelasnya, perbedaan scrum agile adalah sebagai berikut.
Agile adalah framework yang terdiri dari kumpulan-kumpulan metode supaya sebuah tim bisa menghasilkan potensi kualitas yang baik untuk mengembangkan suatu produk, baik dalam sebuah software atau proyek yang lainnya. Sementara itu, scrum merupakan salah satu bagian yang ada di dalam agile framework tersebut.
Nah, itulah informasi mengenai metode scrum beserta cara kerja dan manfaatnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang sedang mempelajari product development. Selamat belajar!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.