Pernahkah Sedulur mendengar tentang istilah Kubernetes adalah? Kubernetes, atau yang sering disingkat dengan K8s, merupakan sebuah sistem terbuka dari sebuah container orchestration. Sistem ini sangat bermanfaat dalam proses operasional software secara otomatis, scaling, dan juga manajemen aplikasi.
Pembahasan pada artikel kali ini akan berfokus pada topik Kubernetes tersebut, mulai dari pengertiannya, fungsi, keunggulan, serta bagaimana cara Kubernetes bekerja. Yuk, langsung simak beberapa informasi mengenai Kubernetes adalah ini!
BACA JUGA: Makanan Yang Tidak Boleh Dipanaskan Terlalu Sering
Pengertian Kubernetes adalah
Seperti yang telah disinggung pada pembahasan di atas, Kubernetes adalah container orchestration dengan sistem terbuka. Kubernetes merupakan sistem yang tepat apabila Sedulur ingin mengoperasikan sebuah software secara otomatis, scaling, dan juga memanajemen aplikasi.
Kubernetes adalah sebuah sistem yang pertama kali diciptakan oleh Google. Namun, proyek tersebut sekarang berada di tangan Cloud Native Computing Foundation. Ia pertama kali dirilis pada 9 September 2014 silam dan termasuk ke dalam kategori cluster management software.
Kubernetes sendiri bekerja dengan mengontrol satu set blok penyusun secara kolektif. Blok tersebut kemudian diberikan mekanisme masing-masing untuk menyebarkan, memelihara, dan juga menskalakan sebuah aplikasi berdasarkan CPU, memori, dan juga ukuran-ukuran lainnya.
BACA JUGA: Syarat, Cara, dan Contoh Surat Keterangan Usaha dari Desa
Kenapa memilih Kubernetes?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kubernetes dapat membantu Sedulur untuk membuat penjadwalan aplikasi secara otomatis, load balancing server, dan juga meningkatkan kapasitas kontainer.
Berkat fitur-fitur tersebut, Kubernetes saat ini menjadi salah satu sistem yang paling banyak digunakan untuk membangun microservices. Dalam kasus ini, yang dimaksud dengan microservices adalah aplikasi kecil yang menjadi pengembangan dari aplikasi besar, dimana keduanya saling terhubung satu sama lain.
Para developer menggunakan Kubernetes sebagai media proses pengembangan aplikasi supaya ia berjalan lebih cepat. Hal tersebut dapat dicapai dengan Kubernetes adalah karena proses scale up aplikasi yang tidak dibuat sekaligus, berbeda dengan pendekatan monolith.
Di era sekarang, banyak sekali perusahaan yang menggunakan microservices untuk aplikasi mereka, seperti Netflix, Amazon dan Apple. Dari kebutuhan penggunaan aplikasi modern inilah Kubernetes menjadi semakin tersohor.
BACA JUGA: Mengetahui 17 Arti Mimpi Harimau, Pertanda Baik atau Buruk?
Perbedaan Kubernetes dan Docker
Penggunaan Kubernetes sering dibanding-bandingkan dengan penggunaan Docker. Ya, hal tersebut lazim menjadi dilema di antara kita karena keduanya merupakan pengelola kontainer. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang mencolok antara Kubernetes dengan Docker, loh!
Docker merupakan sebuah platform yang memiliki fungsi untuk menciptakan kontainer bagi aplikasi, atau bisa Sedulur sebut Docker sebagai container manager. Sedangkan esensi dari Kubernetes sendiri adalah platform yang menampung semua ekosistem kerja dari container manager tersebut.
Jadi, dengan kata lain, Docker dapat menjadi bagian dari Kubernetes. Akan tetapi, Kubernetes tidak dapat menjadi bagian dari Docker. Apabila tidak menjadi bagian dari Kubernetes, Docker ternyata memiliki platform ekosistem sendiri, yaitu Docker Swarm. Jadi, level perbandingan yang tepat sebenarnya adalah Kubernetes dengan Docker Swarm, bukan Kubernetes dengan Docker.
Walaupun begitu, berdasarkan informasi yang kredibel, Sedulur dapat menggunakan Docker dan Kubernetes secara bersamaan. Docker juga sepertinya masih menjadi salah satu software container terfavorit di antara yang lainnya. Dengan menggunakan Docker Engine, Sedulur dapat membuat sebuah aplikasi yang terukur skalanya.
Akan tetapi, jika aplikasi yang dibuat agak rumit dan kompleks, maka Sedulur disarankan untuk menggunakan Kubernetes sebagai asisten pengelola. Selain menggunakan Kubernetes, Sedulur juga bisa memanfaatkan layanan VPS untuk mengatur server yang sesuai dengan kebutuhan resource.
BACA JUGA: Tinggi Rata Rata Anak Indonesia Berdasarkan Usianya
Komponen Kubernetes adalah
Secara garis besar, komponen Kubernetes adalah terbagi menjadi dua. Komponen yang pertama yaitu cluster, dan komponen yang kedua disebut dengan object. Pada penjelasan singkat di bawah ini, Sedulur akan mendapatkan penjelasan dari kedua komponen Kubernetes tersebut. Yuk, simak bersama-sama!
a. Cluster
Cluster adalah komponen pertama dari sebuah Kubernetes. Cluster sendiri terdiri dari sekumpulan server fisik (VPS) yang bertugas untuk mengoperasikan Kubernetes. Sebagai kumpulan server, ternyata ia juga dapat dibagi lagi menjadi dua; master node dan worker node.
- Master node
Master node adalah server utama yang memiliki peran untuk mengatur semua proses yang terjadi. Master node sendiri menggunakan tiga komponen, kube-apiserver, kube-controller-manager, kube-scheduler, yang dilengkapi dengan keberadaan etcd.
- Kube-apiserver – Komponen ini bertugas untuk memvalidasi dan mengkonfigurasi data untuk objek API, seperti pod, services, volume, dan lainnya.
- Kube-controller-manager – Komponen ini bertugas untuk melakukan monitor cluster agar sesuai dengan konfigurasi data objek di dalam node.
- Kube-scheduler – Komponen ini bertugas untuk menambah objek baru ke node. Misalnya, menginstall pod ke node tertentu.
- Etcd – Komponen ini bertugas sebagai ruang penyimpanan key value konfigurasi data cluster.
- Worker node
Worker node adalah keseluruhan server selain master server yang dibutuhkan untuk menjalankan dua komponen tertentu; kubelet dan kube-proxy. Berikut ini adalah penjelasan singkat dari kedua komponen worker node tersebut.
- Kubelet – Komponen ini berfungsi untuk memastikan kontainer beroperasi di dalam objek pod.
- Kubelet-proxy – Komposisi ini berfungsi untuk memelihara network rules dan meneruskan koneksi ke suatu host.
- Docker image – Ia merupakan sebutan untuk file dari aplikasi docker yang berfungsi untuk membuat kontainer.
b. Object
Komponen Kubernetes yang kedua adalah object. Object sendiri sejatinya berada di dalam cluster. Ia merepresentasikan entitas yang merujuk pada kondisi dari cluster itu sendiri. Object terdiri dari empat kategori; pod, service, volume, dan namespace.
- Pod – Pod adalah objek terkecil dalam cluster Kubernetes, biasanya berada di dalam node. Fungsi dari pod adalah untuk menjalankan docker image yang nantinya akan membuah sebuah kontainer.
- Service – Service adalah objek bertujuan untuk mengarahkan request atau traffic menuju beberapa pod menggunakan IP address. Hal tersebut bertujuan agar pod dapat diakses dari luar.
- Volume – Volume adalah objek yang berperan sebagai penyimpanan data pada suatu kontainer.
- Namespace – Namespace adalah objek untuk memisahkan antara resource dengan environment cluster.
BACA JUGA: 10 Zodiak Paling Toxic dalam Hubungan Percintaan
Fungsi Kubernetes adalah
Penggunaan Kubernetes sangat bermanfaat dalam proses operasional aplikasi. Kenapa bisa demikian? Operasional atau deployment aplikasi biasanya hanya menggunakan server fisik, jadi Sedulur tidak dapat menentukan batasan resource terhadap aplikasi. Keterbatasan tersebut menyebabkan munculnya kendala pada alokasi sumber daya aplikasi.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, mesin virtual (VM) dapat menjadi solusinya. Dengan menggunakan VM, aplikasi akan lebih baik dalam memanfaatkan resource dan juga pengaturan skalanya. Selain itu, fitur-fitur aplikasi dapat ditambahkan atau diperbarui dengan mudah, dan mengurangi biaya perangkat keras, dan fungsi-fungsi lainnya.
Di dalam container Kubernetes, sistem pembangunnya sangat mirip dengan VM, tetapi memiliki sifat isolasi yang lebih fleksibel untuk berbagi sistem operasi (OS) antar aplikasi yang berbeda. Akan tetapi, kelebihan dari container Kubernetes adalah lebih ringan dibanding VM, proses kontainerisasi memungkinkan aplikasi dapat dijalankan dengan mudah, terlepas dari berbagai macam sistem dan kompleksitas on-premise, local, atau di cloud.
Cara kerja Kubernetes adalah
Nah, setelah mengetahui pengertian Kubernetes adalah dan beberapa fungsinya, pada poin pembahasan ini kita akan sedikit mengulas bagaimana cara kerja dari Kubernetes sebagai platform tersebut.
Kubernetes banyak disebut dengan istilah platform for container orchestration. Sesuai dengan sebutan tersebut, Sedulur dapat membayangkan cara kerja Kubernetes sebagai sebuah orkestra musik. Orkestra musik biasanya akan dimainkan bersama-sama, saling beriringan menghasilkan sebuah harmoni yang cantik. Akan tetapi, musisi-musisi tersebut memainkan alat musik yang berbeda dalam satu waktu. Musisi inilah yang dianggap sebagai kontainer docker yang bekerja di dalam cluster Kubernetes.
Kemudian, di dalam orkestra musik biasanya terdapat seorang dirigen yang bertugas untuk mengatur setiap musisi dalam memainkan alat musiknya. Sedulur dapat menganggap Kubernetes sebagai dirigen yang mengatur tiap-tiap aplikasi agar bisa berjalan sesuai perintah.
Kubernetes mengatur setiap aplikasi Sedulur dengan mengelola workload dari semua kontainer, perilaku aplikasi, mulai dan berhentinya, serta perintah-perintah yang lain.
Kubernetes sebagai dirigen menggunakan panduan yang disepakati bersama dalam bentuk partitur, yang sejatinya merupakan file-file berisi perintah untuk dijalankan dalam sistem cluster Kubernetes.
Jika menelisik lebih dalam ke cluster, Sedulur akan mendapati otak inti Kubernetes yang disebut sebagai control plane. Fungsi dari control plane itu sendiri adalah untuk mengekspos API server yang biasanya menangani berbagai request internal dan eksternal. Seluruh request untuk menjalankan cluster tersebut kemudian disimpan di dalam database etcd.
Control plane Kubernetes sangat berperan penting, salah satunya adalah untuk mengelola worker nodes yang berisi kumpulan node atau server. Setiap node tersebut mempunyai kubelet, aplikasi yang berjalan untuk berkomunikasi dengan control plane Kubernetes.
Nah, node-node inilah yang diibaratkan sebagai musisi di dalam suatu orkestra musik, atau disebut juga sebagai kontainer. Sedulur bisa membayangkan node seperti kelompok musisi perkusi di satu sisi panggung orkestra dan satu kelompok musisi terompet di bagian lain panggung orkestra. Setiap kontainer memiliki aplikasi-aplikasi yang akan dijalankan oleh Kubernetes.
Keunggulan Kubernetes adalah
Pembahasan terakhir kita akan mengulas beberapa keunggulan dari Kubernetes. Keunggulan tersebut termasuk service discovery, load balancing, storage orchestration, dan lain-lain.
1. Service discovery
Keunggulan pertama dari Kubernetes adalah service discovery. Fitur self discovery dapat dimanfaatkan untuk melacak dan mengelola aplikasi walaupun semakin banyak layanan yang membentuknya.
2. Load balancing
Keunggulan kedua dari Kubernetes adalah load balancing. Load balancing sendiri merujuk pada penyeimbangan trafik atau beban. Ketika terjadi lonjakan trafik yang tinggi, aplikasi tetap dapat berjalan secara stabil karena Kubernetes adalah mampu membagi beban yang ada.
3. Storage orchestration
Keunggulan ketiga dari Kubernetes adalah storage orchestration. Sedulur dapat dengan mudah melakukan mount pada storage, entah itu disimpan pada penyimpanan lokal maupun cloud.
4. Automated rollouts and rollbacks
Keunggulan keempat dari Kubernetes adalah automated rollouts and rollbacks. Fitur ini memungkinkan Sedulur untuk menjalankan deployment menggunakan file berformat YAML. Dengan begitu, Sedulur dapat mendeskripsikan terlebih dahulu deployment yang dikehendaki.
File YAML tadi juga dapat digunakan untuk melakukan deployment lain atau mengubah deployment yang sudah dilakukan. Kubernetes pun juga dapat melakukan rollback apabila terjadi suatu masalah pada deployment. Semua kegiatan rollouts atau rollbacks terdokumentasi dengan baik dan bisa dilakukan secara otomatis.
5. Automatic bin packing
Keunggulan kelima dari Kubernetes adalah automatic bin packing. Fitur ini dapat mengatur seberapa besar kapasitas CPU dan RAM pada setiap kontainer. Ketika limit sudah tercapai pada kontainer tersebut, maka aplikasi tidak akan berebut resource. Dengan begitu, sumber daya yang digunakan akan menjadi lebih hemat.
6. Self healing
Keunggulan keenam dari Kubernetes adalah self healing. Self healing yang dimaksud pada kasus ini adalah Kubernetes melakukan pemeriksaan pada setiap kontainer, memperbaiki kontainer yang rusak, atau memperbaharui dan mengganti kontainer tersebut sampai kondisi menjadi normal kembali.
7. Secret configuration management
Keunggulan ketujuh dari Kubernetes adalah secret configuration management. Sedulur dapat menyimpan berbagai macam data konfidensial, seperti password, SSH keys, dan juga auth token ke dalam Kubernetes Secret.
Nah Sedulur, di atas merupakan informasi lengkap mengenai Kubernetes, salah satu produk container orchestration dengan sistem terbuka yang dikembangkan oleh Cloud Native Computing Foundation.
Informasi di atas telah mencakup beberapa aspek, mulai pengertiannya, fungsi-fungsi Kubernetes, keunggulan, serta bagaimana sistem tersebut bekerja. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur dan menambah pengetahuan serta wawasan terkait informasi dan teknologi, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.