GPA adalah salah satu aspek penting dalam penilaian akademik seseorang. GPA sendiri merupakan singkatan dari suatu istilah di dalam bahasa Inggris, yaitu Grade Point Average. Dalam bahasa Indonesia, istilah lain dari GPA adalah IPK. IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif.
Penasaran mengapa GPA menjadi salah satu elemen krusial dalam penilaian akademik? Yuk, simak penjelasan dari pengertian GPA adalah, tujuan, dasar, beserta cara kerjanya berikut ini!
BACA JUGA: Cacar Monyet: Pengertian, Penyebab & Cara Menghindarinya
Pengertian GPA adalah
Telah disebutkan di atas bahwa GPA adalah salah satu aspek penting dalam penilaian akademik. Biasanya, tingkatan pendidikan yang menggunakan sistem penilaian GPA adalah pendidikan tinggi.
GPA singkatan dari Grade Point Average. Mengutip dari situs mastersportal.com, ia adalah sebuah angka yang menunjukkan seberapa baik atau seberapa tinggi capaian skor rata-rata pada setiap mata kuliah yang diikuti. Dalam bahasa Indonesia, GPA biasa disebut dengan IPK, atau Indeks Prestasi Kumulatif.
Terdapat beberapa istilah dalam sistem GPA. Misalnya, current GPA adalah nilai yang didapat mahasiswa dalam satu semester saja. Selain itu ada juga max GPA. Max GPA adalah nilai dalam GPA yang paling tinggi, atau setara dengan 4,0.
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya ia perlu untuk memperhatikan GPA-nya. GPA memiliki kaitan erat dengan perolehan nilai-nilai kumulatif dari keseluruhan mata kuliah yang diikuti. Karena sifatnya yang kumulatif, maka seorang mahasiswa juga perlu memperhatikan tiap-tiap nilai mata kuliah dalam transkrip.
Pentingnya nilai GPA adalah
Apabila Sedulur mendapatkan nilai yang tinggi dalam setiap mata kuliah, maka efeknya akan langsung terlihat pada total GPA sebagai nilai kumulatif. GPA yang bagus nantinya akan memudahkan seorang mahasiswa untuk menempuh fase-fase studi atau karir berikutnya.
Contohnya adalah ketika seorang mahasiswa strata satu (S1) ingin melanjutkan pendidikannya ke strata dua (S2) melalui beasiswa ke luar negeri. Biasanya, pihak penyedia beasiswa akan menerapkan aturan minimal GPA tertentu bagi para pendaftar. Seperti beasiswa Royal Thai Government Scholarship Program, dimana program beasiswa tersebut menetapkan minimal GPA bagi pendaftar mahasiswa S1 3,5 dari 4,0.
Contoh lainnya adalah ketika mendaftar pekerjaan. Biasanya, seseorang akan mencantumkan nilai GPA pada CV (curriculum vitae). Para recruiter tentu saja akan memperhatikan nilai-nilai GPA dari calon kandidat pekerja. Walaupun memang pada kenyataannya seleksi kerja tidak hanya mengandalkan nilai GPA sebagai faktor utama, namun tetap saja nilai yang tinggi menyiratkan keseriusan kandidat tersebut semasa ia kuliah.
BACA JUGA: Iklan adalah: Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis & Medianya
Tujuan GPA adalah
Setelah memahami pengertian GPA adalah di pembahasan sebelumnya, pada diskusi ini kita akan mempelajari tentang apa saja tujuan dari sebuah GPA.
1. Nilai capaian
Dalam tingkatan pendidikan tinggi di universitas, dosen atau profesor akan menentukan dan memberikan nilai Grade Point Average atau GPA kepada mahasiswanya sebagai hasil evaluasi keberhasilan selama menjalani kuliah. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, GPA merupakan angka nilai rata-rata dari seluruh nilai di sejumlah mata kuliah yang diikuti sepanjang semester.
2. Faktor penentu penghargaan akademik
Nilai GPA adalah salah satu faktor untuk menentukan penghargaan akademik tertentu. Penghargaan tersebut meliputi daftar kehormatan, peringkat kelas, dan lain sebagainya. Selain itu, GPA adalah elemen krusial dalam penggunaannya oleh institusi pendidikan dan institusi lain untuk memberikan catatan akademik kepada seluruh siswanya.
3. Salah satu sistem penilaian di beberapa sekolah
Tidak hanya di institusi pendidikan tinggi saja, tetapi GPA juga terkadang digunakan pada sekolah-sekolah tertentu. Pada saat menganalisis atau melaporkan sistem penilaian, peringkat kelas, atau penghargaan akademis lainnya, penting bagi setiap tenaga pengajar untuk paham betul bagaimana menentukan secara spesifik nilai GPA dihitung. Nilai GPA dan kriteria evaluasi lain kemudian akan digunakan untuk mengukur kinerja akademik dan penghargaan terkait.
BACA JUGA: 12 Mall Terbesar di Indonesia, Mall di Kota Mana Juaranya?
Dasar penilaian dalam GPA
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa GPA adalah sebuah angka yang menunjukkan seberapa baik atau seberapa tinggi capaian skor rata-rata pada setiap mata kuliah yang diikuti.
Dasar penilaian dalam GPA mengacu pada sistem pendidikan di Amerika Serikat yang kemudian diadopsi secara internasional. Diketahui bahwa Yale University di Connecticut, Amerika Serikat-lah yang pertama kali menerapkan sistem ini.
Pada tahun 1785, Yale University memperkenalkan cara tertentu untuk memberikan penilaian kepada mahasiswanya dengan menggunakan empat kategori deskripsi: Optimi, Second Optimi, Inferiores, Perjores. Kemudian, pada abad ke-19, Yale University menyingkat empat kategori deskripsi tersebut menjadi angka, skala 0 sampai 4, dengan 2 sebagai nilai minimal yang perlu mahasiswa dapatkan.
GPA dalam sistem pendidikan di Amerika Serikat
Berikut ini merupakan daftar penilaian GPA yang mengacu pada sistem pendidikan di Amerika Serikat.
- Poin 4 = Nilai A (high achievement atau berprestasi)
- Poin 3 = Nilai B (satisfactory atau memuaskan)
- Poin 2 = Nilai C (minimum passing atau minimal)
- Poin 1 = Nilai D (failure atau gagal)
BACA JUGA: Rumus Terbilang Excel, Mengubah Angka Menjadi Huruf
Cara kerja GPA
GPA adalah angka rata-rata yang menunjukkan nilai-nilai dari semua mata kuliah selama satu semester, dan juga setiap tahunnya. Nilai tersebut bisa saja naik atau turun, dan sangat fluktuatif terhadap seberapa banyak seseorang meningkatkan nilainya secara keseluruhan atau seberapa banyak ia tertinggal.
Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja perhitungan GPA, ada baiknya Sedulur mencermati daftar konversi GPA berikut ini.
- Nilai A+ = 97-100 = GPA 4,0
- Nilai A = 93-96 = GPA 4,0
- Nilai A- = 90-92 = GPA 3,7
- Nilai B+ = 87-89 = GPA 3,3
- Nilai B = 83-86 = GPA 3,0
- Nilai B- = 80-82 = GPA 2,7
- Nilai C+ = 77-79 = GPA 2,3
- Nilai C = 73-76 = GPA 2,0
- Nilai C- = 70-72 = GPA 1,7
- Nilai D+ = 67-69 = GPA 1,3
- Nilai D = 65-66 = GPA 1,0
- Nilai E atau F = < 65 = GPA 0,0
Setiap nilai yang didapatkan oleh mahasiswa, baik itu nilai dalam numerik (angka), dalam huruf, atau ataupun persentase, akan disesuaikan dengan kinerjanya selama satu semester dalam mata kuliah tertentu.
Secara garis besar, GPA selalu memiliki skala 4,0 antara 0 dan 4. Nilai tertinggi yang dapat seorang mahasiswa peroleh (A, 100, 4,0) akan terus serupa dengan nilai tertinggi pada skala GPA. Sebagai contoh, di sistem pendidikan Amerika Serikat, nilai A merupakan nilai tertinggi yang bisa seseorang dapatkan di kelas. Apabila ingin dikonversikan ke sistem pendidikan di Indonesia, tergantung pada institusi tertentu, A sama dengan 4,0, atau antara 93-96.
Setelah mahasiswa tersebut mendapatkan nilai-nilai dari seluruh kelas yang ia ikuti, kesemua nilai tersebut dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah total kredit dari semua kelas yang diambil. Nah, hasil dari operasi bilangan tersebutlah yang disebut dengan GPA atau Grade Point Average.
BACA JUGA: Kewirausahaan Adalah: Pengertian, Konsep, Ciri & Tujuannya
Cara menghitung GPA
Agar Sedulur lebih mudah memahaminya, coba kita gunakan contoh berikut ini untuk memperjelas bahasan cara menghitung GPA.
Anggaplah seseorang mengambil 3 mata kuliah: Biologi (dengan 2 kredit semester), Matematika (dengan 2 kredit semester), dan Bahasa Inggris (dengan 3 kredit semester). Nilai untuk kelas-kelas tersebut adalah:
- Biologi: C (2,0 pada skala GPA)
- Matematika: B (3,0 pada skala GPA)
- Bahasa Inggris: A (4,0 pada skala GPA)
Untuk menghitungnya, kalikan nilai yang didapat dengan jumlah kredit untuk setiap mata kuliah. Alhasil, akan didapatkan 4 poin untuk Biologi, 6 poin untuk Matematika, dan 12 poin untuk Bahasa Inggris. Secara total, ia mendapatkan 22 poin.
Untuk menghitung GPA rata-rata, maka tinggal bagi jumlah total poin dengan jumlah total kredit semester yang diambil. Berikut ini adalah perhitungannya yang dapat menjadi contoh bagi Sedulur.
- Total jumlah kredit semester = 2+2+3 = 7
- Nilai Grade Point Average adalah = total poin : total kredit semester = 22:7 = 3,14
Nah, demikianlah penjelasan tentang pengertian GPA atau Grade Point Average. GPA adalah sebuah angka yang menunjukkan seberapa baik atau seberapa tinggi capaian skor rata-rata pada setiap mata kuliah yang diikuti. Dalam bahasa Indonesia, GPA biasa disebut dengan IPK, atau Indeks Prestasi Kumulatif.
Tujuan utama dari GPA adalah sebagai sistem penilaian utama dari capaian seseorang selama ia mengikut kelas-kelas dalam satu semester. Sistem penilaian GPA awalnya berasal dari Yale University, Amerika Serikat, kemudian diadopsi berbagai institusi pendidikan lain secara internasional.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.