Pernahkah Sedulur mendengar istilah chronotype? Istilah itu merujuk kepada kategorisasi jam tidur alami dari tiap-tiap individu. Jam tersebut akan menunjukkan masa-masa produktif seseorang dalam satu hari karena secara tidak langsung berhubungan dengan nafsu makan, keaktifan anggota tubuh, serta suhu inti tubuh. Di waktu-waktu tertentu, tubuh Sedulur akan merasa sangat aktif, tetapi kemudian ada masa-masanya tubuh akan merasa lemas dan mengantuk.
Nah, dari sinilah mengapa setiap orang memiliki jam-jam produktifnya masing-masing. Ada tipikal individu yang bisa produktif di pagi hingga siang hari, namun ada juga yang dapat memaksimalkan performa dirinya pada malam hari saja. Apabila Sedulur merasa kesulitan untuk menentukan kapan waktu yang paling tepat untuk beraktivitas maksimal dalam keseharian Sedulur, maka chronotype dapat menjadi acuan yang tepat ketika hendak membagi waktu.
Dalam artikel ini Sedulur akan mendapatkan beberapa penjelasan mengenai kategorisasi jam tidur tersebut, mulai dari pengertiannya hingga penjelasan dari jenis-jenis chronotype. Mari simak bersama-sama ulasan di bawah ini.
BACA JUGA: 22 Tempat Wisata di Jogja Terbaru yang Paling Instagramable!
Apa itu chronotype?
Mengutip dari situs Sleep Foundation, chronotype adalah kecenderungan alami bagi tubuh kita untuk mengatur jam tidur pada waktu-waktu tertentu. Dengan kata lain, ketika sudah memasuki periode tertentu, tubuh kita secara otomatis akan merasa lelah dan mengantuk. Tetapi di waktu lain, kita akan merasa lebih aktif dan produktif untuk menjalani keseharian.
Tiap-tiap individu memiliki jam produktifnya masing-masing. Kita tidak bisa menyamaratakan semua orang akan dapat beraktivitas dengan maksimal pada pagi hari atau malam hari. Maka dari itu, chronotype dapat menjadi acuan yang tepat untuk mengetahui di jam-jam mana saja tubuh kita paling optimal pada saat berkegiatan.
BACA JUGA: Daftar Harga Listrik per KWH Terbaru untuk Non-Subsidi
Mengapa chronotype sangat penting bagi kita?
Chronotype menjadi penting untuk kita perhatikan karena ia dapat menjelaskan di waktu-waktu mana tubuh kita paling aktif dan dapat dimanfaatkan untuk bekerja secara produktif. Dengan begitu, Sedulur dapat memaksimalkan waktu namun tetap memiliki jam istirahat yang cukup.
BACA JUGA: Ini Provider Internet Terbaik yang Bisa Kamu Pasang di Rumah!
Jenis-jenis chronotype
Tahukah Sedulur apa saja jenis-jenis chronotype? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Michael Breus, seorang psikolog klinis berkebangsaan Amerika Serikat, terdapat empat jenis atau klasifikasi dari jam tidur tersebut. Ia menjulukinya dengan nama-nama hewan, seperti lumba-lumba, singa, beruang, dan serigala.
Simak penjelasan lebih lengkapnya dalam poin-poin berikut ini.
BACA JUGA: 30 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk WA Group
1. The Dolphin (Lumba-Lumba)
Jenis yang pertama disebut sebagai The Dolphin, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti lumba-lumba. Individu yang termasuk ke dalam kategori ini, biasanya akan mampu untuk tetap ‘waspada’ dalam jam-jam tidurnya. Jenis lumba-lumba ini sangat tepat untuk diberikan pada penderita insomnia (gangguan kejiwaan yang menyebabkan seseorang untuk sulit tidur).
Sumber yang lainnya menyebutkan bahwa individu dengan tipe lumba-lumba ini hanya berjumlah sekitar 10% dari keseluruhan populasi manusia di dunia. Hewan lumba-lumba sendiri memang memiliki jam tidur yang tidak beraturan. Maka dari itu, lumba-lumba seringkali mudah terusik dan selalu ‘waspada’ terhadap gangguan sekecil apapun ketika sedang tidur.
Seperti yang telah disinggung pada paragraf di atas, jenis ini sangat tepat untuk diberikan kepada pengidap insomnia karena kebutuhan tidur lumba-lumba tidak terlalu banyak. Jika dilihat dari sudut pandang kepribadian, individu yang termasuk ke dalam kategori lumba-lumba cenderung memiliki sifat yang perfeksionis dan acapkali memberikan perhatian mendetail terhadap sesuatu. Waktu-waktu paling produktif bagi orang yang termasuk kategori lumba-lumba ini adalah dari sore hingga malam hari, sekitar 15.00 sampai 21.00.
2. The Lion (Singa)
Jenis yang pertama disebut sebagai The Lion, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti singa. Mereka yang diwakili oleh jenis chronotype singa ini biasanya adalah tipikal morning person. Individu tersebut dapat dengan mudah bangun di pagi hari, lebih awal daripada orang-orang pada umumnya, dan langsung melakukan aktivitasnya dengan produktif.
Walaupun begitu, kelemahan dari tipe singa ini biasanya terletak pada ‘baterai sosial’-nya yang akan habis menjelang sore atau malam hari.
Mengutip dari salah satu sumber terpercaya, kepribadian orang-orang yang mengidap tipe singa ini biasanya lebih giat dan optimis. Waktu produktif bagi mereka yang termasuk kategori singa biasanya berada pada antara jam 08.00 pagi hingga 12.00 siang.
BACA JUGA: Serealia: Pengertian, Manfaat, Kandungan, Jenis & Contohnya
3. The Bear (Beruang)
Jenis yang pertama disebut sebagai The Bear, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti beruang. Berdasarkan keterangan dari Dr. Michael Breus, tipe beruang ini secara garis besar diidap oleh sekitar 55% dari total populasi manusia.
Orang yang termasuk ke dalam jenis beruang cenderung beraktivitas dengan produktif mengikuti matahari. Jadi, individu-individu tersebut dapat memberikan performa baik di jam kantor tradisional (09.00-17.00), tetapi juga hebatnya ia tidak memiliki masalah dalam menjalani kehidupan sosial di malam hari selepas jam kerja.
Kategori beruang ini secara garis besar membutuhkan waktu tidur selama delapan jam penuh demi mengisi energi untuk menjalani kesehariannya. Jika dilihat dari segi kepribadian, beruang merupakan tipikal yang suka bekerja sama. Waktu paling produktif bagi beruang adalah di pagi hingga siang hari, sekitar 10.00 pagi hingga 14.00 siang.
4. The Wolf (Serigala)
Jenis yang pertama disebut sebagai The Wolf, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti serigala. Mereka yang termasuk ke dalam kategori ini biasa disebut dengan ‘burung hantu malam’, karena kebiasaannya beraktivitas di malam hari. Menurut penelitian, setidaknya terdapat 15% dari total populasi manusia yang termasuk ke dalam jenis serigala ini.
Mereka sering bangun di siang hari, sekitar jam 11.00 atau 12.00, kemudian baru beraktivitas dengan produktif dari sore hari hingga menjelang subuh. Jam 19.00 hingga sebelum matahari muncul adalah waktu paling produktif baginya.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang chronotype
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah “Apakah seseorang hanya memiliki satu tipe chronotype saja?”. Jawabannya ternyata adalah tidak. Jam aktif seseorang dapat berubah, dari serigala, ke lumba-lumba, dan lain sebagainya. Beberapa faktor pengubahnya adalah keturunan, umur, dan juga kebiasaan.
Itu dia ulasan singkat mengenai chronotype, mulai dari pengertiannya hingga jenis-jenis yang ada. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.