arsitektur kontemporer

Ada beragam gaya atau desain arsitektur di dunia. Satu di antaranya adalah desain arsitektur kontemporer. Secara sederhana, pengertian gaya arsitektur dapat dipahami berdasarkan arti dari setiap kata pembentuknya, yaitu arsitektur dan kontemporer.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya atau singkatnya ada ilmu bangunan. Arsitektur juga didefinisikan sebagai metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan. Sementara, kontemporer adalah pada waktu yang sama, semasa, sewaktu, pada masa kini, atau dewasa ini. Sehingga bisa disimpulkan bahwa arsitektur kontemporer adalah gaya arsitektur masa kini.

Lantas, apa yang dimaksud dengan gaya arsitektur kontemporer? Serta bagaimana contoh bangunan yang menggunakan gaya arsitektur tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini Super telah merangkum berbagai informasi tentang desain arsitektur kontemporer, mulai dari pengertian, ciri, sejarah perkembangan, serta contoh dan perbedaannya dengan arsitektur modern. Yuk, langsung disimak informasinya di bawah ini!

BACA JUGA: 22 Inspirasi Desain Plafon Rumah, Bikin Hunian Semakin Cantik

Arsitektur kontemporer adalah

arsitektur kontemporer
iStock

Pertama-tama, kita simak terlebih dahulu pengertian arsitektur kontemporer agar dapat lebih mudah memahami materi ini secara mendalam.

Seperti yang telah disinggung pada bagian pembuka, arsitektur kontemporer merupakan gaya arsitektur yang ada pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan kata lain, gaya arsitektur tersebut merupakan yang paling terbaru. Mengutip dari laman DSpace Universitas Islam Indonesia (UII), terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi arsitektur kontemporer.

  • Konnemann dalam World of Contemporary Architecture menjelaskan bahwa arsitektur kontemporer adalah gaya arsitektur yang bertujuan untuk memberikan contoh suatu kualitas tertentu, terutama dari segi kemajuan teknologi dan kebebasan dalam mengekspresikan gaya arsitektur.
  • L. Hilberseimer dalam Contemporary Architects 2 (1964) menguraikan arsitektur kontemporer sebagai gaya atau aliran tertentu pada eranya yang mencerminkan kebebasan berkarya sehingga menampilkan sesuatu yang berbeda. Selain itu, gaya arsitektur ini juga disebut sebagai aliran baru atau merupakan hasil penggabungan dari beberapa gaya arsitektur lainnya.
  • Y. Sumalyo dalam Arsitektur Kontemporer Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996), mendefinisikan gaya arsitektur ini sebagai bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat dikelompokkan dalam suatu aliran atau sebaliknya berbagai arsitektur tercakup di dalamnya.

Sementara menurut Schirmbeck (1988) sebagaimana dikutip dari artikel Penerapan Prinsip Arsitektur Kontemporer dalam Rancangan Ruang Kreatif di Surakarta (Jurnal Senthong 2019), terdapat beberapa prinsip dalam arsitektur kontemporer, yaitu:

  • Penggunaan material dan teknologi baru
  • Konsep ruang terkesan terbuka
  • Memiliki fasad transparan
  • Eksplorasi elemen fasad
  • Gubahan yang ekspresif dan dinamis
  • Harmonisasi ruang dalam dan ruang luar
  • Kenyamanan hakiki

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, bisa disimpulkan bahwa arsitektur kontemporer merupakan gaya atau aliran arsitektur yang muncul pada masa kini dengan menampilkan sesuatu yang berbeda. Perbedaan ini ditunjukkan dengan kualitas di mana terdapat penggunaan teknologi baru di samping diutamakannya prinsip kebebasan dalam mengekspresikan gaya arsitektur. Hal ini menyebabkan desain arsitektur ini memiliki kesan baru, segar, unik, dan juga komplek.

BACA JUGA: Mengenal 8 Rumah Adat Riau Beserta Bentuk dan Susunannya

Ciri-ciri arsitektur kontemporer

arsitektur kontemporer
iStock

Telah diketahui bersama bahwa arsitektur kontemporer merupakan gaya arsitektur yang cenderung menampilkan bentuk unik dan berbeda sehingga memiliki kesan segar. Di sisi lain, gaya arsitektur ini juga menggunakan pemilihan warna dan bentuk tertentu serta permainan tekstur sehingga memiliki ciri khas dibandingkan dengan gaya arsitektur lainnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini sudah dirangkum ciri-ciri atau karakteristik gaya arsitektur kontemporer, sebagaimana dilansir Gramedia Blog dan Rumah.com.

1. Konsep ruang terbuka dan saling menyatu

Ciri yang pertama adalah gaya arsitektur ini identik dengan konsep ruang terbuka. Hal ini menyebabkan ruangan di dalam bangunan memiliki kesan saling menyatu sekaligus mengalir secara visual karena tidak memiliki sekat. Tak heran, pada bangunan dengan desain arsitektur kontemporer akan dijumpai ruang terbuka yang luas tanpa adanya sekat atau dinding pemisah.

2. Pemilihan material yang tak biasa

iStock

Ciri berikutnya adalah material yang digunakan terbilang tak biasa alias anti-mainstream. Disebut anti-mainstream karena material-material tersebut jarang dipilih dalam desain arsitektur lainnya.

Beberapa jenis material modern yang umum digunakan dalam gaya arsitektur ini adalah kaca, batu, logam, dan kayu. Adapun pemilihan material kaca biasanya diterapkan untuk bagian atap dan dinding. Dengan demikian, akan tercipta kesan transparan dan juga keterbukaan.

3. Desain dan bentuk yang unik

Selain pemilihan material yang tak biasa, keunikan lain yang juga menjadi ciri khas dari arsitektur kontemporer adalah bentuk unik. Maksudnya, dalam gaya arsitektur ini banyak dijumpai bentuk yang tidak biasa seperti misalnya lengkungan. Seperti yang diketahui, umumnya desain suatu bangunan didominasi oleh garis lurus yang tegas. Namun pada gaya arsitektur ini biasanya didominasi oleh garis lengkung ataupun gabungan garis lurus dan garis lengkung pada bagian eksterior.

4. Pemilihan palet warna

Freepik

Gaya arsitektur kontemporer juga memiliki keunikan dari segi pemilihan palet warna. Umumnya, bangunan yang menggunakan gaya arsitektur ini akan didominasi oleh warna-warna netral, seperti hitam, putih, dan abu-abu.

Hal ini menyebabkan palet warna pada desain arsitektur kontemporer terkesan serupa dengan desain minimalis. Meski begitu, beberapa arsitek kerap memasukkan variasi lain seperti ditambahkannya warna tertentu sehingga desainnya terlihat menonjol, misalnya adalah warna merah dan kuning.

5. Pemanfaatan cahaya alami melalui jendela besar

Karakteristik berikutnya adalah gaya arsitektur ini memiliki ciri khas berupa jendela berukuran besar. Selain memberikan kesan unik, pemasangan jendela berukuran besar ini juga sekaligus membuat bangunan memiliki kesan terang karena sistem pencahayaan alami dapat dimaksimalkan. Hal ini sekaligus membuat bangunan memiliki sirkulasi udara yang baik di samping efisiensi energi.

6. Memperhatikan aspek lingkungan

Unsplash

Gaya arsitektur ini juga banyak dipilih untuk menciptakan bangunan yang selaras dengan kondisi lingkungan luar. Sebab desain ini mengadopsi fitur ramah lingkungan sehingga akan diperoleh karakter bangunan yang ergonomis karena dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk perubahan cuaca. Seperti yang diketahui, lingkungan khususnya perubahan cuaca ekstrim kerap menjadi tantangan tersendiri bagi suatu bangunan. Untuk itu diperlukan desain khusus yang dapat mengatasi hal itu.

7. Desain atap terbuka

Sebelumnya sudah disinggung bahwa bangunan bergaya kontemporer banyak menggunakan material unik seperti kaca pada bagian atap. Hal ini menyebabkan bangunan dengan gaya arsitektur ini memiliki kesan terbuka pada bagian atap. Kondisi ini sekaligus membuat bangunan bergaya kontemporer kerap terlihat menonjol ketika berjajar dengan bangunan lain.

BACA JUGA: 10 Desain Kamar Tidur dengan Kamar Mandi Dalam

Sejarah perkembangan arsitektur kontemporer

iStock

Meski disebut sebagai gaya arsitektur terkini, gaya arsitektur kontemporer ternyata sudah dikenal sejak sekitar satu abad yang lalu. Tepatnya, gaya arsitektur ini mulai berkembang pada sekitar tahun 1920-an yang dimulai oleh sekumpulan arsitek dari Bauhaus School of Design, Jerman. Kala itu, mereka mengembangkan gaya kontemporer sebagai respons atas kemajuan teknologi dan perubahan sosial masyarakat sebagai akibat perang dunia kedua. Gaya arsitektur ini kemudian mengalami perkembangan secara pesat pada tahun 1940 hingga 1980-an. 

Sebagai jawaban atas keinginan untuk merancang sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, arsitektur kontemporer pun hadir dengan menampilkan gaya yang memiliki kesan berbeda, baru, dan segar. Terlebih gaya arsitektur ini juga memiliki kecenderungan untuk selalu berubah dan berkembang. Hal ini dikarenakan gaya kontemporer memegang prinsip untuk membebaskan diri dari cara pikir yang telah menjadi standar umum. Oleh sebab itu, gaya bangunan kontemporer pun selalu memiliki kesan unik dan berbeda.

BACA JUGA: 15 Desain Rumah 2 Lantai Minimalis dengan Berbagai Gaya

Perbedaan arsitektur kontemporer dan arsitektur modern

Freepik

Bicara soal desain yang unik dan berbeda dari yang telah ada sebelumnya, Sedulur mungkin akan berpikir bahwa desain arsitektur kontemporer memiliki kesamaan dengan arsitektur modern. Akan tetapi, sebenarnya kedua gaya tersebut berbeda satu sama lain.

Agar Sedulur lebih memahami perbedaan gaya arsitektur kontemporer dan arsitektur modern, berikut sudah dirangkum uraian singkat perbandingan keduanya.

Arsitektur kontemporer

  • Memiliki sifat dinamis sehingga tidak terikat dengan suatu era tertentu.
  • Mengusung tema masa kini dan juga masa depan.
  • Tidak terikat dengan aturan lama yang sudah ada karena terus mengalami perkembangan.
  • Tidak memiliki batasan waktu dan juga memiliki beragam gaya.

Arsitektur modern

  • Tema arsitektur modern menggunakan tema modernis awal hingga pertengahan abad ke-20.
  • Cenderung lebih statis dan berkembang pada era pre-industrial.
  • Terikat oleh aturan lama dan dibuat sesuai dengan era.
  • Meski disebut sebagai arsitektur modern, gaya yang diciptakan erat dengan gaya tradisional.

BACA JUGA: 12 Desain Rumah Toko Minimalis Untuk Memulai Usaha 2022

Contoh bangunan dengan arsitektur kontemporer

Setelah menyimak uraian mengenai arsitektur kontemporer, tak ada salahnya Sedulur juga menyimak contoh-contoh bangunan yang dibuat dengan gaya arsitektur ini. Berikut beberapa contoh karya arsitektur kontemporer.

Contoh 1: “The Bird’s Nest” Beijing National Stadium, Tiongkok

the architect journal

Contoh bangunan dengan desain arsitektur kontemporer yang pertama adalah Beijing National Stadium, Tiongkok. Stadion yang mulai dibangun pada 2003 dan diresmikan pada 2008 itu akrab dengan julukan “Sarang Burung” alias “The Bird’s Nest.” Pasalnya, stadion yang memiliki kapasitas 80 ribu penonton itu memiliki desain mirip seperti sarang burung. 

Menurut laporan Detik.com, desain stadion itu diambil dari ilmu keramik Tiongkok. Adapun seniman kenamaan, Ai Weiwei disebut menjadi konsultan dalam perancangan desain stadion yang menjadi saksi gelaran akbar Olimpiade Beijing 2008 tersebut.

Selain memiliki desain luar yang unik sekaligus megah, stadion ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas yang membuatnya semakin terlihat layaknya bangunan mewah. Mulai dari ruang tunggu dan ruang pertemuan VIP, eskalator, hingga berbagai ornamen yang semakin menambah keindahan bangunan tersebut. Pembangunan The Bird’s Nest alias Beijing National Stadium sendiri ditaksir menghabiskan dana US$ 428 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Contoh 2: Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM)

arsitur studio

Contoh berikutnya adalah Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM). Menara rancangan arsitek asal Bandung, Yu Sing ini disebut merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia.

Dilansir laman Profesi UNM, Menara Phinisi yang selesai dibangun pada 2013 ini juga dikenal dengan nama Tellu Cappa yang artinya tiga puncak. Adapun menara ini mengambil konsep Perahu Phinisi yang merupakan perahu khas Bugis – Makassar. Menurut catatan sejarah, perahu tersebut digunakan oleh masyarakat Bugis – Makassar dalam menjelajahi samudera Nusantara.

Di sisi lain, desain arsitektur dari bangunan tersebut juga mengadopsi filosofi arsitektur rumah tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian, yaitu kolong atau awa bola, badan atau lotang, dan kepala atau rakkeang. Selain itu juga dipengaruhi oleh struktur kosmos, yakni alam bawah, alam tengah, dan alam atas.

Contoh 3: Jembatan Millau Viaduct, Perancis

Bobo

Jembatan Millau atau Viaduc de Millau merupakan sebuah jembatan yang menyeberangi lembah Sungai Tam, dekat Millau, di selatan Prancis. Dilansir laman Bobo, jembatan ini merupakan rancangan teknisi jembatan asal Prancis, Michel Virlogeux dan arsitek asal Inggris, Norman Foster. Menariknya, jembatan ini dibangun dengan sejumlah pilar tinggi yang salah satunya disebut P2 dengan tinggi 244,96 meter. Pilar ini disebut sebagai pilar jembatan tertinggi di dunia.

Demikian tadi pembahasan mengenai desain arsitektur kontemporer, mulai dari pengertian, ciri-ciri, sejarah perkembangan, hingga contoh-contohnya. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan Sedulur, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.