Amortisasi: Pengertian, Cara Hitung, Manfaat, dan Contohnya

Amortisasi adalah istilah yang banyak ditemukan dalam dunia bisnis. Istilah ini terutama berkaitan dengan masalah keuangan atau akuntansi. Untuk itu penting bagi Sedulur, terlebih yang menggeluti bidang tersebut, memahami apa yang dimaksud dengan amortisasi.

Secara sederhana, amortisasi adalah sebuah metode penurunan atau pengurangan nilai sebuah aktiva tidak berwujud dalam periode waktu tertentu. Metode dalam amortisasi sendiri masih terbagi menjadi dua jenis, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.

Ingin tahu lebih jauh tentang amortisasi? Berikut ini Super telah merangkum informasi selengkapnya. Mulai dari pengertian, cara menghitung, metode, manfaat, dan contoh-contohnya. Yuk, langsung disimak informasinya!

BACA JUGA: Cara Kerja Bisnis Asuransi yang Sedang Viral di Medsos  

Pengertian amortisasi adalah

amortisasi adalah
IDFC First Bank

Sebelum mencari tahu lebih jauh tentang amortisasi, ada baiknya Sedulur memahami pengertian amortisasi terlebih dahulu. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Sedulur untuk mempelajari materi ini secara detail.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), amortisasi adalah prosedur akuntansi yang secara bertahap mengurangi nilai biaya dan suatu aktiva dengan umur manfaat terbatas atau aktiva tidak berwujud lain melalui pembebanan berkala ke pendapatan. Selain itu, amortisasi juga dapat dijelaskan sebagai pengurangan utang dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman terbayar pada saat jatuh tempo.

Secara lebih ringkas, dapat diuraikan pengertian amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan secara berkala untuk menurunkan book value pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu tertentu, sebagaimana dikutip dari Investopedia via Glints. Dengan kata lain, amortisasi merupakan istilah yang merujuk pada proses penurunan maupun pengurangan aktiva tidak berwujud untuk setiap periode akuntansi yang sudah dilewati perusahaan.

Di sisi lain, Johar Arifin dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pajak Ms Excel menjelaskan amortisasi merupakan proses penurunan nilai dari suatu aset tidak berwujud dalam jangka waktu tertentu. Adapun istilah amortisasi disebut mengacu pada pengurangan membayar biaya pokok dan bunganya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa amortisasi adalah suatu teknik dalam akuntansi yang digunakan untuk menurunkan nilai dari suatu aktiva atau aset tidak berwujud dalam periode waktu tertentu. Amortisasi juga dipahami sebagai kegiatan yang mengharuskan perusahaan untuk membayar hutang, yang mencakup pembayaran pokok pinjaman dan bunga.

BACA JUGA: Pengertian Bisnis Model Canvas & Pentingnya untuk Digunakan

Cara menghitung amortisasi adalah

amortisasi adalah
Investopedia

Telah dipahami bersama bahwa pengertian amortisasi adalah penurunan nilai dari suatu aktiva atau aset tidak berwujud dalam periode waktu tertentu. Selain itu, amortisasi juga merujuk pada kegiatan yang mengharuskan perusahaan membayar utang.

Dilansir Glints, pembayaran bunga dalam utang dapat terus menurun hingga habis apabila nominal pokoknya semakin banyak. Supaya nominal pokok yang dibayarkan menjadi efektif, Sedulur perlu mengetahui cara menghitung amortisasi secara tepat.

Secara umum, terdapat enam tahapan yang perlu diperhatikan dalam perhitungan amortisasi.

1. Pengumpulan data

Tahap pertama yang harus dilakukan perusahaan dalam menghitung amortisasi adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data yang diperlukan di antaranya adalah suku bunga, tenor pinjaman, dan pokok pinjaman. Data-data tersebut diperlukan untuk menghitung amortisasi pertama perusahaan.

2. Kertas kerja

Setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul, tahap berikutnya adalah mempersiapkan kertas kerja. Kertas kerja ini dimaksudkan agar proses perhitungan amortisasi dapat dilakukan secara lebih mudah.

Adapun Sedulur bisa memanfaatkan aplikasi pengolah data, seperti Microsoft Excel agar kegiatan amortisasi menjadi lebih mudah dilakukan. Dengan aplikasi tersebut, Sedulur dapat langsung memasukkan data seperti bulan, bunga angsuran pokok, angsuran bunga, jumlah angsuran, dan saldo pinjaman dalam tabel yang tersedia.

3. Menentukan pinjaman

Selanjutnya, Sedulur perlu menentukan pinjaman pada bulan sebelumnya dan menghitung jumlah angsuran. Untuk menghitung jumlah angsuran, dapat digunakan rumus sebagai berikut.

Jumlah Angsuran = P x (i/12) / 1 – (1+(i/12)-t)

Keterangan:

  • P adalah pokok pinjaman
  • i adalah suku bunga
  • t adalah tenor pinjaman

4. Menghitung angsuran bunga

Tahap selanjutnya untuk menghitung amortisasi adalah menghitung jumlah angsuran bunga. Untuk menghitung angsuran bunga, Sedulur bisa menggunakan rumus di bawah ini.

Pokok pinjaman pada bulan sebelumnya dikurang suku bunga dikali 30/360

atau juga dapat dituliskan sebagai berikut

Angsuran bunga = P bulan sebelumnya – i x 30/360

Keterangan:

  • P adalah pokok pinjaman
  • i adalah suku bunga

5. Identifikasi angsuran yang harus dibayar

Setelah menghitung jumlah angsuran dan angsuran bunga, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi angsuran yang harus dibayar. Untuk mengetahui jumlah angsuran yang harus dibayar, Sedulur cukup menggunakan rumus sederhana berikut ini.

Angsuran yang harus dibayar = jumlah angsuran – angsuran bunga

6. Menghitung jumlah saldo pinjaman

Langkah terakhir dalam perhitungan amortisasi adalah menghitung jumlah saldo pinjaman. Untuk melakukan tahapan satu ini, Sedulur dapat menggunakan rumus berikut.

Jumlah saldo pinjaman = nilai pokok pinjaman pada bulan sebelumnya – jumlah angsuran pokok

BACA JUGA: Business Requirements Document, Dokumen Penentu Bisnis

Metode dalam amortisasi adalah

Freepik

Selain memahami cara menghitung amortisasi seperti yang telah dipaparkan pada poin sebelumnya, Sedulur juga perlu mengetahui metode-metode dalam amortisasi. Terdapat dua metode dalam amortisasi, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Setiap metode tersebut memiliki tahap kerja dan manfaat yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, berikut uraian mengenai masing-masing metode yang ada dalam amortisasi.

1. Metode garis lurus

Metode garis lurus disebut merupakan teknik utama dalam perhitungan amortisasi. Secara sederhana, metode garis lurus memiliki karakteristik di mana metode ini mendorong sistem alokasi beban biaya yang totalnya selalu dianggarkan setiap tahun dengan jumlah nilai sama. Dengan kata lain, metode ini adalah nilai biaya yang jumlah penyusutannya selalu stabil setiap periode akuntansi.

2. Metode saldo menurun

Metode amortisasi yang kedua adalah metode saldo menurun. Jika pada metode sebelumnya jumlah nilai cenderung selalu sama, pada metode ini sistem alokasi beban biaya yang dianggarkan justru semakin menurun setiap tahunnya. Penurunan jumlah nilai ini beriringan dengan bertambahnya masa manfaat aset tersebut.

Kemudian, pada tahun akhir dari masa manfaat tersebut akan dilakukan penurunan secara sekaligus atas nilai dari sisa buku yang ada. Sementara itu, tahun perolehan biaya penyusutan akan jauh lebih besar dan di tahun berikutnya biaya justru semakin kecil.

BACA JUGA: Afiliasi: Pengertian, Ciri, Contoh & Keuntungannya dalam Bisnis

Manfaat amortisasi adalah

CNBC

Setelah memahami pengertian amortisasi beserta cara menghitung dan metode-metodenya, Sedulur tentu ingin tahu apa saja manfaat dari amortisasi. Seperti yang diketahui, amortisasi merupakan sebuah metode penurunan atau pengurangan nilai sebuah aktiva tidak berwujud dalam periode waktu tertentu.

Sementara itu, jika dilihat dari segi manfaatnya, menghitung amortisasi dapat memberikan sejumlah manfaat untuk perusahaan, di antaranya sebagai berikut.

  • membantu perusahaan untuk memprediksi kondisi laporan keuangan
  • memberikan informasi mengenai utang yang mereka miliki
  • menunjukkan jumlah pembayaran yang jelas mencakup bunga dan pinjaman pokok
  • menginformasikan jadwal pembayaran utang dan bunga yang lebih terstruktur
  • pengurangan pajak dalam tahun pajak berjalan
  • memberikan laporan keuangan yang lebih jelas dan terstruktur
  • mengurangi risiko penumpukan utang bisnis

Contoh penerapan amortisasi

The Guardian

Untuk lebih memahami tentang amortisasi termasuk manfaatnya, berikut beberapa contoh penerapan amortisasi yang dapat Sedulur simak.

  • tagihan bulanan kredit kendaraan
  • pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
  • pinjaman Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)
  • pinjaman kartu kredit
  • biaya hak paten

BACA JUGA: Mengenal Brand Identity dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Trivia: perbedaan amortisasi dan depresiasi adalah

Freepik

Di samping amortisasi, ada pula istilah depresiasi. Menurut Investopedia, depresiasi adalah proses pengurangan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli oleh perusahaan. Agar Sedulur lebih memahami perbedaan amortisasi dan depresiasi, Sedulur dapat menyimak uraian berikut.

  1. Berdasarkan jenis aset

Amortisasi menerapkan dan membebankan biayanya dari aset tidak berwujud, seperti copyright dan hak paten. Sementara, depresiasi menggunakan aset tetap, seperti gedung, mesin, dan peralatan kantor.

  1. Metode perhitungan

Amortisasi umumnya menggunakan metode dasar garis lurus. Sementara, depresiasi menerapkan metode perhitungan yang dipercepat atau accelerated basis method.

  1. Proses perhitungan

Perhitungan amortisasi umumnya tidak menggunakan nilai sisa atau salvage value. Sementara, depresiasi yang menggunakan aset tetap biasanya tetap memasukkan nilai sisa dalam proses perhitungan penyusutan.

Demikian tadi pembahasan lengkap mengenai amortisasi, mulai dari pengertian, cara menghitung, metode, manfaat, hingga perbedaannya dengan depresiasi. Nah, semoga informasi ini dapat menambah wawasan Sedulur, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.