Mempunyai anak adalah idaman setiap orang, namun membentuk karakter anak agar dapat berpikir bijak dan mempunyai akhlak mulia di masa depan, membutuhkan perlakuan khusus. Sayangnya beberapa orang tua kerap salah mendidik anak demi menginginkan apa yang dia harapkan. Sikap seperti ini biasanya termasuk dalam strict parents. Istilah ini juga diartikan sebagai orang tua yang menuntut standar tinggi pada anaknya.
Pola asuh strict parents bisa berdampak bahaya bagi pertumbuhan mental seorang anak. Mulai dari si buah hati menjadi sering berbohong, mudah mengalami depresi hingga hilangnya rasa percaya diri. Agar lebih memahami pengertian strict parents dan bisa menghindarinya. Yuk, simak dan pahami penjelasan lengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA: 19 Ide Menu MPASI Untuk Bayi 6 Bulan yang Mudah dan Praktik
Mengenal pola asuh strict parents
Mengasuh anak tidak boleh sembarangan, mengingat di masa kanak-kanak mereka sangat sensitif akan segala hal-hal. Seperti dapat menirukan kebiasaan orang tua, sikap dan tutur kata orang tua. Pola asuh yang terkenal dan bisa memberikan dampak buruk ke anak adalah strict parents. Istilah ini masih sangat populer sampai sekarang di kalangan orang tua yang sudah memiliki anak. Lantas, strict parents artinya apa?
Strict parents adalah orang tua yang selalu menempatkan standar tinggi dan kerap menuntut anak. Dalam sisi psikologis, orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini umumnya punya sifat angkuh, otoriter atau otoritatif. Orang tua yang kerap menerapkan gaya asuh seperti ini, membuat anak strict parents biasanya dapat menjadi pribadi lebih baik. Akan tetapi pada banyak kasus gaya asuh model ini menonjolkan sifat otoritatif dari orang tua.
Tanda strict parents otoriter biasanya seperti perilaku dingin, tidak responsive dan bersikap tidak supportive terhadap anak-anaknya. Orang tua yang menerapkan gaya asuh ini, tidak akan mengizinkan anak untuk mengeluarkan pendapat atau mempertanyakan keputusan yang sebelumnya telah dibuat oleh orang tuanya.
Sebenarnya model asuh anak seperti ini dapat membuat anak lebih disiplin dan tak akan menentang orang tua. Strict family adalah orang tua yang menerapkan perlakuan over-protective kepada sang anak. Dengan begitu segala keputusan dari orang tua tidak boleh ditentang oleh anak sehingga mereka cenderung lebih penurut.
BACA JUGA: 12 Merk Susu Formula Terbaik untuk Kecerdasan Otak Anak
Ciri-ciri strict parents
Mengenal gaya asuh ini, tak hanya dilihat dari pengertiannya saja. Sedulur bisa melihat beberapa ciri jika orang tua menerapkan model asuhan ini. Agar lebih memahami ciri-ciri orang tua menggunakan gaya asuh tersebut, simak beberapa ciri di bawah ini.
BACA JUGA: 15 Jenis Vitamin Ibu Hamil Terbaik yang Aman Dikonsumsi
1. Jarang ada kasih sayang
Jangan berharap bahwa model pengasuhan strict parents memberikan kasih sayang kepada anak. Sebab, umumnya orang tua dengan gaya pengasuhan seperti ini membuat anak menjadi lebih murung dan minder. Contoh strict parents dari ciri ini bisa terlihat dari orang tua yang bersikap keras, ketat dan otoriter serta jauh dari anak-anak. Para orang tua seperti ini juga umumnya tidak pernah memberikan pujian kepada anaknya.
Sebab, model pengasuhan ini lebih mementingkan sikap disiplin dibandingkan menawarkan rasa kesenangan kepada anak. Karena cenderung menonjolkan kedisiplinan, membuat anak akan patuh dan tak akan melawan tindakan orang tua.
2. Hukuman berupa kekerasan fisik
Ciri-ciri strict family adalah mereka kerap melakukan tindakan kekerasan fisik kepada anak. Orang tua yang melakukan tindakan seperti ini, karena sang anak tidak menurut perintah orang tua dan cenderung berani. Maka jalan pintas terakhir orang strict parents adalah melakukan tindakan fisik. Banyak contoh orang tua melakukan kekerasan fisik, mulai dari memukul dan menjewer sang anak.
3. Tidak mempercayai sang anak
Orang tua yang menerapkan gaya asuh strict parents umumnya otoriter. Mereka berusaha anaknya displin, tak melawan perintah orang tua hingga tegas. Namun seiring berjalannya waktu, model asuh seperti condong membuat anak menjadi minder dan tidak percaya diri. Orang tua dengan pola asuh seperti ini tidak akan mempercayai anak saat membuat keputusan sendiri.
Dampak strict parents pada anak adalah mereka tidak leluasa dalam membuat keputusan. Anak tak punya pendirian dan seakan goyah terhadap segala pilihan. Orang tua seperti ini tidak akan memberikan keleluasaan pada anak, bahwa dirinya bisa melakukan hal terbaik.
4. Mempermalukan si buah hati
Model pengasuhan strict parents tak akan memberikan sang anak pujian atau penghargaan. Alih-alih membuat anak bangga, justru orang tua mempermalukan sang anak. Anak bisa dipermalukan oleh orang tua dan tindakan ini merupakan bentuk motivasi si kecil menjadi lebih baik lagi Sedulur.
BACA JUGA: 5 Jenis Pola Asuh Orang Tua Beserta Efeknya Terhadap Anak
Contoh kasus orang tua dengan gaya asuh strict parents
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus orang tua yang menerapkan gaya asuh strict parents kepada sang anak.
1. Kasus Arie Hanggara
Kasus ini sempat membuat heboh media masa di tahun 80-an, di mana ada orang tua tega menyiksa anaknya dengan dalih si anak tidak menurut perintah orang tua. Arie Hanggara merupakan anak kedua pasangan Machtino Ediwan dan Dahlia Nasution. Namun pasangan ini sempat cekcok sehingga berujung pada perpisahan. Sampai akhirnya Machtino Eddiwan tinggal bersama istri keduanya bernama Santi.
Peristiwa memilukan terjadi di mana Arie Hanggara dituduh sebagai anak yang mencuri uang dan nakal. Sampai pada akhirnya, Machtino Eddiwan seorang pria pengangguran dan istrinya tirinya Santi melakukan tindak kekerasan kepada Arie Hanggara. Ari dihukum di kamar mandi dan kepalanya dibenturkan ke tembok. Hingga pada akhirnya Arie meregang nyawa dan kedua orang tuanya tersebut di hukum penjara.
Machtino Eddiwan divonis oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 5 tahun penjara. Sementara Santi istri tak sahnya dihukum 2 tahun penjara. Saking hebohnya kasus ini, maka diangkat menjadi sebuah film berjudul Arie Hanggara (1985) dan dibintangi Deddy Mizwar sebagi Machtino Eddiwan.
2. Kasus anak bunuh diri
Kasus ini kerap menghiasi layar kaca hingga berita-berita online. Umumnya anak yang melakukan tindakan ini disebabkan oleh kasus strict parenting. Namun bisa juga karena masalah pribadi dengan kawan. Tapi umumnya berawal dari pola asuh orang tua yang salah. Ini merupakan contoh strict parenting yang biasa kita tahu di layar kaca hingga media masa.
Dampak strict parents
Orang tua yang kerap menerapkan asuhan model ini, lebih mengutamakan sikap disiplin kepada anak dan bersifat otoriter terhadap anak. Sehingga pasti ada dampak yang ditimbulkan bagi anak jika mempunyai orang tua seperti ini. Adapun dampak strict parents seperti berikut:
1. Depresi
Anak akan mengalami rasa depresi, minder dan tak punya rasa percaya diri. Strict Parents mengutamakan sikap otoriter terhadap anak dan tidak memberikan anak keleluasaan dalam menyampaikan ekspresinya. Study dari The Journal of Psychology mengungkapkan anak-anak yang diasuh menggunakan model ini, akan merasa tidak bahagia dan sering menunjukkan gejala-gejala depresi.
2. Memunculkan gangguan perilaku negatif pada anak
Pola asuh ketat dapat membuat anak bisa berperilaku negatif. Seperti berbohong, depresi, suka melakukan tindakan kekerasan dan masih banyak lagi. Pola asuh strict parenting menyebabkan anak dapat mencontoh perilaku orang tua yang menganut gaya asuh otoriter.
Orang tua membuat ancaman, paksaan serta hukuman demi mendisiplinkan sang anak. Alhasil dampak negatifnya adalah anak akan mempunyai sifat membangkang. Punya sifat agresif, pemarah, impulsif pun sudah dapat tertanam pada diri anak-anak.
3. Menjadi anak merasa tak percaya diri
Dampak lain orang yang kerap menerapkan pola asuh seperti ini membuat sang anak merasa menjadi tidak percaya diri. Memiliki orang tua dengan gaya asuh seperti ini menciptakan anak-anak dapat terbiasa terdikte. Anak merasa tidak percaya diri dan kerap goyah saat membuat keputusan sendiri.
Alhasil anak strict parents biasanya tidak bisa luwes melakukan adaptasi di lingkungan luar rumahnya. Bahkan, hal ini bisa berdampak buruk saat anak akan masuk ke dua kerja.
Cara mengatasi strict parents
Mempunyai orang tua dengan pola asuh seperti ini memang membuat anak merasa tertekan. Namun bukan berarti Sedulur tidak bisa mengatasinya. Ada beberapa cara yang bisa Sedulur lakukan saat menghadapi orang tua dengan tanda strict parents. Berikut cara mengatasi strict parents yang bisa dilakukan.
1. Ikuti arahan dan tuntutannya jika ini dianggap positif
Mengikuti arahan orang tua dengan pola asuh seperti ini, memang membutuhkan kesabaran. Ambil sisi positif yang menurut Sedulur benar dan tinggalkan hal negatif. Seperti jika Sedulur melakukan kesalahan dengan tidak mematuhi perintahnya, maka lebih baik menurut.
2. Berbicara dari hati ke hati
Cara selanjutnya dan bisa Sedulur lakukan adalah bicara dari hati ke hati. Ajak orang tuamu berdiskusi saat menyelesaikan persoalan. Jangan menonjolkan emosi ataupun ego sesaat.
Demikian ulasan tentang pengertian, ciri-ciri hingga dampak kehadiran strict parenting di rumah Sedulur. Semoga pemahaman di atas menambah wawasan kita akan dampak positif dan negatifnya pola asuh ini.