dongeng kancil dan semut

Membacakan dongen secara rutin kepada anak memang menjadi salah satu aktivitas positif yang menarik. Tidak hanya menghibur, cerita fabel seperti dongeng kancil dan semut ini juga memiliki pesan moral yang sangat baik untuk ditanamkan pada anak sejak kecil.

Bagaimana si kancil yang terkenal dengan kecerdikannya berhubungan dengan kawanan semut yang selalu bekerja sama. Penasaran dengan dongeng kancil dan semut yang satu ini? Langsung saja berikut ini cerita selengkapnya!

BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Tentang Putri Duyung

Dongeng Kancil dan Semut

dongeng kancil dan ikan paus
Unsplash/Josh Applegate

Si Kancil yang tidak dapat memanjat pohon pisang, selalu bisa makan pisang matang sepuasnya. Hal ini dia lakukan setelah mengibuli Si Kera. Setelah memakan buah pisang dengan jumlah yang cukup banyak, Kancil merasa kekenyangan, dan dia pun mencari tempat teduh untuk beristirahat.

Sambil berbaring, dia memandangi barisan semut dengan jumlah yang sangat banyak dan bergumam,

“Mereka sedang membawa apa, sepertinya itu adalah butiran parutan kelapa”

Kancil merasa tertarik memperhatikan barisan semut yang terlihat rapi itu.

“Ya, sepertinya dunia semut mempunyai tingkat kedisiplinan yang sangat ketat terutama dalam berlalu lintas. Jika bertemu, mereka akan saling menyapa dan juga bersalaman, sepertinya rukun sekali”

Kancil terus melihat dengan seksama barisan semut-semut yang ada di depannya, dan mulai berpikir,

“Dunia semut sepertinya terlihat aman, rukun, serta damai. Kenapa dunia binatang yang lain tidak seperti mereka. Banyak yang saling membunuh dan mengalahkan satu sama lain.”

Entah bagaimana, tiba-tiba Kancil merasa tubuhnya mulai mengerut, ukurannya berubah menjadi seperti semut. Kancil pun terasa bingung melihat semut-semut berjalan di sampingnya dengan ukuran yang besar. Setelah itu, Kancil mulai mengikuti barisan semut tersebut dan masuk ke sebuah lorong panjang,

“Permisi, apakah aku boleh mengetahui rahasia dari kerukunan kalian?” tanya Si Kancil.

“Tentu saja boleh Kancil,” jawab seekor semut.

“Kami memang selalu hidup dengan rukun dan juga damai. Sebab tanpa hal itu, kami tidak akan bisa hidup dengan tenang serta makmur. Kami bekerja sama dengan perasaan yang riang gembira. Mengumpulkan persediaan makanan di musim untuk dimakan saat musim hujan berlangsung,” ucap Semut.

“Coba lihat dinding di kanan dan kiri lorong ini, penuh dengan persediaan makanan, bukan? Semut mana saja yang merasa lapar boleh mengambilnya. Ini adalah persediaan makanan milik bersama,” lanjutnya.

“Wah, aku sangat iri dengan kehidupan kalian yang rukun, damai, dan saling membantu. Tidak ada yang suka usil, misalnya saja menjegal temannya yang sedang berlari kesana kemari,” saut Si Kancil.

“Cil, sebenarnya kamu juga dapat berbuat hal yang sama. Sejak kecil, kami telah diajarkan untuk hidup rukun, bekerja keras, tolong-menolong, dan juga tidak serakah. Semua semut dewasa selalu memberi nasihat dan contoh dengan perbuatan yang nyata,” kata Semut.

“Apakah di dunia semut ini, tidak ada yang merasa iri dan dengki satu sama lain?” tanya Kancil lagi.

“Tentu saja tidak ada, Cil. Sejak kecil kami sudah diajarkan untuk tidak memiliki hati yang iri dan dengki, bahkan bersikap malas. Kami semua harus rajin bekerja.” jawab seekor Semut.

“Apakah ada di antara kalian ada yang dengan sengaja menimbun makanan untuk dimakan sendiri?” tanya ulang Si Kancil.

“Tidak ada, Cil. Akan tetapi, kita semua wajib untuk bekerja mengumpulkan bahan makanan demi keperluan dan kepentingan bersama,” ucap Semut lainnya.

BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Tentang Domba dan Serigala

Kancil mendapatkan banyak pelajaran

cerita kancil dan siput
Pexels/Pixabay

Setelah wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat dari Negeri Semut dirasa cukup, Kancil pun pamit untuk pulang kembali. Di dalam perjalanan, dia terus termenung betapa jauh perbedaan antara dunia semut dengan dunia dimana dia tinggal.

Tiba-tiba tubuh kancil terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Dia merasa pusing, lalu tersadar kembali. Kini tubuhnya menjadi besar lagi. Dia benar-benar tidak tahu apakah yang tadi terjadi hanya mimpi ataukah memang dia memang berkelana di dunia semut.

Pada akhirnya, Si Kancil pun tersenyum saat memandangi semut-semut itu terus berbaris rapi dan sibuk memanggul makanan untuk dibawa ke dalam lorong. Dia berujar bahwa dunia manusia harus menirunya!

BACA JUGA: Cerita Sebelum Tidur: Dongeng Putri Malu dan Cermin Ajaib

Pesan moral dongeng Kancil dan Semut

dongeng monyet dan kura-kura
Unsplash/Picsea

Pelajaran yang dapat Sedulur petik dari Dongeng Negeri Semut dan Kancil di atas, yakni bekerja keras, sikap disiplin, tidak berhati iri dan dengki, rukun, menjauhi sifat malas, saling tolong-menolong, serta tidak serakah, harus dijadikan sebagai panutan bagi setiap orang untuk mencapai kebahagiaan.

Itulah Dongeng Kancil dan Semut serta pelajaran yang bisa diambil. Semoga kisah dongeng tersebut dapat membantu Sedulur terkait pelajaran yang bisa dipetik, serta mampu menambah wawasan akan pengetahuan yang memenuhi kebutuhan akan cerita fabel.