Sebelum tidur, biasanya ibu akan menceritakan dongeng anak pendek kepada di kecil agar ia cepat terlelap. Perlu Sedulur ketahui, bahwa membacakan dongeng sebelum tidur untuk si kecil bermanfaat untuk mempererat hubungan orang tua dengan sang buah hati.
Tak hanya menghibur, banyak dongeng anak pendek yang justru menyelipkan pesan moral di dalam ceritanya. Adanya pesan moral yang tersirat ini secara tidak langsung mengajarkan anak agar lebih mengenal makna kehidupan. Berikut beberapa dongeng anak pendek yang dapat Sedulur bacakan kepada si kecil sebelum tidur.
BACA JUGA : 18 Rekomendasi Pewangi Pakaian Bayi Aman Terbaik
1. Dongeng Kancil dan Kura-kura
Dongeng yang pertama yaitu kisah kancil dan kura-kura. Sedulur tentu sudah tidak asing dengan dongeng yang satu ini. Dongeng ini mengisahkan terdapat seorang kancil yang sombong karena kemampuan berlarinya dan mengajak kura-kura untuk melakukan lomba lari dengannya.
Dengan rendah hati dan percaya diri, kura-kura pun menerima ajakan kancil. Keesokan paginya, keduanya menuju kawasan hutan tempat lomba lari. Sesuai dengan perkiraan si kancil, ia berhasil lari dengan sangat cepat dan mengalahkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun, ketika kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk istirahat di bawah pohon rindang karena beranggapan bahwa lawannya itu masih sangat lama tiba. Sampai akhirnya si kancil tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah lebih dulu sampai digaris finish.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah untuk tetap rendah diri mau sehebat apapun dirinya. Selain itu, anak juga diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan kemampuannya.
2. Kisah Persahabatan Tikus dan Singa
Dongeng yang selanjutnya mengisahkan tentang terdapat seekor tikus jahil yang menggoda singa saat tengah tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan kemudian marah dan berniat untuk memakan tikus kecil tersebut. Sambil menangis ketakutan, si tikus meminta ampun kepada singa untuk memaafkan kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja hutan, singa pun merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan singa padanya suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus mendengar suara meringis dari sang singa. Rupanya, singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung membantu singa dengan menggerogoti jaring hingga putus.
Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri masing-masing. Dari dongeng anak pendek berikut ini, pesan moralnya adalah tentang saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan. Dongeng ini juga mengajarkan kepada anak untuk membalas kebaikan orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
3. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.
Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
4. Dongeng Kisah Gajah yang Pelupa
Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal. Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya. Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan. Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.
Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya. Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri. Geri pun akhirnya mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi.
Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya. Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal. Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakat ulang tahun bersama Geri.
BACA JUGA : 60 Nama Bayi Perempuan Turki Islami, Tiga Kata Penuh Makna!
5. Kelinci dan Kura-Kura
Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat. Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.
Pada waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura. Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya. Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.
Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish. Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.
6. Semut dan Belalang
Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung. Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.
Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan. Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat.
Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah. Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.
7. Burung Bangau yang Angkuh
Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
“Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepada diri sendiri. “Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya.”
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
“Tidak,” kata sang Bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!”
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.
8. Dongeng Anjing yang Nakal
Dikisahkan terdapat seekor anjing yang terkenal dengan kenakalannya. Hal ini membuat majikan dari anjing tersebut harus mengikatnya dengan sebuah balok kayu pada area leher sang anjing.
Tujuan dari majikannya adalah untuk memberi tahu kepada orang-orang agar menghindari sang anjing yang terkenal nakal dan galak. Namun dengan berbangga diri, anjing tersebut justru menyeret balok tersebut dengan penuh keributan.
Dengan maksud menarik perhatian orang lain, sayangnya cara sang anjing tidak membuat orang lain senang akan perbuatan yang ia lakukan.
Sampai akhirnya sang majikan yang melihat kejadian tersebut berkata padanya, “Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan itu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu bahwa kamu adalah anjing yang nakal dan galak?”
Dari dongeng anak pendek ini, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk selalu berbuat kebaikan. Janganlah meniru seorang yang terkenal karena perbuatan nakal atau tidak baiknya.
BACA JUGA : 10 Camilan Bayi 6 Bulan Untuk Bantu Tumbuh Kembang Anak
9. Angsa dan Telur Emas
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan kisah seorang petani dan istrinya yang memiliki seekor angsa dengan kehebatan dapat mengeluarkan sebutir emas setiap harinya.
Berkat telur emas yang setiap hari dihasilkan angsa, hidup petani dang istrinya serba berkecukupan. Tetapi kehidupan yang nyaman itu tak berlangsung lama karena petani berpikiran untuk memotong angsa tersebut.
“Kenapa aku harus mendapatkan satu telur per hari? Untuk bisa menjadi kaya raya, kenapa tidak kuambil semuanya sekaligus?” pikirnya.
Mengetahui ide sang suami, istri dari petani kemudian menyetujuinya dan ikut membantu memotong angsa milik mereka. Namun sayang, keduanya dibuat terkejut karena hewan piaraan yang selama ini mengeluarkan telur emas setiap hari, justru hanya berisikan daging dan darah seperti angsa pada umumnya.
Mengetahui hal tersebut, petani dan sang istri menangis sejadinya karena sumber penghasilan mereka selama ini sudah tidak ada lagi. Keduanya pun harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa Sedulur ajarkan pada anak adalah untuk selalu menjadi orang yang sabar dan tetap berusaha demi mendapatkan apa yang diinginkan. Sebab tidak ada keberhasilan bisa didaptkan secara instan.
10. Dongeng Balas Budi Burung Merpati dan Semut
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan tentang seekor semut yang tergelincir ke sungai ketika sedang mencari makan. Tubuhnya yang sangat kecil membuatnya hampir tenggelam dan berteriak meminta tolong.
Untungnya, ada seekor burung merpati yang melihat dan mau menolong semut dengan cara membawa sehelai daun untuk menarik semut kembali ke atas permukaan. Semut pun naik ke atas daun dan selamat.
Sampai pada suatu hari, semut yang sedang mencari makan melihat seorang pemburu yang mengincar merpati. Melihat itu, semut pun menyadari bahwa merpati yang diincar pemburu adalah sosok yang pernah menyelamatkannya beberapa waktu lalu.
Akhirnya semut menolong merpati dengan cara menggigit kaki pemburu dengan keras. Gigitan tersebut rupanya membuat pemburu kaget dan tanpa sengaja menarik pelatuknya. Kejadian tersebut kemudian membuat merpati berhasil kabur dari kejaran pemburu.
Saat keadaan sudah aman, merpati menghampiri semut dan berterima kasih. Hewan yang berukuran sangat kecil ini berkata bahwa ini adalah salah satu bentuk balas budinya kepada merpati karena pernah menolongnya terlebih dahulu.
Dari dongeng di atas, Sedulur dapat mengajarkan pada anak pesan moral untuk selalu tolong menolong tanpa memandang jenis ataupun fisik orang yang akan ditolong.
11. Dongeng Kisah Pasir dan Batu
Diceirtakan terdapat dua orang sahabat yang tengah melakukan perjalanan bersama, sebut saja mereka Budi dan Danu. Saat di perjalanan, mereka terlibat pertikaian yang membuat Danu menampar Budi. Meski tak membalas perbuatan Danu, Budi pun menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir.
Meski terdapat pertikaian antara keduanya, tetapi kedua sahabat ini tetap melanjutkan perjalanan mereka. Sampai pada pertengahan jalan, Budi tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Meski sempat kesal dengan sahabatnya, Danu tetap menolong Budi yang hampir tenggelam.
Mendapat kebaikan dari Danu, Budi kembali menuliskan apa yang sudah terjadi padanya pada batu. Hal ini kemudian membuat Danu terheran, mengapa Budi menuliskan kejahatan sebelumnya pada pasir, sementara kebaikannya ditulis pada batu?
Melihat sahabatnya kebingungan, Budi menjawab bahwa tulisan pada pasir bisa dihempaskan oleh angin. Di mana hal ini menunjukan bahwa kejahatan bisa dimaafkan. Sedangkan kebaikan diukir pada batu tidak akan mudah dihapus oleh pasir. Sama halnya dengan kebaikan yang harus selalu diingat.
Adapun perumpamaan dari dongeng anak pendek di atas mengajarkan kepada si kecil untuk selalu mengingat kebaikan dan memaafkan kejahatan orang lain atas dirinya
BACA JUGA : Beragam Manfaat Susu Kedelai Untuk Ibu Hamil dan Janinnya
12. Dongeng Dua Ekor Kambing
Dua ekor kambing yang gagah ingin menyebrangi jurang menggunakan satu batang pohon kecil. Namun, batang pohon tersebut sangat kecil dan tidak bisa dilewati dua ekor kambing. Bukannya mengalah, kedua ekor kambing justru menyebrangi jembatan secara bersamaan sampai akhirnya keduanya bertemu di tengah jembatan.
Karena tidak mau mengalah, keduanya saling mendorong menggunakan tanduknya sampai keduanya jatuh ke dalam jurang dan tersapu air deras di bawahnya.
13. Dongeng Sangi Sang Pemburu
Pada zaman dahulu, terdapat seorang pemburu bernama Sangi yang tinggal di dekat sungai. Suatu hari, Sangi pergi berburu tapi kesal karena tidak menemukkan satu pun buruan. Sangi kemudian memilih beristirahat di sungai dan tidak sengaja melihat jejak babi hutan.
Dia mengikuti jejak tersebut dan melihat seekor babi hutan berada di mulut seekor naga. Sangi ketakutan dan bersembunyi di semak, tapi naga melihat Sangi dan naga berubah menjadi pria tampan
Pemuda itu mendekati Sangi dan menyuruh Sangi memakan babi hutan tersebut. Meski kebingungan, Sangi kemudian mendekat babi hutan dan kaget ketika melihat dirinya mampu memakan babi hutan dengan mudah.
Sangi pun kemudian berlari ke saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa dia melihat naga. Namun, setelah rahasianya dibeberkan oleh Sangi, Sangi kemudian dikutuk dan berubah menjadi naga.
Demikianlan daftar dongeng anak pendek dengan pesan moral terbaik yang dapat Sedulur bacakan kepada si kecil sebelum tidur. Selain membacakan dongeng anak, pastikan juga Sedulur memberikan perawatan terbaik untuk si kecil ya!
Sedulur dapat berbelanja berbagai kebutuhan perawatan dan perlengkapan anak di Aplikasi Super. Ada banyak produk yang dapat Sedulur pilih dengan harga yang terjangkau tanpa harus pergi ke Supermarket. Yuk langsung donwload dan belanja di Aplikasi Super sekarang! Ada banyak promo dan gratis ongkir tanpa minimal pembelian lho. Awas, jangan sampai ketinggalan ya!