Autis adalah salah satu gangguan kejiwaan yang bisa diderita oleh seseorang, biasanya kondisi ini dialami sejak dini ketika usia masih balita. Terdapat beberapa ciri dan gejala autisme, hal ini sangat penting untuk dikenali. Karena bisa dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasinya.

Dalam artikel kali ini, bukan hanya akan mengulas autis adalah suatu penyakit kejiwaan anak, namun juga akan mengulas beberapa hal terkait ciri-ciri dan penyebabnya. Untuk lebih lengkap lagi, mari kita simak ulasannya secara lengkap di sini. Yuk, kita simak!

BACA JUGA: 10 Cara Belajar Membaca Anak TK / SD, Mudah Diterapkan

Apa itu Autisme?

autis adalah
alodokter

Penyakit autis adalah istilah bagi orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnya dan hal tersebut mempengaruhi perilaku sehari-hari, hal ini dikenal dengan istilah neurobehaviour. Anak autis adalah mereka yang menderita autism spectrum disorder sejak dari kecil.

-->

Spektrum autis adalah gejala yang sebenarnya bisa dikenali pada anak ketika tahun ketiga setelah kelahiran. Biasanya penderita autisme bisa dilihat dari beberapa ciri dan gejala yang akan muncul.

Gejala Autisme

hellosehat

Penderita autisme akan menunjukan beberapa gejala, biasanya gejala tersebut dikenali karena perilakunya yang di luar batas normal. Beberapa gejala tersebut adalah sebagai berikut:

BACA JUGA: 10+ Menu Mpasi 7 Bulan untuk Si Kecil, Praktis & Bergizi!

1. Mengalami masalah sosial

Ciri-ciri anak autis yang pertama adalah akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Penderita autisme akan lebih nyaman bermain sendiri dan melakukan interaksi sosial dengan orang lain hanya untuk memenuhi tujuannya saja. Itu pun dengan syarat dan ketentuan yang ketat. Selain itu, penderita autis juga akan sulit mengendalikan emosi dan bahkan tidak segan melakukan kontak fisik ketika emosinya tidak terkontrol.

2. Sulit berkomunikasi

Istilah lain dari autisme adalah ADHD. ADHD adalah autis yang merujuk kepada perilaku tertentu, namun pada dasarnya kondisinya dan gejala yang ditujukannya sama. Yang paling umum adalah kesulitan dalam berkomunikasi. Terutama saat berkomunikasi langsung secara berhadapan. Biasanya penderita autis akan terbata-bata saat berkomunikasi bahkan hanya sedikit berbicara saja.

3. Menunjukan minat dan perilaku yang tidak biasa

Hal ini menjadi salah satu gejala dari penderita autis yang mudah untuk dikenali. Biasanya, kebiasaan anak autis cenderung menunjukan minat dan perilaku yang tidak biasa. Salah satunya memiliki rutinitas tidak normal yang dibuat sendiri hingga terobsesi pada satu benda atau satu sosok secara berlebihan.

4. Hiperaktif

Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa autis adalah gangguan syaraf yang mempengaruhi tingkah laku yang dikenal juga dengan istilah neurobehavior. Salah satu tingkah laku seorang penderita autis adalah hiperaktif. Biasanya gejala ini ditunjukan sedari anak-anak. Mereka akan menunjukan kondisi aktif yang berlebihan, yang akan menyulitkan orang sekitar dan dirinya sendiri.

5. Gejala lainnya

Gejala autis sendiri berbeda bagi setiap penderita. Ada yang memiliki gejala seperti impulsive, self-harm, agresif, hingga memiliki rasa takut yang berlebihan atau bahkan sama sekali tidak memiliki rasa takut. Namun, kondisi di luar normal lainnya, belum tentu merupakan sebuah gejala autisme, namun sebuah tindakan yang di luar kenormalan biasanya merujuk pada gejala autisme.

BACA JUGA: Doa Memakai Pakaian dan Melepas, Ajarkan Pada Anak Sejak Dini

Faktor Penyebab Autisme

republika

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak autis, salah satunya adalah faktor genetis. Namun penyebab autis selain faktor genetis juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan autisme adalah sebagai berikut ini:

1. Jenis kelamin

Faktor pertama yaitu jenis kelamin. Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para ahli, autisme biasanya diderita oleh orang yang berjenis kelamin laki-laki. Karena laki-laki memiliki perkembangan otak yang berbeda dengan perempuan. Namun hal ini bukan berarti perempuan tidak ada yang menderita autis, adapun perempuan yang menderita autis biasanya menunjukan gejala yang lebih berat.

2. Faktor genetis

Faktor ini sangat mempengaruhi, para penderita autisme biasanya berasal dari faktor genetis. Para penderita autis biasanya berasal dari orangtua atau keluarga yang juga mengidapt autis. Dengan latarbelakang tersebut, memungkinkan anak pengidap autisme berisiko sangat tinggi.

3. Efek samping alkohol

Faktor lain adalah efek samping dari konsumsi alkohol. Hal ini dapat terjadi ketika ibu hamil yang dalam masa kandungan mengkonsumsi alkohol berlebihan di masa kehamilannya. Hal tersebut bisa memicu anak untuk mengalami autisme lebih tinggi ketika kelahirannya nanti. Faktor ini biasanya membuat anak mengidap autis sejak dari lahir.

Selain kondisi perilaku konsumsi alkohol pada ibu hamil akan mempengaruhi, faktor lain adalah usia ibu hamil saat mengandung. Ibu hamil yang mengandung di usia lebih dari 35 tahun akan mengalami risiko tinggi melahirkan anak yang menderita autis. Semakin tua ibu hamil, semakin tinggi anak akan menderita autisme saat kelahiran.

4. Efek samping obat

Autis adalah penyakit yang mempengaruhi kondisi saraf di otak, hal ini bisa dialami seseorang ketika masih dalam janin. Salah satu pemicu paling tinggi adalah ibu hamil yang mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan ketika dalam masa hamil. Terkait ini, ibu hamil wajib untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk detail yang lebih lengkap lagi.

Kondisi lain juga dapat dipengaruhi ketika anak lahir dalam kondisi yang prematur. Kelahiran prematur atau kelahiran dini sangat rentan mengalami autis atau gejala dan kelainan lainnya pada anak. Namun tidak semua yang lahir prematur akan pasti mengalami gejala atau kelainan.

5. Mengidap penyakit tertentu

Autis adalah penyakit saraf, yang biasanya akan didampingi dengan penyakit lainnya, seperti down-syndrome atau penyakit yang berkaitan dengan otak atau saraf. Salah satunya penyakit otak yang dikenal dengan nama cerebral palsy atau penyakit distrofi otot.

BACA JUGA: 25 Doa Sehari-hari yang Wajib Diajarkan Pada Anak-anak

Terapi Autis

autis adalah
tempo

Setelah mengetahui pengertian autis adalah sebuah penyakit dan kelainan, maka apa tindakan terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Berikut ini adalah beberapa jenis tindakan terapi yang bisa dilakukan, dengan diarahkan dan dalam pengawasan para ahli neorologi dan juga ahli kejiwaan.

  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy)
  • Applied Behavio Analysis (ABA)
  • Sosial Skills Training (SST)

Cara Menyembuhkan Autis

indozone

Selain dilakukannya terapi untuk mengatasi autisme pada anak, namun Sedulur perlu ketahui bahwa terapi di atas merupakan cara yang berfungsi untuk membuat anak menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Bukan sebagai cara untuk menyembuhkan autis secara total. Namun, berdasarkan catatan, banyak penderita autis yang berhasil sembuh dan memiliki kehidupan dan lingkungan sosial.

Hal tersebut tentu saja dapat terwujud dengan melakukan sejumlah cara, termasuk beberapa cara yang tercantum dalam terapi yang telah dijelaskan di atas. Memang, autis adalah penyakit, namun setiap penyakit tentu ada obatnya dan ada cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya.

BACA JUGA: 10 Dongeng Anak Terbaik & Lucu untuk Kecerdasan si Kecil

Perbedaan Autis dengan Down-syndrome

tribunnews

Banyak orang yang tidak bisa membedakan antara autisme dan down-syndrome. Bahkan beberapa orang beranggapan keduanya merupakan jenis penyakit yang sama. Sebagaimana yang telah dijelaskan, autis adalah penyakit saraf yang mempengaruhi kegiatan sosial dan tingkah laku seseorang.

Sementara itu, down-syndrome merupakan kelainan yang terjadi akibat adanya masalah pada kromosom. Orang yang mengalami down-syndrome akan memiliki mental seperti anak-anak, kendati secara fisik mereka tumbuh normal dan seperti orang dewasa. Namun perkembangan mentalnya akan sama seperti seorang anak di usia 9 hingga 8 tahun.

Penderita down syndrome juga memiliki ciri khas tertentu yang terlihat dari fisiknya seperti bentuk wajahnya. Beberapa orang dengan down-syndrome dapat hidup secara normal dan sebagian orang hidup harus bergantung pada bantuan orang lain. Gejala yang bisa kita ketahui dapat dilihat dengan ditandai adanya keterlambatan pertumbuhan fungsi fisik dan IQ yang sangat rendah.

Sekian penjelasan terkait autis adalah sebuah gangguan saraf yang mempengaruhi kejiwaan dan tingkah laku seseorang. Berikut dengan beberapa ciri-ciri dan faktor penyebab autis bisa terjadi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Sedulur, terutama dalam mengatasi dan menghadapi anak atau seseorang yang menderita autisme.