puisi maulid nabi yang menyentuh hati

Salah satu kegiatan yang seringkali digelar saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah ceramah dan kajian. Untuk seorang ulama atau pengisi acara Maulid Nabi, tentu mencari bahasan yang menarik dan interaktif jadi hal yang penting. Salah satu yang bisa dcoba adalah dengan menggunakan puisi Maulid Nabi yang bisa menyentuh hati para jemaah.

Bagi Sedulur yang bersiap untuk membuat rangkaian acara Maulid Nabi dan ingin mencari isi ceramah yang menarik. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama deretan rekomendasi ide puisi Maulid Nabi yang bisa digunakan. Seperti apa referensi puisi yang dimaksud? Yuk, mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!

BACA JUGA: 16 Contoh Puisi Tentang Alam yang Menyentuh & Bermakna

1. Rasulullah Menyuruh Kita – Taufik Ismail

sejarah maulid nabi
Quranic

Referensi puisi Maulid Nabi yang menyentuh hati yang pertama karya dari Taufik Ismail dengan judul “Rasulullah Menyuruh Kita”. Adapun bait-baik puisi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita 

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita 

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita 

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita 

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita 

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu 

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat 

Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana

2. Guru Agung – Lutfiatul Aeni

Rekomendasi puisi Maulid Nabi yang menyentuh hati selanjutnya karya Lutfiatul Aeni yang berjudul “Guru Agung”. Adapun bait-bait puisinya adalah sebagai berikut.

Ya Muhammad
Kehadiranmu
Laksana pelita saat malam tiba
Bagai bara kala dingin menyergap 

Kau………………
Ibarat hujan di padang gersang
Seperti seteguk air ketika haus meradang
Pelipur lara saat duka tiba
Pengobat rindu sang kekasih 

Kau……………..
Seorang guru agung
Bagi kami yang dilanda bingung
Kau ajarkan arti kebenaran sejati 

Ajaranmu benar adanya
Tauhidmu kekal dirasa
Terpatri kuat penuh tabah
Laailaha ilallah muhammadur rosulullah 

Kau hantarkan ruh suci
Menuju kehadirat ilahi
Dalam nuansa surgawi
Kau hadir bersama kami 

Ya Rasulullah
Dengan asa penuh pasrah
Aku bersimpuh dalam patuh
Mengharap syafaatmu penuh berkah 

Tiada apa dapat kuberi
Dari sucinya nurani
Jantung di dada
Kuberi kau cinta…

3. Puisi Aku Mencintaimu Ya Rasul

Ada juga puisi maulid nabi yang menyentuh hati yang berjudul “Aku Mencintaimu Ya Rasul”. Secara lengkap, berikut puisi yang dimaksud.

Ya Rabb
Izinkan aku untuk mencintai kekasihmu, Muhammad
Bantu aku untuk terus mengingatnya
Dan bershalawat kepadanya 

Ya Muhammad
Andaikan sekarang ini aku masih bisa melihatmu
Mendengarkan nasihat-nasihatmu
Apakah engkau akan menerimaku sebagai umatmu?
Begitu malu diri ini, bila mengharap rahmatmu
Karena aku tahu, diri ini masih belum layak 

Tapi
Apapun pendapatmu
Tetap satu yang menjadi panutanku, terhadapmu
Yaitu dengan cara mengingatmu
Meneladanimu, dan bershalawat kepadamu
Karena aku mencintaimu ya Rasul

4. Puisi Ya Muhammad

Rekomendasi puisi maulid nabi yang menyentuh hati selanjutnya berjudul Ya Muhammad. Adapun lirik lengkap puisi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma 
Engkau datang sebagai Rahmah
Disaat Jahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat 

Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan

Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang memberikan kami ajaran suci
Melalui kalam ilahi

5. Puisi Rindu Rasul

Selanjutnya ada puisi maulid nabi yang menyentuh hati dengan judul “Rindu Rasul”, adapun bait-bait puisinya adalah sebagai berikut:

Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul 

Serasa Dikau Di Sini
Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Bersahaja

6. Puisi Maulid Nabi Muhammad

puisi maulid nabi
Islami City

Selanjutnya puisi berjudul “Maulid Nabi Muhammad” di bawah ini bisa menggambarkan dengan baik tentang hari raya Maulid Nabi itu sendiri. Berikut puisinya:

Tabuh rebana
Mengalun indah seirama
Sholawat salam junjungan kami
Nabi Muhammad SAW
Sepenuh hati 

Sholawat ibu-ibu
Rancak rebana menggebu
Teriring lagu-lagu Islami syahdu
Terdengar sedari rumah
Merdu indah 

Selatan masjid
Panggung pengajian megah
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad
Sholawat untuk beliau
Jamaah berduyun 

Wahai umat
Hadir mari merapat
Rajin ibadah ucap sholawat
Berharap syafaat
Nabi Muhammad 

Penuh kesantunan
Nabi akhir zaman
Suri tauladan memberi tuntunan
Mari pertebal iman
Jalankan kebaikan

7. Pemimpin Agama – Falah Syifa

Ada juga puisi tentang Nabi Muhammad yang menunjukan sisi kepemimpinannya. Berikut ini adalah bait-bait puisi yang dimaksud:

Kearifanmu tunjukkan cahaya hati
Walau caci maki iringi langkahmu
Engkau tetap dalam ikhtiarmu
Satu yang ingin kau raih

Hanya untuk illahi rabbi 
Dalam kehampaan yang membatu Shalat dan tasbih sebagai obatmu
Dalam kekeringan jiwa
Hanya Allah yang kau ingat 

Harta dunia tak kau hiraukan
Akhiratlah yang menjadi tujuan
Hidupmu untuk perangi kemungkaran
Demi menegakan agama Allah
Satu-satunya agama yang diridhoi

Islamlah yang kau imani

8. Bila Saatnya Tiba – Rista Rezha Astriawan

Rekomendasi dan referensi puisi lainnya yang bisa Sedulur jadikan referensi adalah sebagai berikut:

Bila saatnya tiba…
Kami ingin menutup mata
Mengenang tawa
Dan semua yang berbau senja
Ya…Muhammad 

Bila saatnya tiba….
Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita
Ajari kami mengeja doa
Agar dapat kami raih pintu surga 

Bila saatnya tiba….
Angin malam berhembus
Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu
Yang menerangi kami
Bagai cahaya yang terang dan suci 

Bila saatnya tiba….
Ingin kami mengikuti jejakmu
Diruang yang tak terbatas
Kau tuntun kami menuju kehadirat
Ya illahi ya rabbi…

9. Ya Nabi Rasulullah – Nur Mei Elvina

Puisi karya dari Nur Mei Elvina ini bisa jadi referensi yang Sedulur bacakan saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di tahun ini:

Ya nabi ya rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi

Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman 

Ya nabiyallah,ya habiballah
Kau ciptakan kedamaian

Di tengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan yg terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyanyian surga yang sungguh menentramkan 

Ya nabi ya rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu

Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku kan bersua denganmu
Di surga tuhanku,juga tuhanmu

10. Rasulullah Nabiyallah –Any Adhista

Contoh puisi Maulid Nabi yang menyentuh hati lainnya adalah sebagai berikut:

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hari kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri 

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya 

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlakmu
Bagai cahaya kemuliaan Al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama 

Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlakmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu

Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam 

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlakmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami 

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri 

Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya.

BACA JUGA: 17 Puisi Natal yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati

11. Puisi karya Imam Maliki

9. Menunjukan Keimanan dan Kesalehan Pada Sang Pencipta
Pinterest

Ada juga puisi Maulid Nabi yang dibuat oleh ulama dari mazhab Maliki. Adapun puisinya adalah sebagai berikut:

Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau

Sejahteralah engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang

Aduhai wajah ceria

Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati

Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

11. Purnama – Dinda Rosari

Rekomendasi terakhir yaitu puisi karya Dinda Rosari yang berjudul Purnama. Berikut ini adalah bait-bait puisi yang dimaksud:

Sayup adzan Isya berkumandang di keheningan malam
Terlihat jelas di langit bentuk awan nan berarak ditiup angin
Semburat sinar kekuningan di sudut atap perumahan
Oh ternyata kau adalah bulan purnama yang benderang

Bentukmu indah, jelas tak tertutup awan
Malam bulan purnama itu,
Senin 12 Rabiul Awal 1438 Hijriyah,
12 Desember 2016

Semua ummat Islam tengah mengenangmu
Siaran di berbagai stasiun televisi, di surau, masjid-masjid,
dan di dalam hati sanubari kami…

Jika hidup bagaikan kegelapan malam,
Kau hadir laksana bulan purnama
Memancarkan sinar matahari di permukaanmu
Menjadi penerang di kegelapan bumi nan malam

Kau tidaklah diibaratkan matahari,
Karena matahari adalah bintang yang memancar cahaya…
Semua pengibaratan untukmu, hanyalah pengibaratan dan
kiasan

Engkau manusia ciptaan Sang Maha Pencipta…
Penyampai wahyu-Nya, petunjuk hudup untuk seluruh
ummat manusia

Matahari, bulan, bintang, seluruh makhluk dan alam semesta
Adalah ciptaan-Nya dan tunduk patuh di hadapan-Nya
Ini
Imam mulai menyuarakan takbir rakaat Isya pertama…

Kuhadirkan hatiku Kutundukkan wajahku di hadapan-Mu, ya Allah…
Terimalah ibadah kami…
Sembah sujud kami…

Demikian tadi deretan referensi dan rekomendasi puisi Maulid Nabi yang menyentuh hati untuk Sedulur. Kamu bisa menjadikan puisi-puisi di atas sebagai pilihan saat memberikan ceramah dan kajian dalam pengajian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW> Semoga puisi-puisi di atas tak hanya menghibur dan membuat jemaah terbuka pikirannya, tapi juga mempertebal iman kepada Islam.