musik tradisional

Zaman yang semakin modern, membuat segala hal yang masih berbau tradisional mulai ditinggalkan. Apalagi perkembangan teknologi semakin memudahkan cara hidup seseorang. Namun, ada beberapa hal tradisional yang saat ini masih dipertahankan, sebab keberadaannya bisa menjadi sebuah identitas penting. Salah satunya adalah musik tradisional.

Musik telah menjadi bagian dari kehidupan yang tak bisa dipisahkan, ia telah ada melintasi berbagai zaman. Musik tradisional adalah salah satu jenis musik yang sudah ada dan bertahan sejak lama. Keberadaannya menyatu dengan kebudayaan sebuah daerah dalam jangka waktu yang sangat lama, dari ratusan bahkan ribuan tahun.

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang musik tradisional mulai dari ciri-ciri, fungsi, dan apa saja jenisnya. Yuk simak lengkapnya di bawah ini!

BACA JUGA: Perayaan dan Sejarah Hari Kartini Setiap Tanggal 21 April

Sejarah musik tradisional

musik tradisional

Dilansir dari Gramedia Blog, musik tradisional memiliki cukup banyak pengertian berdasarkan penjelasan sejumlah ahli. Musik Tradisional menurut Tumbijo (2017) merupakan sebuah seni budaya yang hidup dan berkembang di daerah tertentu dan telah turun temurun sejak lama.

Sementara menurut Purnomo (2010) musik tradisional adalah musik yang lahir, tumbuh, serta berkembang di seluruh wilayah Indonesia dan telah turun temurun sampai saat ini, karena masih terus dipelihara dan dijalankan oleh masyarakat setempat.

Atas sejumlah pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa musik jenis ini adalah kebudayaan yang harus tetap dijaga. Sebab menjadi salah satu bukti warisan leluhur yang sudah ada sejak lama dan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

BACA JUGA: Tari Kecak: Sejarah, Asal Usul, Pencipta & Maknanya

Hal menarik lainnya, musik jenis ini memiliki pembeda di masing-masing daerah. Sehingga musik khas daerah satu dengan daerah lainnya belum tentu sama. Itulah mengapa musik jenis ini di Indonesia bisa sangat beragam.

Ciri-ciri musik tradisional

musik tradisional
RomaDecade

Setelah mengetahui pengertian soal musik jenis ini, maka Sedulur perlu mengetahui apa saja sih ciri-cirinya? Sehingga bisa memahami perbedaannya dengan musik modern.

1. Diturunkan secara lisan

Berbeda dengan musik modern yang saat ini bisa dipelajari lewat berbagai media, musik tradisional memiliki metode yang cukup sederhana. Yakni diturunkan dengan cara lisan dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini yang membuat musik jenis ini menjadi istimewa, karena diwariskan secara langsung tanpa lewat perantara.

2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah

Sebagai musik yang menjadi ciri khas daerah atau wilayah tertentu, bahasa yang digunakan tentu menggunakan bahasa daerah. Sehingga memudahkan musik ini dikenal lebih dekat oleh masyarakat sekitar.

3. Bersifat informal

Dilansir dari Kompas.com, musik ini biasanya digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat daerah di masa lampau. Walaupun tak jarang musik-musik jenis ini menjadi pelengkap saat diadakan upacara tradisional.

BACA JUGA: Dasa Dharma Pramuka Lengkap Beserta Pengertian, Isi & Arti

4. Menggunakan alat musik tradisional

Sejalan dengan namanya, musik ini tentu dihasilkan dari alat-alat musik tradisional yang dimiliki oleh daerah atau suatu wilayah tertentu. Misalnya angklung dari wilayah Sunda atau gamelan di wilayah Jawa.

5. Bagian dari budaya masyarakat

Musik ini lahir dari buah pikir masyarakat setempat, tentu tak bisa dilepaskan dari budaya masyarakat setempat. Hal ini disebabkan karena musik yang dihasilkan tak jauh dari nilai hidup, pola pikir, dan falsafah hidup yang dianut masyarakat tersebut.

5 Fungsi musik tradisional

musik tradisional
Travelink Magazine

1. Sebagai saran hiburan

Sejak dulu, musik telah diasosiasikan sebagai hiburan yang dinikmati seseorang. Dengan mendengarkan musik, tadinya penat yang memenuhi pikiran, perlahan bisa berkurang. Begitu pula dengan masyarakat di zaman lampau, sarana hiburan mereka kala itu belum sebanyak masyarakat modern seperti saat ini. Maka musik adalah salah satu bentuk hiburan yang paling mereka gemari.

Dilansir dari Detik, dulunya gadis-gadis di Aceh mengisi waktu senggang mereka dengan bermain alat musik tradisional bernama canang trieng atau celempong. Sementara di Madura ada yang disebut pertunjukan seni saronen. Nama ini diambil dari sebuah nama alat musik khas Madura. Dalam pertunjukkan ini, orang-orang akan berkumpul dan memainkan berbagai alat musik bersamaan. Itulah mengapa masyarakat kita sangat menyukai pertunjukkan seni.

BACA JUGA: Kisah Sunan Kalijaga yang Berdakwah Lewat Media Wayang

2. Sarana upacara atau ritual adat

Fungsi musik tradisional selanjutnya adalah sebagai pengiring atau sarana sebuah upacara adat di sebuah daerah. Musik memiliki bagian penting dalam sebuah upacara adat. Musik tradisional bisa dibilang erat kaitannya dengan upacara-upacara adat seperti kelahiran, pernikahan, keagamaan, bahkan kematiaan.

Tak hanya sebatas sebagai pemeriah, musik juga seringkali dipercaya memiliki kekuatan magis tertentu yang berhubungan dengan upacara adat yang sedang dilakukan atau peristiwa tertentu. Dilansir dari Detik, masyarakat Jawa bahwa bunyi-bunyi tertentu bisa menemukan seseorang yang hilang karena diduga diculik oleh makhluk halus.

3. Menjadi sarana komunikasi

Musik tradisional ternyata tak hanya bisa sebagai hiburan dalam bentuk pagelaran, tetapi juga sebagai alat komunikasi. Salah satu contoh alat musik yang bisa menjadi sarana komunikasi adalah kentongan. Ketika mendengar suara kentongan dipukul berkali-kali bisa menjadi penanda sesuatu. Jika pukulannya pelan dan intervalnya tak terlalu cepat, maka bisa menjadi penanda untuk mulai melakukan ronda. Namun jika pukulannya cepat dan keras, bisa menjadi tanda ada bahaya yang sedang mengancam. Sama halnya dengan suara bedug, yang biasanya menjadi penanda waktu salat bagi umat muslim sudah dekat.

Tak berhenti di situ, alat musik yang dimainkan jika ditambahkan sebuah syair yang bermakna juga bisa menjadi alat komunikasi bagi khalayak ramai.

4. Pengiring sebuah tarian

Pagelaran tarian tanpa musik sudah pasti bagai sayur tanpa garam. Tarian akan lebih bermakna dan meriah jika ada iringan musik di belakangan. Sejumlah tarian khas sebuah daerah biasanya memiliki musik tradisionalnya sendiri yang digunakan untuk mengiringi. Sehingga musik dan pertunjukkan tari adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan.

BACA JUGA: Perang Padri: Sejarah, Tokoh, Latar Belakang & Akhir Perang

5. Sebagai identitas

Keberadaan musik tradisional bisa menjadi identitas bagi sebuah masyarakat daerah tertentu. Karena bagaimanapun musik merupakan bagian dari budaya masyarakat, sehingga keberadaannya bisa menjadi identitas kelompok masyarakat tertentu.

Contoh musik tradisional Indonesia

musik tradisional

Dilansir dari Detik.com, ada sejumlah contoh musik tradisional yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, antara lain:

  1. Tabuh Salimpat dari Jambi
  2. Keroncong dari Jakarta
  3. Gambang Kromong dari Betawi
  4. Krumpyung dari Yogyakarta dan Jawa Tengah
  5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat
  6. Karang Dodou dari Kalimantan Timur
  7. Huda dari Minangkabau
  8. Kombi dari Papua
  9. Cilokak dari Lombok
  10. Gaghahanggase dari Sangihe Talaud
  11. Tingkilan dari Kalimantan Timur
  12. Sasando dari Rote
  13. Gong Luang dari Bali
  14. Painting dari Kalimantan Selatan

Sementara alat musik tradisional yang digunakan bisa bermacam-macam bentuknya. Ini dia jenis-jenisnya:

  • Alat musik petik: sasando dari Rote, kecapi dari Sulawesi Selatan, japen dari Kalimantan Tengah, siter dari Jawa Timur, sampe dari Kalimantan Timur, dan guoto dari Papua
  • Alat musik tiup: saluang dari Sumatera Barat, serangko dari Jambi, triton kerang dari Papua, lalove dari Sulawesi Tengah, seruling dari Jawa, atau tahuri dari Maluku, serunai dari Sumatera Barat, terompet dari Jawa Barat, dan serune kalee dari Aceh.
  • Alat musik pukul: kentongan, lesung penumbuk padi, lado-lado dan kolintang dari Sulawesi, gambang dari Jawa, tambur dan bedug, doll dari Bengkulu,  gordang dari Sumatera Utara, dan tambua dari Sumatera Barat, bande dari Lampung, talempong dari Minangkabau, perangkat gamelan dari Jawa dan Bali seperti saron, kempul, bonang, gong, gender.
  • Alat musik tepuk: gendang, tifa, dan kerinding dari Jawa Barat
  • Alat musik goyang: Angklung dari Jawa Barat, marakas

Itu dia penjelasan lengkap tentang musik tradisional. Meski gempuran musik modern semakin kuat, kita tetap tak boleh melupakan musik yang berakar pada kebudayaan dan tradisi nenek moyang. Musik tradisi wajib dipertahankan dan dilestarikan karena sebagai salah satu bentuk identitas bangsa.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
 
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!