Sedulur pernah mengikuti olahraga lari jarak pendek? Atau pernah menyaksikan perlombaannya? Bagi Sedulur yang masih awam dengan cabang olahraga tersebut, jangan khawatir. 

Artikel ini akan memberikan sedikit penjelasan mengenai lari jarak pendek, mulai dari pengertiannya, teknik dasar, serta manfaat-manfaat di balik olahraga lari itu. Simak pembahasannya sampai akhir artikel, yuk!

BACA JUGA: Jelaskan Perbedaan Jalan dan Lari dalam Olahraga

Pengertian lari jarak pendek

lari jarak pendek
Depositphotos

Lari jarak pendek disebut juga sebagai lari sprint atau sprinting. Termasuk olahraga lari dengan kecepatan tertinggi yang dapat dihasilkan oleh tubuh dalam waktu dan jarak yang dibatasi. Jarak dari garis start hingga finish yang lazimnya dilakukan dalam olahraga ini berkisar pada 100 meter, 200 meter, atau 400 meter. Lari sprint termasuk ke dalam cabang olahraga atletik. Setiap pelari yang ikut dalam olahraga ini harus mengerahkan seluruh tenaga dan kecepatan maksimalnya.

-->

Pelari melakukan langkah dengan frekuensi yang dipercepat. Ketika seseorang berlari, maka ia secara tidak langsung sedang berlayang karena kedua kaki dalam jangka waktu sepersekian detik melayang berada di udara. Layaknya olahraga kardio lainnya, terdapat beberapa manfaat lari jarak pendek seperti membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot dan tulang, serta menurunkan risiko kanker.

Sejarah lari jarak pendek

lari jarak pendek
Wikipedia

Sejarah lomba lari pendek dapat dilacak hingga Olimpiade Kuno, sebuah perayaan untuk Dewa Zeus pada zaman Yunani Kuno. Peneliti berhasil menemukan bukti bahwa terdapat sebuah stadion khusus untuk lomba sprint dengan jarak 400 meter di daerah Peloponnese, Yunani. Lomba tersebut merupakan salah satu lomba asli dalam Olimpiade Kuno pertama (pada abad ke-7) dan juga Olimpiade fase modern yang pertama kali diadakan pada akhir abad ke-19.

Sedari dulu, lomba lari sprint hanya boleh diikuti oleh kaum pria. Namun, pada Olimpiade Musim Panas 1928 di Amsterdam, Belanda, mereka mulai mengizinkan wanita untuk turut ikut serta dalam cabang lomba itu. Olimpiade Musim Panas 1928 juga menjadi event pertama kalinya lari jarak pendek menempuh jarak 400 meter dilombakan, dan menjadi standar dari lintasan maupun lapangan lari sprint.

Seiring berkembangnya waktu, teknologi pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari cabang olahraga ini. Teknologi mulai merambah pada penggunaan starting blocks, material lintasan yang dibuat sintetis, serta desain sepatu yang dapat membuat pelari lebih nyaman dalam mengutamakan kecepatan.

Saat ini, lomba lari sprint adalah salah satu kategori bergengsi dalam Olimpiade Musim Panas yang diadakan empat tahun sekali dan Kejuaraan Dunia Atletik. Atlet Usain Bolt dari Jamaika masih menjadi pemegang rekor lari sprint 100 meter tercepat saat ini, dengan waktu tempuh 9.58 detik.

BACA JUGA: Ingin Mengecilkan Perut? 6 Olahraga Ini Cocok Kamu Lakukan!

Kategori atau nomor lari jarak pendek

lari jarak pendek
Depositphotos

Telah disinggung di atas bahwa terdapat tiga kategori resi dari lari sprint, yaitu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pada kategori 100 meter, para pelari selalu memulai larinya dalam satu garis start yang sama. Lintasan dari lari sprint kategori 100 meter berupa garis lurus memanjang. Ketentuan dari lari tersebut adalah para pelari tidak boleh keluar dari jalur lintasan, dari start hingga finish.

Lain halnya pada kategori 200 meter dan 400 meter, start dari para pelari dilakukan pada jalur yang menikung berbentuk oval. Alhasil, tidak ada satu pun pelari yang memulai larinya sejajar dengan pelari lain. Alasan di balik berbedanya garis start setiap pelari dalam kategori 200 meter dan 400 meter adalah agar mereka dapat menempuh jarak yang sama dengan garis finish berbeda di ujung lintasan lurus.

Perbedaan dalam garis start pada kategori 200 meter dan 400 meter ini menjadi hal yang menarik, terutama dalam kategori 400 meter. Uniknya, pelari sprint kategori 400 meter tidak akan mengetahui posisi dari pelari lain sebelum memasuki jarak 100 meter terakhir.

Oleh karena itu, pelari kategori 400 meter perlu untuk memperkirakan kekuatan dan kecepatannya di sepanjang lintasan. Seorang pelari tidak mungkin melakukan sprint sepanjang lintasan 400 meter tersebut, karena penelitian telah membuktikan bahwa seorang atlet lari hanya dapat memaksimalkan tenaga dan kecepatannya dalam kurun jarak 65 meter saja.

Teknik dasar lari jarak pendek

Nah, setelah mengetahui pengertian dan juga sejarah lari jarak pendek, yuk coba kita cermati teknik-teknik dasarnya! Terdapat tiga jenis teknik dasar dalam lari sprint, dimulai dari teknik start, teknik lari, dan juga teknik finish. Berikut merupakan pembahasan lengkapnya.

1. Teknik start lari jarak pendek

Depositphotos

Start merupakan sebutan untuk posisi awal pelari ketika akan mulai berlari dalam olahraga ini. Dalam lari sprint, start yang digunakan adalah start jongkok (crouch start). Hal ini dilakukan agar para pelari dapat memaksimalkan kecepatan dan tenaga pada saat berlari.

Start pendek (bunch start)

  • Taruh kedua tangan tepat di belakang garis start dengan jari-jari membentuk pola huruf V terbalik.
  • Ambil posisi jongkok, kemudian letakkan kaki kiri di depan, sementara lutut kaki kanan diletakkan tepat di sebelah kaki kiri. Jarak antara lutut kanan dan kaki kiri sekitar satu kepalan tangan.
  • Apabila Sedulur terbiasa meletakkan kaki kanan di depan pada saat hendak berlari, maka hal tersebut sah-sah saja, tidak perlu mengubah kebiasaan menjadi kaki kiri di depan.

Start menengah (medium start)

  • Letakkan kaki kiri di depan, kaki kanan berada di sebelah kanan tumit kaki kiri. Jarak antara tumit dan kaki kira-kira berkisar satu kepalan tangan.
  • Posisikan tangan di di belakang garis start.

Start panjang (long start)

  • Letakkan kaki kiri di depan, kaki kanan berada di sebelah kanan tumit kaki kiri. Jarak antara tumit dan kaki kira-kira berkisar satu kepalan tangan.
  • Beri jarak sekitar satu kepalan di antara tumit dan kaki.
  • Posisikan kedua tangan di belakang garis start.

2. Teknik lari jarak pendek

Depositphotos

Tidak dapat dipungkiri bahwa pelari yang tinggi memiliki kesempatan menang yang lebih besar dibanding dengan pelari yang pendek. Hal tersebut disebabkan oleh panjang tungkai kaki, semakin panjang tungkai kaki pemain maka semakin jauh pula langkah yang dapat diraih pada saat berlari. 

Tetapi, pelari bertubuh pendek tidak serta merta pasti kalah dalam perlombaan. Dengan teknik yang benar, pelari yang pendek bisa saja berlari dua-tiga kali lipat lebih cepat dibanding yang bertubuh tinggi. Berikut merupakan teknik berlari yang benar dalam cabang olahraga ini.

  • Setelah menerima aba-aba untuk mulai berlari, kaki bertolak sekuatnya dengan posisi yang lurus sempurna.
  • Angkat lutut hingga setinggi panggul antara sudut 25 derajat hingga 30 derajat, tungkai kaki mengayun ke depan untuk mencapai langkah yang selebar-lebarnya.
  • Badan harus senantiasa rileks pada saat berlari dengan posisi condong ke depan.
  • Posisikan lengan di samping tubuh. Kemudian tekuk siku sampai setidaknya membentuk sudut 90 derajat. Tangan menggenggam namun tetap dalam kondisi rileks.
  • Posisikan punggung dengan lurus dan segaris dengan kepala.
  • Pandangan fokus lurus ke depan.

BACA JUGA: Ingin Mengecilkan Perut? 6 Olahraga Ini Cocok Kamu Lakukan!

3. Teknik finish lari jarak pendek

Depositphotos

Atlet pelari sprint dituntut untuk selalu menjaga fokus dan posisi tubuhnya. Sikap sempurna sangatlah tepat untuk dilakukan ketika akan menyentuh garis finish. Pasalnya, kita tidak ada yang tahu berapa tenaga yang tersisa dari setiap pelari ketika hendak sampai di garis akhir. Bisa jadi ia yang hendak mencapai finish malah tersalip oleh pelari lain karena postur tubuhnya yang salah di akhir-akhir perlombaan.

Berikut merupakan teknik finish yang benar dari lari sprint.

  • Berlari terus tanpa mengubah sikap, tetap fokus tapi badan rileks.
  • Mencondongkan dada ke arah depan, kedua tangan diayun ke belakang.
  • Memutar lalu mengayunkan tangan ke arah depan, agar posisi bahu sebelah sedikit maju.

Itulah sedikit penjelasan dari cabang olahraga atletik lari jarak pendek. Dengan menguasai pengertian, sejarah, kategori, serta teknik-teknik dasar tadi, Sedulur dapat mulai berlatih dan menguasai olahraga ini secara perlahan-lahan. Selamat berolahraga, Sedulur!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.