apa itu psikopat

Familiar dengan apa itu psikopat? Tindakan ini dilakukan oleh individu yang memiliki  gangguan mental dan ditandai dengan kurangnya rasa empati. Ia memiliki kontrol perilaku yang buruk dan impulsif. Sikap ini bisa membuat seseorang menjadi antisosial, cenderung melanggar aturan, bahkah berbagai melakukan tindakan kriminal.

Psikopat atau psycopath bisa terjadi kepada orang yang pernah mengalami masalah dan kenangan yang kurang baik di masa lalu dan membuatnya beranjak dewasa memunculkan tanda psikopat. Selain karena peristiwa kelam di masa lalu, faktor lain yang bisa menjadi pengaruh besar ialah pergaulan yang salah di masyarakat. Supaya terhindar dari hal tersebut, pahami mengenai  penyebab, tanda dan ciri, kelemahan, serta perbedannya dengan sosiopat.

BACA JUGA: Ciri Mental Breakdown, Gangguan Kecemasan & Tips Mengatasinya

1. Apa itu psikopat?

apa itu psikopat?
sehatq

Psikopat (psychopath) atau biasa sering disebut sebagai psyco merupakan sebuah gangguan mental yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa punya potensi yang sama. Keadaan ini terjadi disebabkan oleh perlakuan tidak menyenangkan di masa lalu seperti kekerasan verbal, pelecehan seksual, dan salah pergaulan.

Mereka berpotensi melakukan balas dendam kepada orang lain dengan pola dan cara kekerasan yang mungkin saja sama. Tidak hanya itu, orang dengan gangguan mental ini juga kurang memiliki  rasa empati, sering melakukan hals ecara impulsif, dan memiliki kontrol perilaku  yang buruk.

Dikutip dari Hello Sehat bahwa menurut beberapa ahli psikologi, sifat psikopat sebenarnya merupakan bagian dari gangguan kepribadian antisosial atau Antisocial Personality Disorder. Menurut beberapa ahli, pada kondisi ini orang tersebut seringkali akan bersikap manipulatif untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Yang lebih mencengangkan, banyak pengidapnya yang justru memiliki latar pendidikan tinggi. Berbagai faktor eksternal lainnya juga bisa menjadi pengaruh.

BACA JUGA: Apa Itu Insecure? Kenali Tandanya Serta Cara Mengatasinya

2. Ciri-ciri psikopat

ciri-ciri
tirto

Setelah mengetahui penjelasan tentang apa itu psikopat, hal selanjutnya yang wajib dipahami adalah ciri-ciri. Tanda seseorang memiliki sifat psikopat bisa diketahui sejak usia muda. Ia cenderung semakin ekpresif ketika sudah memasuki usia 20-an. Mereka biasanya mencitrakan diri dengan menunjukkan sikap baik, menarik, menawan, cerdik, dan pintar. Penjabarannya ada pada penjelasan di bawah ini.

1. Memesona dan pintar berbicara

Hal utama yang wajib dipahami  tentang ciri psikopat adalah mereka cenderung bersipak baik dan memesona. Individu tersebut juga pandai berbicara dan persuasif. Pada umumnya, orang psikopat akan berbicara dengan cepat, berenergi, dan sering menyela pembicaaran orang lain dengan melontarkan topik yang meyakinkan.

2. Percaya diri dan memiliki arogansi

Selain mampu berbicara secara persuasif, ia juga cenderung memiliki rasa percaya diri dan arogansi tinggi. Orang yang memiliki gangguan mental psikopat memiliki pandangan yang terlalu tinggi akan kemampuan dan harga dirinya. Ia juga sangat percaya diri dan menunjukkan sisi karismatik.

3. Tidak tahan bosan

Ciri psikopat selanjutnya adalah tidak tahan terhadap rasa bosan. Orang yang memiliki sifat ini biasanya sangat disiplin. Selain itu, dia selalu menyelesaikan tugasnya hingga selesai.

4. Melakukan tindak kekerasan

Orang dengan gangguan psikopat biasanya sering melakukan hal yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Beberapa di antaranya adalah dengan melukai, berbohong, merampok, mencuri bahkan hingga melakukan tindakan kekerasan. Mereka akan tampak senang ketika melakukan hal semacam ini.

5. Tidak menunjukkan penyesalan

Seorang psikopat cenderung tidak menunjukkan rasa menyesal setelah melakukan hal buruk. memiliki rasa kurang penyesalan. Ia terkesan berhati dingin dan tidak memiliki rasa empati. Kondisi ini semakin diperparah dengan ketidakpedulian kepada orang lain yang dirugikan sebagai imbas dari perilakunya.

BACA JUGA: Apa Itu Star Syndrome? Ini 20 Ciri & Cara Mengatasinya

3. Sosiopat dan psikopat

apa itu sosiopat dan psikopat
klikdokter

Sosiopat dan psikopat mungkin terkesan sama bagi banyak orang. Faktanya, keduanya memiliki banyak perbedaan. Sosiopat dan psikopat merupakan dua jenis gangguan kepribadian yang termasuk ke dalam antisocial personality disorders (ASPD). Keduanya sama-sama tidak memiliki empati pada orang lain, penyesalan, dan tanggung jawab. Agar tidak salah kaprah, berikut daftar pembedanya.

Kemampuan bersosialisasi

Seorang sosiopat pada umumnya sulit  berbaur dengan masyarakat. Mereka akan cenderung acuh bahkan tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Karena hal inilah sosiopat bisa melakukan tindakan jahat demi kepentingan pribadi tanpa peduli dengan hak orang lain.

Sedangkan psikopat sering berbaur dan pandai menempatkan diri dalam lingkungan. Hal ini membuat banyak orang menganggap mereka normal karena memang sangat pandai dalam memanipulasi keadaan.

Arogansi dan kontrol diri

Orang sosiopat cenderung mengasingkan diri dari lingkungan sekitarnya. Mereka juga memiliki emosi yang labil dan impulsif namun sering melakukan hal sembrono karena kehilangan kesabaran.

Sementara si psikopat adalah kebalikannya. Mereka lebih supel dan mampu memantau keadaan. Bila momennya tepat, mereka akan melakukan tindakan berbahaya dengan naluri predator dan menyerang secara proaktif. Mereka juga bersikap lebih tenang ketika sudah melakukan tindak tercela tersebut.

Penyebab

Sosiopat pada umumnya bisa muncul karena beberapa faktor. Yang paling umum terjadi adalah karena mengalami cacat otak bawaan dan pola asuh orang tua yang salah. Hal ini adalah wujud dari efek trauma di masa lalu yang membuatnya memiliki trust issue dengan orang lain.

Sementara seorang psikopat pada umumnya disebabkan oleh faktor berupa adanya  ketidakseimbangan genetik dalam tubuh dan reaksi senyawa kimiawi dalam otak. Hal inilah yang membuat seorang psikopat tidak memiliki pola berpikir seperti orang normal. Pasalnya, cara berpikir orang biasa dan psikopat bisa dibedakan dengan melakukan beberapa tes sederhana. Dia yang psikopat akan memberikan jawaban yang nyeleneh, logis, dan tidak terpikirkan oleh orang biasa.

BACA JUGA: Mengenal Ciri Kepribadian Introvert dan Cara Mengatasinya

4. Psikopat cinta

Psikopat cinta
hipwee

Arti psikopat sendiri adalah gangguan mental yang membuat seseorang melakukan tindakan di luar batas kewajaran namun tetap tenang ketika beraksi. Dalam hal percintaan, ada pula yang dinamakan dengan psikopat cinta. Lantas apa itu psikopat cinta? 

Seorang psikopat sangat pandai menyimpan rahasia kepada orang lain, termasuk untuk urusan perasaan dan cinta. Menurut psikolog, ada beberapa tingkatan dalam psikopat. Jika orang itu tidak menunjukan tanda psikopat yang parah, mungkin mereka akan lebih mudah jatuh cinta.

Meski demikian, si psikopan akan cenderung sulit menjalin hubungan yang sehat karena kurangnya ikatan emosional terjalin di antara dirinya dan pasangan. Bahkan seorang psikopat cinta tidak pernah bisa benar-benar tahu tentang cara berinteraksi dengan orang yang menjalin hubungan dengannya untuk berkomunikasi secara intens dan intim layaknya pasangan lainnya.

Di sisi lain, hubungan romansa dapat merusak dan membawa petaka bagi kedua sejoli tersebut. Sebab orang psikopat cenderung manipulatif dan kurang empati tidak dapat saling menjaga kestabilan emosi satu sama lain. Tidak menutup kemungkinan sang pasangan akan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh si psikopat. 

BACA JUGA: Manfaat Menulis, Baik Untuk Kesehatan Mental?

5. Kelemahan psikopat

kelemahan
kompasiana

Terkesan dan mencitrakan dirinya menjadi pribadi yang sempurna, bukan berarti jika seorang psikopat yang pandai dalam berbaur di masyarakat tidak memiliki kelemahan. Mereka tetap manusia biasa yang memiliki banyak titik lemah. Lantas apa saja kelemahan psikopat yang wajib kamu ketahui?

Dilansir dari Lokadata, sebuah riset terbaru dari Australian National University menjelaskan jika seorang psikopat memiliki kelemahan untuk mengidentifikasi emosi dari ekspresi wajah orang lain. Mereka sulit membedakan antara mimik sedih dan takut. Mereka bahkan sulit mencari pembeda apakah ekspresi tersebut jujur atau hanya dibuat-buat.

Amy Davel dari ANU Research School of Psychology menjelaskan jika orang normal akan merasakan sebuah empati dan sedih ketika melihat orang lain sedang tertimpa musibah. Namun orang dengan spektrum psikopat yang tinggi juga akan menunjukkan reaksi serupa. Di sisi lain, mereka sangat jeli dalam membaca emosi lain seperti marah, bahagia, dan menunjukkan penolakan.

Supaya bisa lebih peka dengan orang yang ada di sekitar, tentu dibutuhkan pemahaman dan kemauan untuk lebih memperhatikan. Pasalnya, kita semua tidak bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Isi hati dan pikiran orang juga tidak bisa ditebak. Untuk itu, kamu perlu lebih selektif dan banyak berkomunikasi sebelum menjadikan seseorang sebagai orang dekat.

Tak ada salahnya untuk menjaga jarak apabila kamu mengendus dan merasakan ada tanda psikopat dalam diri seseorang. Kamu tetap bisa menjadikannya teman namun ada batasan yang harus dilakukan agar kamu tidak menjadi korban yang dirugikan akibat tindakan bahaya yang dilakukan oleh pendidap gangguan mental ini di kemudian hari.