Salah satu jenis kain dengan bahan dasar serat hasil dari regenerasi selulosa disebut juga bahan rayon. Jenis yang satu ini bukan tergolong dalam serat alami atau serat sintetis sepenuhnya karena adanya selulosa yang menjadi komposisi utama. Selulosa sendiri berasal dari katun atau pulp kayu yang dilarutkan dan dari dinding sel tumbuhan.
Dalam industri konveksi, jenis ini merupakan salah satu yang menjadi favorit masyarakat di seluruh dunia. Teksturnya yang lembut serta tidak gerah ketika dipakai membuatnya sulit tergantikan oleh serat lainnya. Tak hanya itu, harganya pun cukup terjangkau dan mudah untuk dicari. Untuk penjelasan lebih lanjut, yuk simak ulasan mengenai bahan rayon berikut ini!
BACA JUGA: Bahan Moscrepe: Ini Kelebihan Kekurangan & Cara Merawatnya
1. Sejarah bahan rayon
Dua orang berkewarganegaraan Perancis yaitu Louis Pasteur dan Cout Hilaire de Chardonnet merupakan pencetus bahan katun rayon yang populer sekarang ini. Berawal dari sebuah wabah yang menjangkit ulat sutra pada tahun 1860 yang membuat pembuatan serat sutera terhambat. Padahal, serat sutra merupakan serat yang populer dalam pembuatan pakaian pada zaman itu.
Kemudian, mereka pun memiliki inisiatif untuk membuat opsi lain yang bisa digunakan untuk mengganti sutra atau sutra buatan. Berbagai cara dilakukan untuk membuat duplikat dari serat sutra. Sampai akhirnya usaha mereka pun membuahkan hasil. Tepatnya pada tahun 1885, mereka berhasil mematenkan hasil penemuan berupa serat yang berasal dari pulp kayu.
Hasil dari penemuan tersebut dilakukan pada tahun 1925 oleh sebuah instansi bernama Federal Trade Commission (FTC). Tak hanya mematenkan hasil penemuan saja, instansi tersebut juga membagi jenis tersebut menjadi dua golongan.
Pada golongan pertama, kain dibuat berdasarkan serat selulosa yang masih alami. Sedangkan, pada golongan kedua merupakan asetat yang terbuat dari senyawa selulosa. Hingga saat ini, serat alami tersebut dikenal sebagai viskosa.
Apabila dibandingkan dengan jenis kain yang lainnya, serat alami viskosa cenderung lebih rapuh. Maka dari itu, jenis yang satu ini cocok untuk digunakan sebagai perlengkapan rumah tangga. Hingga pada tahun 1955, terciptalah sebuah inovasi baru yang menggunakan serat lebih kuat daripada sebelumnya. Jenis kain yang lebih kuat dari sebelumnya ini dinamakan HWM atau High Wet Modulus. HWM cocok digunakan untuk perlengkapan utama pakaian jadi.
2. Karakteristik kain rayon
Serat hasil regenerasi dari dinding sel tumbuhan atau disebut juga selulosa merupakan pembentuk dari kain yang satu ini. Tak hanya itu, ada pula yang terbuat dari pulp kayu yang sudah dihaluskan sebelumnya. Maka dari itu, ia merupakan kain yang tergolong semi sintetis. Hal ini disebabkan karena pembuatan kainnya tidak murni berasal dari serat alami. Bagi sebagian orang, mungkin masih susah untuk membedakan bahan rayon seperti apa dan perbandingannya dengan jenis yang lainnya. Berikut adalah ulasan mengenai karakteristiknya:
- Nyaman untuk dipakai
- Mempunyai kilau alami yang cukup tinggi
- Kain tidak mudah kusut
- Menyerupai kain sutra, sehingga cenderung licin
- Mempunyai permukaan yang halus serta tekstur yang lembut
- Seperti kain katun yang berdaya serap tinggi
- Memiliki tiga unsur kimia, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen
- Cukup sulit untuk kembali ke dalam bentuk sebenarnya karena retensi bentuk seratnya cenderung rendah
- Gampang untuk diwarnai
- Cenderung rentan terhadap kerusakan terutama apabila dalam keadaan basah dalam kurun waktu yang tidak sedikit. Selain itu, kain juga rentan mengalami kerusakan akibat terlalu lama terpapar sinar matahari, seterika, jamur, dan asam
- Memiliki kandungan serta yang lebih mudah terbakar dibandingkan dengan jenis yang lainnya seperti rami, linen, dan katun
BACA JUGA: Bisnis Kaos Polos, Solusi Usaha Hasilkan Puluhan Juta
3. Jenis kain rayon
Apabila dilihat berdasarkan pada campurannya, kain rayon bisa dikategorikan menjadi enam jenis, yaitu:
Polyester
Jenis polyester cenderung berbeda dengan yang lainnya, karena memiliki tekstur yang kaku dan lebih kasar. Karena teksturnya kaku dan kasar, polyester lebih mudah untuk sobek. Kain akan menjadi semakin rapuh dan mudah sobek apabila terdapat kandungan polyester yang banyak di suatu kain. Maka dari itu, kain polyester memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan jenis yang lainnya.
Jersey
Jersey merupakan jenis yang cukup menarik karena terdapat tiga jenis kandungan yang digunakan di dalamnya. Kandungan serat tersebut diantaranya adalah kain sintetis, wol, serta katun. Jenis ini dapat diartikan sebagai sebuah perpaduan antara jersey dengan rayon. Untuk membedakan jenis jersey, bisa dilihat dari berapa banyak perbandingan antara campuran serat benang yang akan digunakan.
Spandex
Perpaduan antara bahan rayon dengan spandek bisa disebut juga dengan elastane. Karakter yang dimiliki dari jenis ini dinilai hampir mirip dengan kain katun. Karakteristiknya adalah mudah menyerap keringat, lembut, elastis, nyaman, halus, serta tidak berkilau. Kombinasi dari spandek ini juga memiliki jenis lain, yaitu semi spandek dan spandek super.
Karakter yang dimiliki dari semi spandek dinilai mirip dengan rayon spandek. Namun, ia cenderung lebih lembut dan elastis ketika disentuh. Maka dari itu, jenis spandek cocok untuk diproduksi sebagai pembuatan hijab, kaos, serta pakaian olahraga. Seperti yang kita telah ketahui bahwa ketika sedang berolahraga, pakaian yang dibutuhkan adalah berbahan lentur. Sehingga, olahraga akan menjadi lebih nyaman terutama ketika bergerak.
Crinkle
Crinkle atau kringkel merupakan jenis yang paling unik diantara yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan tekstur yang dimiliki pada kain ini bergelombang. Jika dilihat, tekstur yang dimiliki kain ini menyerupai kulit jeruk yang berkerut dan tidak rata. Meskipun terlihat seperti kain yang kusut, namun jenis yang satu ini tetap terasa halus ketika disentuh. Tak hanya itu, crinkle juga adem dan ringan saat digunakan. Sehingga, cocok untuk dipilih ketika sedang menghadapi cuaca yang panas atau terkena sinar matahari berlebih.
Janger
Janger merupakan salah satu bahan rayon premium yang cocok digunakan untuk membuat mukena. Karakteristik dari janger lumayan tebal dan terasa nyaman ketika digunakan. Kainnya pun tidak terlalu panas dan mudah menyerap keringat. Tekstur yang dimiliki oleh janger juga lembut, adem, serta halus. Tak hanya itu saja, kainnya juga memiliki daya serap yang tinggi. Sehingga, warna yang dihasilkan oleh janger cenderung lebih tajam dan cerah.
Viscose
Karakteristik yang dimiliki oleh bahan rayon viscose adalah licin, sedikit mengkilap, serta memiliki permukaan kain yang halus. Jenis yang satu ini disebut juga dengan viskosa. Sekilas, viskosa ini mirip dengan kain sutra yang memiliki tekstur licin. Daya serap yang ditawarkan pun cukup baik dan tidak kalah dengan kain katun. Ketika menggunakan viskosa sebagai dasar dari suatu pakaian, maka pakaian tersebut akan terkesan mewah dan glamor. Perawatannya pun tergolong mudah karena memiliki karakter yang tidak mudah kusut. Biasanya, viskosa cocok untuk pembuatan blus, rok, gamis, tunik, dan berbagai macam pakaian lainnya.
4. Kelebihan kain rayon
Pakaian yang terbuat dari bahan rayon sangat populer dan diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan jenis ini memiliki berbagai macam kelebihan. Berikut adalah berbagai kelebihannya:
Bahan ringan dan murah
Sifat bahan rayon itu ringan, sehingga produsen pakaian banyak menggunakan jenis ini sebagai dasar dari produk yang akan mereka pasarkan. Salah satu produk yang populer di industri pakaian ini adalah mukena. Teksturnya yang ringan dan adem membuatnya cocok digunakan untuk pakaian sehari-hari.
Apabila dilihat secara sekilas, banyak orang yang akan menyangka bahwa kain ini adalah kain sutra. Hal ini disebabkan karena dulunya, produk ini dibuat sebagai pengganti dari sutra yang sebenarnya. Meskipun terlihat seperti sutra, harga yang ditawarkan pada kain ini cenderung lebih terjangkau.
Pori-pori terbuka
Apabila ada pertanyaan mengenai bahan rayon panas atau dingin, sudah pasti jawabannya adalah dingin dan adem. Kain ini tidak akan membuat pemakainya kegerahan, karena bahannya berpori-pori terbuka dan udara akan bisa bersirkulasi dengan cukup baik. Maka dari itu, bahan ini menjadi populer untuk digunakan ketika berada di tempat yang panas dan terkena paparan sinar matahari yang menyengat.
Mudah dikombinasikan dan diwarnai
Apabila ingin menggabungkan kain ini dengan kain yang lainnya, maka caranya cukup mudah. Tak heran, muncul berbagai jenis bahan rayon seperti spandek, jersey, dan lain sebagainya. Itu merupakan sebuah kombinasi antara kain satu dengan yang lainnya, yang menghasilkan suatu pakaian yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Adanya kombinasi tersebut membuat pilihan dari kain menjadi lebih beragam pula.
Tak hanya mudah untuk dikombinasikan, jenis ini juga mudah untuk diwarnai. Hal tersebut membuatnya lebih banyak menghasilkan berbagai pilihan warna yang menawan dan cantik. Permintaan produk pun menjadi semakin meningkat karena semakin banyak warna yang bisa dihasilkan.
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Noda Kuning di Baju Putih, Terbukti Ampuh
5. Kekurangan kain rayon
Sebelum mempertimbangkan untuk membeli kain ini, ada beberapa kekurangan yang harus diketahui. Berikut adalah kekurangan dari kain dengan bahan rayon:
Menimbulkan bau
Kekurangan yang pertama adalah bisa menimbulkan bau. Bau yang ditimbulkan tidak serta merta timbul begitu saja, namun penyebabnya adalah ketika mencuci kain tidak dikeringkan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka bau yang akan ditimbulkan cenderung tidak sedap. Mengapa seperti itu? Karena kain ini memiliki karakteristik yang mudah untuk menyerap keringat. Maka dari itu, Sedulur harus rutin untuk membersihkan kain dengan benar dan baik. Jangan lupa untuk selalu mencucinya tepat setelah digunakan, agar bau tidak semakin menyebar. Apabila lama tidak dicuci, maka akan semakin susah pula untuk menghilangkan bau yang menempel pada kain.
Mudah menyusut
Karena terbuat dari serat tumbuhan, maka jenis kain ini memiliki karakteristik yang mudah menyusut. Maka dari itu, perawatan yang dibutuhkan harus lebih diperhatikan. Apabila mencucinya dengan menggunakan pengering, maka kain akan lebih cepat untuk menyusut.
Kain sangat tipis
Meskipun kain yang dimiliki cenderung licin dan lembut, kekurangannya adalah kain sangat tipis. Maka dari itu, biasanya penggunaannya cocok ketika sedang berada di rumah saja. Apabila mengenakannya di luar rumah, maka pengguna akan merasa tidak terlalu nyaman karena menimbulkan lekukan tubuh.
Bahan yang sulit diproduksi
Walaupun harga yang ditawarkan cukup terjangkau, namun jenis kain ini sulit untuk dibuat dan diproduksi. Perlu perhatian yang ekstra ketika sedang mengerjakan pembuatannya. Hal tersebut dikarenakan jenis kain ini terbuat dari natrium hidroksida yang mempunyai sifat korosif. Sifat korosif memiliki arti mudah terbakar. Apabila pembuatannya sembarangan dan tidak berhati-hati, maka tangan akan mudah mengalami luka bakar.
Mudah rusak
Tak hanya mudah menyusut saja, jenis kain ini juga mudah luntur, cukup sensitif, dan mudah robek. Agar pakaian tetap awet, maka saran pencuciannya adalah dengan metode manual, alias menggunakan tangan. Cuci pakaian menggunakan tangan secara lembut, agar pakaian bisa tahan lama.
Mudah luntur
Pencucian bahan kain rayon tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan asal. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa jenis kain ini sangat sensitif, maka akan mudah luntur ketika mencucinya dengan menggunakan mesin cuci.
6. Disarankan untuk tidak menyikat kain rayon
Apabila ada pertanyaan mengenai bahan rayon bagus atau tidak, tentu saja jawabannya adalah bagus. Namun, jenis kain ini perlu perawatan yang benar agar bisa tetap bagus dan tahan lama. Salah satunya adalah dengan menghindari menyikat kain. Selain mesin cuci, hindari pula menyikat pakaian dengan menggunakan sikat keras. Hal tersebut tentunya akan merusak kain.
Usahakan untuk mencuci pakaian dengan menggunakan tangan saja, agar kain tetap lembut dan awet. Kucek secara lembut dan perlahan, karena serat pada kain lumayan rapuh. Apabila ada noda yang susah untuk dihilangkan, maka tetap kucek dengan menggunakan tangan hingga nodanya menghilang. Tentunya, hal tersebut memakan waktu yang tidak sedikit.
BACA JUGA: 10+ Model Baju Gamis 2021 Terbaru dan Kekininan
7. Cuci dengan menggunakan tangan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara yang disarankan untuk mencuci jenis kain ini adalah dengan menggunakan tangan saja. Memang, hal tersebut cukup rumit karena apabila salah mencuci saja, maka pakaian akan mudah rusak. Banyaknya kombinasi selain bahan rayon dalam proses pembuatannya membuat kain ini sulit untuk dicuci.
Sebelum mencucinya, disarankan untuk mengetahui kombinasi apa saja yang digunakan dari pakaian tersebut. Apabila jenisnya adalah jersey, maka cukup aman melakukan pencucian dengan menggunakan mesin cuci. Namun, jika jenisnya adalah spandex, maka jangan lakukan hal tersebut. Untuk lebih amannya, cuci pakaian dengan menggunakan tangan saja. Sehingga, kain tidak akan mudah rusak dan tahan lama.
8. Jangan gunakan pengering mesin cuci
Ada beberapa orang yang memilih untuk mencuci pakaian menggunakan tangan, namun tetap menggunakan pengering mesin cuci agar pakaian cepat mengering. Ternyata, cara tersebut salah untuk dilakukan. Apalagi jika pakaian menggunakan bahan dasar rayon. Bisa-bisa, pakaian akan menjadi mudah sobek dan tidak awet.
Untuk menjaga kualitas dan tekstur pakaian, sebaiknya hindari pengeringan pakaian dengan menggunakan mesin cuci. Sedulur cukup perlu memeras pakaian tersebut menggunakan tangan sebelum akhirnya menjemurnya sampai kering. Meskipun prosesnya memakan waktu yang lebih lama dan tenaga ekstra dibandingkan dengan pengering otomatis, namun hal ini dilakukan untuk menjaga keawetan pakaian.
Proses untuk menjemurnya disarankan berada di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Selain menjaga tekstur agar tidak mudah rusak, warna pakaian pun menjadi tidak mudah memudar. Apabila cepat menyusut dan warna memudar, maka keindahan dan kenyamanannya pun menjadi berkurang.
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Noda Kuning di Baju Putih, Terbukti Ampuh
9. Setrika dengan menggunakan temperatur rendah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan rayon mudah kusut. Maka dari itu, pakaian harus rutin untuk disetrika. Gunakan setrika dengan temperatur rendah agar menjaga kualitas pakaian. Selain itu, penggunaan setrika dengan temperatur yang rendah harus dilakukan karena jenis kain ini termasuk tidak kuat terhadap panas.
10. Hindari pemutih pakaian
Apabila pengguna menginginkan bahan rayon mengkilap dan tetap awet, maka hindari penggunaan pemutih pakaian. Sebagai gantinya, gunakan air yang sudah dicampur dengan baking soda. Untuk menjaga pakaian tetap awet, jangan menggunakan cara tersebut terlalu sering, ya.
Itu dia pembahasan singkat mengenai pengertian, jenis, serta cara merawat kain rayon yang bisa Sedulur ketahui dan pahami. Bukan hanya unggul dari segi kualitasnya saja, namun juga cocok digunakan untuk berbagai produk pelengkap fashion seperti mukena, jilbab, bahkan dress. Harga yang ditawarkan pun umumnya cenderung lebih bersahabat dibanding lainnya. Semoga bermanfaat!