Merchandise adalah istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan sebuah produk fisik yang dijual atau ditawarkan pebisnis. Tentunya merchandise dibuat dengan tujuan meningkatkan penjualan dan penghasilan, serta awareness masyarakat tentang jenama atau perusahaan.
Meski perusahaan tidak bergerak langsung dalam bidang desain atau kreatif, mereka tak segan bekerjasama dengan profesional di bidangnya guna menciptakan produk-produk yang menarik perhatian khalayak. Apa sih kegunaan dan kehebatan merchandise dalam bisnis? Cari tahu lebih lanjut di sini, ya.
BACA JUGA: 8 Panduan Memulai Bisnis Pet Shop yang Mudah & Menjanjikan
Pengertian merchandise
Merchandise pada dasarnya adalah benda atau produk yang bisa diperjualbelikan. Termasuk sayur dan buah yang ada di pasar atau supermarket, kaos di toko retail, barang elektronik, sampai bahan baku yang diproduksi sebuah pabrik adalah contoh merchandise. Ia bisa dibagi jadi beberapa kategori.
- Convenience, yaitu barang yang bisa diperjualbelikan dengan mudah dan termasuk kebutuhan pokok. Contohnya makanan dan kebutuhan sehari-hari di supermarket, pasar, toko kelontong, dan minimarket. Tak heran bila toko-toko macam itu dikenal pula dengan istilah convenience store.
- Impulse merupakan jenis merchandise yang biasanya tidak masuk dalam daftar belanja seseorang. Mereka tetap diletakkan di toko untuk memicu perilaku impulsive buying, yaitu membeli tanpa direncanakan. Biasanya letaknya ada di dekat kasir seperti majalah, permen, coklat, baterai, dan lain sebagainya.
- Shopping products adalah jenis produk yang nilai gunanya lebih tinggi karena masa pakai yang lebih lama dibandingkan makanan. Seseorang biasanya akan butuh lebih banyak waktu dan riset sebelum memutuskan membeli merchandise jenis ini. Barang-barang macam bukan hanya barang biasa yang dibeli karena kebutuhan, biasanya pembeli mempertimbangkannya menggunakan aspek psikologis dan emosional. Contohnya tak jauh-jauh dari produk elektronik, gawai, buku, pakaian, perabot, dan lain-lain.
- Specialized adalah merchandise yang likuiditasnya paling rendah karena peminatnya sangat spesifik. Tidak selalu, tetapi kebanyakan dibanderol dengan harga lebih mahal. Merchandise K-Pop adalah salah satu contohnya. Bersama mobil mewah, paket wisata luar negeri, karya seni bernilai tinggi, koleksi lawas yang langka, dan lain sebagainya.
Gross merchandise value
Gross merchandise value adalah nilai total barang atau produk yang dijual perusahaan atau badan usaha dalam kurun waktu tertentu. Gunanya untuk menghitung dan menganalisa pertumbuhan bisnisnya. Ia dihitung dari pendapatan kotor dari penjualan sebelum dikurangi dengan biaya-biaya lain seperti pajak, voucher, potongan harga, biaya produksi dan lain sebagainya. GMV ini sering pula dikenal dengan istilah omset dalam bahasa awam.
BACA JUGA: Cara Memulai Bisnis Elektronik untuk Pemula Paling Menjanjikan
Bedanya dengan merchandising
Kalau merchandise adalah produknya, merchandising merupakan kata kerja yang berarti aktivitas pembuatan merchandise, pengaturan display toko, kemasan produk hingga promosi. Pekerjaan merchandising adalah hal yang sangat luas. Tidak terbatas pada presentasi produk belaka, tetapi juga nilai-nilai di luar itu. Penentuan harga dan potongannya, pemilihan tanggal promosi hingga jumlah stok pun harus dipikirkan oleh para merchandiser di sebuah badan usaha atau perusahaan.
Teknik merchandising tradisional
Dalam prosesnya dibutuhkanlah teknik visual merchandising. Visual merchandising adalah cara penjual menarik perhatian pembeli dengan menawarkan barang dengan visual yang menawan dan mencuri hati. Di dalam bisnis retail tradisional atau toko fisik, ada beberapa teknik yang sering dipakai, yaitu.
- Display di jendela untuk barang-barang tertentu yang mereka tawarkan, bisa yang sedang diskon atau justru keluaran terbaru.
- Tampilan di dalam toko, yaitu cara menata barang dengan baik, teratur, dan sesuai dengan kategori serta kemiripan. Misalnya letakkan makanan di seksi khusus, terpisah dari seksi hardware dan elektronik.
- Display interaktif yaitu penggunaan teknologi dalam menampilkan dan menawarkan produk. Misalnya Sedulur bisa mencoba simulasi penggunaan atau aplikasi produk melalui layar khusus yang tersedia.
- Product placement dikenal pula dengan istilah iklan tersemat, yaitu strategi soft selling dengan menampilkan sekilas barang dengan jenamanya pada sebuah acara televisi, vlog, atau gim.
- Bundle yaitu penjualan produk sepaket dengan produk lain dengan harga kumulatif lebih murah dibanding membeli produk dengan cara terpisah. Bundle juga bisa dilakukan bekerjasama dengan jenama lain, tentunya dengan kesepakatan hitungan bagi laba yang adil.
- Giveaway adalah strategi promo dengan memberikan sejumlah produk secara cuma-cuma pada konsumen untuk mengapresiasi loyalitas mereka atau justru meningkatkan awareness khalayak luas pada perusahaan atau jenama Sedulur.
- Demo adalah cara yang dulu banyak dilakukan perusahaan retail untuk meningkatkan penjualan produk tertentu. Caranya dengan menunjukkan bagaimana sebuah produk bekerja dan menonjolkan keunggulannya.
BACA JUGA: Apa Itu VPS, Kenali Pengertian, Fungsi, dan Cara Memilih VPS
Teknik merchandising untuk pegiat marketplace
Tentunya teknik di atas tidak berlaku untuk pegiat marketplace yang belum memiliki toko fisik. Mungkin hanya beberapa yang relevan seperti product placement, giveaway, dan bundling misalnya. Namun, tak terbatas di situ. Ini beberapa contoh merchandising secara digital yang bisa Sedulur lakukan sebagai penjual di marketplace.
- Pengorganisasian dan penempatan kategori produk yang efektif sehingga memudahkan calon pembeli memilih yang mereka butuhkan.
- Respon chat dan pertanyaan yang cepat, tanggap, dan memberikan solusi nyata.
- Pemilihan kata kunci produk yang tepat dan mudah dicari
- Voucher dan promo gratis ongkos kirim
- Pembuatan barang yang terkait dengan musim liburan tertentu
- Rekomendasi, penilaian, dan ulasan dari pembeli sebelumnya yang baik.
- Pemberian banner khusus untuk produk tertentu misalnya yang paling laris, sedang diskon, dan baru dirilis.
- Deskripsi produk yang jelas dan membantu.
- Foto yang menarik, tetapi tetap sesuai dengan kondisi asli produk
Elemen penting dalam merchandising
Selain soal visual, elemen penting lainnya adalah merchandising adalah variasi produk, penempatan produk yang tepat, dan promosi. Tanpa ketiga elemen ini, visual yang menarik saja tidak cukup. Merchandiser harus mampu menarik penjual lewat pemasangan iklan di tempat dan waktu yang pas, potongan harga yang menarik, dan tentunya menawarkan beberapa produk mirip yang bisa memperluas opsi calon pembelinya.
Banyak kasus di mana, pembeli melihat iklan satu produk yang sedang promo. Namun, ia bertahan di dalam toko untuk melihat-lihat barang-barang lain yang mungkin mereka sukai dan butuhkan. Hal inilah yang membuat variasi produk menjadi salah satu elemen penting. Tentunya, untuk hal ini merchandiser harus bersinergi dengan departemen lain yang mengurusi produksi dan inovasi.
Merchandise inventory
Elemen lainnya yang tak kalah penting adalah inventori. Merchandise inventory adalah persediaan barang yang akan diperdagangkan. Sebelum dijual dengan target sales tertentu, tentunya ada stok yang harus dipersiapkan. Idealnya Sedulur ingin memaksimalkan penjualan dengan menyediakan stok sebesar-besarnya. Namun, hal ini pun harus diperhitungkan risiko ruginya juga. Apalagi bila ia jenis barang yang tidak tahan lama.
Nantinya, di tiap bulan atau kurun waktu tertentu, Sedulur pun harus mengecek dan mengkalkulasi jumlah barang yang tersisa. Cek pula kondisi fisiknya, yang sudah rusak tentu harus dibuang dan lain sebagainya. Merchandise inventory ini adalah tugas pegawai yang bekerja di bagian logistik dan gudang.
BACA JUGA: Apa Itu Landing Page, Ini Pengertian, Fungsi & Contohnya
Tujuan merchandising
Merchandise display adalah sesuatu yang penting buat perusahaan. Terutama untuk menghasilkan beberapa poin berikut.
- Kepuasan pelanggan
- Pembeli yang merasa terfasilitasi dan punya ikatan dengan brand
- Pembeli menghabiskan waktu lebih banyak di dalam toko untuk melihat dan menimbang produk
- Meningkatkan loyalitas dan rekognisi terhadap brand
- Meningkatkan volume transaksi dan sirkulasi produk di gudang penyimpanan
Keuntungan
Walaupun beberapa target dan tujuan mungkin tidak langsung tercapai, ada beberapa keuntungan yang akan didapat perusahaan saat ia mengalokasikan waktu untuk merchandising. Apa saja?
- Aksesibilitas untuk pembeli atau calon konsumen
- Brand jadi punya identitas yang jelas untuk diingat konsumen
- Kerapian dan organisasi yang baik bisa jadi nilai plus untuk toko fisik maupun daring
- Memberikan banyak keuntungan untuk pembeli loyal yang sering melakukan transaksi
- Mendorong perusahaan tetap kompetitif dan melakukan inovasi
- Menarik orang yang lewat di depan toko atau tak sengaja melihat iklan di marketplace maupun media sosial saat browsing
Kelemahan dan konsekuensi
Tentu ada kelemahan dari merchandising. Berikut beberapa di antaranya.
- Harus selalu mengganti tema dan konsep secara berkala.
- Beban yang tidak main-main karena banyak hal yang harus dipikirkan dan direncanakan sebelum eksekusi konsep.
- Peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan merchandising yang tidak sedikit. Apalagi bila ingin membuat display yang niat dan interaktif.
Tugas merchandiser profesional
Sedulur tertarik di bidang merchandising dan ingin menjadi profesional di bidang ini? Ada beberapa tugas penting merchandiser yang perlu diketahui selain fokus pada visual dan penempatan produk, yaitu.
- Menganalisa data penjualan secara berkala untuk memberikan rekomendasi keputusan atau langkah berikutnya
- Membuat proyeksi penjualan
- Memesan stok barang atau bahan baku
- Melakukan negosiasi harga dengan supplier
- Mengunjungi pabrik dan penjual atau distributornya
- Membantu pembuatan promo dan iklan
- Menjadi jembatan untuk berbagai departemen dalam perusahaan, misalnya desain dengan pemasaran dan lain sebagainya.
Siapa yang bisa menjadi profesional di bidang ini? Tentu siapa saja. Biasanya perusahaan tidak mensyaratkan jurusan tertentu untuk mengisi posisi merchandiser. Merchandise adalah sesuatu yang sangat luas lingkupnya. Walau identik dengan pegiat dan pembelajar desain komunikasi visual dan interior, kalian yang lulusan jurusan lain bisa saja berkecimpung di bidang ini. Pastikan kalian memiliki skill di atas dan bersedia untuk belajar lebih. Tidak hanya kapabilitas visual yang dibutuhkan dalam bidang ini, tetapi juga kepekaan terhadap perilaku konsumen serta pengetahuan tentang bisnis komersial juga penting.
BACA JUGA: 20 Ide Jualan Makanan Kekinian, Enak & Kreatif dari Rumah
Keterampilan yang dibutuhkan
Skill yang harus dimiliki seorang merchandiser antara lain.
- Pengetahuan serta motif komersial yang memadai
- Kepercayaan diri dan ketahanan pada tekanan untuk mencapai target
- Kemampuan bekerja dalam tim
- Punya inisiatif, mau belajar, serta tak ragu bertanya
- Kreativitas yang tinggi
- Independen, tidak selalu menunggu aba-aba dan bisa bergerak sendiri bila memang diperlukan
- Mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain dari berbagai latar belakang
- Bisa melakukan analisa dan kalkulasi yang masuk akal
- Bisa menempatkan diri sebagai konsumen atau pengguna
- Manajemen toko yang baik
Perusahaan merchandising
Dalam bisnis, ada beberapa perusahaan yang memilih fokus pada bidang tertentu. Termasuk dalam ranah merchandising ini. Merchandise adalah bidang yang sangat berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual keahlian mereka pada bidang tertentu. Misalnya jasa konsultan yang tidak menawarkan produk fisik melainkan advise dan insight untuk membantu pengguna mengambil keputusan. Atau jasa pengiriman yang memberikan layanan kirim terbaik agar barang atau dokumen yang dikirim dari jarak tertentu bisa sampai tujuan dengan selamat dan dalam kurun waktu yang masuk akal.
Merchandising company di sisi lain fokus pada produk fisik, baik dijual dengan sistem ecer ataupun grosir sama saja. Ada produk yang ditawarkan dan harus diorganisasi sirkulasinya di gudang penyimpanan sehingga petugas atau pegawai yang menekuni bidang ini harus punya strategi dan penghitungan khusus agar barang tidak rusak selama disimpan hingga jatuh ke tangan pembeli.
Jenis-jenis merchandising
Ada beberapa tipe atau jenis merchandising dalam dunia bisnis. Mereka antara lain.
- Product merchandising yaitu aktivitas promosi dengan tujuan meningkatkan penjualan baik secara luring maupun daring. Baik dengan mengoptimalkan performa iklan, teks yang mendukung, dan lain sebagainya.
- Visual merchandising fokus pada tampilan fisik. Bisa kemasan produk, desain banner, pencahayaan di toko, desain situs atau tampilan toko di marketplace, dan lain sebagainya.
- Retail merchandising spesifik pada penjualan merchandise di toko fisik. Baik dengan cara demo di dalam toko di depan pengunjung, pendekatan langsung ke pengunjung, dan lainnya.
- Digital merchandising adalah tipe merchandising yang fokus pada penjualan di platform digital saja. Misalnya dengan membuat konten menarik di media sosial, promo khusus pembelian lewat situs resmi atau marketplace tertentu, dan lain sebagainya.
- Omnichannel merchandising adalah optimasi seluruh saluran penjualan baik di toko fisik, situs daring, maupun marketplace dan aplikasi. Tipe ini banyak dipakai oleh pebisnis di era digital ini, terutama buat mereka yang sebelumnya sudah memiliki toko fisik terlebih dahulu.
Pengertian merchandise dan merchandising sudah dibahas tuntas, nih. Semoga bisa jadi pengetahuan tambahan buat Sedulur yang berkecimpung di bisnis atau hendak mencoba menggeluti bidang tersebut sebagai karir barumu.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.