Semoga kisah dari pendiri Aplikasi Super ini bisa memotivasi Sedulur untuk mengembangkan bisnis, ya!

Siapapun bisa jadi pebisnis yang sukses, seperti pendiri dari Aplikasi Super, Steven Wongsoredjo ini misalnya. Steven berpendapat bahwa setiap orang bisa menjadi pebisnis sukses, jika memiliki niat dan tekad yang kuat. Steven sendiri membangun bisnisnya dari bawah. Sebelumnya ia bekerja di perusahaan keluarga selama beberapa bulan sambil perlahan membangun bisnis sendiri. Keinginannya untuk membangun bisnis tidak begitu berjalan mulus, keluarganya sempat keberatan dan meminta Steven untuk tetap bekerja di perusahaan keluarganya. Namun, Steven tetap gigih dengan pendiriannya untuk membangun bisnis sendiri. Perlahan namun pasti, Steven memutuskan untuk keluar dari perusahaan keluarga dan fokus pada bisnis yang dijalaninya dengan membangun sebuah bisnis startup.

Kala itu ia membangun startup dengan dibantu oleh empat karyawan. Steven dan keempat karyawannya bekerja di sebuah kafe setiap harinya, karena ia sendiri masih belum memiliki modal untuk menyewa ruko sebagai kantornya. Namun, ia tidak mempermasalahkan keterbatasan yang ada. Ia tetap berjuang untuk membangun bisnisnya tersebut. Steven memiliki prinsip dalam hidup, “jika kita menyukai apa yang kita kerjakan, meski menghadapi banyak permasalahan, yakinlah bahwa kita takkan goyah maupun terkalahkan. Karena dari permasalahan itu, kita bisa belajar dari pengalaman. Menjadikan pemikiran kita berkembang”.

Semangat Steven semakin membara. Saat itu produknya bernama Yukepo, sebuah situs media khusus milenials, jadi semakin berkembang dengan pengunjung situs yang meningkat. Setelah berhasil mengembangkan situs Yukepo, Steven lalu mengakuisisi Keepo, situs media online yang fokus pada konten faktual berupa berita dan tren yang sedang viral dikalangan netizen. Terbaru, Steven berhasil membuat sebuah terobosan yaitu aplikasi super yang difokuskan sebagai aplikasi kulakan yang membantu para sedulur untuk mengupgrade toko kelontong pribadinya jadi lebih banyak barang piihan. Steven sukses mengembangkan bisnis startupnya, kini startup Nusantara Technology memiliki 3 kantor yaitu Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta sebagai kantor pusatnya. Juga karyawan Nusantara Technology yang terus bertambah seiring dengan berkembangnya bisnis di startup tersebut.

Nusantara Technology Team

Seperti pebisnis lainnya, Steven tentu menghadapi banyak permasalahan ketika membangun sebuah bisnis. Menurutnya, salah satu hal terberat dalam membangun bisnis adalah membangun tim yang kuat. Tim yang kuat adalah tim yang bisa menjaga keseimbangan antara hardskill dan softskill. Namun Steven tidak menjadikan permasalahan itu sebagai beban, tetapi sebagai challenge untuk dirinya sendiri agar menjadi pebisnis dengan segudang pengalaman berharga. Ia pun tak henti-hentinya berpesan pada orang-orang di sekitarnya.

“Jika ingin membangun sebuah produk atau bisnis, kita harus membangun tim yang kuat itu terlebih dulu. Karena tim yang kuat merupakan pondasi agar bisnis semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat.”

Membangun bisnis memang tidaklah mudah. Namun dengan kerja keras serta tekad yang kuat, pasti semua akan memberikan hasil yang maksimal. Hal itu diyakini oleh Steven dan terbukti pada dirinya. Berkat perjuangan serta kerja kerasnya pada startup yang ia bangun, pada Desember 2018 silam, Nusantara Technology terpilih sebagai startup pertama dari Indonesia yang berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI), dalam Y-Combinator musim dingin 2018. Dengan segala pencapaian yang telah ia raih, semangatnya tidak berhenti begitu saja. Steven terus berinovasi dan mengembangkan ide-idenya. berharap bahwa dirinya bisa bermanfaat bagi banyak orang di sekitar. Salah satunya adalah lewat penemuan Aplikasi Super.

Aplikasi Super membantu memasok barang dengan mudah

Aplikasi Super ini dibangun tentu dengan perjuangan panjang yang dilalui oleh Steven. Bermula ketika ia mendapat project saat ia kuliah S2 di Columbia University, Ia melihat data perekonomian yang ada di Indonesia. Menurutnya, masih banyak masyarakat daerah di Indonesia yang perekonomiannya ‘mandek’ begitu saja. Tidak hanya itu, banyak pemilik usaha kecil yang kulak sembako dari supplier dengan harga yang cukup mahal. Dari situ, ia memikirkan ide untuk menggerakkan roda perekonomian daerah dan membantu pemilik usaha kecil agar bisa kulak dengan harga yang murah. Sepulangnya ia ke Indonesia, ia mulai menjalankan misinya tersebut. Pada tahun 2019, Steven berhasil mewujudkan idenya dan membuat Aplikasi Super.

Target utama yang disasar oleh Aplikasi Super yaitu warung kopi dan toko kelontong. Dengan adanya Aplikasi Super, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah yang ada di Indonesia. Pemilik warung kopi dan toko kelontong juga diharapkan bisa kulak dengan mudah dan harga murah. Ada berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh Aplikasi Super, terlebih lagi Super terus melakukan inovasi dengan membuat program yang bertujuan untuk memajukan toko kelontong melalui 3P: Pelatihan, Pendapatan Tambahan dan Promosi. Program tersebut bernama Super Center.

Aplikasi Super, aplikasi sembako yang memudahkan Sedulur kulak barang dengan harga murah.

Meski Aplikasi Super dan programnya, Super Center saat ini masih menjangkau wilayah Jawa Timur yaitu Surabaya dan Sidoarjo, Aplikasi Super terus memperbaiki kualitas pelayanannya. Terbukti meski belum lama berdiri, tercatat sebanyak 707 pemilik usaha kecil warung kopi dan toko kelontong bergabung menjadi Super Agen atau Mitra Super Center. Tentunya hal ini adalah sebuah pencapaian luar biasa yang diraih oleh Aplikasi Super.

Untuk menjadi Mitra Super Center sendiri caranya sangat mudah. Hanya download Aplikasi Super melalui Playstore. dan melengkapi data diri, Sedulur bisa menjadi Mitra dan kulakan sembako jadi mudah. Untuk pengiriman barangnya pun terbilang cepat. Pesan sekarang, besoknya barang sampai ke toko. Apakah Sedulur Super sudah download aplikasi Super? Jika belum, segera download aplikasinya sekarang dan nikmati berbagai promo menarik lain yang ada di Aplikasi Super. Sedulur bisa download aplikasinya di sini.