Topik mengenai sejarah Sumpah Pemuda menjadi salah satu topik yang paling sering dicari netizen Indonesia, terutama ketika menjelang hari bersejarah tersebut. Ya, Sumpah Pemuda merupakan sebuah momen penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia. Negara kita memperingati lahirnya semangat perjuangan dan cita-cita bangsa pada Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.
Berkat Sumpah Pemuda, perjuangan para pahlawan di masa itu semakin berapi-api. Mereka semua tunduk dalam satu tujuan bersama, yaitu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, serta bahasa Indonesia. Perumusan ikrar ini terjadi pada tanggal 27-28 Oktober 1928, yang sekaligus bersamaan dengan diadakannya Kongres Pemuda.
Penasaran dengan sejarah Sumpah Pemuda ini? Yuk, langsung simak beberapa poin pembahasan berikut ini!
BACA JUGA: Wajib Dibaca Anak Sekolah! 14 Novel Sejarah Indonesia Terbaik
Pengertian sejarah Sumpah Pemuda
Sejarah Sumpah Pemuda adalah momen penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda sendiri merupakan ikrar atau perjanjian yang mencerminkan semangat kolektif para pemuda untuk menegaskan cita-citanya berdirinya negara Indonesia.
Sumpah Pemuda berhasil dirumuskan pada hari kedua dari Kongres Pemuda (27-28 Oktober 1928). Ia menggarisbawahi keinginan para pemuda untuk mewujudkan tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, serta bahasa Indonesia.
Istilah Sumpah Pemuda sendiri sejatinya tidak langsung begitu saja muncul pada saat proses perumusan. Nama tersebut diberikan ketika Kongres Pemuda telah selesai, lalu teks ikrarnya sendiri disebarkan melalui berbagai surat kabar serta dibacakan pada setiap pembukaan kongres perkumpulan para pemuda.
BACA JUGA: 15 Jenis-Jenis Ras Kucing Tergarang, Harus Hati-Hati!
Susunan panitia perumusan Sumpah Pemuda (Kongres Pemuda)
Di bawah ini adalah susunan panitia perumusan Sumpah Pemuda yang sekaligus tergabung ke dalam Kongres Pemuda.
- Ketua: Soegondo Djojopoespito
- Wakil Ketua: R. M. Joko Marsaid
- Sekretaris: Mohammad Yamin
- Bendahara: Amir Sjarifoeddin
- Pembantu I: Johan Mohammad Cai
- Pembantu II: R. Katja Soengkana
- Pembantu III: Rumondor Cornelis Lefrand Senduk
- Pembantu IV: Johannes Leimena
- Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud
BACA JUGA: 25 Nada Dering Terbaru 2022 Untuk Telfon dan Whatsapp
Sejarah Sumpah Pemuda dan rapat-rapatnya
Seperti yang telah disinggung pada pembahasan di atas, perumusan Sumpah Pemuda terjadi di dalam sesi-sesi Kongres Pemuda. Kongres itu diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di tiga tempat yang berbeda, mulai dari Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Gedung Oost-Java Bioscoop, dan Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.
Di bawah ini merupakan uraian singkat mengenai perjalanan kongres bersejarah tersebut.
1. Rapat pertama (27 Oktober 1928)
Rapat pertama perumusan Sumpah Pemuda diadakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Lokasi rapat tersebut berada di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), kawasan Lapangan Banteng, Jakarta.
Rapat hari pertama tersebut dimulai dengan sambutan dari Soegondo Djojopoespito, selaku ketua Kongres Pemuda. Dirinya menyatakan bahwa terdapat harapan yang besar dari hasil kongres, terutama dalam memperkuat semangat persatuan di antara para pemuda.
Setelah sambutan selesai, acara kemudian dilanjutkan ke pemaparan arti dan hubungan persatuan dengan pemuda dari Mohammad Yamin. Menurutnya, terdapat lima faktor yang bisa memperkokoh persatuan Indonesia, seperti sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan atau niat.
BACA JUGA: Ampuh! 9 Bacaan Doa Meluluhkan Hati Seseorang dan Artinya
2. Rapat kedua (28 Oktober 1928)
Hari berganti, Kongres Pemuda saat ini memasuki hari kedua pertemuannya. Rapat yang diadakan pada Minggu, 28 Oktober 1928 ini bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop. Tema pembahasan secara garis besar berpusat pada pendidikan.
Poernamawoelan dan Ki Sarmidi Mangunsarkoro berkesempatan untuk berbicara di hadapan peserta kongres. Kedua menggarisbawahi bahwa setiap anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain itu, pendidikan di rumah dan pendidikan di sekolah haruslah seimbang. Seorang anak juga perlu didik secara demokratis.
3. Rapat ketiga (28 Oktober 1928)
Masih di hari yang sama namun berbeda tempat, Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, rapat kedua sesi kedua Kongres Pemuda pun dimulai. Sunario Sastrowardoyo memaparkan kepada segenap peserta kongres terkait pentingnya demokrasi dan nasionalisme untuk mencapai kemerdekaan selain gerakan kepanduan.
Setelahnya, Ramelan maju dan mengemukakan bahwa gerakan kepanduan yang disinggung sebelumnya tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan tersebut telah mendidik anak-anak sejak usia dini mengenai kedisiplinan dan kemandirian. Kedua aspek tersebut sangat dibutuhkan dalam perjuangan meraih kemerdekaan.
Sebelum Kongres Pemuda resmi selesai, lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Soepratman diperdengarkan ke khalayak. Lagu tersebut disambut meriah oleh para peserta karena sangat menggambarkan cita-cita bangsa dan perjuangan para pemuda. Setelah itu, peserta Kongres Pemuda kemudian merumuskan teks Sumpah Pemuda seperti yang kita kenal sampai sekarang.
Teks Sumpah Pemuda
Teks Sumpah Pemuda yang menjadi hasil keluaran Kongres Pemuda tahun 1928 adalah sebagai berikut.
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
Di bawah ini adalah teks sejarah Sumpah Pemuda dengan EYD terbaru yang sesuai.
Pertama.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
BACA JUGA: 16 Hadiah Ulang Tahun untuk Ibu yang Special & Berkesan
Makna sejarah Sumpah Pemuda
Seperti yang telah disinggung pada pembahasan di atas, Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak perjuangan yang bersejarah dan penting untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Makna Sumpah Pemuda sangat erat kaitannya dengan persatuan bangsa, kebanggaan atas bahasa Indonesia, serta menjaga keutuhan antar sesama.
Ikrar pertama dari Sumpah Pemuda sudah sangat menegaskan esensi persatuan ini. “Mengaku bertumpah darah yang satu,” merujuk kepada perjuangan setiap elemen masyarakat, terutama para pemuda, dalam meraih cita-cita bangsa. Di sisi lain, kebanggaan akan bahasa Indonesia tercerminkan pada ikrar ketiga, yang berbunyi “Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”. Keutuhan antar sesama juga dapat Sedulur lihat pada keseluruhan teks Sumpah Pemuda, terutama pada ikrar kedua.
Nah Sedulur, di atas merupakan informasi singkat dari sejarah Sumpah Pemuda. Uraian di atas mencakup sejarah kelahirannya, susunan panitia perumusan (Kongres Pemuda), sesi-sesi rapat, teks Sumpah Pemuda, serta makna di balik teks penting tersebut.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur dan menambah pengetahuan serta wawasan kebangsaan, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.