Sebelum menyebarkan informasi, sangat disarankan untuk bertabayyun terlebih dahulu. Tabayyun adalah mencari kejelasan dan kebenaran informasi maupun berita. Tabayyun sangat diperlukan mengingat kini banyak informasi dan berita bohong yang dapat disebarkan dengan mudah.
Berikut ini adalah penjelasan arti tabayyun. Mulai dari keutamaan, muhasabah, tata cara, serta manfaatnya. Simak baik-baik, ya.
BACA JUGA : Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Suka Berbuat Maksiat
Penjelasan arti tabayyun
Dari buku Akidah Akhlak yang diterbitkan langsung oleh Kementeria Agama Republik Indonesia, tabayyun adalah mencari kejelasan hingga terang dan juga benar. Ini adalah bentuk yang tidak baku dari tabayun.
Tabayyun berasal dari akar kata dalam Bahasa Arab yaitu tabayyana-yatabyyanu-tabayyanan. Dalam kamus Arab-Indonesia yang ditulis oleh Ahmad Warson Munawwir, dijelaskan bahwa arti tabayyun adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hinggga jelas dan benar keadaannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa arti tabayyun adalah mencari suatu data dan fakta yang sebenarnya untuk dapat dipahami dan dimanfaatkan.
Jadi, dapat disimpulkan bawah tabayyun adalah meneliti, menelisik informasi dan berita. Selain itu, Sedulur jug diharapkan agar tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah, baik dalam hal kebijakan, hukum, maupun yang lainnya hingga jelas dan benar permasalahannya.
Di dalam Alquran, kata tabayyanu disebutkan sebanyak dua kali. Repetisi ini tertulis pada Surah An-Nisa’ ayat 94. Dalil lain juga disebutkan dalam surah Al-Hujurat ayat 6 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal,” (QS. Al-Hujurat ayat 6)
Kata yang hampir mirip dengan tabayyun dalam Al qur’an lebih banyak disebutkan seperti kata tabayyana. Kata tabayyana disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 10 kali di Surah Al-Baqarah ayat 109, Surah Al-Baqarah ayat 256, Surah Al-Baqarah ayat 259, Surah Al-Anfal ayat 6, Surah At-Tawbah ayat 114, Surah Al-Ankabut ayat 38, Surah Muhammad ayat 25, Surah Muhammad ayat 32, Surah Ibrahim ayat 45, Surah Saba’ ayat 14.
BACA JUGA : Bacaan Dua Kalimat Syahadat: Arab, Latin & Keutamaannya
Penjelasan arti muhasabah
Muhasabah adalah introspeksi diri sendiri. Menurut KBBI, muhasabah adalah Bahasa Arab dari introspeksi. Muhasabah adalah koreksi terhadap diri sendiri, baik itu perbuatan, sikap, perbuatan, kelemahan, kesalahan dan yang lainnya.
Secara etimologis, muhasabah merupakan bentuk mashdar (bentuk dasar) dari kata hasaba-yuhasibu yang kata dasarnya hasaba-yahsibu atau yahsubu yang berarti menghitung. Sementara itu, menurut Ahmad Warson Munawir dalam Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, muhasabah adalah perhitungan atau introspeksi.
Dapat disimpulkan bahwa Muhasabah adalah introspeksi, mawas, atau meneliti diri. Hal ini berarti menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat.
Tata cara bertabayyun
Ada beberapa cara bertabayyun yang dapat Sedulur lakukan ketika mendapatkan informasi. Dalam sebuah kajian teori penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Alauddin, ada enam metode atau tata cara bertabayyun atau tabayun yang meliputi:
- Mengembalikan semua permasalahan kepada Allah SWT, Rasul, dan orang yang kompeten di bidangnya
- Melakukan diskusi dengan orang menjadi objek dalam masalah yang sedang terjadi
- Memusatkan perhatian dengan baik dan merujuk kembali permasalahan jika belum jelas
- Cara bertabayyun yang selanjutnya adalah mengambil pengalaman dan perhatian selama menjadi kehidupan dan pergaulan dalam lingkungan
- Mempertmukan dua pihak yang sedang bertikai bila menghukum dan mengadili
- Cara yang terkahir dalam bertabayyun adalah mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama
BACA JUGA : Niat Sholat Hajat Beserta Tata Cara dan Doa yang Dibaca
Penyebab gagal tabayyun
Kegagalan dalam menerima kebenaran banyak macamnya. Penyebab dari gagalnya tabayyun dilansir dari sumber kajian teori penelitian yang sama adalah sebagai berikut:
- Latar belakang hidup
Penyebab gagalnya tabayun yang pertama adalah latar belakang kehidupan seseoranhg. Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi anak. Ketika orang tua memiliki sifat ceroboh dan enggan untuk bertabbayun, maka hal tersebut akan ditiru oleh anak.
- Pergaulan
Teman memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dan akhlak seseorang. Abu Hurairah pernah berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang itu tergantung pada adat kebiasaan temannya. maka salah seorang dari kalian hendaknya melihat siapa yang menemani.
- Kelalaian
Penyebab selanjutnya yang menggagalkan tabayyun adalah kelalaian. Lalai dan lupa merupakan sifat alami yang dimiliki manusia. Meski demikian, pelajaran berharga darinya seharunya bisa diambil dan senantiasa diingat untuk tidak diulangi lagi.
- Tertipu
Tertipu perkataan yang tinggi merupakan penyebab gagalnya tabbayun. Pendengaran seseorang bisa terkesan oleh rangkaian kata-kata manis dan ungkapan yang menarik hati. Lantaran kehebatan kata dan ungkapan tersebut lalu dirinya terjerat sikap ketidaktelitian ini.
- Fanatisme yang terlalu berlebihan
Gejolak semangat yang meluap-luap atau fanatisme keislaman yang tinggi dan berlebihan di dalam jiwa dapat menjadikan seseorang bersikap ceroboh dan tidak teliti dalam menerima informasi.
- Tidak mengerti cara bertabayyun
Tidak mengetahui cara atau jalan yang harus dilakukan dalam upaya mencapai ketelitian atau kejelasan bisa menyebabkan seseorang ceroboh dalam memutuskan hukum. Sesungguhnya ketelitian atau kejelasan itu memiliki metode atau jalan yang banyak agar sampai kepadanya.
- Terpikat harta dan beda
Keterpikatan hati oleh kilauan harta benda duniawi dapat menjadi faktor pendorong sikap ketidakjelasan dan ketidaktelitian. Ini karena karena rasa cinta kepada sesuatu dapat menyebabkan mata dan telinga menjadi buta dan tuli. Menjadikan seseorang tidak dapat menentukan sikap yang benar dan menganalisis hakikat dari sesuatu hal.
- Lalai dengan akibat dan dampak
Penyebab gagalnya tabayyun atau tabayun yang terakhir adalah lalai dengan akibat dan dampak. Kelalaian seseorang terhadap akibat dan dampak buruk dari sikap ini dapat melahirkan sikap terburu-buru, ceroboh dalam suatu masalah, tidak teliti, dan tidak seksama.
BACA JUGA : Bacaan Niat Ganti Puasa Beserta Tata Cara dan Hukumnya
Manfaaat tabayyun
Berikut manfaat yang didapat setelah melakukan tabayyun.
Menghindari fitnah
Banyak masalah yang ditimbulkan ketika menuduh orang lain berbuat buruk. Contonhya seperti kasus yang menimpa Aisyah ra. Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul, gembong munafiqin Madinah. Isi tuduhan itu adalah bahwa Aisyah ra telah berbuat selingkuh dengan seorang lelaki bernama Shofwan bin Muathal.
Padahal tak sedikitpun Aisyah ra melakukan tindakan tercela tersebut. Namun karena gencarnya Abdullaah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun ikut menyebarkan berita bohong tersebut.
Masalah ini membuat Aisyah begitu terpengaruh dan membuatnya menjadi stres. Sehingga Allah SWT menurunkan sebuah ayat yang mensucikan kembali Aisyah dari segala tuduhan keji tersebut dalam surat An-Nur ayat 11 yang artinya”
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
Menghilangkan kesalahpahaman
Manfaat selanjutnya bersikap tabayyun adalah dapat menghilangkan kesalahpahaman antar sesama. Informasi yang diterima dan ternyata salah dapat menimbulkan kesalahanpahaman dan juga dapat memutus silaturahmi. Maka dari itu jagalah silaturahmi dengan cara menjaa dan melaksanakan tabayyyun sebelum menyebarkan berita ke khalayak luas.
Informasi yang diberikan valid
Dengan melakukan tabayyun, semua informasi dapat dipastikan terlebih dahulu kebenarannya. Jika infomasi yang diterima sudah benar, maka boleh disebarkan kepada orang lain.Jika tidak terbukti kebenarannnya, maka jangan menyebarkan berita bohong.
Tabayyun adalah akan kebenaran sesuatu berita maupun infromasi. Tabayyun harus dilakukan sebelum menyebarkan berita agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Tabayyun dalam islam sangat dianjurkan seperti yang termaktub dalam Al-qur’an QS Al Hujurat ayat 6. Semoga penjelasan tentang tabayyun rumaysho ini bisa memberi pencerahan kepada Sedulur, ya.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.