Siklus air merupakan suatu rangkaian yang dilalui oleh air dari bumi menuju atmosfer, lalu kembali lagi ke bumi. Perannya sangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Jika berkurang atau habis, maka semua kehidupan akan menjadi musnah.
Baik manusia, hewan, dan tumbuhan tidak akan bisa hidup tanpa adanya air. Ketersediaannya bisa terus terjaga di bumi karena adanya siklus air atau siklus hidrologi. Lalu, seperti apa pengertian beserta prosesnya? Simak penjelasan lengkapnya disini.
BACA JUGA: 8 Sifat Benda Cair Terlengkap Dengan Ciri dan Contohnya
Siklus air dan penjelasannya
Siklus air bisa disebut juga dengan hidrologi karena memiliki makna yang sama. Daur ini sama seperti namanya, yaitu terjadi pada lingkungan perairan. Definisinya sendiri adalah sebagai proses yang berasal dari atmosfer ke bumi, lalu akan kembali lagi menuju atmosfer dan demikian terus berjalan selanjutnya. Ini juga merupakan sebuah daur biogeokimia yang terjadi pada bumi yang bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan dan jumlah dari air.
Dalam ilmu hidrologi, biasanya akan diajarkan hal yang berkaitan dengan pergerakan air. Tak hanya itu saja, hidrologi juga mempelajari kualitasnya seperti baik atau tidaknya air untuk dikonsumsi. Selain itu, hidrologi juga mempelajari mengenai distribusinya di bumi. Ilmu hidrologi sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu potamologi yang mempelajari aliran yang terjadi di permukaan, kriologi yang mempelajari permukaan tenang seperti danau, geohidrologi yang mempelajari air dalam tanah, dan lain sebagainya.
Tujuan dari daur ini tidak hanya untuk mempertahankan ketersediaannya saja, tapi juga untuk menjaga intensitas turunnya hujan. Selain itu, daur hidrologi juga turut menjaga suhu dan cuaca pada bumi supaya semuanya tetap teratur. Daur ini juga bisa membantu keseimbangan ekosistem dan menjaga agar semua lingkup kehidupan bisa berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya.
Proses siklus air
Siklus air hujan atau daur air dikenal juga sebagai sirkulasi yang menggambarkan pergerakan molekul air (H2O) dari atmosfer menuju bumi dan sebaliknya. Proses tersebut tidak akan pernah berhenti, sehingga akan membentuk rangkaian melingkar berisi perjalanan molekulnya di bumi yang disebut dengan daur. Ada tiga proses utama daur hidrologi yang harus diketahui dan dipahami oleh Sedulur, yaitu:
1. Evaporasi atau penguapan seluruh air dan transpirasi
Evaporasi adalah tingkatan pertama yang terjadi pada sebuah siklus air dimana pada tahap ini terjadi penguapan yang berada pada sungai dan lainnya. Laut, danau, sungai, serta tempat yang lainnya lalu dianggap sebagai badan yang akan menguap menuju udara.
H2O yang terdapat pada danau, laut, atau sungai kemudian akan menguap karena adanya panas sinar matahari. Proses penguapan tersebut dinamakan sebagai tahap evaporasi. Evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas. Maka, H2O akan berubah menjadi uap.
Kemudian, penguapan yang terjadi akan menimbulkan efek naiknya cairan yang sudah berubah menjadi gas menuju atmosfer. Pendukung utama pada tahap evaporasi ini adalah sinar matahari. Sehingga, semakin terik sinar yang dipancarkan, maka akan semakin besar pula molekul H2O yang terangkat menuju udara.
Sedangkan, transpirasi juga merupakan proses penguapan walaupun tidak hanya terjadi pada H2O yang tertampung saja. Transpirasi sendiri mempunyai bentuk penguapan yang terjadi di bagian tubuh makhluk hidup khususnya tumbuhan dan hewan. Proses yang terjadi kurang lebih sama seperti evaporasi.
Pada tumbuhan dan hewan, molekul cair kemudian akan berubah menjadi uap atau molekul gas. Setelah proses penguapan molekul cair selesai, kemudian akan naik menuju atmosfer seperti pada tahap evaporasi. Lalu, transpirasi terjadi pada jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan. Walaupun begitu, molekul cair yang dihasilkan pada tumbuhan dan hewan tersebut tidak terlalu banyak. Pada proses transpirasi sendiri, molekul yang menguap tidak sebanyak ketika proses evaporasi.
BACA JUGA: 12 Ikan Air Payau untuk Konsumsi & Hias Serta Cara Budidaya
2. Kondensasi
Tahapan siklus air sederhana selanjutnya adalah kondensasi yang merupakan proses perubahan molekul cair dari gas menjadi cair, atau yang lebih dikenal dengan proses pengembunan. Pengembunan merupakan kebalikan dari penguapan atau evaporasi. Pada daur hidrologi ini, kondensasi terjadi pada atmosfer karena perubahan tekanan dan suhu. Karena adanya kondensasi, maka molekul cair yang terkumpul akan membentuk awan hitam. Seperti yang banyak dilihat, awan hitam siap turun sebagai hujan apabila mencapai titik jenuh.
3. Presipitasi
Presipitasi adalah produk dari kondensasi. Presipitasi bisa terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap, sehingga molekul cair yang membentuk awan akan mencapai titik jenuh. Semakin banyak uap dari molekul cair yang terbentuk pada atmosfer, maka tetesan yang ada di awan akan menjadi semakin berat dan banyak. Apabila awan tidak mampu lagi untuk menampung banyaknya molekul cair yang terbentuk, maka akan keluar dalam bentuk hujan.
Molekul cair akan turun dalam bentuk salju apabila suhu berada di bawah titik beku atau 0 derajat celcius. Karena di musim dingin suhu menjadi rendah, maka uap yang ada di atmosfer akan terkondensasi menjadi es yang padat tanpa harus melalui tahapan cair terlebih dahulu. Kristal es yang terbentuk kemudian akan menyerap serta membekukan uap tambahan dari udara disekitarnya menjadi kristal salju. Kemudian, kristal salju tersebut akan jatuh ke bumi.
Selain evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, ada pula beberapa istilah lainnya yang harus diketahui lebih lanjut untuk memahami proses lengkapnya. Berikut adalah tahapan lainnya:
- Intersepsi, molekul cair berbentuk hujan akan terjebak di atas tanaman kemudian menguap sebelum mencapai tanah.
- Run off, molekul cair akan bergerak di darat dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah.
- Adveksi, awan akan bergerak menuju tempat lain karena adanya bantuan dari angin.
- Infiltrasi, molekul cair akan meresap ke dalam pori-pori tanah.
Semua proses atau tahapan tersebut akan terus berulang, sehingga molekul cair yang terdapat pada bumi akan berputar dan tidak habis. Sementara itu, siklus air ini bisa dibedakan lagi menjadi tiga jenis berdasarkan lama atau panjang proses pergerakan molekulnya, yaitu:
Siklus air pendek
Siklus air pendek diawali dari evaporasi air laut menuju atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap dari molekul cair akan mengalami kondensasi yang nantinya akan membentuk awan. Awan yang tidak mampu untuk menahan beban molekul cair nantinya akan mengalami presipitasi dan terjadi hujan. Sehingga, H2O akan jatuh kembali ke laut.
BACA JUGA: 16 Manfaat dan Fungsi Air Bagi Manusia, Hewan & Tumbuhan
Siklus air sedang
Selanjutnya, siklus atau daur air yang terjadi adalah sedang, dimana berbeda dengan yang pendek. Daur ini akan menghasilkan hujan yang nantinya akan turun pada daerah daratan. Kemudian, molekul cair dari hujan akan kembali lagi ke badan air.
Pada tahapan yang pertama, daur hidrologi sedang diantaranya adalah penguapan atau evaporasi dari berbagai molekul cair di badan. Kemudian, selanjutnya akan berubah menjadi molekul gas atau uap yang kemudian akan terangkat menuju atmosfer bagian atas. Alasannya, karena adanya pengaruh dari sinar matahari.
Selanjutnya, uap tersebut akan bergerak menuju daratan karena adanya pengaruh dari proses adveksi. Ketika proses ini bergerak menuju atmosfer daratan, maka akan berubah menjadi awan. Sehingga, tahapan selanjutnya adalah menjadi hujan yang akan turun ke bumi.
Tahapan berikutnya adalah molekul cair hujan yang telah turun atau sampai menuju daratan akan mengalami tahapan run off atau limpasan. Kemudian, hujan akan mengalami pergerakan melalui berbagai macam saluran sebelum nantinya akan kembali menuju lautan.
Siklus air panjang
Terakhir, jenis siklus air yang bisa diketahui adalah hidrologi panjang. Biasanya, daur ini akan terjadi pada daerah pegunungan. Walaupun tidak hanya pada daerah ini saja, namun hidrologi panjang juga bisa terjadi pada daerah dengan iklim subtropis.
Perbedaan hidrologi panjang jika dibandingkan dengan yang lainnya adalah pada awan yang tidak langsung turun menjadi hujan. Tahapan pertama dari daur ini sendiri adalah air laut yang sudah mengalami evaporasi. Kemudian, penguapan itu akan berubah lagi menjadi molekul uap atau gas. Perubahan yang terjadi sendiri disebabkan oleh panas yang berasal dari sinar matahari. Kemudian, uap akan mengalami tahapan sublimasi.
Berikutnya adalah membentuk awan yang berisi kristal es dan akan menuju ke tahapan adveksi atau perpindahan awan menuju berbagai titik yang lain. Pada tahapan ini, awan yang terdapat didalamnya mengandung kristal. Kemudian, akan berubah arah lagi menuju daratan dan mengalami berbagai presipitasi. Setelah itu, hujan akan turun membentuk salju dan tidak berbentuk molekul cair yang bersatu menjadi gletser.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai siklus air beserta jenis dan macamnya. Proses ini akan terus terjadi setelah adanya lautan di bumi. Apabila kita sebagai manusia bisa menjaga keseimbangan alam, maka air tidak akan habis.
Oleh sebab itu, jangan pernah melakukan aktivitas yang bisa merusak siklusnya seperti boros air, ya. Terkadang, melakukan hal kecil bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan. Semoga bermanfaat!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!