Sebagai khatib yang bertugas memberikan khutbah dalam ibadah Jumat, harus menaati rukun khutbah yang telah ditetapkan dalam Islam. Hal tersebut agar khutbah terlaksana dengan sah sesuai dengan syariat dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ibadah Jumat merupakan ibadah wajib bagi setiap umat muslimin
Khutbah tidak hanya semata berdakwah menyampaikan Firman Allah SAW dan memberikan tauladan Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam As-Sunnah. Namun juga terdapat rukun khutbah Jumat singkat yang harus dipahami oleh setiap khatib.
Berikut ini akan dibahas rukun khutbah yang dimaksud. Namun sebelum masuk ke pembahasan, lebih baik kita ketahui dahulu apa saja keutamaan dari ibadah sholat Jumat itu sendiri.
BACA JUGA: Istinja: Ketahui Adab, Niat, dan Tata Caranya Sesuai dengan Syariat
Keutamaan salat Jumat
Jumat merupakan ibu dari setiap hari yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap umat manusia. Di hari yang utama tersebut, sudah seharusnya umat muslim melaksanakannya sebagai bukti tunduk kepada Allah SWT dan mengakui Islam sebagai agama yang dipilih dan dipegang teguh.
Salat jumat sendiri memiliki beberapa keutamaan. Berikut adalah rangkuman agar Sedulur lebih mudah memahami keutamaan dari ibadah sholat Jumat itu sendiri:
- Dapat menghapus segala dosa. Hal ini berdasarkan hadist riwayat Muslim no. 233 yang keshahihannya terlah teruji. Rasulullah SAW bersabda “Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.”
- Hari jumat adalah hari saat Allah SWT menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat kepada setiap umatnya. Hal tersebut tercantum dalan QS. Al Ma’idah ayat 3 yang berarti: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”
- Akan mendapatkan pahala yang besar ketika seorang muslim melaksanakan ibadah Jumat dengan bersegera.
- Setiap langkah menuju Shalat Jumat akan mendapatkan ganjaran yang sama dengan ibadah puasa dan shalat selama satu tahun.
- Barang siapa yang melewatkan ibadah sholat Jumat sebanyak 3 kali berturut-turut, merupakan seorang hamba yang menyesal dan keimanannya dipertanyakan. Bahkan telah dianggap keluar dari Islam.
Dalam salat Jumat juga selain terdapat pahala, juga terdapat ilmu dan iman. Oleh karena itu salah satu bagian dari salat Jumat adalah khotbah. Khotbah tersebut dapat mengisi kekosongan dalam hati terkait keislaman yang ada pada diri kita. Oleh karena itu, tugas seorang khatib amat besar. Selain melaksanakan kewajiban beribadah juga memberikan kesadaran dan pemahaman kepada setiap umat muslim yang melaksanakan ibadah.
BACA JUGA: Kapan Puasa 2022? Ini Perkiraan Jadwal Ramadan 1443H
Rukun salat Jumat
Berikut ini adalah penjelasan terkait rukun khutbah yang penting untuk Sedulur ketahui. Terutama bagi yang tengah belajar menjadi seorang khatib dan telah berteguh hati menjadi seorang pendakwah. Yuk, kita simak pembahasannya di bawah ini:
1. Membaca hamdallah
Rukun khutbah jumat yang pertama adalah wajib membaca hamdalah. Lafadz alhamdulillah, innalhamda lillah, ahmadullah atau lafadz-lafadz yang sejenisnya pada awal khutbah Jumat. Dasarnya rukun pertama ini adalah adalah hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu:
كُلُّ كَلاَمٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ باِلحَمْدِ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْذَم
Artinya: “Semua perkataan yang tidak dimulai dengan hamdalah maka perkataan itu terputus.” (HR. Abu Daud).
2. Bershalawat kepada Rasulullah SAW
Rukun khutbah adalah syarat saat melaksanakan khutbah dalam setiap ibadah sholat. Rukun kedua yaitu membacakan shalawat kepada Rasulullah SAW di khutbah kedua. Shalawat bisa dengan lafadz sederhana seperi allohumma shalli ‘ala Muhammad. Dalam khutbah kedua juga tidak diharuskan menyampaikan salah. Shalawat adalah hal yang wajib dibacakan.
3. Membaca petikan ayat suci Alquran
Sebagaian ulama meyakini bahwa khutbah dalam jumat merupakan pengganti dua rakaat shalat dzuhur. Oleh karena itu wajib untuk membacakan petikan ayat Alquran. Hal ini berdasarkan pada hadis Rasulullah SAW yaitu:
كَانَ يَقْرَأ آياَتٍ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ
Artinya: “Rasulullah SAW membaca beberapa ayat Al-Quran dan mengingatkan orang-orang.”
Maka dari itu dalam 6 rukun khutbah jumat, kita selalu mendengarh khatib membacakan petikan ayat suci Al-Quran dan memulai khutbah dengan mengulas nilai dan isi dalam ayat suci Al-Quran tersebut.
4. Memberi nasihat dan wasiat
Dalam urutan rukun khutbah yang benar adalah membaca hamdalah, bershalawat, membaca ayat Alquran, serta menyampaikan nasihat dan wasiat kepada setiap umat yang menghadiri majelis sidang jumat. Seorang khatib bisa memberikan nasihat dan wasiat berdasarkan dari petikan ayat suci atau hadist Rasulllah SAW. Contoh lafaz yang sederhana misalkan:
اَطِيعُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا مَعَاصِيْهِ
Artinya: “Taatilah Allah dan jauhilah maksiat”
Seorang khatib bisa memberikan nasihat tersebut lalu mengulasnya dengan memberikan ayat suci Al-Quran atau Sunnah nabi yang mendukung dari lafadz di atas. Karena maksiat berasal dari godaan Setan yang terkutut untuk melunturkan ketaatan setiap umat muslim. Oleh karena itu semakin memperkuat keimanan dan ketaatan merupakan hal yang penting agar dapat menghindari maksiat.
5. Membaca doa dan memohon ampunan
Rukun terakhir adalah membaca doa dan memohon ampunan. Ini juga merupakan bagian penutup khutbah. Doa yang bisa dibacakan tergantung pada pemahaman dan kemampuan seorang khatib. Minimal doa yang umum dibacakan untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Perlu Sedulur ketahui juga, bahwa setiap ulama dalam mazhab yang ada berbeda pandangan terkait rukun shalat Jumat. Sehingga ketika dijumlahkan, ternyata jumlahnya berbeda-beda pada tiap mazhab.
Dalam pandangan Mazhab Al-Hanafiyah memang terdengar aneh bagi Muslim di Indonesia karena menyebutkan rukun khutbah jumat itu hanya satu, yaitu membaca hamdalah, tahlil dan tasbih. Perbedaan juga muncul dari mazhab Al-Maliki, mazhab Al-Hanabi.
Perbedaan dalam beragama merupakan hal yang wajar terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh rujukan yang tersedia bisa ditafsirkan berbeda. Namun dalam proses penafsirannya pun menggunakan ilmu khusus yang sesuai pada Sunnah nabi.
Dari setiap perbedaan yang muncul, satu hal yang pasti bahwa setiap umat muslim pria wajib melaksanakan ibadah jumat dan tidak boleh sesekali meninggalkannya. Karena hal tersebut bisa melunturkan keimanan dan membuat kita menjadi seorang muslim yang berdosa.
BACA JUGA: 4 Cara Menentuhkan Arah Kiblat Menggunakan Kompas, Praktis!
Syarat menjadi khatib
Setelah mengetahui penjelasan rukun khutbah di atas, bagi Sedulur yang sekiranya terpanggil untuk menjadi seorang khatib, perlu ketahui beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang khatib. Beberapa syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Seorang khatib haruslah seorang lelaki, meskipun seorang perempuan tidak dilarang (malah dianjurkan) jika ingin berdakwah melalui mimbar. Karena dalam Islam, seorang lelaki merupakan pemimpin sekaligus seorang imam.
- Harus akil baligh, hal ini berkaitan dengan khutbah yang menyangku dengan pembahasan terkait ibadah maka sudah dipastikan seorang khatib harus telah akil baligh.
- Seorang khatib juga wajib memiliki pengetahuan yang luas tentang agama Islam, serta agama-agama lainnya sebagai perbandingan. Diwajibkan juga menguasai bahasa Arab agar mudah dalam menyampaikan Ayat Suci Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW.
- Telah suci dari hadast dan najis. Seorang khotib juga harus suci dari adanya hadast baik itu hadast besar maupun hadast kecil. Selain itu, seorang khotib juga harus suci dari adanya najis di tubuhnya, terutama jenis najis yang tidak dapat dimaafkan.
- Salah satu syarat sahnya suatu khutbah yaitu apabila sang khotin telah menutup auratnya dengan sempurna. Jadi sebaiknya sebelum menaiki mimbar ada baiknya jika khotib memerikasa kembali dirinya apakah auratnya sudah tertutup dengan baik ataukah belum.
- Diwajibkan berdiri saat menyampaikan khutbah. Hal ini tentu saja membutuhkan ketahanan fisik yang kuat, oleh karena itu setiap khotib juga wajib memiliki fisik yang sehat.
- Khatib wajib membawahakn khotbahnya dengan semangat, suara yang lantang dan tegas. Karena khutbah sendiri berbeda dengan ceramah yang biasa.
Dengan memahami rukun khutbah yang baik, serta memenuhi syarat menjadi khatib di atas, maka setiap umat muslim yang pria dapat menjadi khatib untuk ibadah jumat. Menjadi seorang khatib juga merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan tetap teguh berada di jalan Islam.
Sekian pembahasan terkait rukun khutbah ibadah jumat beserta dengan pembahasan terkait lainnya. Semoga dalam penjelasan di atas, Sedulur bisa lebih memahami lagi tentang agama Islam dan lebih giat lagi untuk menjalankan setiap ibadahnya. Termasuk ibadah Jumat yang menjadi ibadah wajib setiap umat muslim (pria) di seluruh muka bumi ini.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.