Mengenal & Memahami Unsur dan Prinsip Dasar Desain Grafis

Membuat desain bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini karena ada beberapa hal dasar yang harus dipahami terlebih dulu sebelum membuat desain itu sendiri. Pengetahuan akan unsur dan prinsip desain juga sangat penting diketahui agar bisa menghasilkan desain yang baik dan menarik.

Oleh karena itu, dalam pembuatan sebuah desain, memikirkan perpaduan warna yang tepat, tulisan yang bagus, ukuran yang sesuai, dan proporsi yang pas adalah hal yang wajib dilakukan. Dengan begitu, ilmu yang sudah dimiliki dapat diterapkan sebagaimana mestinya.

Nah, jika Sedulur tertarik untuk mengenal dan memahami unsur dan prinsip dasar desain grafis, simak informasi berikut ini dengan baik, ya!

BACA JUGA: 16 Rekomendasi Desain Tato Simple dan Keren Beserta Artinya

Unsur desain grafis

prinsip desain
iStock

Dalam desain grafis dikenal sembilan macam unsur, yang meliputi titik, garis, bidang, tipografi, ilustrasi, warna, gelap terang, ruang, dan tekstur. Kesembilan unsur inilah yang menyusun suatu desain hingga membentuk karya yang mampu menyampaikan pesan dengan benar.

Dari kesembilan unsur tersebut, ada enam unsur desain grafis yang akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini. Berikut adalah ulasannya. 

Titik, Garis, Bidang

  1. Titik

Titik merupakan suatu bentuk kecil yang tidak memiliki dimensi. Secara umum, bentuk titik adalah bundar, tanpa arah, dan tidak bersudut. Agar lebih terlihat, unsur titik biasanya akan ditampilkan secara berkelompok, dengan variasi susunan, jumlah, atau kepadatan tertentu.

  1. Garis

Gabungan beberapa unsur titik yang saling sejajar akan membuat sebuah garis. Unsur garis merupakan unsur penting dalam sebuah desain yang berguna untuk membuat keteraturan, memperjelas suatu poin, ataupun memudahkan dalam pembuatan bagan dan grafik.

Unsur garis akan selalu ada dalam setiap desain dengan bentuk yang bervariasi. Mulai dari berbentuk lurus, panjang, pendek, tebal, tipis, melengkung, putus-putus, hingga bentuk lainnya. Adanya perbedaan bentuk garis tersebut akan menciptakan kesan berbeda dari setiap desain yang sudah dibuat. Misalnya, garis tebal akan menciptakan kesan yang tegas.

  1. Bidang

Sementara itu, sekumpulan garis yang saling bertumpu pada bagian ujungnya dan membuat area tertutup dikenal sebagai bidang. Unsur yang penting dalam desain ini berguna untuk mendefinisikan sebuah objek, menambah daya tarik pada layout, dan membantu menyampaikan ide dari desainer kepada audiensnya. 

Warna, Tekstur, Ruang

prinsip desain
iStock
  1. Warna

Warna merupakan unsur yang dapat memberikan makna dan tema pada sebuah desain. Unsur ini terdiri dari dua kategori, yakni warna yang terbuat dari unsur tinta (CMYK) dan warna yang timbul karena sinar (RGB). Dalam pembuatan desain, pemilihan warna yang tepat akan membuat hasil lebih menarik. 

  1. Tekstur

Unsur berikutnya adalah tekstur, yakni visualisasi dari permukaan suatu objek yang bisa diketahui dengan cara dilihat atau diraba. Tekstur bisa berupa licin, kasar, lembut, berpori, mengkilap, dan halus. Penggunaan tekstur dalam desain akan menambah dimensi, menghidupkan objek, dan membuat audiens merasa lebih tersentuh.  

  1. Ruang

Unsur desain yang lainnya adalah ruang, yakni jarak yang digunakan di antara unsur-unsur desain grafis, seperti teks, objek, dan background. Ruang sangat dibutuhkan agar informasi yang akan disampaikan bisa dicerna dengan baik. 

BACA JUGA: Sejarah Desain Arsitektur Modern Beserta Ciri dan Prinsipnya

Prinsip desain grafis

prinsip desain
iStock

Setelah membahas ruang, berikutnya adalah prinsip desain. Dalam desain grafis, terdapat sebelas prinsip utama yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah kesatuan, keseimbangan, proporsi, penekanan, irama, kesederhanaan, kejelasan, dan ruang negatif.

1. Hierarchy

Hirarki atau tingkatan digunakan untuk menonjolkan suatu elemen diantara elemen lainnya. Prinsip ini harus dipahami dengan baik agar bisa mendapatkan hasil desain yang menarik. Jika semua objek ingin mendapatkan hirarki yang sama, masa audiens akan merasa bingung dengan pusat perhatian yang ingin disampaikan.  

Dalam penyusunan hirarki visual, Sedulur dapat menggunakan skala atau ukuran relatif dari suatu elemen dan warna. Sementara dalam penyusunan hirarki tipografi, Sedulur dapat membuat menggunakan ukuran, tipografi, dan bobot fot yang berbeda.

2. Unity

Unity atau kesatuan merupakan prinsip dalam desain yang akan memberikan rasa harmonis secara visual dan konseptual. Prinsip ini sangat penting karena dapat membuat pengguna merasa nyaman saat membuat desain. Unity bisa diciptakan melalui beberapa metode, seperti alignment, proximity, dan repetition. 

3. Alignment

Dalam dunia desain, alignment mengacu pada bagaimana suatu teks maupun elemen grafis bisa ditempatkan secara sejajar pada halaman. Sedulur dapat melakukan alignment pada elemen desain untuk mendapatkan keselarasan antara satu dengan yang lain.

Elemen yang tidak selaras akan membuat kesan kacau pada komposisi. Dengan demikian, desain yang dihasilkan akan terlihat berantakan dan acak-acakan. Sedulur harus bisa memastikan bahwa elemen sudah diselaraskan dengan benar dan konsisten sebelum membuat suatu desain.

4. Repetition

Repetisi atau pengulangan dalam dunia desain mengacu pada penggunaan elemen yang sama atau serupa pada seluruh desain, baik dalam pola teratur ataupun tidak beraturan. Penggunaan prinsip ini dilakukan agar elemen tertentu bisa menjadi lebih kuat, sembari memberikan rasa kesatuan dan kontinuitas, serta untuk menciptakan ritme pada desain. 

Sedulur dapat membuat pengulangan dengan cara yang sederhana. Misalnya menggunakan bidang yang sama dalam satu latar belakang, atau mengatur ukuran objek dengan cara yang sama. Repetisi tidak beraturan juga dapat digunakan bila ingin menciptakan suatu gerakan. Namun, pengulangan yang tidak tepat malah akan membuat desain terasa hambar. 

5. Emphasis

Penekanan merupakan bagian dari desain yang berguna untuk menarik perhatian audiens. Penekanan juga dapat dikatakan sebagai poin utama dalam suatu desain. Karena merupakan bagian terpenting, sesuatu harus ditekankan keberadaannya. Beberapa hal yang bisa dibuat dengan prinsip ini adalah judul, CTA (call to action), maupun gambar.  

BACA JUGA: Mengenal Desain Arsitektur Kontemporer dan Contohnya

6. Balance

prinsip desain
iStock

Keseimbangan merupakan bagian dalam desain yang terdiri dari keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan dalam komposisi desain bisa dicapai dengan melakukan beberapa cara berbeda. Dengan keseimbangan yang tepat, hasil desain akan membuat audiens merasa nyaman dan selaras.

Keseimbangan simetris merupakan hal paling mudah yang bisa dicapai ketika elemen pada kedua sisi sumbu vertikal memiliki dasar yang sama. Sebagai contoh, keberadaan dua teks pada kedua sisi halaman akan menciptakan keseimbangan simetris, walaupun keduanya bukanlah teks yang identik. 

Sementara itu, keseimbangan asimetris akan tercapai saat elemen pada kedua sisi sumbu pusat tidak sama. Sebagai contoh adalah sebuah desain yang memiliki gambar berukuran besar pada satu sisi yang dipadukan dengan teks yang menonjol di sisi lain.

Keseimbangan asimetris juga dapat tercapai ketika sumbu vertikal yang membagi dua elemen tidak berada tepat di tengah. Dengan begitu, ada bagian yang akan terasa lebih berat daripada bagian yang lain. 

7. Contrast

Kontras dalam desain bisa dicapai dengan menggunakan bentuk, warna, ukuran, atau sifat elemen serupa dan mengacu pada perbedaan diantara mereka. Selain itu, adanya perbedaan pada ukuran, bentuk, atau properti lain juga bisa menciptakan suatu kontras yang akan membuat audiens berpikir.

Dalam desain, kontras digunakan untuk membuat elemen menjadi lebih menonjol diantara elemen yang lain. Kekurangan kontras akan membuat hasil desain hanya memiliki satu warna latar belakang tanpa elemen lain yang terlibat. Jika ada elemen berbeda yang dapat terlihat dalam suatu desain, maka desain tersebut memiliki beberapa tingkatan kontras.

Selain itu, kegunaan kontras yang lain adalah aksesibilitas. Dengan adanya kontras yang memadai antara elemen, terutama untuk teks dan latar belakangnya, maka akan menciptakan desain yang mudah diakses. Tanpa adanya kontras yang tepat, baik pada warna atau ukuran, orang dengan gangguan penglihatan akan kesulitan saat membaca teks dalam desain. 

8. Movement

Gerakan dalam desain akan mengacu pada cara mata audiens bergerak dalam melihat komposisi desain. Sebuah desain yang dinamis akan mendorong lebih banyak gerakan mata audiens daripada sebuah desain yang statis. 

Sebagai seorang desainer, membuat batasan atau kontrol terhadap elemen mana saja yang akan menjadi fokus pengguna adalah hal yang baik. Beberapa pola gerakan mata yang paling umum adalah pola kue lapi, pola F dan pola Z. Pola kue lapis digunakan pada desain dengan banyak teks, sementara pola F dan pola Z digunakan pada desain dengan banyak gambar. 

9. Variety

Variasi dalam desain akan membuat desain menjadi lebih menarik dan mencegah bahkan menghilangkan kebosanan pada audiens. Sedulur bisa membuat variasi dengan menambahkan elemen unik pada desain, guna menarik perhatian audiens ke area tertentu dan membuatnya lebih terlihat. 

10. Negative Space

Ruang negatif dalam sebuah desain atau yang seringkali disebut sebagai ruang kosong, merupakan ruang yang tidak memiliki elemen desain (selain karena efek tekstur halus atau warna latar belakang).

Sebagai bagian dari prinsip desain, ruang negatif ini sangat dibutuhkan agar elemen yang lain dapat bernapas dengan nyaman. Dengan adanya ruang kosong, desain akan terlihat nyaman saat dipandang dengan mata. Bayangkan saja, jika dalam sebuah desain semua elemen saling berdempetan tanpa spasi, mata pasti akan merasa tidak nyaman saat melihatnya. 

BACA JUGA: 12 Ide Desain Batu Alam Dinding Teras Depan yang Bikin Wah!

11. Proportion

iStock

Prinsip desain yang terakhir adalah proporsi atau yang sering disebut sebagai skala. Proporsi merupakan sebuah ukuran relatif objek dalam sebuah desain. Dengan proporsi, elemen yang lebih besar akan dirasa lebih penting dan lebih menonjol, sedangkan elemen yang lebih kecil akan dianggap sebagai elemen yang kurang penting. 

Agar bisa menarik perhatian audiens ke suatu elemen tertentu dalam desain, penggunaan proporsi sangat penting dilakukan. Namun, jangan terlalu banyak menggunakan skala karena dapat menghilangkan elemen yang kecil dan terlalu membesarkan elemen yang sudah besar.

Itulah informasi seputar unsur dan prinsip desain yang perlu Sedulur pahami dengan baik ketika akan terjun ke dunia desain grafis. Dengan unsur dan prinsip di atas, hasil desain akan menjadi lebih baik dan menarik di mata audiens, dan pesan yang akan disampaikan juga bisa sampai dengan baik. 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.