Pesimis adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya

Pesimis adalah salah satu perasaan atau sikap alami manusia. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Sedulur mungkin pernah merasa tidak memiliki harapan baik atas sesuatu. Misalnya ketika mengikuti sebuah kompetisi, ada kalanya Sedulur merasa tidak yakin untuk bisa memenangkannya.

Kondisi di atas umum dikenal sebagai pesimis. Secara sederhana, pesimis adalah sikap atau pandangan bahwa sesuatu yang buruk lebih mungkin untuk terjadi. Sehingga orang yang pesimis cenderung memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk atas sesuatu, seperti kegagalan dalam ujian meski belum menjalaninya.

Sikap pesimis tentu bisa memberikan dampak buruk bagi orang yang mengalaminya. Sebab, ia seperti sudah putus asa sebelum memulai sesuatu. Padahal hasil akhir yang sebenarnya belum tentu seperti yang ia bayangkan. Di sisi lain, menurut berbagai sumber, rasa pesimis ternyata juga bisa mendatangkan manfaat apabila dapat disikapi dengan baik.

Lantas, bagaimana cara mengatasi pesimis? Berikut sudah Super rangkum informasi lengkap tentang pesimis, termasuk pengertian, ciri-ciri, contoh, hingga cara mengatasinya. Simak sampai habis, ya, Sedulur!

BACA JUGA: Mengenal Anxiety Beserta Jenis & Ciri-Cirinya yang Menganggu

Pengertian pesimis

Pesimis menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik. Dengan kata lain, pesimis adalah orang yang mudah putus harapan.

Dalam KBBI juga terdapat istilah pesimistis, yaitu kata sifat atau adjektiva yang menunjukkan sikap atau pandangan tidak mempunyai harapan baik atau mudah putus asa. Pesimistis juga dapat didefinisikan sebagai sikap atau rasa ragu akan kemampuan atau keberhasilan dalam melakukan sebuah usaha.

Di sisi lain, menurut Cambridge Dictionary, pesimis adalah orang yang berpikiran bahwa hal buruk lebih mungkin untuk terjadi. Sedangkan pesimistis adalah sikap atau pandangan bahwa lebih besar kemungkinan untuk terjadi hal yang buruk.

Berdasarkan uraian pengertian pesimis di atas, dapat disimpulkan bahwa pesimis adalah orang yang cenderung berpikir tentang kemungkinan buruk akan sesuatu hal. Sehingga ia tidak memiliki keyakinan tentang harapan baik atas sesuatu yang ia hadapi.

Lawan kata pesimis adalah optimis

Kata pesimis sendiri merupakan lawan kata dari optimis. Menurut KBBI, optimis adalah orang yang selalu memiliki harapan atau pandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sehingga apabila orang pesimis cenderung memikirkan kemungkinan buruk, orang optimis malah memiliki kepercayaan akan terjadinya hal-hal baik.

Ambillah contoh sikap pesimis ketika seseorang mengikuti lomba. Orang pesimis akan berpikiran bahwa kemungkinan ia akan gagal dan tidak bisa menjadi juara. Sementara orang optimis memiliki keyakinan bahwa ia dapat memenangkan perlombaan tersebut.

BACA JUGA: Pengertian Optimis Beserta Ciri-Ciri & Manfaatnya

Ciri-ciri orang yang pesimis

Setelah mempelajari pengertian pesimis hingga perbandingannya dengan sikap optimis, dapat diuraikan ciri-ciri atau contoh sikap pesimis sebagai berikut.

1. Memiliki rasa takut untuk mengejar apa yang diinginkan karena telah berpikir akan gagal. Contoh sikap pesimis misalnya ketika mengikuti kompetisi, orang pesimis cenderung berpikiran bahwa dirinya akan gagal sehingga tidak memiliki keinginan lebih untuk melakukan usaha terbaik.
2. Cenderung hanya melihat kelemahan atau kekurangan diri sendiri.
3. Tidak yakin terhadap kelebihan atau kemampuan yang dimiliki.
4. Selalu fokus pada kemungkinan buruk hingga kegagalan ketika akan melakukan sesuatu.
5. Memiliki kekhawatiran yang berlebih atas masa depan. Contohnya adalah orang pesimis cenderung berpikiran bahwa masa depannya hanya akan dipenuhi oleh rentetan kegagalan demi kegagalan.
6. Cenderung suka berprasangka buruk dalam berbagai situasi. Hal ini disebabkan karena orang pesimis melihat dunia dari kacamata negatif.
7. Sering mensugesti diri sendiri dengan hal-hal yang negatif.
8. Lebih suka bertahan di zona nyaman ketimbang menantang diri sendiri untuk mencoba hal baru.
9. Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas karena selalu memilih untuk melakukan apa-apa saja yang dianggap tidak berisiko.
10. Selalu berpikir bahwa akan ada yang salah dalam segala hal. Hal ini bisa memberikan dampak munculnya keraguan atau rasa tidak percaya ketika menghadapi sesuatu yang ternyata berjalan sesuai rencana.

Dampak sikap pesimis

Selain mempelajari tentang pengertian, ciri-ciri, hingga contoh sikap pesimis, Sedulur juga perlu mengetahui apa saja dampak sikap pesimis. Hal ini sekaligus bisa menjadi bahan evaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut adalah uraian tentang dampak atau kerugian dari menjadi orang yang pesimis.

1. Memiliki risiko masalah kesehatan mental

Telah diketahui bersama, orang pesimis cenderung berpikir tentang hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa dirinya sebagai risiko dari apa yang ia lakukan. Kondisi ini tentu akan menyebabkan seseorang merasa tidak tenang dan selalu dilanda kekhawatiran. Dalam situasi yang lebih buruk, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental hingga memicu depresi.

2. Kesehatan fisik menurun

Tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, kesehatan fisik juga bisa ikut merasakan dampak buruk dari sikap pesimis. Dalam sejumlah penelitian disebutkan bahwa pesimistis dapat berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung.

3. Tidak berani bermimpi besar

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa salah satu ciri orang pesimis adalah cenderung enggan menantang dirinya mencoba hal baru karena takut akan kegagalan. Hal itu membuatnya memilih bertahan di zona nyaman yang menurutnya tidak memiliki risiko buruk ketimbang melakukan sesuatu yang tidak diketahui bagaimana akhirnya. Dalam jangka panjang, rasa pesimis ini membuat seseorang takut untuk bermimpi besar.

4. Merasa tidak berguna

Memelihara sifat pesimis juga bisa memberikan dampak yaitu merasa tidak berguna. Sebab, orang pesimis cenderung memilih melakukan hal monoton yang sering kali dianggap tidak bisa mengubah situasi menjadi lebih baik. Perasaan tidak berguna ini juga dapat muncul sebagai salah satu hasil dari pikiran negatif yang tidak dikelola dengan baik.

BACA JUGA: Mengenal Gangguan Kecemasan Jenis, Penyebab & Gejalanya

Manfaat pesimis

Disampaikan sebelumnya, sikap pesimis dapat mendatangkan berbagai dampak buruk bagi seseorang. Kendati begitu, ternyata sikap pesimis juga dapat memberikan manfaat. Tentunya manfaat ini hanya bisa diperoleh apabila sikap pesimis dikelola dengan baik. Berikut beberapa manfaat dari sikap pesimis yang bisa Sedulur ketahui.

1. Cenderung memiliki jaring pengaman atau rencana cadangan

Orang pesimis cenderung lebih memikirkan kemungkinan terjadinya hal-hal buruk ketimbang hal-hal baik ketika melakukan sesuatu. Meski terlihat sebagai sikap yang kurang baik, ternyata hal ini juga bisa mendatangkan keuntungan. Sebab, seseorang yang pesimis akan memiliki kecenderungan untuk berupaya melindungi dirinya dari kemungkinan buruk tersebut. Dengan kata lain, ia akan membuat jaring pengaman atau juga rencana cadangan untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Sehingga jika kemudian hal buruk itu benar terjadi, ia sudah memiliki persiapan yang bisa menekan atau meminimalisasi risiko kerugian.

Misalnya pada contoh sikap pesimis ketika seseorang akan berangkat ke kantor. Karena ia memiliki pemikiran bahwa jalanan akan macet, ia lantas berupaya untuk mencari jalan alternatif lain atau berangkat lebih awal.

2. Lebih siap menghadapi kemungkinan buruk

Masih melanjutkan poin sebelumnya, orang pesimis cenderung lebih siap dalam menghadapi kemungkinan yang buruk. Hal ini disebabkan ia sudah memikirkannya bahkan sebelum hal tersebut terjadi. Sederhananya, ia telah memiliki bayangan bahwa kemungkinan buruk itu akan terjadi. Sehingga ketika hal tersebut benar terjadi, ia tidak merasa terkejut dan boleh jadi malah sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Cara menghilangkan sikap pesimis

Kendati memiliki manfaat, tidak ada salahnya untuk mencoba mengubah sikap pesimis menjadi optimis. Sebab seperti yang diketahui, sikap pesimis yang tidak dikelola dengan baik juga dapat membawa dampak buruk. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Sedulur coba.

1. Mencari teman yang optimis

Cara pertama untuk menghilangkan sifat pesimis adalah mencari teman yang optimis. Berada di lingkungan yang positif secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh untuk ikut berpikir maupun melakukan hal-hal yang positif. Termasuk menjadi optimis.

2. Mengubah cara pandang

Cara berikutnya adalah mencoba mengubah cara pandang atau perspektif. Ini tentunya bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Sedulur dapat mencobanya dengan berupaya percaya kepada kemampuan diri sendiri. Selain itu, berpikirlah bahwa kemungkinan baik dan buruk itu selalu ada, tapi bukan berarti Sedulur tidak bisa mengatasinya. Ketimbang fokus pada kemungkinan buruk saja, lebih baik berfokus pada bagaimana melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil terbaik.

3. Evaluasi diri dan belajar dari pengalaman

Dalam sepanjang hidup Sedulur hingga hari ini, tentu pernah ada situasi yang kurang menyenangkan. Akan tetapi di sisi lain, tentu juga tidak sedikit yang berakhir baik sehingga Sedulur bisa bertahan sampai hari ini. Untuk itu, jadikan apa yang terjadi di masa lalu sebagai pelajaran sekaligus bekal untuk menghadapi masa depan.

BACA JUGA: Perbedaan Psikolog dan Psikiater yang Sering Dianggap Sama!

Pesimis dalam Islam

Sikap pesimis dapat berkembang menjadi rasa putus asa dalam menjalani kehidupan. Dalam hal ini, rasa pesimis tidak terbatas pada pikiran tentang kemungkinan buruk semata, namun juga ketakutan untuk menghadapi masa depan. Berkaitan dengan hal ini, Islam mengajarkan untuk tidak memandang hidup dengan rasa pesimis apalagi putus asa.

Larangan untuk putus asa sendiri tertuang dalam hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Muslim. Berikut bunyi terjemahannya:

“Janganlah salah seorang di antara kamu berkeinginan untuk segera mati akibat kesulitan yang dia hadapi. Kalau pun (kesulitan itu sedemikian berat dia pikul), maka hendaklah dia berdoa, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan baik untukku dan wafatkanlah aku kalau wafat baik untukku,” (HR Muslim).

Hal itu juga ditegaskan melalui firman Allah Swt. dalam surat Al Insyirah ayat 5 dan 6 yang artinya:

“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”

Kedua dalil di atas dapat dipahami bahwa tidak sepatutnya seorang muslim menjalani hidup dengan rasa pesimis apalagi putus asa. Sebab Allah Swt. telah menjanjikan kemudahan di balik kesulitan. Sehingga yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dan percaya terhadap kemampuan diri kita dalam menjalani kehidupan.

Demikian tadi pembahasan dengan sikap pesimis beserta ciri-ciri hingga bagaimana Islam memandang pesimis. Dapat disimpulkan bahwa rasa pesimis adalah sebuah perasaan yang sebenarnya dapat memberikan dampak baik apabila dikelola dan disikapi dengan baik pula. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Sedulur, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.